OLEH:
ROWINA MEYLANI ARITONANG
NIM. E191500260
Latar belakang
PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) merupakan pembangkit listrik yang paling
banyak digunakan di Indonesia karena berbagai kelebihan yaitu dapat dioperasikan
dengan berbagai jenis bahan bakar, dapat dibangun dengan kapasitas yang bervariasi,
dapat dioperasikan dengan berbagai operasi pembebanan, dan kontinyuitas operasi
dan usia pakai yang relatif lama. Pembangkit Listrik Tenaga Uap Batubara adalah salah
satu jenis instalasi pembangkit tenaga listrik di mana tenaga listrik didapat dari mesin
turbin yang berputar oleh uap yang dihasilkan melalui pembakaran batu bara.
Tujuan Magang Industri
1. Meningkatkan wawasan mahasiswa dalam dunia kerja
2. Memperluas jaringan dan pola pikir mahasiswa untuk dikemudian hari
3. Membina hubungan baik antara kampus dan penyedia peluang kerja.
4. Untuk mengetahui bagaimana proses pengelolaan limbah dari kegiatan
perusahaan PLTU PT. Cahaya Fajar Kaltim
5. Untuk mengetahui apa peran laboratorium dalam perusahaan PLTU PT. Cahaya Fajar
Kaltim
6. Untuk mengetahui jenis – jenis limbah yang dihasilkan dari kegiatan perusahaan
PLTU PT. Cahaya Fajar Kaltim
Manfaat Magang Industri
1. Memaksimalkan potensi mahasiswa
2. Bertambahnya pengetahuan mahasiswa di dunia kerja
3. Dapat lebih bertanggung jawab dalam segala hal, baik dalam
pekerjaan ringan maupun sulit.
Profil singkat perusahaan
PT.Cahaya Fajar Kaltim adalah Perusahaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
Swasta dan Perusda yang berlokasi di Desa Tanjung Batu, Kecamatan Tenggarong
Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara, yang memiliki kapasitas 2x25 MW dan 1x60
MW dengan bahan bakar Batubara, yang menyediakan sistem transmisi listrik untuk
wilayah Tenggarong Seberang, Tenggarong kota, Samarinda, dan Balikpapan, serta
untuk mensuplai listrik di area pulau Kalimantan pada umumnya.
Pembangkit Unit 1 & 2 merupakan unit pembangkit pertama dari PLTU-Embalut
yang dibangun dan menghasilkan daya berkapasitas 2 x 25 MW yang diresmikan
pada 05 Juli 2008 oleh Presiden Republik Indonesia ke 6 DR.H.Susilo Bambang
Yudhoyono, dan Pembangkit Unit 3 merupakan pengembangan unit dari PLTU-
Embalut yang menghasilkan daya berkapasitas 60 MW yang diresmikan pada tanggal
08 Maret 2013 oleh Direktur Utama PT.PLN (Persero) Bapak Nur Pamudji.
Waktu pelaksanaan Magang Industri
Magang Industri di laksanakan di PT. Cahaya Fajar Kaltim selama ± 4
bulan yaitu dari tanggal 06 September 2021 hingga 31 Desember 2021.
Jadwal kegiatan dari hari Senin hingga hari Jumat, masuk pukul 08.00 – 17.00
WITA dengan hitungan 4 hari offline dan 1 hari online di bulan September dan
Oktober, sedangkan di bulan November dan Desember jadwal kegiatan dari
hari Senin hingga Jumat, masuk pukul 08.00 – 17.00 WITA dengan hitungan 2
hari offline dan 3 hari online.
Hasil Magang Industri
Pengukuran pH pada sampel air Uji Fe pada sampel air limbah
Tanggal
Keterangan :
TPA 01 TPA 02A TPA 03 TPA 02B TPA 04C PermenLH No.8/2009,
memperbolehkan
30 November 2021 29,6OC limbah bahang (sumber
air pendingin) dibuang
13 Desember 2021 25,0 CO
25,0 C O
25,0 CO
ke sungai dengan suhu
20 Desember 2021 6,7 OC 15,1OC 7,2OC maksimal 40 OC.
Persemaian dan penanaman trembesi
Pohon trembesi (Samanea saman) disebut juga sebagai pohon hujan
atau ki hujan lantaran air yang sering menetes dari tajuknya karena
kemampuannya menyerap air tanah yang kuat. Di beberapa daerah di
Indonesia, jenis ini sering disebut sebagai Kayu Ambon (Melayu),
Trembesi, Munggur, Punggur, Meh (Jawa), dan Ki Hujan. Biji trembesi
berukuran ± 0,8 cm dan biji trembesi mempunyai kulit yang keras,
sehingga untuk mempercepat daya kecambah memerlukan perlakuan
pendahuluan seperti perendaman (James A. Duke.1983).
Tujuan dari Persemaian dan penanaman trembesi adalah Mahasiswa
mengetahui proses tumbuh dari benih (biji – bijian) hingga cara menanam
tanaman trembesi.
Hasil yang didapatkan dari Persemaian dan penanaman trembesi ini adalah
Setelah penyemaian menghasilkan bibit trembesi yang berumur kisaran
4-6 bulan. kemudian melakukan penanaman bibit tersebut dilahan kosong PT.
Cahaya Fajar Kaltim, penanaman tersebut bertujuan untuk penghijauan dan
pohon trembesi tersebut memiliki manfaat untuk peneduh, menyerap
karbondioksida (CO2), kaya akan oksigen, menyerap air. Setiap pohon dapat
menyerap sebanyak 28,5 ton/tahun dan berguna sebagai upaya untuk
mengatasi pemanasan global.
Observasi TPS Limbah B3
Limbah B3 adalah limbah atau bahan yang berbahaya, karena
jumlah atau konsentrasinya dapat menyebabkan atau secara
signifikan dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan
penyakit, kematian dan berbahaya bagi kesehatan manusia atau
lingkungan jika tidak benar – benar diolah atau dikelola atau dibuang
(Utami, 2018).
Limbah B3 adalah limbah padat yang bersifat potensial
mengancam terhadapat kesehatan masyarakat atau lingkungan
(Vanguilder, 2018).
Tujuan dari Observasi TPS Limbah B3 adalah Untuk mengetahui
jenis – jenis limbah B3 dan volume timbulan yang dihasilkan.
Hasil yang didapatkan dari Observasi TPS Limbah B3 ini adalah
Pada saat observasi kami mengetahui nama limbah dan jenis limbah
B3 yang disimpan di TPS.
Jenis limbah yang disimpan :
- Nama limbah
1. Aki, baterai bekas
1. Aki, baterai bekas
2. Kemasan B3 2. Drum bekas, jerigen bekas, kaleng cet bekas, kaleng oli
bekas
3. Minyak pelumas bekas 3. Oli bekas, solar bekas, Grease bekas
4. Limbah elektronik
4. Lampu TL bekas
5. Majun bekas
6. Absorben dan/atau filter bekas. 5. Majun bekas terkontiminasi limbah B3, sarung tangan
bekas terkontaminasi limbah B3, house bekas
7. Kemasan bekas tinta terkontaminasi limbah B3, tanah terkontaminasi
limbah B3
8. Limbah klinis
6. Absorben bekas, filter oli bekas
9. Produk farmasi kadaluarsa
10. Bahan kimia kadaluarsa 7. Catridge bekas
Penawasan
Tawas dan kapur merupakan zat koagulan dan flokulan yang telah
banyak digunakan dalam proses koagulasi. Pada saat penambahan tawas
yang berlebihan, maka ion H+ yang terbentuk juga semakin banyak pula,
yang artinya pH menjadi turun sehingga mengganggu kestabilan flok yang
berlebihan juga terdapat kenaikan dalam filtrate. Ini dikarenakan kapur
menyebabkan pH larutan naik (lebih dari 7) sehingga flok terganggu.
(Putra S, Rantjono s, Arifiansyah T. 2009)
Tujuan dari penawasan adalah Untuk menjernihkan air limbah dan
menghilangkan bau.
Hasil yang didapatkan dari penawasan ini adalah
Dari penawasan yang dilakukan hasil yang didapatkan adalah limbah
yang diberi tawas menjadi bening dan tidak keruh lagi. Dan juga limbah
yang diberi tawas tidak lagi berbau. Sehingga dari kegiatan yang
dilakukan air limbah dapat kembali di salurkan keanak sungai yang ada.
KEGIATAN KHUSUS DI LOKASI MAGANG INDUSTRI
Tanggal Lokasi pengambilan sampel untuk pengujian SUHU
Keterangan :
Menurut PermenLH No.8/2009, memperbolehkan limbah bahang (sumber air pendingin)
dibuang ke sungai dengan suhu maksimal 40 oC.
Pembahasan :
Pengujian suhu merupakan kegiatan mengukur suhu suatu limbah atau air sampel dari hasil
Titik Penaatan yang berada di PT. Cahaya Fajar Kaltim. Kegiatan ini dilakukan pada Titik
Penaatan 01, Titik Penaatan 02A, Titik Penaatan 03, Titik Penaatan 02B, dan Titik Penaatan 04C.
Dilakukannya di titik penaatan tersebut karena air yang mengalir atau tertampung tersebut
berasal dari hasil pendinginan dari pembakaran batubara yang di lakukan di unit 1,2 dan unit 3.
Perusahaan pembangkit listrik tenaga uap PT. Cahaya Fajar Kaltim ini
setiap melakukan pembakaran batubara akan menghasilkan uap dan gas
buang yang sangat panas. Gas buang tersebut berfungsi untuk memanaskan
pipa boiler yang berada di atas lapisan mengambang. Gas buang ini
selanjutnya dialirkan ke pembersih yang di dalamnya terdapat alat
pengendap debu. Setelah gas tersebut bersih, kemudian dibuang ke
atmosfer melalui cerobong, sedangkan uapnya dialirkan ke turbin yang
akan menyebabkan turbin bergerak. Poros turbin dihubungkan atau
dipasangkan dengan poros generator. Gerakan turbin tersebut akan
menyebabkan gerakan generator pula, sehingga menghasilkan energi
listrik. Uap tersebut kemudian dialirkan ke kondensor untuk diubah menjadi
air. Selanjutnya air tersebut dengan bantuan pompa air umpan (Boiler Feed
Water Pump) dialirkan ke boiler sebagai air pengisi.
Setelah air tersebut sudah melakukan pendinginan pada pembakaran batubara, selanjutnya
air tersebut dialirkan atau di kembalikan ke aliran sungai. Dan dari pengembalian air tersebut air
tetap dipantau dengan melakukan pengukuran suhu di setiap minggunya.
Tujuan dari kegiatan pengukuran suhu ini adalah untuk mengetahui apakah air yang
dihasilkan aman untuk di alirkan kembali kesungai atau belum layak untuk di kembalikan lagi ke
sungai. Dan cara kerja pengujian suhu adalah mengambil sampel dan di bawa ke laboratorium PT.
Cahaya Fajar kaltim untuk di cek atau di uji suhu nya.
Dari hasil yang didapat semua air sampel berada di kisaran 6,7 OC sampai 29,6OC yang artinya
hasil uji berada di titik aman dan standar karena menurut PermenLH No.8/2009,
memperbolehkan limbah bahang (sumber air pendingin) dibuang ke sungai dengan suhu
maksimal 40 oC.
Kesimpulan
1. Mahasiswa magang industri mendapatkan ilmu pengetahuan mengenai
tentang cara pengambilan sampel dan cara uji mengenai sampel air yang ada
di PT.Cahaya Fajar Kaltim.
2. Mahasiswa mendapatkan suatu gambaran nyata mengenai dunia kerja
dalam lingkungan masyarakat baik di dalam perusahaan maupun di dalam
department khususnya bagian lingkungan.
3. Mahasiswa mendapat banyak pengetahuan tentang bagaimana cara
pengelolaan limbah B3 diperusahaan.
4 Mahasiswa mendapatkan wawasan tentang :
- Proses tumbuh kembangnya trembesi
- Pengecekan dan pengujian sampel air di lingkup dunia kerja
- Pemahaman K3 (keselamatan dan kesehatan kerja) pada suatu perusahaan
atau dunia kerja. Khususnya di bidang pertolongan pertama pada kecelakaan,
SOP atau Standar Operasional Prosedur dalam menggunakan alat atau
berjalan kesuatu tempat yang memiliki tegangan tinggi, ketinggian, atau suatu
tempat yang ada larangan berbahayanya.
- Mengatasi air limbah yang memiliki hasil uji pH yang melebihi standar (6-9),
dengan cara dinetralkan kembali menggunakan bahan kimia atau basa kuat,
cemikal, dan bebatuan kapur.
- Mengatasi air limbah yang TSS nya melebihi batas kisaran standar baku
mutu, dengan cara melakukan penawasan pada air limbah tersebut agar
supaya air limbah kembali menjadi jernih dan dapat menghasilkan uji TSS
dengan nilai uji standar abaku mutu. Karena yang dimaksud dengan TSS
adalah suatu padatan atau kekeruhan pada air limbah yang di dapatkan di
setiap titik penaatan yang ada di PT. Cahaya Fajar Kaltim.
Saran
Saran yang didapatkan dari magang industri yang dilakukan adalah
- Melakukan penawasan terlebih dahulu pada IPAL domestik dan Titik
Penaatan yang ada di PT. Cahaya Fajar Kaltim sebelum melakukan
pembuangan ke lingkungan sekitar perusahaan.
- Melakukan penetralan pada sampel air limbah apabila terdapat hasil uji
yang melebihi standar baku mutu pH (6-9).