Anda di halaman 1dari 13

Pertemuan 6

• Tolong setiap ketua tingkat mengabsen temannya, dan setelah


selesai pertemuan kirim daftar hadirnya ke W.A. saya.
Iman dan Pengaruhnya dalam Kehiduapan :
• a. Hakekat Iman, Ilmu dan Amal ;
• b. Karakteristik dan Sifat Orang Beriman;
• d. Hal-hal yang Dapat Merusak dan Meniadakan Iman.
Hakekat Iman, Ilmu dan Amal ;
• Hakekat Iman
• Kata lain dari “iman” adalah “percaya”. Bahasa bugisnya “teppe”.
• Jadi kalau dikatakan “beriman” = “percaya” = “mateppe”.
• Seseoran itu mesti beriman atau percaya kepada sesuatu. Khususnya percaya kepada adaanya Tuhan.
• Kemudian dia (Malaikat Jibril) bertanya lagi: “ Beritahukan aku tentang Iman “. Lalu beliau (Nabi Saw.)
bersabda: “ Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari
akhir dan engkau beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk “ (HR. Muslim).
• Hadits tersebut menunjukkan bahwa iman itu meliputi rukun iman yang enam.
• Arti lain dari iman adalah taqwa. Seperti disebutkan dalam QS.2, ayat 2 dan 3 sbb.
• Kitab (Al-Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa,**
• (yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, melaksanakan shalat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang
kami Berikan kepada mereka,
• **Taqwa yaitu mengikuti segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya.
• Allah itu gaib, tetapi kekuasaannya nyata.
• malaikat itu gaib, tetapi jejak perbuatannya nyata.
• kitab suci al-Qur’an itu nyata tapi berasal dari yang gaib (yaitu Allah Swt.),
• Nabi dan Rasul itu juga gaib (karena sudah wafat), namun dapat diketahui karena
diceritakan dalam al-Qur’an dan Hadits.
• Bagaimana “takdir ?” Kalau dikatakan “takdir itu rahasia Tuhan”, berarti gaib. Artinya
belum terjadi. Kalau dikatakan “takdirnya kaya”, berarti nyata, sudah terjadi.
• Jadi iman itu meliputi hal-hal yang gaib dan nyata.
• Jumhur Ulama mengatakan bahwa iman itu diyaqini dalam hati (al-i’tikadu bil qalb),
diucapkan dengan lidah (wal ikraru bil lisan) dan dilaksanakan dengan anggota tubuh
(wal ‘amalu bil arqam).
• Itu berarti bahwa iman itu tidak hanya di dalam hati tetapi juga diucapan atau perkataan
dan diperbuatan (amal).
• Contoh : Nabi Saw. bersabda : ‫أك ملا لمؤمنينإيمانا أحسنهم خلقا‬،
• Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya, ...
(HR.Ahmad, Tirmidzi, Abu Daud).
• Hakekat ilmu
• Hakikat ilmu itu adalah milik Allah. Allah adalah sumber ilmu. Maka disebut al-’ilm.
Allah yang memberikan ilmu kepada manusia hanya sedikit. Dan mereka bertanya
kepadamu (Muhammad) tentang roh. Katakanlah, “Roh itu termasuk urusan Tuhan-
ku, sedangkan kamu diberi pengetahuan hanya sedikit.” (Qs.17:85).
• Jadi ilmu yang sebenarnya adalah ilmu yang Al-Qur’an karena Al-Qur’an itu adalah
wahyu dari Allah yang disampaikan melalui Malaikat Jibril kepada Nabi dan Nabi Saw.
Menyampaikan kepada ummatnya, kepada manusia. Itulah sebenarnya ilmu yang
wajib dipelajari. Sering disebut ilmu syar’i (syari’ah).
• Ilmu itu adalah mendekatkan diri kepada Allah. Sebagaimana Rasulullah bersabda,
“Barangsiapa yang bertambah ilmunya tetapi tidak bertambah petunjuk (pada)nya,
maka ia akan bertambah jauh dari Allah.”
• Kalau ilmu syar’i tujuannya memang untuk mendekatkan diri kepada Allah (taqarrub
ilallah). Namun ilmu-ilmu yang lainnya harusnya juga tetap mendekatkan diri kepada
Allah, artinya ilmu itu seharusnya menambah keimanan. Disamping manfaatnya yang
lain, seperti memudahkan mendapatkan pekerjaan, mudah urusan, dsb.
• Contoh-contoh dari Al-Qur’an :

• ً ‫ون هَّللا ِ لَن يَ ْخلُقُوا ُذبَابا‬


ِ ‫ون ِمن ُد‬َ ‫ين تَ ْد ُع‬َ ‫ب َمثَ ٌل فَا ْستَ ِمعُوا لَهُ ِإ َّن الَّ ِذ‬ َ ‫ُر‬
ِ ‫ض‬ ُ‫اس‬َّ ‫ن‬ ‫ال‬ ‫ا‬َ ‫ه‬ُّ ‫ي‬‫َأ‬ ‫يَا‬
ُ‫طلُوب‬ ْ ‫ُف الطَّالِبُ َو ْال َم‬ َ ُ‫اجتَ َمعُوا لَهُ َوِإن يَ ْسلُ ْبهُ ُم ال ُّذبَابُ َش ْيئا ً اَّل يَ ْستَنقِ ُذوهُ ِم ْنه‬
َ ‫ضع‬ ْ ‫َولَ ِو‬
٧٣--
• Wahai manusia! Telah dibuat suatu perumpamaan. Maka dengarkanlah!
Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah tidak dapat menciptakan
seekor lalat pun, walaupun mereka bersatu untuk menciptakannya. Dan jika lalat
itu merampas sesuatu dari mereka, mereka tidak akan dapat merebutnya kembali
dari lalat itu. Sama lemahnya yang menyembah dan yang disembah. (Qs.22:83).
• Ayat tsb.ingin menyampaikan bahwa bodoh sekali orang yang menyembah selain
Allah, yang tidak bisa membuat makhluk yang paling lemah sekalipun seperti
lalat. Kepada tidak menyembah Tuhan yang menciptakan segala makhluk
termasuk lalat, termasuk dirinya.
• Qs.Al-Ankabut : 41

• ‫ت بَيْتا ً َوِإ َّن‬ ِ ‫ون هَّللا ِ َأ ْولِيَاء َك َمثَ ِل ْال َعن َكبُو‬
ْ ‫ت اتَّ َخ َذ‬ ِ ُ
‫د‬ ‫ن‬ ‫م‬ِ ‫وا‬ ُ
‫ذ‬ ‫خ‬َ َّ ‫ت‬ ‫ا‬ ‫ين‬
َ ‫ذ‬
ِ َّ ‫َمثَ ُل ال‬
٤١- ‫ون‬ َ ‫ت لَ ْو َكانُوا يَ ْعلَ ُم‬ ِ ‫ْت ْال َعن َكبُو‬
ُ ‫ت لَبَي‬ ِ ‫َأ ْوهَ َن ْالبُيُو‬-
• Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah adalah
seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling
lemah ialah rumah laba-laba, sekiranya mereka mengetahui. (Qs.29:41).
• ..., dari Ibnu Abbas, dia berkata, "Sesungguhnya Allah menceritakan tentang
tuhan-tuhan orang-orang musyrik. Dia berfirman, '...Dan jika lalat itu merampas
sesuatu dari mereka...' (Al-Hajj: 73). Dan Dia menyebutkan tipu daya tuhan-tuhan
itu, Dia mengumpamakannya dengan rumah laba-laba. Maka orang-orang
musyrik berkata, 'Tidakkah kalian perhatikan Allah menyebutkan lalat dan laba-
laba dalam Al-Quran yang diturunkan kepada Muhammad, apa yang dapat Dia
lakukan dengan keduanya?' maka Allah menurunkan ayat ini (Qs.2:26)."
• QS.Al-Baqarah (2), ayat 26.

• ۞‫ق‬ ُّ ‫ون َأنَّهُ ۡٱل َح‬ ْ ُ‫ين َءا َمن‬


َ ‫وا فَيَ ۡعلَ ُم‬ َ ‫ض ٗة فَ َما فَ ۡوقَهَ ۚا فََأ َّما ٱلَّ ِذ‬
َ ‫ب َمثَاٗل َّما بَعُو‬ َ ‫ض ِر‬ۡ َ‫ي َأن ي‬ ‫ِإ َّن ٱهَّلل َ اَل يَ ۡستَ ۡح ِٓۦ‬
‫ير ۚا َو َما‬
ٗ ِ‫يرا َويَ ۡه ِدي بِِۦه َكث‬ ِ ‫ون َما َذٓا َأ َرا َد ٱهَّلل ُ بِ ٰهَ َذا َمثَاٗل ۘ ي‬
ٗ ِ‫ُضلُّ بِِۦه َكث‬ ْ ‫ين َكفَر‬
َ ُ‫ُوا فَيَقُول‬ َ ‫ِمن َّربِّ ِهمۡۖ َوَأ َّما ٱلَّ ِذ‬
َ ِ‫ُضلُّ بِ ِٓۦه ِإاَّل ۡٱل ٰفَ ِسق‬
‫ين‬ ِ ‫ي‬
• Sesungguhnya Allah tidak segan Membuat perumpamaan seekor nyamuk atau yang lebih kecil
dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, mereka tahu bahwa itu kebenaran dari Tuhan. Tetapi
mereka yang kafir berkata, “Apa maksud Allah dengan perumpamaan ini?” Dengan
(perumpamaan) itu banyak orang yang Dibiarkan-Nya sesat,* dan dengan itu banyak (pula) orang
yang Diberi-Nya petunjuk. Tetapi tidak ada yang Dia Sesatkan dengan (perumpamaan) itu selain
orang-orang fasik,**
• *Orang itu sesat karena keingkarannya dan tidak mau memahami petunjuk-petunjuk Allah. Dalam
ayat ini, karena mereka itu ingkar, dan tidak mau memahami apa sebabnya Allah Menjadikan
nyamuk sebagai perumpamaan, maka mereka itu menjadi sesat.
• **Orang fasik ialah orang yang melanggar ketentuan-ketentuan agama, baik berupa ucapan
maupun perbuatan.
• Jadi dengan perumpamaan tersebut, orang yang berfikir (berilmu) bisa bertambah imannya,
tetapi orang yang tidak mau berfikir justru bertambah kesesatannya, atau denga kata lain
bertambah jauh dari Allah.
• Qs.Al-Imran (3):190
• ١٩٠- ‫ب‬ ْ ‫ت ُأِّل ْولِي‬
ِ ‫األلبَا‬ ِ َ‫ف اللَّ ْي ِل َوالنَّه‬
ٍ ‫ار آليَا‬ ِ َ‫اختِال‬ ِ ْ‫ت َواَألر‬
ْ ‫ض َو‬ ِ ‫ِإ َّن فِي َخ ْل‬-
ِ ‫ق ال َّس َما َوا‬
• Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat
tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal,
َ ‫ك فَقِنَا َع َذ‬
• ‫اب‬ ِ ْ‫ت َواَألر‬
َ ‫ض َربَّنَا َما َخلَ ْق‬
َ َ‫ت هَذا بَا ِطالً ُس ْب َحان‬ ِ ‫ُون فِي َخ ْل‬
ِ ‫ق ال َّس َما َوا‬ َ ‫ين يَ ْذ ُكر‬
َ ‫ُون هّللا َ قِيَاماً َوقُعُوداً َو َعلَ َى ُجنُوبِ ِه ْم َويَتَفَ َّكر‬ َ ‫الَّ ِذ‬
١٩١- ‫ار‬ ِ َّ‫الن‬-
• (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring,
dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami,
tidaklah Engkau Menciptakan semua ini sia-sia; Maha Suci Engkau, lindungilah kami dari azab
neraka (Qs.3:191)..
• Mukjizat Nabi Isa itu atas izin Allah
• ٤٩- ِ ‫ص َوُأحْ يِـي ْال َم ْوتَى بِِإ ْذ ِن هّللا‬
َ ‫ َوُأب ِْرُئ األ ْك َمهَ واَأل ْب َر‬-
• ... Dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahir dan orang yang berpenyakit
kusta. Dan aku menghidupkan orang mati dengan izin Allah, ... (Qs.3:49).
• Hakikat amal.
• Al-Qur’an sbb.
• ٩- ‫ت لَهُم َّم ْغ ِف َرةٌ َوَأجْ ٌر َع ِظي ٌم‬ ْ ُ‫وا َو َع ِمل‬
ِ ‫وا الصَّا ِل َحا‬ ْ ُ‫ين آ َمن‬
َ ‫ َو َع َد هّللا ُ الَّ ِذ‬-
• Allah telah Menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan beramal saleh,
(bahwa) mereka akan mendapat ampunan dan pahala yang besar. (Qs.5:9).

ِ ‫ات ْالفِرْ َد ْو‬


َ ‫ َخالِ ِد‬-١٠٧- ً‫س نُ ُزال‬
• ‫ين فِيهَا اَل‬ ْ َ‫ت َكان‬
ُ َّ‫ت لَهُ ْم َجن‬ َ ‫ِإ َّن الَّ ِذ‬
ِ ‫ين آ َمنُوا َو َع ِملُوا الصَّالِ َحا‬
١٠٨- ً‫ون َع ْنهَا ِح َوال‬ َ ‫يَ ْب ُغ‬-
• Sungguh, orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, untuk mereka
disediakan surga Firdaus sebagai tempat tinggal, mereka kekal di dalamnya,
mereka tidak ingin pindah dari sana (Qs.18:107-108 ).
• Ayat tersebut dan banyak ayat Al-Qur’an yang lainnya, menjelaskan bahwa
hakikat amal adalah memabawa kemaslahatan dan mengantarkan ke syurga.
• Hubungan Iman, Ilmu dan Amal
• Buya Prof. Dr. Hamka, pernah mengatakan :
• Iman tanpa ilmu bagaikan lentera di tangan bayi.
• Namun ilmu tanpa iman, bagaikan lentera di tangan pencuri.
• Penjelasan :
• Seseorang yg beriman tetapi tidak berilmu atau kurang berilmu maka akan terjadi
kurang maksimal dalam mengamalkan agamanya.
• Sebaliknya, seseorang yg berilmu tanpa beriman atau lemah imannya, maka bisa jadi
dia tidak melaksanakan ajaran agamanya sama sekali. Dan sangat ber[otensi untuk
menyalahgunakan ilmunya. Misalnya ilmunya digunakan untuk menipu orang, dsb.
• Dari penjelasan singkat tersebut dapat kita memahami bahwa antara iman, ilmu dan
amal tidak dapat terpisahkan. Iman dan ilmu, keduanya dapat dinilai dalam
pengamalan nya. Praktik keseharian seseorang dari apa yang dikerjakannya itu
mencerminkan keimanan dan keilmuannya. Orang yang kuat imannya biasanya kuat
atau tekun dalam beribadah. Dan orang yang kuat imannya serta tinggi atau
mendalam ilmunya akan berkualitas ibadahnya.
• Contoh Kehidupan orang-orang yg kuat iman dan ilmunya :
• Rasulullah Saw,
• para Sahabat,
• Tabi’in.
• Tabiut Tabi’in,
• Salaf,
• salafus Shalih.

َ ‫ح هَّللا ُ لَ ُك ْم َوِإ َذا ِق‬


• ‫يل ان ُش ُزوا فَان ُش ُزوا يَرْ فَ ِع‬ ِ ‫س فَا ْف َسحُوا يَ ْف َس‬ ِ ِ‫ين آ َمنُوا ِإ َذا قِي َل لَ ُك ْم تَفَ َّسحُوا ِفي ْال َم َجال‬
َ ‫يَا َأ ُّيهَا الَّ ِذ‬
١١- ‫ون َخبِي ٌر‬ َ ُ‫ت َوهَّللا ُ ِب َما تَ ْع َمل‬ٍ ‫ين ُأوتُوا ْال ِع ْل َم َد َر َجا‬
َ ‫ين آ َمنُوا ِمن ُك ْم َوالَّ ِذ‬
َ ‫هَّللا ُ الَّ ِذ‬-
• Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, “Berilah kelapangan di
dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan Memberi kelapangan
untukmu. Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan
Mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang
diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha Teliti apa yang kamu kerjakan. (Qs.58:11).

Anda mungkin juga menyukai