Anda di halaman 1dari 31

FRAKTUR

OLEH
KELOMPOK 1
AFRED FAOFETO
AGUSTINA NARA DIKSON MANU
ALINDA LIUKAE FARIS BANUNAEK
VIRGI BANAMTUAN FRENGKY LOMA
RADIUS NITBANI INTAN ABOLA
YUFENGKI TANA IRMAWATI NENOBAHAN
SELFIANI TAMONOB JHOSUA TMEUBAM
TEDDY BOIMAU MERLYN HONIN

VANDA NUBATONIS MERY KASE

VEBRIYATI NENOBAIS MARIA D. BAHAN

WEFRI TANESI MARIA C. MENI

YEFRIT SELAN ONI BENU

YONLI TAFUAB PETRUS BELL


DEFINISI FRAKTUR

Fraktur adalah patah atau retak pada tulang yang utuh.Biasanya fraktur
disebabkan oleh trauma di mana terdapat tekanan yang berlebihan pada
tulang,baik berupa langsung dan trauma tidak langsung (sjamsuhidajat,
2010).
KASUS

Ny. L beragama kristen dengan riwayat penyakit pernah operasi mata karena
katarak pada tahun 2019, setelah itu ny. L masuk rs yohanes karena fraktur tulang
radius akibat jatuh dari tempat tidur pada 03 january 2020, operasi di pasang pen
01 des 2021 fraktur tulang ulna akibat jatuh dari tempat tidur, 07 des 2021 operasi
pasang pen + mengganti pen baru pada operasi terdahulu. Saat ini ny. L dirawat
dirumah dengan keluhan nyeri pergelangan tangan kiri skala nyeri 1(0-10),
halusinasi, susah tidur malam, dan terapi yang didapat adalah latihan rom pasif dan
aktif.
PENGKAJIAN
1. Identitas pasien

Nama : Ny. Loisa here doko

Jenis kelamin : perempuan

Umur : 76 tahun

Status perkawinan : cerai mati

Pekerjaan : pensiun guru

Agama : kristen protestan

Pendidikan terakhir : SPTK

Alamat : fatufeto

Tanggal/jam MRS :-

Tanggal/jam pengkajian :-

Diagnosa medis : post op fraktur 2 bulan


RIWAYAT KEPERAWATAN

1. Riwayat kesehatan sekarang


Keluhan utama : Nyeri pergelangan tangan kiri skala nyeri 1(0-10), halusinasi,
susah tidur malam
2. Riwayat kesehatan masa lalu : Tahun 2012 pernah oprasi mata karna katarak. 28 des 2019
masuk RS yohanes karna fraktur tulang radius akibat jatuh dari tempat tidur , 03 jan 2020 operasi
di pasang pen 01 des 2021 fraktur tulang ulna akibat jatuh dari tempat tidur, 07 des 2021 operasi
pasang pen + mengganti pen baru pada operasi terdahulu.
3. Riwayat kesehatan keluarga : Tidak memiliki riwayat penyakit keturunan
4. Riwayat psikososial dan spiritual : Ny.L saat ini hanya bisa duduk dan berbaring di tempat tidur
masih bisa bergerak aktif . aktivitas vital di lakukan di tempat tidur makan minum+ bak bab
namun harus di bantu. Pasien selalu berdoa akan kesembuhannya.
POLA AKTIVITAS SEHARI-HARI

1. POLA NUTRISI
Di rumah : Selera makan baik. Makan 3- 4x sehari menu nasi, lauk ,sayur . minum 1500ml/ hari.
2. POLA ELIMINASI
a) BAK
Di rumah : Pempers . ganti 3- 4 x/ sehari
b) BAB
Di Rumah : Pempers. BAB 1- 2x / Hari
3. Pola personal hygiene : mandi 2x / hari .
4. Pola istirahat-tidur : tidur siang 2- 3 jam tidur malam 3-4 jam
POLA AKTIVITAS DAN LATIHAN
 AKTIVITAS  
0
 
1
   
2
 
3
 
4
        ✓
Makan
 
        ✓
Mandi
 
        ✓
Berpakaian
 
        ✓
Eliminasi
 
        ✓
Mobilitas di tempat tidur
 
        ✓
Berpindah
 
        ✓
Ambulasi
 
        ✓
Naik tangga
 

SKALA 0-4
0 : MANDIRI
1 : DIBANTU SEBAGIAN
2 : DIBANTU ORANG LAIN
3 : DIBANTU ORANG DAN PERALATAN
4 : KETERGANTUNGAN TOTAL/TIDAK MAMPU
PENGKAJIAN FISIK

1. Pemeriksaan fisik umum


a. Keadaan umum : Ringan
b. Kesadaran : Compos mentis
c. Tekanan darah : 110/80 mmhg
d. Nadi : 83 x/menit
e. Suhu tubuh : 36,5 0C
f. Frekuensi nafas : 20 x/menit
g. Berat badan : 38 kg. TB : 145 cm
2. SISTEM PENGLIHATAN

Posisi mata Ny. L asimetris, kelopak mata normal, pergerakan bola mata
normal, konjungtiva berwarna merah muda, kornea keruh dan berkabut, sklera
anikterik, pupil anisokor, otot-otot mata tidak ada kelainan, fungsi penglihatan
kabur, tidak ada tanda-tanda radang, Ny. L menggunakan kaca mata, dan tidak
menggunakan lensa kotak pada mata.
3. SISTEM PENDENGARAN

Pada saat melakukan pengkajian pada Ny.L daun telinga normal tidak
ada pembengkakan,tidak ada nyeri tekan,tidak ada lesi (luka), dengan
karakteristik serumen tidak berbau dan kondisi telinga baik ,tidak ada
cairan dan tinnitus pada telinga serta tidak menggunakan alat bantu.

System wicara : pada saat bertanya, Ny.L merespon jawaban


dengan baik.
Sistem pernafasan
Jalan nafas ny.L bersih, tidak sesak , tidak menggunakan otot
bantu pernapasan seperti nasal canul. Frekuensi napas 20
x/menit, dan irama pernapasan teratur, tidak batuk,tidak ada
sputum, suara napas vesikuler.
4. SISTEM KARDIOVASKULAR

1) SIRKULASI PERIFER
a. Nadi : 83x/menit
b. Tekanan darah : 110/80 mmhg
Akral hangat, warna kulit kemerahan,tidak ada pembengkakan dan
tidak ada lesi atau luka pada kulit. sirkulasi jantung: irama jantung
teratur,bunyi jantung lup-dup, tidak ada nyeri dada.
5. SISTEM HEMATOLOGI

Gangguan hematologi
Tidak pucat, tidak ada pendarahan, tidak ada peteki.
6. SYSTEM SARAF PUSAT

a. Tingkat kesadaran : compos mentis


b. Gcs : e : 4,m : 5, v: 4 = 13
Tidak ada peningkatan tekanan intra kranial (tik) , ny.L mengalami
gangguan pada sistem saraf kedua yaitu optikus (penglihatan),
C. Pemeriksaan reflek
Reflek fisiologis normal dan tidak ada reflek patologi.
7. SYSTEM PENCERNAAN

Gigi sudah tanggal semua, tidak menggunakn gigi palsu, tidak ada
stomatitis,tidak ada caries gigi, lidah bersih, cairan saliva normal,
tidak muntah, tidak ada nyeri pada perut. Bising usus 13x/menit,
tidak diare, warna veses kuning dengan konsistensi stengah padat,
tidak ada pemebengkakan hati, dengan bentuk abdomen lembek.
8. SYSTEM ENDOKRIN

Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, nafas tidak


berbau keton, tidak ada luka gengren.
9. SYSTEM UROGENITAL
Perubahan pola kemih nocturia,dengan BAK warna
kuning, ,menggunakan pempers, tidak ada distensi kandung
kemih, tidak ada keluhan saat BAK.
10. SISTEM INTEGUMEN

Turgor kulit keriput,lembek, warna kulit kemerahan, tidak ada ulkus pada kulit,
tidak ada kelainan pada kulit, dengan keadaan kulit bersih, dan tekstur lembek
serta temperature kulit 36,5OC.
11. SYSTEM MUSKULOSKELETAL
Ny.L mengalami kesulitan dalam pergerakan ektremitas atas sinistra karena
ny.L mempunyai riwayat fraktur pada os radius dan os ulna, dan memiliki
kelainan struktur tulang belakang yaitu kifosis dengan tonus otot menurun.
ANALISA DATA
DATA MASALAH ETIOLOGI
DS : Ny. L mengatakan bahwa kesulitan tidur Gangguan Persepsi Sensori Gangguan penglihatan
malam karena sering melihat suaminya yang  
sudah meninggal itu datang.  
   
DO :  
- Ny. L bersikap seolah melihat seseorang  
- Konsentrasi Ny.L menurun  
- Distori sensori atau melibatkan kemampuan  
penglihatan dan melihat hal yang tidak nyata.  
TTV :  
Kesadaran : compos mentis  
TD : 110/80 mmHg  
N : 83 x/menit  
S : 36,5 0C  
RR : 20x/menit  
BB/TB : 38 kg/145 cm  
 

DS : Ny. L mengatakan sulit menggerakkan tangan Gangguan mobilitas fisik Gangguan muskuloskletal
kirinya.  
DO :  
- Ny. L menggunakan alat bantu pada tangan  
kirinya.  
- Ny.L sulit menggerakkan tangan kirinya  
- Semua aktivitas fisik dibantu  
TTV :  
Kesadaran: compos mentis  
TD : 110/80 mmHg  
N : 83x/menit, S : 36,50C  
RR : 20 x/menit  
BB/TB:38 kg/145 cm  
DS : - Resiko jatuh Usia > 65 tahun
   
DO :  
- Kekuatan otot menurun  
- Semua aktivitas dibantu  
- Mempunyai riwayat jatuh dan riwayat  
katarak  
TTV :  
Kesadaran: compos mentis  
TD : 110/80 mmHg  
N : 83x/menit, S : 36,50C  
RR : 20 x/menit  
BB/TB:38 kg/145 cm  
 
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Gangguan mobilitas fisik b.d gangguan muskuloskletal d.d mengeluh sulit


menggerakkan ekstremitas, kekuatan otot menurun dan rentang gerak (ROM
menurun)

2. Gangguan persepsi sensori b.d gangguan penglihatan d.d konsentrasi


menurun, bersikap seolah melihat sesuatu, distorsi sensori.

3. Resiko jatuh d.d kekuatan otot menurun, usia >65 tahun, semua aktivitas
dibantu.
INTERVENSI/RENCANA TINDAKAN
KEPERAWATAN
No Diagnosis keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
1 Gangguan mobilitas fisik b.d Gangguan Luaran utama: Intervensi utama:
Dukungan Mobilisasi (I.05173)
muskuloskletal d.d mengeluh sulit Mobilitas Fisik (L.05042)
Observasi
menggerakkan ekstremitas, kekuatan Setelah dilakukan tindakan keperawatan - Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik
lainnya
otot menurun dan rentang gerak (ROM home care diharapkan mobilitas fisik - Identifikasi tolransi fisik melakukan
Menurun) meningkat dengan kriteria hasil: pergerakan.
  - Monitor kondisi umum selama melakukan
- Pergerakan ektremitas cukup
mobilisasi
meningkat (4)  
- Rentang Terapeutik
gerak (ROM) cukup -
Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat
meningkat (4) bantu (mis. Pagar tempat tidur)
  - Fasilitasi melakukan pergerakan jika perlu.
  - Libatkan keluarga untuk membantu pasien
  dalam meningkatkan pergerakan.
 
  Edukasi
  - Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
  - Anjurkan melakukan mobilisasi dini
  - Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus di
  lakukan (mis. Duduk di tempat tidur, duduk di
  sisi tempat tidur,pindah dari tempat tidur ke
kursi).
 
 
   
   
 
Gangguan persepsi sensori b.d Luaran utama : Persepsi sensori Intervensi utama : Minimalisasi
gangguan penglihatan d.d (L.13124) rangsangan (I.08241)
konsentrasi menurun, bersikap Setelah dilakukan tindakan Tindakan
seolah melihat sesuatu, distorsi keperawatan Home care Observasi
sensori. diharapkan persepsi sensori - Periksa status mental,status sensori,dan
  membaik dengan kriteria hasil : tingkat kenyamanan (Mis.Nyeri dan
- Verbalisasi melihat bayangan kelelahan)
menurun (1) Terapeutik
- Distori sensori menurun (1) - Jadwalkan aktivitas harian dan waktu
- Perilaku halusinasi menurun (1) istirahat
  Edukasi
  - Ajarkan cara meminimalisasi
stimulus(Mis. Mengatur pencahayaan ,
membatasi kunjungan)
 
3 Resiko jatuh d.d kekuatan otot Luaran utama : Tingkat jatuh Intervensi utama : Pencegahan jatuh
menurun, usia >65 tahun, semua (L.14138) (I.14540)
aktivitas dibantu. Setelah dilakukan tindakan Tindakan
  keperawatan Home care Observasi
  diharapkan tingkat jatuh - Identifikaso faktor resiko jatuh (Mis. Usia
mwnurun dengan kriteria hasil : >65 tahun,gangguan penglihatan)
- Jatuh dari tempat tidur menurun - Identifikasi faktor lingkungan yang
(1) meningkatkan resiko jatuh(Mis.
- Jatuh saat dipindahkan menurun Penerangan kurang)
(1) Terapeutik
- Atur tempat tidur mekanis pada posisi
terendah
Edukasi
- Anjurkan memanggil perawat atau
keluarga jika membutuhkan bantuan
untuk berpindah
- Anjurkan berkonsentrasi untuk menjaga
keseimbngan tubuh
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
No
1 Dukungan Mobilisasi S : Ny. L mengatakan sulit menggerakkan tangan
Gangguan mobilitas fisik b.d
  Tindakan kirinya.
  Gangguan muskuloskletal d.d Observasi
- Mengidentifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya O:
  mengeluh sulit menggerakkan - - Ny. L menggunakan alat bantu pada tangan
Mengidentifikasi tolransi fisik melakukan pergerakan.
  ekstremitas, kekuatan otot menurun - Memonitor kondisi umum selama melakukan mobilisasi kirinya.
  Terapeutik - Ny.L sulit menggerakkan tangan kirinya
dan rentang gerak (ROM Menurun) -
  Memfasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu (mis. - Semua aktivitas fisik dibantu.
  Pagar tempat tidur)
 
  - Memfasilitasi melakukan pergerakan jika perlu. TTV :
 
- Melibatkan keluarga untuk membantu pasien dalam Kesadaran : compos mentis
 
meningkatkan pergerakan. TD : 110/80 mmHg,
  Edukasi
  N : 83 x/menit
- Menjelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
  - S : 36,5 0C,
Menganjurkan melakukan mobilisasi dini
  RR : 20 x/menit
BB/TB : 38 kg/145 cm
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan :
Observasi
- Mengidentifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik
lainnya
- Mengidentifikasi tolransi fisik melakukan
pergerakan.
- Memonitor kondisi umum selama melakukan
mobilisasi
Terapeutik
- Memfasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat
bantu (mis. Pagar tempat tidur)
- Memfasilitasi melakukan pergerakan jika perlu.
- Melibatkan keluarga untuk membantu pasien
dalam meningkatkan pergerakan.
Edukasi
  gangguan penglihatan d.d Tindakan S : Ny. L mengatakan bahwa kesulitan tidur
  konsentrasi menurun, bersikap Observasi malam karena sering melihat suaminya
  seolah melihat sesuatu, distorsi - Memeriksa status mental,status sensori,dan tingkat yang sudah meninggal itu datang.
  sensori. kenyamanan (Mis.Nyeri dan kelelahan) O:
    Terapeutik - Ny. L menggunakan alat bantu pada tangan
    - Menjadwalkan aktivitas harian dan waktu istirahat kirinya.
    Edukasi - Ny.L sulit menggerakkan tangan kirinya
    - Mengajarkan cara meminimalisasi stimulus(Mis. - Semua aktivitas fisik dibantu
    Mengatur pencahayaan , membatasi kunjungan) TTV :
      Kesadaran: compos mentis
      TD : 110/80 mmHg
      N : 83x/menit, S : 36,50C
      RR : 20 x/menit
      BB/TB:38 kg/145 cm
       
      A : Masalah belum teratasi
      P : Intervensi dilanjutkan :
      Observasi
      - Memeriksa status mental,status sensori,dan
      tingkat kenyamanan (Mis.Nyeri dan
      kelelahan)
      Terapeutik
    -   - Menjadwalkan aktivitas harian dan waktu
    istirahat
    Edukasi
    - Mengajarkan cara meminimalisasi
  stimulus(Mis. Mengatur pencahayaan ,
  membatasi kunjungan)
   
3 Resiko jatuh d.d kekuatan otot Pencegahan jatuh S:-
menurun, usia >65 tahun, semua Observasi  
aktivitas dibantu. - Mengidentifikaso faktor resiko jatuh (Mis. Usia >65 O:
  tahun,gangguan penglihatan) - Kekuatan otot menurun
- Mengidentifikasi faktor lingkungan yang - Semua aktivitas dibantu
meningkatkan resiko jatuh(Mis. Penerangan kurang) - Mempunyai riwayat jatuh dan riwayat
Terapeutik katarak
- Mengatur tempat tidur mekanis pada posisi terendah TTV:
Edukasi Kesadaran : compos mentis
- Menganjurkan memanggil perawat atau keluarga jika TD : 110/80 mmHg, N : 83 x/menit
membutuhkan bantuan untuk berpindah S : 36,5 0C, RR : 20 x/menit
- Menganjurkan berkonsentrasi untuk menjaga BB/TB : 38 kg/145 cm
keseimbngan tubuh A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi di lanjutkan :
Observasi
- Mengidentifikaso faktor resiko jatuh (Mis.
Usia >65 tahun,gangguan penglihatan)
- Mengidentifikasi faktor lingkungan yang
meningkatkan resiko jatuh(Mis. Penerangan
kurang)
Terapeutik
- Mengatur tempat tidur mekanis pada posisi
terendah
Edukasi
- Menganjurkan memanggil perawat atau
keluarga jika membutuhkan bantuan untuk
berpindah
- Menganjurkan berkonsentrasi untuk
menjaga keseimbngan tubuh

Anda mungkin juga menyukai