Anda di halaman 1dari 9

TUGAS KELOMPOK 1

MANAJEMEN LIMBAH
Dibuat untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Manajemen Limbah

Anggota Kelompok:

Alicia Ramadhani D P17334121448


Alya Pujiyanti P17334121449
Andrian Arya Nugraha P17334121450
Anindya Salsabila P17334121451
Azka Hasbia Zahrani P17334121452

Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Bandung


Kampus B Gunung Batu
Jalan Babakan Loa No. 10A, Cimahi Utara
DAFTAR ISI

Definisi....................................................................................................................................... 3

Asas dan Tujuan Pengelolaan Sampah ...................................................................................... 3

Ruang Lingkup........................................................................................................................... 3

Pengelolaan Sampah .................................................................................................................. 4

Penyelenggaraan Pengelolaan Sampah ...................................................................................... 5

Kewajiban Dalam Pengelolaan Sampah .................................................................................... 6

Larangan Tentang Pengolahan Sampah ..................................................................................... 7

SOP yang dapat Diperhatikan Terkait Pengelolaan Sampah ..................................................... 7

Daftar Pustaka ............................................................................................................................ 9


Undang-Undang Republik Indonesia No.18 Tahun 2008, tentang pengelolaan
sampah.

1. Definisi

Salah satu masalah lingkungan yang dihadapi pada saat sekarang ini adalah
sampah. Sampah menjadi salah satu masalah klasik yang dihadapi oleh negara-negara
di dunia, khususnya di Indonesia. Sampah adalah materi yang tidak dipakai, tidak
disenangi atau harus dibuang sehingga tidak mengganggu kenyamanan hidup. Sampah
merupakan salah satu masalah penting yang harus segera dicari solusinya. Pemerintah
memiliki kewajiban untuk menciptakan lingkungan yang baik dan sehat bagi warga
negara. Salah satu cara untuk menciptakan lingkungan yang baik dan sehat tersebut
adalah dengan melaksanakan pengelolaan sampah. Oleh karena itu, dalam rangka
menyelenggarakan pengelolaan sampah diperlukan payung hukum dalam bentuk
Undang-Undang, sehingga dibentuklah Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008
tentang Pengelolaan Sampah (UU No. 18 Tahun 2008).

2. Asas dan Tujuan Pengelolaan Sampah

Pengelolaan sampah diselenggarakan berdasarkan asas tanggung jawab, asas


berkelanjutan, asas manfaat, asas keadilan, asas kesadaran, asas kebersamaan, asas
keselamatan, asas keamanan, dan asas nilai ekonomi. Pengelolaan sampah bertujuan
untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan serta menjadikan
sampah sebagai sumber daya.

3. Ruang Lingkup

Sampah yang dikelola berdasarkan Undang-Undang ini terdiri atas:


a. Sampah Rumah Tangga
Sampah rumah tangga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a berasal dari
kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga, tidak termasuk tinja dan sampah
spesifik.
b. Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga
Sampah sejenis sampah rumah tangga sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf b berasal dari kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus,
fasilitas sosial, fasilitas umum, dan/atau fasilitas lainnya.
c. Sampah Spesifik
Sampah spesifik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c meliputi:
• Sampah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun
• Sampah yang mengandung limbah bahan berbahaya dan beracun
• Sampah yang timbul akibat bencana
• Puing bongkaran bangunan
• Sampah yang secara teknologi belum dapat diolah
• Sampah yang timbul secara tidak periodik.

4. Pengelolaan Sampah

Pembagian kewenangan pemerintahan di bidang pengelolaan sampah


dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Berdasarkan
UU No. 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah Pasal 22 bahwa kegiatan
penanganan sampah meliputi :
• Pemilahan dalam bentuk pengelompokan dan pemisahan sampah sesuai
dengan jenis, jumlah, dan/atau sifat sampah.
• Pengumpulan dalam bentuk pengambilan dan pemindahan sampah dari
sumber sampah ke tempat penampungan sementara atau tempat pengolahan
sampah terpadu.
• Pengangkutan dalam bentuk membawa sampah dari sumber dan/atau dari
tempat penampungan sampah sementara atau dari tempat pengolahan
sampah terpadu menuju ke tempat pemrosesan akhir.
• Pengolahan dalam bentuk mengubah karakteristik, komposisi, dan jumlah
sampah.
• Pemrosesan akhir sampah dalam bentuk pengembalian sampah dan/atau
residu hasil pengolahan sebelumnya ke media lingkungan secara aman.
Pasal ini menjadi landasan bahwa lingkungan hidup menjadi nilai penting
dalam konteks perlindungan hak asasi manusia di Indonesia dan penegakan hukum
menjadi elemen perlindungan hak asasi manusia. Penegakan hukum sendiri adalah
proses dilakukannya upaya untuk tegaknya atau berfungsinya norma-norma hukum
secara nyata sebagai pedoman perilaku dalam lalu lintas atau hubungan-hubungan
hukum dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Hal ini memberikan
konsekuensi hukum bahwa pemerintah merupakan pihak yang berwenang dan
bertanggung jawab di bidang pengelolaan sampah. Namun, pengelolaan sampah juga
dapat melibatkan dunia usaha dan masyarakat yang bergerak di bidang persampahan.

5. Penyelenggaraan Pengelolaan Sampah

Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah


Tangga terdiri atas pengurangan sampah dan penanganan sampah.

a. Pengurangan sampah
• Pembatasan timbulan sampah
• Pendauran ulang sampah
• Pemanfaatan kembali sampah.
Pemerintah dan pemerintah daerah wajib melakukan kegiatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) seperti, menetapkan target pengurangan
sampah secara bertahap dalam jangka waktu tertentu, memfasilitasi penerapan
teknologi yang ramah lingkungan, memfasilitasi penerapan label produk yang
ramah lingkungan, memfasilitasi kegiatan mengguna ulang dan mendaur ulang
dan memfasilitasi pemasaran produk-produk daur ulang.
Pelaku usaha dalam melaksanakan kegiatan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) menggunakan bahan produksi yang menimbulkan sampah
sesedikit mungkin, dapat diguna ulang, dapat didaur ulang, dan/atau mudah
diurai oleh proses alam. Masyarakat dalam melakukan kegiatan pengurangan
sampah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menggunakan bahan yang dapat
diguna ulang, didaur ulang, dan/atau mudah diurai oleh proses alam.
b. Penanganan Sampah
Kegiatan penanganan sampah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 huruf b
meliputi:
• Pemilahan dalam bentuk pengelompokan dan pemisahan sampah
sesuai dengan jenis, jumlah, dan/atau sifat sampah
• Pengumpulan dalam bentuk pengambilan dan pemindahan sampah
dari sumber sampah ke tempat penampungan sementara atau tempat
pengolahan sampah terpadu
• Pengangkutan dalam bentuk membawa sampah dari sumber
dan/atau dari tempat penampungan sampah sementara atau dari
tempat pengolahan sampah terpadu menuju ke tempat pemrosesan
akhir
• Pengolahan dalam bentuk mengubah karakteristik, komposisi, dan
jumlah sampah
• pemrosesan akhir sampah dalam bentuk pengembalian sampah
dan/atau residu hasil pengolahan sebelumnya ke media lingkungan
secara aman.

6. Kewajiban Dalam Pengelolaan Sampah

Pada pasal 11 disebutkan bahwa setiap orang berhak:


● Mendapatkan pelayanan dalam pengelolaan sampah secara baik dan
berwawasan lingkungan dari Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau pihak
lain yang diberi tanggung jawab untuk itu
● Berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan, penyelenggaraan, dan
pengawasan di bidang pengelolaan sampah
● Memperoleh informasi yang benar, akurat, dan tepat waktu mengenai
penyelenggaraan pengelolaan sampah
● Mendapatkan pelindungan dan kompensasi karena dampak negatif dari kegiatan
tempat pemrosesan akhir sampah
● Memperoleh pembinaan agar dapat melaksanakan pengelolaan sampah secara
baik dan berwawasan lingkungan
Pada pasal Pasal 12 setiap orang memiliki kewajiban:
● Setiap orang dalam pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis
sampah rumah tangga wajib mengurangi dan menangani sampah dengan cara
yang berwawasan lingkungan. (2)
● Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pelaksanaan kewajiban pengelolaan
sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diatur dengan peraturan daerah.
7. Larangan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang pengolahan sampah
Pasal 29

Setiap orang dilarang:


a. Memasukkan sampah ke dalam wilayah NKRI
b. Mengimpor sampah
c. Mencampur sampah dengan limbah B3
d. Mengelola sampah yang menyebabkan pencemaran dan/atau perusakan
lingkungan
e. Membuang sampah tidak pada tempat yang ditentukan dan disediakan
f. Melakukan penanganan sampah dengan sistem open dumping di TPA, dan/atau
g. Membakar sampah yang melanggar persyaratan

8. SOP atau hal-hal yang dapat diperhatikan terkait pengelolaan sampah

Adapun SOP atau hal-hal yang dapat diperhatikan terkait pengelolaan sampah
berdasarkan penjabaran atau penjelasan pada Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008
adalah sebagai berikut:
• Menyediakan wadah/tempat sampah berupa tong atau sejenisnya.
• Memisahkan sampah kering/sampah basah dan organik/non organik ke
dalam wadah/tempat berbeda yang telah disediakan.
• Menanam dan memelihara tanaman di pekarangan/lingkungan persil.
• Setiap orang dan/atau badan yang menguasai/mengelola/mengusahakan
kompleks perumahan/perkantoran/pertokoan/pasar/kawasan industri/pusat
perbelanjaan/pelayanan umum/bangunan lainnya, diwajibkan memelihara
dan menjaga kebersihan lingkungannya dan menyediakan
lokasi/tempat/wadah sampah komunal.
• Menyediakan TPS, bak kontainer, transfer depo, dan lain-lain yang sejenis.
• Pemilahan sampah dilakukan melalui penggunaan wadah sampah yang
dibedakan, sekurangkurangnya terdiri dari wadah sampah organik dan non
organik.
• Pengangkutan sampah dalam bentuk membawa sampah dari sumber
dan/atau dari tempat penampungan sampah sementara atau dari tempat
pengolahan sampah terpadu ke tempat pemrosesan akhir dilakukan
berdasarkan Standar Operasional dan Prosedur yang ditetapkan oleh
Walikota.
• Pengangkutan sampah dilakukan oleh Dinas mulai dari sumber sampah ke
TPS atau TPA sepanjang jalan menuju sumber sampah, apabila jalan
menuju sumber sampah tidak dapat diakses dengan menggunakan
kendaraan pengangkut.
• Pengangkutan sampah dari sumber sampah ke tempat penampungan
sementara dapat dilakukan oleh masyarakat baik perorangan atau secara
kelompok.
• Pengolahan sampah oleh Dinas dilakukan dalam bentuk mengubah
karakteristik, komposisi dan jumlah sampah. Pengolahan dilakukan dengan
menggunakan teknologi sesuai dengan karakteristik daerah serta
diupayakan memberikan nilai tambah bagi lingkungan, masyarakat dan
daerah.
Daftar Pustaka

• Ambina, D. G. (2019). TINJAUAN PEMILAHAN SAMPAH MENURUT UNDANG-


UNDANG NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH.
BinaHukum Lingkungan, 3(2), 172-185.

• Jogloabang. (2019) UU 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah. Diakses pada 1


Agustus 2022 di https://www.jogloabang.com/pustaka/uu-18-2008-pengelolaan-
sampah

• Idawati Nita Sulistiorini-P2KLH. Pengelolaan Sampah Rumah Tangga. Diakses pada


1 Agustus 2022 di https://dlhk.jogjaprov.go.id/pengelolaan-sampah-rumah-tangga

Anda mungkin juga menyukai