Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN MAGANG INDUSTRI ( MI )

DI PT. CAHAYA FAJAR KALTIM


DESA TANJUNG BATU
KECAMATAN TENGGARONG SEBERANG
KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA
 

OLEH:
ROWINA MEYLANI ARITONANG
NIM. E191500260
Latar belakang
PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) merupakan pembangkit listrik yang paling
banyak digunakan di Indonesia karena berbagai kelebihan yaitu dapat dioperasikan
dengan berbagai jenis bahan bakar, dapat dibangun dengan kapasitas yang bervariasi,
dapat dioperasikan dengan berbagai operasi pembebanan, dan kontinyuitas operasi
dan usia pakai yang relatif lama. Pembangkit Listrik Tenaga Uap Batubara adalah salah
satu jenis instalasi pembangkit tenaga listrik di mana tenaga listrik didapat dari mesin
turbin yang berputar oleh uap yang dihasilkan melalui pembakaran batu bara.
Tujuan Magang Industri
1. Meningkatkan wawasan mahasiswa dalam dunia kerja
2. Memperluas jaringan dan pola pikir mahasiswa untuk dikemudian hari
3. Membina hubungan baik antara kampus dan penyedia peluang kerja.
4. Untuk mengetahui bagaimana proses pengelolaan limbah dari kegiatan
perusahaan PLTU PT. Cahaya Fajar Kaltim
5. Untuk mengetahui apa peran laboratorium dalam perusahaan PLTU PT. Cahaya Fajar
Kaltim
6. Untuk mengetahui jenis – jenis limbah yang dihasilkan dari kegiatan perusahaan
PLTU PT. Cahaya Fajar Kaltim
Manfaat Magang Industri
1. Memaksimalkan potensi mahasiswa
2. Bertambahnya pengetahuan mahasiswa di dunia kerja
3. Dapat lebih bertanggung jawab dalam segala hal, baik dalam
pekerjaan ringan maupun sulit.
Profil singkat perusahaan
PT.Cahaya Fajar Kaltim adalah Perusahaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
Swasta dan Perusda yang berlokasi di Desa Tanjung Batu, Kecamatan Tenggarong
Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara, yang memiliki kapasitas 2x25 MW dan 1x60
MW dengan bahan bakar Batubara, yang menyediakan sistem transmisi listrik untuk
wilayah Tenggarong Seberang, Tenggarong kota, Samarinda, dan Balikpapan, serta
untuk mensuplai listrik di area pulau Kalimantan pada umumnya.
Pembangkit Unit 1 & 2 merupakan unit pembangkit pertama dari PLTU-Embalut
yang dibangun dan menghasilkan daya berkapasitas 2 x 25 MW yang diresmikan
pada 05 Juli 2008 oleh Presiden Republik Indonesia ke 6 DR.H.Susilo Bambang
Yudhoyono, dan Pembangkit Unit 3 merupakan pengembangan unit dari PLTU-
Embalut yang menghasilkan daya berkapasitas 60 MW yang diresmikan pada tanggal
08 Maret 2013 oleh Direktur Utama PT.PLN (Persero) Bapak Nur Pamudji.
Waktu pelaksanaan Magang Industri
Magang Industri di laksanakan di PT. Cahaya Fajar Kaltim selama ± 4
bulan yaitu dari tanggal 06 September 2021 hingga 31 Desember 2021.
Jadwal kegiatan dari hari Senin hingga hari Jumat, masuk pukul 08.00 – 17.00
WITA dengan hitungan 4 hari offline dan 1 hari online di bulan September dan
Oktober, sedangkan di bulan November dan Desember jadwal kegiatan dari
hari Senin hingga Jumat, masuk pukul 08.00 – 17.00 WITA dengan hitungan 2
hari offline dan 3 hari online.
Hasil Magang Industri
Pengukuran pH pada sampel air Uji Fe pada sampel air limbah

Pemeriksaan total suspended solid


Uji Suhu pada sampel air limbah
(TSS)

Persemaian dan penanaman


Uji Chlor pada sampel air limbah
trembesi

Uji Pospat pada sampel air limbah Observasi TPS limbah B3

Penawasan pada IPAL Domestik 1,2


 Pengukuran pH pada sampel air
pH Derajat keasaman atau pH merupakan salah satu pengukuran yang paling
banyak digunakan di laboratorium. (Nuryatini, 2015). Ph merupakan jumlah
konsentrasi hidrogen (H') pada larutan menyatakan tingkat keasaman suatu
larutan. Tingkat kebasaan suatu zat umumnya juga dinyatakan dengan pH, namun
dalam perhitungannya, lebih tepat disebut pOH. Tingkat keasaman atau kebasaan
tersebut dapat diukur menggunakan pH meter (Bleam, 2017).
Tujuan dari pengukuran pH pada IPAL Domestik 1,2 dan aliran limbah TPA
adalah Untuk mengetahui apakah air limbah dalam kondisi netral, basa, atau asam.
Hasil yang didapatkan dari pengukuran pH meter ini adalah

Lokasi pengambilan sampel untuk pengujian pH Keterangan :


Tanggal IPAL IPAL TPA - Larutan pH netral
TPA 01 TPA 04A TPA 04B TPA 05
01 02 02C memiliki nilai 7
22 September
- Larutan pH asam
7,05 7,08           memiliki nilai kurang dari
2021
7
27 September - Larutan pH basa memiliki
7,26 6,39          
2021
nilai lebih dari 7
11 Oktober 2021 6,33 7,48           - Menurut Peraturan
19 Oktober 2021 7,23 7,48         5,57 Menteri Negara
25 Oktober 2021 7,58 7,98           Lingkungan Hidup
01 November 2021 8,00 8,07           Nomor 08 Tahun 2009
09 November 2021 6,38 7,38           Tanggal 07 April 2009,
15 November 2021 7,77 7,06           baku mutu air limbah
22 November 2021 7,35 7,97           bagi usaha dan/atau
29 November 2021 6,78 8,33     9,67 7,84 12,64 kegiatan Pembangkit
30 November 2021     9,59   9,63    
Listrik Parameter pH
kadar maksimumnya
13 Desember 2021 7,48 6,66 9,64 7,95      
adalah 6-9.
20 Desember 2021 7,31 6,85 9,58 7,42   7,90 13,26
 Pemeriksaan total suspended solid (TSS)
Total Suspended Solid (TSS) atau zat padat yang tersuspensi, merupakan
residu yang tidak lolos saring, yaitu yang tertahan oleh saringan. TSS adalah
salah satu parameter yang digunakan untuk pengukuran kualitas air.
Pengukuran TSS berdasarkan pada berat kering partikel yang terperangkap
oleh filter, biasanya dengan ukuran pori tertentu. Umumnya, filter yang
digunakan memiliki ukuran pori 0.45 µm (Clescerl, 1905).
Tujuan dari Pemeriksaan total suspended solid (TSS) adalah Mahasiswa
dapat melakukan pemeriksaan TSS dan mengetahui hasil uji TSS .
Hasil yang didapatkan dari
Lokasi Pemeriksaan
pengambilan sampel untuktotal suspended
pengujian TSS solid (TSS)ini adalah
Tanggal
IPAL 01 IPAL 02 TPA 01 TPA 02C Keterangan :
22 September 2021 48 Mg/L 35 Mg/L     Menurut Peraturan Menteri
Negara Lingkungan Hidup
27 September 2021 10 Mg/L 47 Mg/L    
Nomor 08 Tahun 2009
11 Oktober 2021 39 Mg/L 13 Mg/L     Tanggal 07 April 2009,
Nilai baku mutu TSS di
19 Oktober 2021 2 Mg/L 27 Mg/L   51. Mg/L
suatu perairan yang
25 Oktober 2021 11 Mg/L 30 Mg/L     dikeluarkan oleh
Kementrian Lingkungan
01 November 2021 31 Mg/L 15 Mg/L     Hidup Indonesia yaitu
09 November 2021 1 Mg/L 24 Mg/L     berkisar 100 Mg/L. Jika
15 November 2021 36 Mg/L 10 Mg/L     nilai tersebut lebih dari
baku mutu yang telah
22 November 2021 9 Mg/L 10 Mg/L    
ditetapkan hal tersebut
29 November 2021 28 Mg/L 10 Mg/L   1 Mg/L disebabkan oleh
30 November 2021     87 Mg/L   masuknya zat pencemar
13 Desember 2021 24 Mg/L 44 Mg/L 178 Mg/L   yang cukup banyak dan
juga pengadukan yang
20 Desember 2021 46 Mg/L 56 Mg/L 196 Mg/L 622 Mg/L tinggi di daerah tersebut.
 Uji Chlor pada sampel air
Klorida merupakan zat-zat anorganik yang larut, mereka tidak dipengaruhi
oleh sedimentasi atau oleh proses-proses biologis. Kotoran manusia, Khusunya
urine, mengandung sejumlah klorida oleh karena itu sebagian dari pada garam
yang terdapat di dalam makanan dan minuman turut dibuang dalam sampah
tubuh itu, tubuh manusia mengeluarkan delapan sampai lima belas gram
sodium klorida seharinya. Oleh sebab itu, air limbah mengandung kadar klorida
yang lebih tinggi daripada di dalam persediaan air kota (Mahida, 2004)
Tujuan dari Uji Chlor pada sampel air adalah Mahasiswa mengetahui proses
dan cara uji Chlor hingga mendapatkan hasil uji.
Hasil yang didapatkan dari Uji chlor pada air sampel ini adalah
Lokasi pengambilan sampel untuk pengujian CL 2 Keterangan :
Tanggal Menurut Peraturan
TPA 02A TPA 02B TPA 03 IPAL 02 TPA 05 TPA 04C
Menteri Negara
15 November
Lingkungan Hidup
      0,60 Mg/L    
2021 Nomor 08 Tahun
2009 Tanggal 07
29 November
2021
        0,17 Mg/L   April 2009, baku
mutu air limbah bagi
30 November
          0,30 Mg/L
usaha dan/atau
2021
kegiatan
13 Desember
Pembangkit Listrik
2021
0,13 Mg/L   0,48 Mg/L       Parameter CL2 kadar
maksimumnya
20 Desember
2021
0,52 Mg/L 0,71 Mg/L     0,81 Mg/L   adalah 0,5 Mg/L.
 Uji Pospat pada sampel air
Fosfat terdapat dalam air alam atau air limbah sebagai senyawa
ortofosfat, polifosfat dan fosfat organis. Setiap senyawa fosfat
tersebut terdapat dalam bentuk terlarut, tersuspensi atau terikat di
dalam sel organisme air. Di daerah pertanian ortofosfat berasal dari
bahan pupuk yang masuk ke dalam sungai atau danau melalui
drainase dan aliran air hujan. Polifosfat dapat memasuki sungai
melalui air buangan penduduk dan industri yang menggunakan
bahan detergen yang mengandung fosfat, seperti industri logam dan
sebagainya. (Effendi,2003).
Tujuan dari Uji Pospat pada sampel air adalah Mahasiswa
mengetahui proses dan cara uji pospat hingga mendapatkan hasil uji.
Hasil yang didapatkan dari Uji Pospat pada air sampel ini adalah
Keterangan :
Lokasi pengambilan sampel untuk
pengujian PO4
Menurut Peraturan
Tanggal Menteri Negara
Lingkungan Hidup
IPAL 01 TPA 05
Nomor 08 Tahun 2009
Tanggal 07 April 2009,
15 November 2021 9,6 Mg/L  
baku mutu air limbah
bagi usaha dan/atau
29 November 2021   <0,6 Mg/L
kegiatan Pembangkit
Listrik Parameter Po4
kadar maksimumnya
20 Desember 2021   4,2 Mg/L
adalah 10 Mg/L.
 Uji Fe pada sampel air
Zat besi (Fe) adalah salah satu elemen yang dapat ditemui
hampir di setiap tempat di bumi, pada semua lapisan geologi dan
semua badan air. Pada umumnya zat besi yang ada di udara dapat
terlarut. Kandungan ion Fe pada air sumur bor bisa berkisar antara
5 - 7 mg/L. Sedangkan standar kandungan zat besi air bersih
berdasarkan Permenkes RI: No.416/Menkes/Per/IX/1990 maks
adalah1,0 mg/L. Pada dasarnya besi dalam air dalam bentuk Ferro
(Fe") atau Ferri (Fe). Hal ini tergantung dari kondisi pH dan oksigen
terlarut dalam udara Pada pH netral dan adanya oksigen terlarut
yang cukup, maka ion ferro yang terlarut dapat teroksidasi menjadi
ion feri dan selanjutnya membentuk endapan Feri hidroksida yang
sukar larut, berupa presipitat yang biasanya berwarna kuning
kecoklatan.
Tujuan dari Uji Fe pada sampel air adalah Mahasiswa
mengetahui proses dan cara uji kandungan besi (Fe) hingga
mendapatkan hasil uji.
Hasil yang didapatkan dari Uji Fe pada air sampel ini adalah
Lokasi pengambilan sampel untuk pengujian Fe Keterangan :
Tanggal Menurut Peraturan
IPAL 01 TPA 04A TPA 01 TPA 04B
Menteri Negara
09 November 2021 0,10 Mg/L       Lingkungan Hidup
Nomor 08 Tahun 2009
22 November 2021 0,12 Mg/L      
Tanggal 07 April 2009,
29 November 2021       0,20 Mg/L baku mutu air limbah
bagi usaha dan/atau
30 November 2021 0,9 Mg/L     0,5 Mg/L
kegiatan Pembangkit

13 Desember 2021     1,2 Mg/L  


Listrik Parameter Fe
kadar maksimumnya 3
20 Desember 2021 0,1 Mg/L 1,6 Mg/L    
Mg/L.
 Uji Fe pada sampel air
Suhu adalah pernyataan tentang perbandingan (derajat) panas
suatu zat. Dapat pula dikatakan sebagai ukuran panas atau dinginnya
suatu benda. Sedangkan dalam bidang termodinamika suhu adalah
suatu ukuran kecenderungan bentuk atau sistem untuk melepaskan
tenaga secara spontan. Dalam dunia kesehatan, suhu tubuh adalah
perbedaan antara jumlah panas yang diproduksi oleh panas tubuh dan
jumlah panas yang hilang ke lingkungan luar. Pemeriksaan suhu tubuh
termasuk dalam tolak ukur utama untuk mengetahui keadaan pasien
dan diagnosa. Sehingga, kemampuan pengukuran suhu tubuh sangatlah
penting bagi tenaga kesehatan dibidang apapun (Liana, 2012).
Tujuan dari Uji Suhu pada sampel air adalah Mahasiswa mengetahui
proses dan cara uji suhu hingga mendapatkan hasil uji.
Hasil yang didapatkan dari Uji Suhu pada air sampel ini adalah
Lokasi pengambilan sampel untuk pengujian SUHU

Tanggal
Keterangan :
TPA 01 TPA 02A TPA 03 TPA 02B TPA 04C PermenLH No.8/2009,
memperbolehkan
30 November 2021         29,6OC limbah bahang (sumber
air pendingin) dibuang
13 Desember 2021 25,0 CO
25,0 C O
25,0 CO
   
ke sungai dengan suhu
20 Desember 2021 6,7 OC 15,1OC   7,2OC   maksimal 40 OC.
 Persemaian dan penanaman trembesi
Pohon trembesi (Samanea saman) disebut juga sebagai pohon hujan
atau ki hujan lantaran air yang sering menetes dari tajuknya karena
kemampuannya menyerap air tanah yang kuat. Di beberapa daerah di
Indonesia, jenis ini sering disebut sebagai Kayu Ambon (Melayu),
Trembesi, Munggur, Punggur, Meh (Jawa), dan Ki Hujan. Biji trembesi
berukuran ± 0,8 cm dan biji trembesi mempunyai kulit yang keras,
sehingga untuk mempercepat daya kecambah memerlukan perlakuan
pendahuluan seperti perendaman (James A. Duke.1983).
Tujuan dari Persemaian dan penanaman trembesi adalah Mahasiswa
mengetahui proses tumbuh dari benih (biji – bijian) hingga cara menanam
tanaman trembesi.
Hasil yang didapatkan dari Persemaian dan penanaman trembesi ini adalah
Setelah penyemaian menghasilkan bibit trembesi yang berumur kisaran
4-6 bulan. kemudian melakukan penanaman bibit tersebut dilahan kosong PT.
Cahaya Fajar Kaltim, penanaman tersebut bertujuan untuk penghijauan dan
pohon trembesi tersebut memiliki manfaat untuk peneduh, menyerap
karbondioksida (CO2), kaya akan oksigen, menyerap air. Setiap pohon dapat
menyerap sebanyak 28,5 ton/tahun dan berguna sebagai upaya untuk
mengatasi pemanasan global.
 Observasi TPS Limbah B3
Limbah B3 adalah limbah atau bahan yang berbahaya, karena
jumlah atau konsentrasinya dapat menyebabkan atau secara
signifikan dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan
penyakit, kematian dan berbahaya bagi kesehatan manusia atau
lingkungan jika tidak benar – benar diolah atau dikelola atau dibuang
(Utami, 2018).
Limbah B3 adalah limbah padat yang bersifat potensial
mengancam terhadapat kesehatan masyarakat atau lingkungan
(Vanguilder, 2018).
Tujuan dari Observasi TPS Limbah B3 adalah Untuk mengetahui
jenis – jenis limbah B3 dan volume timbulan yang dihasilkan.
Hasil yang didapatkan dari Observasi TPS Limbah B3 ini adalah
Pada saat observasi kami mengetahui nama limbah dan jenis limbah
B3 yang disimpan di TPS.
Jenis limbah yang disimpan :
- Nama limbah
1. Aki, baterai bekas
1. Aki, baterai bekas
2. Kemasan B3 2. Drum bekas, jerigen bekas, kaleng cet bekas, kaleng oli
bekas
3. Minyak pelumas bekas 3. Oli bekas, solar bekas, Grease bekas
4. Limbah elektronik
4. Lampu TL bekas
5. Majun bekas
6. Absorben dan/atau filter bekas. 5. Majun bekas terkontiminasi limbah B3, sarung tangan
bekas terkontaminasi limbah B3, house bekas
7. Kemasan bekas tinta terkontaminasi limbah B3, tanah terkontaminasi
limbah B3
8. Limbah klinis
6. Absorben bekas, filter oli bekas
9. Produk farmasi kadaluarsa
10. Bahan kimia kadaluarsa 7. Catridge bekas
 Penawasan
Tawas dan kapur merupakan zat koagulan dan flokulan yang telah
banyak digunakan dalam proses koagulasi. Pada saat penambahan tawas
yang berlebihan, maka ion H+ yang terbentuk juga semakin banyak pula,
yang artinya pH menjadi turun sehingga mengganggu kestabilan flok yang
berlebihan juga terdapat kenaikan dalam filtrate. Ini dikarenakan kapur
menyebabkan pH larutan naik (lebih dari 7) sehingga flok terganggu.
(Putra S, Rantjono s, Arifiansyah T. 2009)
Tujuan dari penawasan adalah Untuk menjernihkan air limbah dan
menghilangkan bau.
Hasil yang didapatkan dari penawasan ini adalah
Dari penawasan yang dilakukan hasil yang didapatkan adalah limbah
yang diberi tawas menjadi bening dan tidak keruh lagi. Dan juga limbah
yang diberi tawas tidak lagi berbau. Sehingga dari kegiatan yang
dilakukan air limbah dapat kembali di salurkan keanak sungai yang ada.
KEGIATAN KHUSUS DI LOKASI MAGANG INDUSTRI
Tanggal Lokasi pengambilan sampel untuk pengujian SUHU

TPA 01 TPA 02A TPA 03 TPA 02B TPA 04C


30 November         29,6OC
2021

13 Desember 25,0 OC 25,0 OC 25,0 OC    


2021

20 Desember 6,7 OC 15,1OC   7,2OC  


2021

Keterangan :
Menurut PermenLH No.8/2009, memperbolehkan limbah bahang (sumber air pendingin)
dibuang ke sungai dengan suhu maksimal 40 oC.
Pembahasan :
Pengujian suhu merupakan kegiatan mengukur suhu suatu limbah atau air sampel dari hasil
Titik Penaatan yang berada di PT. Cahaya Fajar Kaltim. Kegiatan ini dilakukan pada Titik
Penaatan 01, Titik Penaatan 02A, Titik Penaatan 03, Titik Penaatan 02B, dan Titik Penaatan 04C.
Dilakukannya di titik penaatan tersebut karena air yang mengalir atau tertampung tersebut
berasal dari hasil pendinginan dari pembakaran batubara yang di lakukan di unit 1,2 dan unit 3.
Perusahaan pembangkit listrik tenaga uap PT. Cahaya Fajar Kaltim ini
setiap melakukan pembakaran batubara akan menghasilkan uap dan gas
buang yang sangat panas. Gas buang tersebut berfungsi untuk memanaskan
pipa boiler yang berada di atas lapisan mengambang. Gas buang ini
selanjutnya dialirkan ke pembersih yang di dalamnya terdapat alat
pengendap debu. Setelah gas tersebut bersih, kemudian dibuang ke
atmosfer melalui cerobong, sedangkan uapnya dialirkan ke turbin yang
akan menyebabkan turbin bergerak. Poros turbin dihubungkan atau
dipasangkan dengan poros generator. Gerakan turbin tersebut akan
menyebabkan gerakan generator pula, sehingga menghasilkan energi
listrik. Uap tersebut kemudian dialirkan ke kondensor untuk diubah menjadi
air. Selanjutnya air tersebut dengan bantuan pompa air umpan (Boiler Feed
Water Pump) dialirkan ke boiler sebagai air pengisi.
Setelah air tersebut sudah melakukan pendinginan pada pembakaran batubara, selanjutnya
air tersebut dialirkan atau di kembalikan ke aliran sungai. Dan dari pengembalian air tersebut air
tetap dipantau dengan melakukan pengukuran suhu di setiap minggunya.
Tujuan dari kegiatan pengukuran suhu ini adalah untuk mengetahui apakah air yang
dihasilkan aman untuk di alirkan kembali kesungai atau belum layak untuk di kembalikan lagi ke
sungai. Dan cara kerja pengujian suhu adalah mengambil sampel dan di bawa ke laboratorium PT.
Cahaya Fajar kaltim untuk di cek atau di uji suhu nya.
Dari hasil yang didapat semua air sampel berada di kisaran 6,7 OC sampai 29,6OC yang artinya
hasil uji berada di titik aman dan standar karena menurut PermenLH No.8/2009,
memperbolehkan limbah bahang (sumber air pendingin) dibuang ke sungai dengan suhu
maksimal 40 oC.
Kesimpulan
1. Mahasiswa magang industri mendapatkan ilmu pengetahuan mengenai
tentang cara pengambilan sampel dan cara uji mengenai sampel air yang ada
di PT.Cahaya Fajar Kaltim.
2. Mahasiswa mendapatkan suatu gambaran nyata mengenai dunia kerja
dalam lingkungan masyarakat baik di dalam perusahaan maupun di dalam
department khususnya bagian lingkungan.
3. Mahasiswa mendapat banyak pengetahuan tentang bagaimana cara
pengelolaan limbah B3 diperusahaan.
4 Mahasiswa mendapatkan wawasan tentang :
- Proses tumbuh kembangnya trembesi
- Pengecekan dan pengujian sampel air di lingkup dunia kerja
- Pemahaman K3 (keselamatan dan kesehatan kerja) pada suatu perusahaan
atau dunia kerja. Khususnya di bidang pertolongan pertama pada kecelakaan,
SOP atau Standar Operasional Prosedur dalam menggunakan alat atau
berjalan kesuatu tempat yang memiliki tegangan tinggi, ketinggian, atau suatu
tempat yang ada larangan berbahayanya.
- Mengatasi air limbah yang memiliki hasil uji pH yang melebihi standar (6-9),
dengan cara dinetralkan kembali menggunakan bahan kimia atau basa kuat,
cemikal, dan bebatuan kapur.
- Mengatasi air limbah yang TSS nya melebihi batas kisaran standar baku
mutu, dengan cara melakukan penawasan pada air limbah tersebut agar
supaya air limbah kembali menjadi jernih dan dapat menghasilkan uji TSS
dengan nilai uji standar abaku mutu. Karena yang dimaksud dengan TSS
adalah suatu padatan atau kekeruhan pada air limbah yang di dapatkan di
setiap titik penaatan yang ada di PT. Cahaya Fajar Kaltim.
Saran
Saran yang didapatkan dari magang industri yang dilakukan adalah
- Melakukan penawasan terlebih dahulu pada IPAL domestik dan Titik
Penaatan yang ada di PT. Cahaya Fajar Kaltim sebelum melakukan
pembuangan ke lingkungan sekitar perusahaan.
- Melakukan penetralan pada sampel air limbah apabila terdapat hasil uji
yang melebihi standar baku mutu pH (6-9).

Anda mungkin juga menyukai