Anda di halaman 1dari 12

WAKAF TUNAI (UANG)

Oleh: Ricy Fatkhurrokhman, M.H.I.


Definisi Uang
Menurut KBBI, uang adalah kertas, emas, perak atau logam lain yang
dicetak dengan bentuk atau gambar tertentu, dikeluarkan oleh
pemerintah/ Negara sebagai alat tukar/ standar pengukur nilai (kesatuan
hitung) yang sah
Secara etimologi uang mimiliki 3 makna:
1. Nuqud, berarti uang kontan (cash)
2. Standar Nilai
3. Alat tukar menukar
Secara Terminologi: suatu alat yang dijadikan transaksi oleh
masyarakat dan telah ditetapkan oleh Undang-undang negara sebagai
nilai segala sesuatu dalam transaksi jual beli dan dalam segala bentuk
muamalah yang berkaitan dengan uang, baik yang terbuat dari emas,
perak, atau yang lainnya yang dijadikan manusia sebagai bahan untuk
membuat uang
Kriteria Uang
Syarat sesuatu bisa dianggap sebagai “uang”
1. Dapat diterima dan diketahui secara umum
2. Stabilitas nilai ( nilai fluktuasi kecil)
3. Keseimbangan (peredaran uang)
4. Kemudahan (fisiknya kecil, nominal besar)
5. Terjaga fisiknya (kewajiban setiap orang)
6. Pemantapan transaksi dalam berbagai jumlah
Jenis uang
1. Uang Kartal: uang yang digunakan sebagai alat
pembayaran dalam kehidupan sehari-hari
2. Uang Giral : surat berharga yang dapat diuangkan di
bank atau kantor pos. biasanya digunakan untuk
transaksi dengan nilai uang yang besar. (seperti,
Cek, Giro Pos, Wesel, Surat Berharga, dll)
 Bank Indonesia: Lembaga yang mengawasi

peredaran uang
 Perusahaan yang mencetak Uang Rupiah : PERURI

(Percetakan Uang Republik Indonesia)


Fungsi Uang

Uang
Sebagai alat tukar
menukar

Sebagai standar nilai/


satuan hitung
Definisi Wakaf Uang
Wakaf uang adalah perbuatan hukum Wakif untuk
memisahkan dan/atau menyerahkan sebagian uang
miliknya untuk dimanfaatkan selamanya atau untuk
jangka waktu tertentu sesuai dengan kepentingannya
guna keperluan ibadah dan/atau kesejahteraan umum
menurut syariah
Dasar hukum Wakaf Uang
 Mazhab hanafi: membolehkan dengan dasar istihsan bil ‘urf,
dengan cara mewakafkan dengan memberikan modal
mudhorobah
 Menurut Syafii, ada dua pandangan: pertama tidak
membolehkan dengan alasan uang dengan dibelanjakan akan
lenyap wujudnya. Kedua boleh wakaf dinar dan dirham (uang)
dengan tetap nilainya
 Kesimpulan: wakaf uang boleh dilakukan dengan prinsip
bukan untuk dibelanjakan secara konsumtif, namun dijadikan
modal usaha atau investasi dalam wujud saham atau deposito
yang keuntungannya dapat dimanfaatkan untuk kepentingan
umum
Pengembangan wakaf uang dalam bentuk Investasi

1. Wakif menyerahkan uangnya kepada badan wakaf


untuk diinvestasikan dengan cara Mudhorobah atau
sewa
2. Wakif menginvestasikan uangnya dalam bentuk
wadi’ah (deposito) di bank syariah
3. Pengumpulan uang oleh panitia. (seperti
penggalangan dana untuk rumahsakit, masjid, dll)
Unsur yang harus ada dalam wakaf uang

1. Wakif (orang yang mewakafkan uang)


2. Ikrar (pernyataan wakif sebagai suatu kehendak
untuk mewakafkan uang kepada nadzir)
3. Nadzir(pihak yang menerima uang wakaf untuk
dikelola dan dikembangkan sesuai dengan
peruntukannya)
4. Akta Ikrar Wakaf ( bukti pernyataan wakaf uang
dalam bentuk formulir akta, yang dikeluarkan oleh
PPAIW yakni pejabat LKS) disebut juga sertifikat
wakaf uang
Akta Wakaf Uang (Sertifikat Wakaf Uang)
 Nama LKS penerima wakaf uang
 Nama wakif
 Alamat wakif
 Jumlah wakaf uang
 Peruntukan wakaf
 Jangka waktu wakaf
 Nama nadzir
 Tempat dan tanggal penerbitan sertifikat/ akta
Manfaat Wakaf Tunai
 Lebih efektif ( Dana Sedikitpun bisa)
 Mengembangkan aset wakaf yang tidak produktif
 Lebih tepat sasara (kebutuhan masyarakat)
 Meningkatkan kesejahteraan umat
Regulasi wakaf tunai di indonesia
 UU No 41 tahun 2004 tentang Wakaf
 Pp No 42 Tahun 2006 tentang pelaksanaan UU No 41

tahun 2004 tentang Wakaf


 Peraturan Mentri Agama No 4 Tahun 2009 tentang

wakaf tunai
 Fatwa-fatwa

Anda mungkin juga menyukai