KERJA SAMA
BADAN PENELITIAN, PENGEMBANGAN DAN INOVASI DAERAH
KABUPATEN BULELENG
DENGAN
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS PANJI SAKTI SINGARAJA
2020
RINGKASAN
Pada bulan Juli 2020 rerata sampah masuk per hari ke tempat
pembuangan akhir (TPA) Bengkala di Kabupaten Buleleng mencapai 437 M3
terdiri dari 354 M3 sampah perkotaan dan 83 M3 sampah perdesaan Jumlah
sampah masuk ke TPA itu menyebabkan ketinggian timbunan sampah sudah
mencapai 15 meter dari permukaan tanah. Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
Buleleng tahun 2020 menganggarkan 12 milyar rupiah untuk biaya pelayanan
persampahan/kebersihan. Sedangkan retribusi persampahan/kebersihan sampai
bulan September 2020 terealisasi Rp. 1.225.000.000,- Tentu saja retribusi itu jauh
dari cukup untuk membiayai pelayanan jasa persampahan/kebersihan. Maka
dilakukan penelitian untuk meneliti masalah: (1) Bagaimanakah inovasi yang
dilakukan untuk dapat menjadikan sampah sebagai sumberdaya yang mempunya
inilai ekonomis?; (2) Bagaimana strategi pemberdayaan masyarakat yang
dilakukan dalam pengelolaan sampah?; Bagaimana sistem penentuan dan
perhitungan tariff retribusi pelayanan persampahan/kebersihan yang terintegrasi
dan tunggal?; dan (4) Berapakah potensi retribusi pelayanan
persampahan/kebersihan jika dibandingkan dengan target penerimaan yang telah
ditetapkan?
Metode penelitian yang digunakan adalah gabungan metode deskriptif
kualitatif dan metode kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan
wawancara, observasi, dokumentasi, kepustakaan, dan diskusi kelompok
terfokus.Analisis data kualitatif digunakan untuk menjawab masalahpenelitian (1)
dan (2).Analisis kuantitatif digunakan untuk menjawab masalah penelitian (3)
dan (4).
iii
dan membantu memasarkan produk pengolahan sampah; (3) Besaran d an
struktur tarif retribusi sampah perlud itingkatkan 50% dari besaran dan struktur
tarif retribusi yang berlaku, namun karena rumitnya pemungutan retribusi dan
demi pelayanan public, retribusi pelayanan persampahan/kebersihan dapat
dipertimbangkan untuk dihapuskan; dan (4) Jika besaran dan struktur tarif
retribusi sampah ditingkatkan 50%, potensi retribusi sampah mencapai Rp.
2.250.000.000,- dengan asumsi cara pemungutan sama seperti saat ini. Potensi itu
lebih tinggi dari target Rp.1.152.000.000,- yang ditetapkan tahun 2020. Namun,
potensi itu tetap tidak sebanding dengan biaya pelayanan yang dianggarkan oleh
pemerintah daerah mencapai 12 milyar rupiah tahun 2020.
iv
SUMMARY
In July 2020, the average amount of waste entering the Bengkala landfill (TPA)
in Buleleng Regency reached 437 M3 consisting of 354 M3 urban waste and 83
M3 rural waste. The amount of garbage entering the TPA causes the height of the
garbage pile to reach 15 meters above the surface of soil. The Environmental
Service of Buleleng Regency in 2020 budgeted 12 billion rupiah for the cost of
solid waste / cleaning services. While the waste / cleaning retribution until
September 2020 has realized Rp. 1,225,000,000, - Indeed, the retribution is far
from sufficient to finance solid waste / cleaning services. Then a research was
conducted to examine the following problems: (1) How was the innovation
carried out to make waste as a resource that has economic value ?; (2) What was
the community empowerment strategy carried out in waste management ?; How
was the system for determining and calculating the rates for solid waste / cleaning
services that is integrated and single ?; and (4) How much was the potential for
solid waste / cleaning service fees compared to the revenue targets that have been
set?
The conclusions of the study: (1) Waste processing innovation at the source and
at the temporary disposal site includes: sorting organic and inorganic waste.
Organic waste was processed into solid compost and liquid compost, eco enzyme,
growing media and Magot feed. Plastic waste was processed into handicraft
goods and sold to waste banks; (2) Community empowerment to process waste at
its source was carried out by conducting socialization of waste processing,
showing the economic value of waste processing products, and helping to market
waste processing products; (3) The amount and structure of the rates for waste
retribution needs to be increased by 50% from the amount and structure of the
v
applicable levy rates, however, due to the complexity of collecting user rates and
for the sake of public services, waste / cleaning service charges could be
considered to be eliminated; and (4) If the amount and rates structure of the waste
retribution were increased by 50%, the potential for waste retribution would
reach Rp. 2,250,000,000, - assuming the same collection method as today. This
potential was higher than the target of Rp. 1,152,000,000 which was set in 2020.
However, this potential was still not comparable with the service cost budgeted
by the regional government to reach 12 billion rupiah in 2020.
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PERSETUJUAN ii
RINGKASAN iii
SUMMARY v
PRAKATA vii
DAFTAR ISI viii
DAFTAR TABEL ix
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 3
1.3 Tujuan 3
1.4 Sasaran 4
1.5 Ruang Lingkup 4
BAB 3 METODOLOGI 12
3.1 Lokasi dan WaktuPenelitian 12
3.2 Metode Pengumpulan Data 12
3.3 Metode Analisis Data 15
BAB 6 PENUTUP 42
6.1 Kesimpulan 42
6.2 Rekomendasi 42
DAFTAR PUSTAKA 44
viii
DAFTAR TABEL
ix
SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DAN RETRIBUSI BERBASIS KAWASAN/MASYARAKAT
DI KABUPATEN BULELENG
BAB 1
PENDAHULUAN
1
SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DAN RETRIBUSI BERBASIS KAWASAN/MASYARAKAT
DI KABUPATEN BULELENG
2
SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DAN RETRIBUSI BERBASIS KAWASAN/MASYARAKAT
DI KABUPATEN BULELENG
3
SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DAN RETRIBUSI BERBASIS KAWASAN/MASYARAKAT
DI KABUPATEN BULELENG
4
SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DAN RETRIBUSI BERBASIS KAWASAN/MASYARAKAT
DI KABUPATEN BULELENG
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
5
SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DAN RETRIBUSI BERBASIS KAWASAN/MASYARAKAT
DI KABUPATEN BULELENG
Eco Enzyme merupakan hasil riset selama 30 tahun oleh Dr. Rosukon
Poompanvong (Heng Kiah Chun,2020).
6
SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DAN RETRIBUSI BERBASIS KAWASAN/MASYARAKAT
DI KABUPATEN BULELENG
Sampah yang sudah dipilah dan dipilih dapat juga diubah menjadi barang-
barang kerajinan dengan kreativitas. Sampah yang dapat diubah menjadi barang
kerajinan misalnya sampah kertas, plastik, kayu yang sudah terpilah dan terpilih.
Daur ulang sampah plastik dengan kreativitas selain dapat mengurangi
pencemaran lingkungan juga dapat meraup untung. (Dimas, 2020).
Sampah yang terpilah dan terpilih yang memiliki nilai ekonomi bisa dijual
ke bank sampah. Di Kabupaten Buleleng sudah ada bank sampah yang sanggup
menampung sampah yang masih memiliki nilai ekonomi, antara lain bank
sampah di Desa Panji yang dikelola oleh Gading Ganesa.
Sampah yang diangkut ke TPA tidak dibuang begitu saja. Sampah di TPA
harus dikelola agar tidak menimbulkan pencemaran terhadap lingkungan.
Sampah di TPA dapat diolah dengan menggunakan teknologi antara lain menjadi
7
SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DAN RETRIBUSI BERBASIS KAWASAN/MASYARAKAT
DI KABUPATEN BULELENG
breket untuk bahan bakar dan menjadi tenaga listrik (Sistem Pengelahan Sampah,
TPA Wisata Edukasi, 2020).
8
SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DAN RETRIBUSI BERBASIS KAWASAN/MASYARAKAT
DI KABUPATEN BULELENG
retribusi yang harus dibayar oleh masyarakat atas fasilitas dan jasa yang
diberikan oleh pemerintah dalam pengangkutan dan pengelolaan sampah.
Semakin banyak sampah yang diolah di sumber penghasil sampah oleh
masyarakat maka semakin sedikit sampah yang dibuang ke tempat pembuangan
sampah.
9
SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DAN RETRIBUSI BERBASIS KAWASAN/MASYARAKAT
DI KABUPATEN BULELENG
10
SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DAN RETRIBUSI BERBASIS KAWASAN/MASYARAKAT
DI KABUPATEN BULELENG
KOMPOS
TERKAIT
BARANG
KERAJINAN
SAMPAH
BANK
SAMPAH
TPS KEBIJAKAN
RETRIBUSI
TEMPAT DAN
PEMBUANGAN PENGELOLA
SAMPAH AN DI TPA
TPA
Gambar 2.1
Sistem Pengelolaan Sampah Berbasis Kawasan/Masyarakat
11
SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DAN RETRIBUSI BERBASIS KAWASAN/MASYARAKAT
DI KABUPATEN BULELENG
BAB 3
METODOLOGI
Waktu Pelaksanaan
No. Tahapan Kegiatan Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Rapat Persiapan
1.
dengan Tenaga Ahli
Penyusunan KAK
2. dan Rancangan
Penelitian
Rapat Membahas
3. Rancangan
Penelitian
4. Pengumpulan Data
Analisis Data dan
5. Penulisan draft
laporan penelitian
6 Pelaksanaan FGD
Finalisasi Laporan
7
Akhir
12
SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DAN RETRIBUSI BERBASIS KAWASAN/MASYARAKAT
DI KABUPATEN BULELENG
terkait dengan penentuan tarif retibusi sampah tunggal dan potensi retribusi
sampah.
Metode pengumpulan data dilakukan melalui proses sebagai berikut.
3.2.1 Penentuan Subjek Penelitian
Subjek penelitian atau disebut juga informan adalah orang-orang yang
mampu memberikan informasi berkaitan dengan permasalahan penelitian
(Moleong, 2012: 97). Informan dalam penelitian ini adalah orang-orang yang
memiliki pengetahuan tentang inovasi pengolahan sampah dan sudah melakukan
pengolahan sampah di sumbernya; orang-orang yang melakukan pemberdayaan
masyarakat dalam pengelolaan sampah; orang-orang yang mengambil kebijakan
tariff retribusi sampah dan memungut retribusi sampah
3.2.2 Penentuan Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah pengelolaan sampah di Kabupaten Buleleng
yang meliputi pengelolaan sampah di sumber penghasil sampah, pengelolaan
sampah di tempat pembuangan sampah, termasuk pengangkutan sampah dari
sumber penghasil sampah ke tempat pembuangan sementara dan pengangkutan
dari tempat pembuangan sementara ke tempat pembuangan akhir.
3.2.3 Penentuan Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini instrument penelitian yang digunakan adalah
instrument untuk membantu wawancara seperti, pedoman wawancara dan alat
rekam, instrument yang membantu observasi seperti kamera. Instrumen paling
penting dalam penelitian deskriptif kualitatif adalah peneliti sebagai instrument.
Dalam hal peneliti sebagai instrument, peneliti harus mengetahui metode
penelitian mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai pelaporan penelitian.
Peneliti juga harus mengetahui permasalahan yang diteliti.
3.2.4 Data dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data berikut.
1) Data Primer
Data primer adalah data yang diambil secara langsung dari sumber data
oleh peneliti melalui wawancara dan observasi terhadap informan
13
SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DAN RETRIBUSI BERBASIS KAWASAN/MASYARAKAT
DI KABUPATEN BULELENG
14
SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DAN RETRIBUSI BERBASIS KAWASAN/MASYARAKAT
DI KABUPATEN BULELENG
15
SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DAN RETRIBUSI BERBASIS KAWASAN/MASYARAKAT
DI KABUPATEN BULELENG
BAB 4
ANALISIS DATA
16
SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DAN RETRIBUSI BERBASIS KAWASAN/MASYARAKAT
DI KABUPATEN BULELENG
17
SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DAN RETRIBUSI BERBASIS KAWASAN/MASYARAKAT
DI KABUPATEN BULELENG
Ada sejumlah TPS atau dengan nama lainnya yang menampung sampah
yang diangkut ke TPS oleh penghasil sampah atau mengambil dan mengangkut
sampah dari sumber sampah ke TPS untuk diolah, hanya residunya diangkut ke
TPA. Berikut TPS yang melakukan pengolahan sampah di TPS berdasarkan
penelitian lapangan bulan September 2020.
18
SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DAN RETRIBUSI BERBASIS KAWASAN/MASYARAKAT
DI KABUPATEN BULELENG
19
SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DAN RETRIBUSI BERBASIS KAWASAN/MASYARAKAT
DI KABUPATEN BULELENG
4 Berapakah potensi iuran Iuran dari penghasil sampah dengan ketentuan tarif
retribusi pelayanan yang berlaku saat ini rerata masuk ke Bumdesa 10
persampahan/kebersihan di juta rupiah per bulan. Pemasukan itu belum cukup
wilayah ini? membiayai biaya operasional.
20
SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DAN RETRIBUSI BERBASIS KAWASAN/MASYARAKAT
DI KABUPATEN BULELENG
21
SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DAN RETRIBUSI BERBASIS KAWASAN/MASYARAKAT
DI KABUPATEN BULELENG
22
SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DAN RETRIBUSI BERBASIS KAWASAN/MASYARAKAT
DI KABUPATEN BULELENG
23
SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DAN RETRIBUSI BERBASIS KAWASAN/MASYARAKAT
DI KABUPATEN BULELENG
Nama Informan : Kades Uma Anyar dan Pengeloa TPST Made Nita
Alamat : Desa Uma Anyar
24
SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DAN RETRIBUSI BERBASIS KAWASAN/MASYARAKAT
DI KABUPATEN BULELENG
4 Berapakah potensi iuran retribusi Dari tarif iuran sampah itu masuk
pelayanan persampahan/kebersihan di dana 8 juta rupiah / bulan.
wilayah ini? Ada alokasi APBDes untuk menutupi
kekurangan dana untuk pengelolaan
sampah. Dialokasikan 80 juta
rupiah/tahun.
Sampah yang diangkut ke TPA tidak dibuang begitu saja. Sampah di TPA
harus dikelola agar tidak menimbulkan pencemaran terhadap lingkungan.
Sampah di TPA dapat diolah dengan menggunakan teknologi antara lain menjadi
25
SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DAN RETRIBUSI BERBASIS KAWASAN/MASYARAKAT
DI KABUPATEN BULELENG
breket untuk bahan bakar dan menjadi tenaga listrik (Sistem Pengolahan Sampah,
TPA Wisata Edukasi, 2020).
26
SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DAN RETRIBUSI BERBASIS KAWASAN/MASYARAKAT
DI KABUPATEN BULELENG
27
SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DAN RETRIBUSI BERBASIS KAWASAN/MASYARAKAT
DI KABUPATEN BULELENG
Ternak ayam yang sudah cukup untuk dipotong dibeli kembali oleh
Kepala Desa Dencarik. Itu cara memotivasi masyarakat agar bersedia
mengolah sampah dengan menunjukkan dan memberi contoh nilai
ekonomis produk pengolahan sampah.
28
SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DAN RETRIBUSI BERBASIS KAWASAN/MASYARAKAT
DI KABUPATEN BULELENG
29
SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DAN RETRIBUSI BERBASIS KAWASAN/MASYARAKAT
DI KABUPATEN BULELENG
30
SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DAN RETRIBUSI BERBASIS KAWASAN/MASYARAKAT
DI KABUPATEN BULELENG
1 2 3 4 5
1 2016 650.000.000,- 550.806.600,- 84,74%
2 2017 650.000.000,- 365.630.000,- 56,25%
3 2018 650.000.000,- 337.616.000,- 51,94%
4 2019 650.000.000,- 1.298.297.850,- 199,74%
5 2020 1.152.000.000,- 1.255.128.600,- 108,95%
Catatan: Realisasi tahun 2020 perhitungan sementara sampai dengan bulan
September..
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng.
31
SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DAN RETRIBUSI BERBASIS KAWASAN/MASYARAKAT
DI KABUPATEN BULELENG
32
SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DAN RETRIBUSI BERBASIS KAWASAN/MASYARAKAT
DI KABUPATEN BULELENG
33
SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DAN RETRIBUSI BERBASIS KAWASAN/MASYARAKAT
DI KABUPATEN BULELENG
34
SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DAN RETRIBUSI BERBASIS KAWASAN/MASYARAKAT
DI KABUPATEN BULELENG
4 PTN 150.000
5 PTS 75.000
XVI GEDUNG OLAHRAGA/GEDUNG KESENIAN
1 Indoor 112.500
2 Out Door 225.000
3 HOTEL
4 HOTEL BERBINTANG
5 Hotel Berbintang 1 225.000
6 Hotel Berbintang 2 300.000
7 Hotel Berbintang 3 375.000
8 Hotel Berbintang 4 525.000
9 Hotel Berbintang 5 675.000
XVII HOTEL MELATI 187.500
XVIII PONDOK WISATA 150.000
XIX RUMAH KOST 15.000
XX TERMINAL
1 Terminal Angkutan Umum 150.000
2 Terminal Angkutan Barang 75.000
3 RESTAURANT, RUMAH MAKAN DAN BAR 150.000
XXI PIHAK SWASTA YANG LANGSUNG MEMBUANG 22.500
SAMPAH KE TPA BENGKALA
Besaran dan struktur tarif retribusi sampah itu supaya dapat dipakai
meningkatkan kualitas pelayanan kebersihan sampah berkelanjutan dan mendidik
masyarakat wajib retribusi untuk mengelola sampah di sumbernya.
35
SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DAN RETRIBUSI BERBASIS KAWASAN/MASYARAKAT
DI KABUPATEN BULELENG
cara pungut berdasarkan Perjanjian Kerjasama yang sudah dilakukan sampai saat
ini, realisasi pungutan retribusi sampah tahun 2020 sampai bulan September 2020
mencapai Rp. 1.255.128.600,-. Akhir tahun 2020 realisasi diperkirakan lebih dari
Rp. 1.500.000.000,-. Realisasi itu sudah akan jauh melampaui target tahun 2020
Rp. 1.152.000.000,-. Namun, jika dibandingkan dengan biaya keekonomian
untuk membersihkan sampah dan mengangkut sampah dari TPS ke TPA yang
dilakukan oleh DLH Kabupaten Buleleng tahun 2020 dianggarkan 12 Milyar
rupiah, maka retribusi sampah yang berhasil dipungut tidak menutup biaya
kebersihan sampah dan pengangkutan sampah yang dikeluarkan oleh pemerintah.
36
SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DAN RETRIBUSI BERBASIS KAWASAN/MASYARAKAT
DI KABUPATEN BULELENG
BAB 5
HASIL DAN PEMBAHASAN
Di TPS juga ada pengolahan sampah menjadi kompos padat dan kompos
cair, pengolahan sampah menjadi eco enzyme, pengolahan sampah plastik
menjadi produk kerajinan, dan penjualan ke Bank Sampah. Residunya diangkut
ke TPA Bengkala mencapai rerata 437 M3 per hari. Besarnya volume sampah
yang diangkut ke TPA disebabkan oleh sejumlah TPS di Desa kesulitan
mendapatkan lahan untuk tempat mengelola sampah, karena lahan Desa dikuasai
oleh Desa Adat. Pengelola TPS seperti TPS Desa Umeanyar, Seririt memiliki
lahan sendiri yang disediakan oleh Desa, sehingga tidak sampai membawa residu
sampah ke TPA Bengkala. Pengelola TPS misalnya TPS Desa Kalibukbuk, dan
pengelola TPS Dencarik melalui FGD tanggal 14 Oktober 2020 mengharapkan
ada pembicaraan di tingkat Provinsi Bali agar Desa Adat yang memiliki dan
menguasai lahan bersedia menyediakan lahan bagi Desa untuk tempat
pengelolaan sampah.
37
SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DAN RETRIBUSI BERBASIS KAWASAN/MASYARAKAT
DI KABUPATEN BULELENG
38
SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DAN RETRIBUSI BERBASIS KAWASAN/MASYARAKAT
DI KABUPATEN BULELENG
39
SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DAN RETRIBUSI BERBASIS KAWASAN/MASYARAKAT
DI KABUPATEN BULELENG
Prinsip dan sasaran dalam penerapan struktur dan besarnya tarif retribusi
didasarkan pada tujuan untuk mengendalikan permintaan dan penggunaan jasa
pelayanan dalam rangka menjaga kebersihan dengan tetap memperhatikan biaya
penyelenggaraan pelayanan, kemampuan masyarakat dan aspek keadilan. Dengan
pertimbangan meningkatnya biaya penyelenggaraan pelayanan, meningkatnya
pendapatan per kapita masyarakat, dan demi keadilan maka besarnya dan struktur
tarif retribusi sampah di Kabupaten Buleleng layak ditingkatkan 50% dari
besarnya tarif saat ini. Pemungutan retribusi kemudian dilakukan sesuai
penetapan secara tunggal dengan mengeluarkan Surat Ketetapan Retribusi
40
SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DAN RETRIBUSI BERBASIS KAWASAN/MASYARAKAT
DI KABUPATEN BULELENG
Jika besaran dan struktur tarif retribusi sampah ditingkatkan 50%, maka
potensi retribusi sampah mencapai Rp. 2.250.000.000,- dengan asumsi cara
pemungutan sama seperti saat ini. Potensi itu lebih tinggi dari target
RP.1.152.000.000,- yang ditetapkan tahun 2020.
41
SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DAN RETRIBUSI BERBASIS KAWASAN/MASYARAKAT
DI KABUPATEN BULELENG
BAB 6
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
6.2 Rekomendasi
42
SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DAN RETRIBUSI BERBASIS KAWASAN/MASYARAKAT
DI KABUPATEN BULELENG
43
SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DAN RETRIBUSI BERBASIS KAWASAN/MASYARAKAT
DI KABUPATEN BULELENG
DAFTAR PUSTAKA
Amadeus, Jordan, 2019, “Daur Ulang Sampah: Cara Membuat Briket Arang
Sampah Organik”, https://www medium. com diakses tanggal 22
Agustus 2020.
Dimas, Christandi, Ed., 2020, “Kreatif! Raup Untung dari Daur Ulang Sampah
Plastik”, Kompas TV, Berita Daerah Tanggal 30 Agustus 2020,
https://www.kompas.tv/article diakses tanggal 30 Agustus 2020
Heng Kiah Chun,2020, Garbage Enzyme: Learn a new Skill during MCO,
Greenpeace Malaysia.
Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Perda Nomor 17
Tahun 2011 tentang Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan.
44