Anda di halaman 1dari 14

JURNAL KHUSUS

PEMBELIAN dan
PENGELUARAN KAS
Syarat Pembelian
Pada hakekatnya syarat pembelian tidak berbeda
dengan syarat penjualan. Syarat pembelian adalah
syarat jual beli yang dipandang dari sudut si
pembeli. Potongan-potongan seperti potongan
perdagangan, potongan tunai (dari sudut pandang
pembeli disebut potongan pembelian) juga berlaku
dalam pembelian.
Jurnal Pembelian
Barang yang sering dibeli secara kredit oleh perusahaan
dagang terdiri dari:
1. Barang dagangan untuk dijual kembali.
2. Perlengkapan untuk digunakan dalam kegiatan perusahaan
3. Peralatan dan aktiva tetap lainnya.
Karena bermacamnya pembelian yang dilakukan, maka jurnal
pembelian harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat
digunakan untuk mencatat semua pembelian secara kredit.
Banyaknya kolom khusus dalam jurnal pembelian tergantung
pada sifat dan frekuensi pembelian.
Buku Pembantu Utang
Seperti halnya dengan piutang dagang, hutang dagang juga akan
dirinci menurut kreditur dalam buku pembantu. Dengan kata
lain buku pembantu merupakan informasi yang merinci akun
utang dagang menurut kreditur.
Contoh
Transaksi-transaksi pembelian yang dilakukan secara kredit
oleh PT. Anda bulan Januari 2019 adalah sebagai beikut :
Tgl 2 Juni 2019 Dibeli barang dagangan dari PT. X sebesar Rp.
50.000, syarat jual beli 2/10 n/30 dan diterima faktur no. 006
Tgl 8 Juni 2019 Dibeli barang dagangan dari PT. A sebesar Rp.
100.000 dengan syarat pembelian 2/10 n/30 diterima faktur no.
008.
Tgl 15 Juni Dibeli perlengkapan kantor dari Toko ABC seharga
Rp. 20.000 dengan syarat 2/10 n/30 diterima faktur no. 009
Tgl 18 Juni 2019 Diterima faktur no. 015 atas pembelian
barang dagangan kepada Toko Andi sebesar Rp. 150.000, syarat
2/10 n/30.
Tgl 25 Juni 2019 Dibeli peralatan kantor dari PT. B seharga Rp.
200.000 dengan syarat 2/10 hn/30 dan diterima faktur no. 112.
Tgl 28 Juni 2019 Dibeli barang dagangan dari PT. Antik
seharga Rp. 200.000 dengan syarat 2/10 n/30 diterima faktur no
601
Pembelian Retur dan Pengurangan Harga
Untuk pembelian retur dan pengurangan harga perusahaan
akan mengeluarkan nota debit atau menunggu dari kreditur
yang biasanya berbentuk nota kredit. Pada waktu
melakukan pencatatan pembelian retur dan pengurangan
harga maka akun utang dagang didebit dan kredit akun
pembelian retur dan pengurangan harga. Apabila nota
debit yang diterima jumlahnya cukup banyak, dapat dibuat
jurnal khusus untuk mencatat pembelian retur dan
pengurangan harga. Akan tetapi jika nota debit yang
diterima relative sedikit maka cukup dicatat dalam jurnal
umum.
Jurnal Pengeluaran Kas
Banyaknya kolom khusus yang harus disediakan dalam jurnal pengeluaran kas
tergantung pada sifat transaksi dan frekwensi terjadinya transaksi, selain kolom
kas yang harus disediakan.
Contoh
Tgl 2 Juni 2019 dibeli barang dagangan tunai seharga Rp. 250.000 dari PT.
Aladin, dan dikeluarkan cek No 1890, Bukti Kas Keluar (BKK) No 15
4 Juni 2019 dibeli perlengkapan kantor seharga Rp. 50.000 dikeluarkan cek No.
1891 dan BKK No 16
Tgl 18 Juni 2019 Dibayar pembelian barang dagangan tanggal 8 Juni kepada PT.
A dan dikeluarkan cek No 1892 dan BKK No 17, pembayaran dalam masa
discount.
Tgl 24 Juni 2019 Dibayar biaya iklan sebesar Rp. 25.000 dengan cek No.1893 dan
BKK No 18.
Tgl 29 Juni 2019 Dibayar pembelian peralatan kantor tanggal 25 kepada PT. B
dan dikeluarkan cek No 1894 dan BKK No 19, pembayaran dalam masa discount.
Setelah semua jurnal di posting, total saldo akhir dari akun buku
pembantu untuk semua kreditur harus dicocokan dengan saldo akun
Utang Dagang. Apabila saldo akun pengendali dengan buku
pembantunya tidak sama, maka harus ditelusuri penyebab terjadinya.
Saldo akhir dari masing-msing kreditur adalah sbb:
PT. A Rp 20.000
Toko ABC Rp 35.000
Toko Andi Rp 165.000
Toko Antik Rp 210.000
Toko B Rp 50.000
PT. X Rp 75.000
Total Rp 555.000
Total saldo akhir dari akun buku pembantu untuk semua kreditur
sama dengan saldo Utang Dagang (Rp 555.000)

Anda mungkin juga menyukai