Anda di halaman 1dari 8

Nama : APRIANSYA

Nim : D101221068
Kelas :B
Mata Kuliah : Perencanaan Prasarana Wilayah dan Kota

PROYEKSI JUMLAH PENDUDUKAN DALAM PENGHASILAN SAMPAH PERHARI DALAM


PERHITUNGAN 3 LITER/ORANG/HARI.

Menurut data dari SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN SAMPAH NASIONAL, bahwa di


Kabupaten wajo pada tahun 2022 timbulan sampah harian mencapai 151, 86 Ton dan
timbulan sampah tahunan mencapai 55.428,46 Ton.
Berdasarkan Diketahui Jumlah Penduduk Kabupaten Wajo
2002 : 363.160 Jiwa
2012 : 389.552 Jiwa
2022 : 379.710 Jiwa
𝟏
𝑷𝒕 𝒕
RUMUS MENCARI RASIO LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK : ( ) - 1
𝑷𝟎
Keterangan :
Pt = Jumlah Penduduk Tahun Perkiraan
P0 = Jumlah Penduduk Awal
1 = Konstanta tetap
t = Selisih tahun antara Pt Dan P0

RUMUS PROYEKSI PENDUDUK SECARA GEOMETRIK : Pt = P0 (1+r)t


Keterangan :
Pt = Jumlah Penduduk Tahun Perkiraan
P0 = Jumlah Penduduk Awal
1 = Konstanta tetap
r = Pertumbuhan Penduduk
t = Selisih tahun antara Pt Dan P0

PROYEKSI 10 TAHUN 2032


𝟏
𝟑𝟕𝟗.𝟕𝟏𝟎 𝟏𝟎
Rasio : ( ) - 1 = -0,003
𝟑𝟖𝟗.𝟓𝟓𝟐

Proyeksi : Pt = 379.710 (1+(-0,003))10 = 370.117 Jiwa


Jadi Proyeksi Penghasilan sampah per hari pada 2032 adalah
(Jumlah Penduduk) x (Batasan Timbulan Sampah Perorang)
(370.117) x 0,5 Kg = 185.058,5 Kg/Orang/Hari
= 185.058,5 x 365 Hari
= 67.546.352,5 Kg/Orang/Tahun
= 67.546 Ton/Orang/Tahun

PROYEKSI 20 TAHUN 2042


𝟏
𝟑𝟕𝟗.𝟕𝟏𝟎 𝟐𝟎
Rasio : ( ) - 1 = 0,002
𝟑𝟔𝟑.𝟏𝟔𝟎

Proyeksi : Pt = 379.710 (1+0,002)20 = 397.014 Jiwa


Jadi Proyeksi Penghasilan sampah per hari pada 2042 adalah
(Jumlah Penduduk) x (Batasan Timbulan Sampah Perorang)
(397.014) x 0,5 Kg = 198.507 Kg/Orang/Hari
= 198.507 x 365 Hari
= 72.455.055 Kg/Orang/Tahun
= 72.455 Ton/Orang/Tahun
Jadi proyeksi hasil buang sampah pada 10 & 20 tahun mendatang pada Kab. Wajo adalah
405.278 Ton/Orang/Tahun ditahun 2032 dan 434.731 Ton/Orang/Tahun ditahun 2042.

94.565 Ton/Tahun/Kepala (2032) dan 101.437 Ton/Tahun/Kepala (2042).

MENGKAJI TEORI PERSAMPAHAN


SUMBER 1
SIPSN ( SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN SAMPAH NASIONAL ) SIPSN - Sistem
Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (menlhk.go.id)
Capaian Kinerja Pengelolaan Sampah, Pada Tahun 2022 di 300 Kabupaten/Kota se-
Indonesia dilakukan Penginputan data dan mendapatkan hasil sebagai berikut :

Gambar 1 : SIPSN - Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (menlhk.go.id)


Berdasarkan SIPSN, grafik komposisi sampah terbagi atas 2 yaitu berdasarkan jenis sampah
dan berdasarkan sumber sampah, berikut adalah grafik dari kedua komposisi sampah pada
tahun 2022 :
Gambar 2 : SIPSN - Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (menlhk.go.id)

SUMBER 2
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 14 TAHUN 2021 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH PADA BANK SAMPAH
Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk
padat.
1. Pengelolaan Sampah
a. Pengurangan sampah
dilakukan melalui kegiatan pemanfaatan kembali Sampah.
b. Penangan sampah
1) Pemilahan sampah
2) Pengumpulan sampah
3) Pengolahan sampah
Pemilahan Sampah
1. Sampah yang mudah terurai oleh proses alam
a. Sisa makanan
b. Serasah
c. Sampah lainnya yang mudah terurai oleh alam
2. Sampah yang dapat diguna ulang atau didaur ulang
a. Sampah plastik
b. Sampah kertas
c. Sampah logam
d. Sampah karet
e. Sampah kaca
f. Sampah tekstil
g. Sampah lainnya
Pengumpulan Sampah
a. Mengangkut Sampah dari sumber ke fasilitas Bank Sampah.
b. Menggunakan alat angkut yang dapat mencegah terjatuhnya Sampah.
Pengolahan Sampah
a. Pengomposan
b. Daur ulang materi
c. Daur ulang energi
Jenis Bank Sampah
1. BSI
a. memiliki sarana untuk mengelompokkan Sampah berdasarkan jenis Sampah.
b. dilengkapi dengan label atau tanda pada sarana sebagaimana dimaksud dalam
huruf.
c. luas lokasi dan kapasitas Pengelolaan Sampah sesuai kebutuhan.
d. lokasi mudah diakses.
e. tidak mencemari lingkungan.
f. memiliki sarana pengolahan Sampah.
g. memiliki alat transportasi pengumpulan Sampah.
2. BSU
a. memiliki sarana untuk mengelompokan Sampah berdasarkan jenis Sampah.
b. dilengkapi dengan label atau tanda pada sarana sebagaimana dimaksud dalam
huruf.
c. luas lokasi dan kapasitas Pengelolaan Sampah sesuai kebutuhan.
d. lokasi mudah diakses.
e. tidak mencemari lingkungan.

SUMBER 3
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2O2O TENTANG
PENGELOLAAN SAMPAH SPESIFIK
Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang
bcrbentuk padat.
Berikut adalah sampah yang spesifik di atur dalam peraturan pemerintah :
a) Sampah yang Mengandung B3.
b) Sampah yang Mengandung Limbah B3.
c) Sampah yang Timbul Akibat Bencana.
d) Puing Bongkaran Bangunan.
e) Sampah yang Secara Teknologi Belum Dapat Diolah.
f) Sampah yang Timbul Secara Tidak Periodik.
Cara Pengurangan Sampah dalam Peraturan pemerintah :
a) pembatasan timbulan Sampah Spesifik.
b) pendauran ulang Sampah Spesifik, dan/atau
c) pemanfaatan kembali Sampah Spesifik.
Cara Penanganan Sampah dalam Peraturan Pemerintah meliputi :
a) pemilahan.
b) pengumpulan.
c) pengangkutan.
d) Pengolahan, dan/atau
e) pemrosesan akhir Sampah.
Sampah yang mengandung B3 berasal dari :
a) rumah tangga.
b) kawasan komersial.
c) kawasan industri.
d) kawasan khusus.
e) kawasan permukiman.
f) fasilitas sosial.
g) fasilitas umum, dan
h) fasilitas lainnya.

Pengurangan sampah yang di atur dalam Perutaran Pemerintah meliputi :


a) pembatasan timbulan Sampah.
b) pendauran ulang Sampah.
c) pemanfaatan kembali Sampah.
Penanganan Sampah yang Mengandung 8B3 dilakukan dengan
tahapan:
a) pemilahan;
b) pengumpulan;
c) pengangkutan;
d) pengolahan; dan
e) pemrosesan akhir.
Standar fasilitas penampungan sampah B3 seperti berikut :
a) terlindung dari air hujan dan panas;
b) berlantai kedap air; dan
c) memiliki luas sesuai dengan volume Sampah yang mengandung B3 yang ditampung.
SUMBER 4
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR P.75/MENLHK/SETJEN/KUM.1/10/2019 TENTANG PETA JALAN
PENGURANGAN SAMPAH OLEH PRODUSEN
Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang
berbentuk padat.
Produsen adalah pelaku usaha yang memproduksi barang yang menggunakan
kemasan, mendistribusikan barang yang menggunakan kemasan dan berasal dari impor, atau
menjual barang dengan menggunakan wadah yang tidak dapat atau sulit terurai oleh proses
alam.
Produsen meliputi pelaku usaha dan/atau kegiatan di bidang berikut :
a) manufaktur;
b) jasa makanan dan minuman; dan
c) ritel.
Bidang manufaktur meliputi :
a) industri makanan dan minuman;
b) industri barang konsumsi (consumer goods); dan
c) industri kosmetik dan perawatan tubuh (personal care)
Bidang jasa makanan meliputi :
a) rumah makan;
b) kafe;
c) restoran;
d) jasa boga; dan
e) hotel.
Bidang ritel meliputi :
a) Pusat Perbelanjaan;
b) Toko Modern; dan
c) pasar Rakyat.
Pengurang sampah produk, kemasan produk atau wadah yang :
a) sulit diurai oleh proses alam;
d) tidak dapat didaur ulang; dan/atau
e) tidak dapat diguna ulang.
Produsen dalam menyediakan fasilitas penampung dapat bekerja sama denga :
a) bank sampah yang terdaftar di Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah;
b) tempat pengolahan sampah dengan prinsip pembatasan timbulan, pendauran ulang,
pemanfaatan kembali (TPS 3R); atau
c) pusat daur ulang.
Standar fasilitas penampung seperti :
a) terlindung dari air hujan dan panas;
b) menggunakan wadah tertutup yang diberi label atau tanda; dan
c) dibedakan bahan, bentuk dan/atau warna wadah.
Berdasarkan peta jalan, produsen melakukan :
a) perencanaan;
b) pelaksanaan;
c) pemantauan;
d) evaluasi; dan
e) pelaporan.
SUMBER 5
JURNAL ANALISIS KETERSEDIAAN PRASARANA PERSAMPAHAN DI PULAU KUMO
DAN PULAU KAKARA DI KABUPATEN HALMAHERA UTARA
Menurut UU Nomor 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah, menyebutkan
bahwa sampah merupakan permasalahan nasional sehingga pengelolaannya perlu di lakukan
secara komprehensif dan terpadu dari hulu ke hilir agar memberikan manfaat secara ekonomi,
sehat bagi masyarakat, dan aman bagi lingkungan, serta dapat mengubah perilaku
masyarakat.
Pengelolaan sampah dipermukiman menjelaskan lima aspek sebagai persyaratan
umum terkait pengelolaan limbah padat (sampah) yakni :
1. hukum dan peraturan,
2. kelembagaan/organisasi,
3. teknis operasional,
4. pembiayaan dan iuran atau retribusi,
5. peran serta dan pemberdayaan masyarakat.
Pengelolaan sampah, jenis dan sumber sampah yang di atur adalah :
1. Sampah rumah tangga
2. Sampah sejenis rumah tangga
3. Sampah spesifik
Pengelolaan Sampah meiputi, kegiatan-kegiatan :
1. Pengurangan sampah
2. Penanganan sampah
Aspek teknik operasional berdasarkan fungsinya terdapat empat kategori jenis persampahan
yaitu :
1. Sarana pewadahan
2. Pengumpulan
3. Pengolahan
4. Sarana pengangkutan

PERBANDINGAN

SUMBER 1 Lebih banyak memaparkan dalam bentuk grafik atau diagram dan tidak
dijelaskan secara rinci, tetapi dari garfik dan diagram saja sudah memiliki info
yang penting bagi pembaca

SUMBER 2 Terkait sampah yang bisa dipilah, pengumpulan sampah, pengolahan dan jenis bank
sampah, secara tidak langsung memberikan jenis sampah yang dapat di daur ulang.

SUMBER 3 Pembahasan cukup mengkerucut pada sampah spesifik, banyak membahas


sampah yang mengandung B3,seperti cara pengurangan dan penangan
sampah, dan standar fasilitas penampungan untuk sampah B3.

SUMBER 4 Lebih membahas prosedur bagi produsen dalam menangani


sampah,terutamai sampah yang sulot untuk terurai, serta standar fasilitas
penampungan dan juga Peta jalan sampah produsen.
SUMBER 5 Lebih membahas syarat pengolahan limbah, jenis atau sumber limbah, cara
pengelolalannya serta teknik operasional.

Anda mungkin juga menyukai