OLEH
KELOMPOK 1
AFRED FAOFETO
AGUSTINA NARA DIKSON MANU
ALINDA LIUKAE FARIS BANUNAEK
VIRGI BANAMTUAN FRENGKY LOMA
RADIUS NITBANI INTAN ABOLA
YUFENGKI TANA IRMAWATI NENOBAHAN
SELFIANI TAMONOB JHOSUA TMEUBAM
TEDDY BOIMAU MERLYN HONIN
Fraktur adalah patah atau retak pada tulang yang utuh.Biasanya fraktur
disebabkan oleh trauma di mana terdapat tekanan yang berlebihan pada
tulang,baik berupa langsung dan trauma tidak langsung (sjamsuhidajat,
2010).
KASUS
Ny. L beragama kristen dengan riwayat penyakit pernah operasi mata karena
katarak pada tahun 2019, setelah itu ny. L masuk rs yohanes karena fraktur tulang
radius akibat jatuh dari tempat tidur pada 03 january 2020, operasi di pasang pen
01 des 2021 fraktur tulang ulna akibat jatuh dari tempat tidur, 07 des 2021 operasi
pasang pen + mengganti pen baru pada operasi terdahulu. Saat ini ny. L dirawat
dirumah dengan keluhan nyeri pergelangan tangan kiri skala nyeri 1(0-10),
halusinasi, susah tidur malam, dan terapi yang didapat adalah latihan rom pasif dan
aktif.
PENGKAJIAN
1. Identitas pasien
Umur : 76 tahun
Alamat : fatufeto
Tanggal/jam MRS :-
Tanggal/jam pengkajian :-
1. POLA NUTRISI
Di rumah : Selera makan baik. Makan 3- 4x sehari menu nasi, lauk ,sayur . minum 1500ml/ hari.
2. POLA ELIMINASI
a) BAK
Di rumah : Pempers . ganti 3- 4 x/ sehari
b) BAB
Di Rumah : Pempers. BAB 1- 2x / Hari
3. Pola personal hygiene : mandi 2x / hari .
4. Pola istirahat-tidur : tidur siang 2- 3 jam tidur malam 3-4 jam
POLA AKTIVITAS DAN LATIHAN
AKTIVITAS
0
1
2
3
4
✓
Makan
✓
Mandi
✓
Berpakaian
✓
Eliminasi
✓
Mobilitas di tempat tidur
✓
Berpindah
✓
Ambulasi
✓
Naik tangga
SKALA 0-4
0 : MANDIRI
1 : DIBANTU SEBAGIAN
2 : DIBANTU ORANG LAIN
3 : DIBANTU ORANG DAN PERALATAN
4 : KETERGANTUNGAN TOTAL/TIDAK MAMPU
PENGKAJIAN FISIK
Posisi mata Ny. L asimetris, kelopak mata normal, pergerakan bola mata
normal, konjungtiva berwarna merah muda, kornea keruh dan berkabut, sklera
anikterik, pupil anisokor, otot-otot mata tidak ada kelainan, fungsi penglihatan
kabur, tidak ada tanda-tanda radang, Ny. L menggunakan kaca mata, dan tidak
menggunakan lensa kotak pada mata.
3. SISTEM PENDENGARAN
Pada saat melakukan pengkajian pada Ny.L daun telinga normal tidak
ada pembengkakan,tidak ada nyeri tekan,tidak ada lesi (luka), dengan
karakteristik serumen tidak berbau dan kondisi telinga baik ,tidak ada
cairan dan tinnitus pada telinga serta tidak menggunakan alat bantu.
1) SIRKULASI PERIFER
a. Nadi : 83x/menit
b. Tekanan darah : 110/80 mmhg
Akral hangat, warna kulit kemerahan,tidak ada pembengkakan dan
tidak ada lesi atau luka pada kulit. sirkulasi jantung: irama jantung
teratur,bunyi jantung lup-dup, tidak ada nyeri dada.
5. SISTEM HEMATOLOGI
Gangguan hematologi
Tidak pucat, tidak ada pendarahan, tidak ada peteki.
6. SYSTEM SARAF PUSAT
Gigi sudah tanggal semua, tidak menggunakn gigi palsu, tidak ada
stomatitis,tidak ada caries gigi, lidah bersih, cairan saliva normal,
tidak muntah, tidak ada nyeri pada perut. Bising usus 13x/menit,
tidak diare, warna veses kuning dengan konsistensi stengah padat,
tidak ada pemebengkakan hati, dengan bentuk abdomen lembek.
8. SYSTEM ENDOKRIN
Turgor kulit keriput,lembek, warna kulit kemerahan, tidak ada ulkus pada kulit,
tidak ada kelainan pada kulit, dengan keadaan kulit bersih, dan tekstur lembek
serta temperature kulit 36,5OC.
11. SYSTEM MUSKULOSKELETAL
Ny.L mengalami kesulitan dalam pergerakan ektremitas atas sinistra karena
ny.L mempunyai riwayat fraktur pada os radius dan os ulna, dan memiliki
kelainan struktur tulang belakang yaitu kifosis dengan tonus otot menurun.
ANALISA DATA
DATA MASALAH ETIOLOGI
DS : Ny. L mengatakan bahwa kesulitan tidur Gangguan Persepsi Sensori Gangguan penglihatan
malam karena sering melihat suaminya yang
sudah meninggal itu datang.
DO :
- Ny. L bersikap seolah melihat seseorang
- Konsentrasi Ny.L menurun
- Distori sensori atau melibatkan kemampuan
penglihatan dan melihat hal yang tidak nyata.
TTV :
Kesadaran : compos mentis
TD : 110/80 mmHg
N : 83 x/menit
S : 36,5 0C
RR : 20x/menit
BB/TB : 38 kg/145 cm
DS : Ny. L mengatakan sulit menggerakkan tangan Gangguan mobilitas fisik Gangguan muskuloskletal
kirinya.
DO :
- Ny. L menggunakan alat bantu pada tangan
kirinya.
- Ny.L sulit menggerakkan tangan kirinya
- Semua aktivitas fisik dibantu
TTV :
Kesadaran: compos mentis
TD : 110/80 mmHg
N : 83x/menit, S : 36,50C
RR : 20 x/menit
BB/TB:38 kg/145 cm
DS : - Resiko jatuh Usia > 65 tahun
DO :
- Kekuatan otot menurun
- Semua aktivitas dibantu
- Mempunyai riwayat jatuh dan riwayat
katarak
TTV :
Kesadaran: compos mentis
TD : 110/80 mmHg
N : 83x/menit, S : 36,50C
RR : 20 x/menit
BB/TB:38 kg/145 cm
DIAGNOSA KEPERAWATAN
3. Resiko jatuh d.d kekuatan otot menurun, usia >65 tahun, semua aktivitas
dibantu.
INTERVENSI/RENCANA TINDAKAN
KEPERAWATAN
No Diagnosis keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
1 Gangguan mobilitas fisik b.d Gangguan Luaran utama: Intervensi utama:
Dukungan Mobilisasi (I.05173)
muskuloskletal d.d mengeluh sulit Mobilitas Fisik (L.05042)
Observasi
menggerakkan ekstremitas, kekuatan Setelah dilakukan tindakan keperawatan - Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik
lainnya
otot menurun dan rentang gerak (ROM home care diharapkan mobilitas fisik - Identifikasi tolransi fisik melakukan
Menurun) meningkat dengan kriteria hasil: pergerakan.
- Monitor kondisi umum selama melakukan
- Pergerakan ektremitas cukup
mobilisasi
meningkat (4)
- Rentang Terapeutik
gerak (ROM) cukup -
Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat
meningkat (4) bantu (mis. Pagar tempat tidur)
- Fasilitasi melakukan pergerakan jika perlu.
- Libatkan keluarga untuk membantu pasien
dalam meningkatkan pergerakan.
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
- Anjurkan melakukan mobilisasi dini
- Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus di
lakukan (mis. Duduk di tempat tidur, duduk di
sisi tempat tidur,pindah dari tempat tidur ke
kursi).
Gangguan persepsi sensori b.d Luaran utama : Persepsi sensori Intervensi utama : Minimalisasi
gangguan penglihatan d.d (L.13124) rangsangan (I.08241)
konsentrasi menurun, bersikap Setelah dilakukan tindakan Tindakan
seolah melihat sesuatu, distorsi keperawatan Home care Observasi
sensori. diharapkan persepsi sensori - Periksa status mental,status sensori,dan
membaik dengan kriteria hasil : tingkat kenyamanan (Mis.Nyeri dan
- Verbalisasi melihat bayangan kelelahan)
menurun (1) Terapeutik
- Distori sensori menurun (1) - Jadwalkan aktivitas harian dan waktu
- Perilaku halusinasi menurun (1) istirahat
Edukasi
- Ajarkan cara meminimalisasi
stimulus(Mis. Mengatur pencahayaan ,
membatasi kunjungan)
3 Resiko jatuh d.d kekuatan otot Luaran utama : Tingkat jatuh Intervensi utama : Pencegahan jatuh
menurun, usia >65 tahun, semua (L.14138) (I.14540)
aktivitas dibantu. Setelah dilakukan tindakan Tindakan
keperawatan Home care Observasi
diharapkan tingkat jatuh - Identifikaso faktor resiko jatuh (Mis. Usia
mwnurun dengan kriteria hasil : >65 tahun,gangguan penglihatan)
- Jatuh dari tempat tidur menurun - Identifikasi faktor lingkungan yang
(1) meningkatkan resiko jatuh(Mis.
- Jatuh saat dipindahkan menurun Penerangan kurang)
(1) Terapeutik
- Atur tempat tidur mekanis pada posisi
terendah
Edukasi
- Anjurkan memanggil perawat atau
keluarga jika membutuhkan bantuan
untuk berpindah
- Anjurkan berkonsentrasi untuk menjaga
keseimbngan tubuh
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
No
1 Dukungan Mobilisasi S : Ny. L mengatakan sulit menggerakkan tangan
Gangguan mobilitas fisik b.d
Tindakan kirinya.
Gangguan muskuloskletal d.d Observasi
- Mengidentifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya O:
mengeluh sulit menggerakkan - - Ny. L menggunakan alat bantu pada tangan
Mengidentifikasi tolransi fisik melakukan pergerakan.
ekstremitas, kekuatan otot menurun - Memonitor kondisi umum selama melakukan mobilisasi kirinya.
Terapeutik - Ny.L sulit menggerakkan tangan kirinya
dan rentang gerak (ROM Menurun) -
Memfasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu (mis. - Semua aktivitas fisik dibantu.
Pagar tempat tidur)
- Memfasilitasi melakukan pergerakan jika perlu. TTV :
- Melibatkan keluarga untuk membantu pasien dalam Kesadaran : compos mentis
meningkatkan pergerakan. TD : 110/80 mmHg,
Edukasi
N : 83 x/menit
- Menjelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
- S : 36,5 0C,
Menganjurkan melakukan mobilisasi dini
RR : 20 x/menit
BB/TB : 38 kg/145 cm
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan :
Observasi
- Mengidentifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik
lainnya
- Mengidentifikasi tolransi fisik melakukan
pergerakan.
- Memonitor kondisi umum selama melakukan
mobilisasi
Terapeutik
- Memfasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat
bantu (mis. Pagar tempat tidur)
- Memfasilitasi melakukan pergerakan jika perlu.
- Melibatkan keluarga untuk membantu pasien
dalam meningkatkan pergerakan.
Edukasi
gangguan penglihatan d.d Tindakan S : Ny. L mengatakan bahwa kesulitan tidur
konsentrasi menurun, bersikap Observasi malam karena sering melihat suaminya
seolah melihat sesuatu, distorsi - Memeriksa status mental,status sensori,dan tingkat yang sudah meninggal itu datang.
sensori. kenyamanan (Mis.Nyeri dan kelelahan) O:
Terapeutik - Ny. L menggunakan alat bantu pada tangan
- Menjadwalkan aktivitas harian dan waktu istirahat kirinya.
Edukasi - Ny.L sulit menggerakkan tangan kirinya
- Mengajarkan cara meminimalisasi stimulus(Mis. - Semua aktivitas fisik dibantu
Mengatur pencahayaan , membatasi kunjungan) TTV :
Kesadaran: compos mentis
TD : 110/80 mmHg
N : 83x/menit, S : 36,50C
RR : 20 x/menit
BB/TB:38 kg/145 cm
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan :
Observasi
- Memeriksa status mental,status sensori,dan
tingkat kenyamanan (Mis.Nyeri dan
kelelahan)
Terapeutik
- - Menjadwalkan aktivitas harian dan waktu
istirahat
Edukasi
- Mengajarkan cara meminimalisasi
stimulus(Mis. Mengatur pencahayaan ,
membatasi kunjungan)
3 Resiko jatuh d.d kekuatan otot Pencegahan jatuh S:-
menurun, usia >65 tahun, semua Observasi
aktivitas dibantu. - Mengidentifikaso faktor resiko jatuh (Mis. Usia >65 O:
tahun,gangguan penglihatan) - Kekuatan otot menurun
- Mengidentifikasi faktor lingkungan yang - Semua aktivitas dibantu
meningkatkan resiko jatuh(Mis. Penerangan kurang) - Mempunyai riwayat jatuh dan riwayat
Terapeutik katarak
- Mengatur tempat tidur mekanis pada posisi terendah TTV:
Edukasi Kesadaran : compos mentis
- Menganjurkan memanggil perawat atau keluarga jika TD : 110/80 mmHg, N : 83 x/menit
membutuhkan bantuan untuk berpindah S : 36,5 0C, RR : 20 x/menit
- Menganjurkan berkonsentrasi untuk menjaga BB/TB : 38 kg/145 cm
keseimbngan tubuh A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi di lanjutkan :
Observasi
- Mengidentifikaso faktor resiko jatuh (Mis.
Usia >65 tahun,gangguan penglihatan)
- Mengidentifikasi faktor lingkungan yang
meningkatkan resiko jatuh(Mis. Penerangan
kurang)
Terapeutik
- Mengatur tempat tidur mekanis pada posisi
terendah
Edukasi
- Menganjurkan memanggil perawat atau
keluarga jika membutuhkan bantuan untuk
berpindah
- Menganjurkan berkonsentrasi untuk
menjaga keseimbngan tubuh