PRETREATMENT AIR
KELOMPO
ELSA WIDYAK
A1 (08)
FARROS DAFFA R (09)
VITRIA DEVANY A (24)
• KARAKTERISTIK AIR
A. SIFAT FISIK
B. SIFAT KIMIA
C. SIFAT
BIOLOGI
A. SIFAT FISIKA
AIR
TEGANGAN
PERMUKAAN
Air memiliki tegangan permukaan yang
tinggi, dan merupakan satu- satunya
senyawa yang merenggang ketika
membeku. Air merenggang pada saat
membeku,sehingga es memilikidensitas
(massa/volume) yang lebih rendah
daripada air.
A. SIFAT FISIKA
AIR
KALOR PENGUAPAN
• Air memiliki kalor penguapan yang tinggi, hal ini nampak ketika air
dipanaskan maka proses penguapannya akan berlangsung lebih lambat
dibandingkan dengan cairan lainnya
• Tingginya kalor penguapan air ini menyebabkan tingginya pula titik didih
air (100°C)
A. SIFAT FISIKA
AIR
KERAPATAN SUHU
• Pada umumnya cairan akan semakin rapat dengan semakin dinginnya
suhu.
• Air akan menjadi semakin rapat bila didinginkan sampai pada suhu
4°C dan dalam proses pendinginan selanjutnya, maka kerapatan air
semakin menurun.
Keunikan sifat fisik air inilah yang
menyebabkan es lebih dingin dibandingkan
dengan air dan dapat terapung di atas air
A. SIFAT FISIKA
AIR
KAPASITAS
MELARUTKAN
• Air dapat melarutkan zat-zat kimia dan dapat digunakan sebagai
medium yang di dalamnya berlangsung berbagai reaksi kimia.
• Kemampuan air dalam proses melarutkan zatzat kimia disebut
sebagai daya larut air
• Daya larut tersebut tergantung kepada sifat terpolarisasinya molekul
air dan ikatan hidrogen
SIFAT KIMIA AIR
• Air adalah suatu senyawa kimia berbentuk cairan yang tidak berwarna, tidak berbau dan tak ada rasanya.
• Air mempunyai titik beku 0°C pada tekanan 1 atm, titik didih 100°C dan kerapatan 1,0 g/cm3 pada suhu
4°C
• Ukuran satu molekul air sangat kecil, umumnya bergaris tengah sekitar 3 A (0,3 nm atau 3x10-8 cm).
• Wujud air dapat berupa cairan, gas (uap air) dan padatan (es).
• Air yang berwujud cairan merupakan elektrolit lemah, karena di dalamnya terkandung ion-ion dengan
reaksi kesetimbangan sebagai berikut:
A. Kelas satu, air yang dapat digunakan untuk baku air minum, atau kegunaan
lain yang memerlukan kualitas air yang sama
B. Kelas dua, air yang dapat digunakan untuk sarana rekreasi air,
pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, pengairan tanaman, atau kebutuhan
lain yang memerlukan kualitas air yang sama
C. Kelas tiga, air yang dapat digunakan untuk pembudidayaan ikan air tawar,
peternakan, pengairan tanaman, atau kegunaan lain yang memerlukan kualitas
air yang sama
C. Kelas tiga, air yang dapat digunakan untuk pengairan tanaman, atau
kegunaan lain yang memerlukan kualitas air yang sama
Klasifikasi air berdasarkan sumber
dan pemrosesan
C. Purified water
Air yang telah mengalami proses
penyaringan untuk memurnikan air
tersebut atau menghilangkan kotoran
A. Air keran B. Air elektrolit seperti bahan kimia dan kontaminan
Air yang mengalir dari keran, belum Air yang dimasukkan mineral lainnya.
mengalami proses pengolahan apapun bermuatan listrik, seperti natrium,
kalium, kalsium, dan magnesium
E. Spring water
Spring water adalah air yang berasal dari formasi
bawah tanah, dimana air mengalir secara alami ke
D. Distilled water permukaan bumi. Untuk dikelompokan sebagai
Air yang telah mengalami proses spring water, air harus didapatkan saat musim semi.
distilasi Spring water dianggap air yang paling murni, bebas
dari berbagai macam zat kimia maupun unsur
berbahaya
ANALISA AIR
1. BOD (Biological Oxigen Demand)
Jumlah oksigen terlarut yang diperlukan oleh mikroorganisme untuk mendekomposisi bahan organik dalam kondisi aerobik.
kapur, atau soda ash, karena zat garam pada pereaksi tersebut tidak larut dalam air sehingga akan membentuk endapan bersama sisa-
sisa zat basa pada air. Endapan selanjutnya akan dipisahkan dengan sdimentasi atau filtrasi.. Untuk mempercepat proses koagulasi
Flokuasi adalah penambahan pereaksi atau flokulan untuk mengaglomerasi partikel yang tidak stabil menjadi flok (gumpalan partikel) micro menjadi flok
yang lebih besar yang dilakukan saat proses pengadukan (mixer) yang lambat untuk memudahkan tumbukan antar partikel sehingga terbentuk flok.
Pengolahan air internal
Pengolahan internal adalah pengolahan yang dilakukan pada titik penggunaan air dan
bertujuan untuk menyesuaikan (conditioning) air kepada kriteria kondisi sistem dimana air
tersebut akan digunakan. Usaha untuk mencapai tujuan pengolahan internal dilakukan
dengan penambahan berbagai bahan kimia ke dalam air yang diolah.
Studi Kasus:
Proses Pengolahan Air PDAM
Pengolahan Air PDAM
• Pengolahan kimia, yaitu suatu tingkat
pengolahan dengan menggunakan zat-zat
kimia untuk membantu proses pengolahan
selanjutnya. (Intake Building).
• Pengolahan fisik, yaitu suatu tingkat
pengolahan yang bertujuan untuk mengurangi
atau menghilangkan kotoran-kotoran yang
kasar, penyisihan lumpur dan pasir serta
mengurangi kadar zat-zat organik yang ada
dalam air yang akan diolah. (Water Treatment
Process).
• Pengolahan bakteriologis, yaitu suatu tingkat
pengolahan untuk membunuh bakteri-bakteri
yang terkandung dalam air minum dengan
cara membubuhkan desinfektan. (Reservoir).
Intake Building
• Sesuai dengan namanya, intake building
berfungsi sebagai tempat pertama masuknya
air dari sumber air. Bangunan ini dilengkapi
dengan screen bar yang berfungsi untuk
menyaring benda-benda asing yang terdapat
dalam air. Selanjutnya air akan masuk ke
dalam bak besar sebelum dipompakan ke
water treatment plant.
• Sumber air baku berasal dari waduk, kanal
banjir, dan tangki air hujan.
Water Treatment Process
• Proses Koagulasi: air akan di destabilisasi dari
partikel koloid/kotoran. Proses destabilisasi
dapat dilakukan secara kimiawi dengan
penambahan zat tawas (aluminium sulfat)
maupun dengan cara fisika yaitu dengan rapid
mixing (pengadukan cepat), hidrolis (terjunan
atau hydrolic jump) dan secara mekanis
(batang pengaduk) agar tawas bercampur
merata dengan air.
Water Treatment Process
• Proses Flokulasi: untuk membentuk dan
memperbesar flok (kumpulan kotoran) karena
proses koagulasi. Prosesnya air akan diaduk
perlahan agar tawas yang tercampur di air
dapat mengikat partikel kotoran dan
membentuk flok yang lebih besar agar lebih
mudah mengendap.
Water Treatment Process
• Proses Sedimentasi: setelah flok terbentuk
(biasanya berbentuk lumpur), air akan masuk
ke bak sedimentasi dimana berat jenis flok
yang lebih berat akan otomatis mengendap di
dasar bak dan air bersih dapat terpisah dari
lumpur.
Water Treatment Process
• Setelah air terpisah dari lumpur, air akan
disaring lagi agar benar-benar bersih dengan
dimasukkan ke bak filtrasi. Bak filtrasi dapat
menggunakan teknologi membran, namun
dapat pula disubtitusi dengan media lainnya
seperti pasir dan kerikil silica. Proses ini
dilakukan dengan bantuan gaya gravitasi.
Reservoir
• Setelah proses pengolahan selesai, biasanya
juga dilakukan proses tambahan (disinfeksi)
berupa penambahan chlor untuk menghindari
adanya potensi kuman dan bakteri yang
terkandung di dalam air.
Reservoir
• Setelah air selesai diolah, air akan dimasukkan
ke tempat penampungan sementara di dalam
reservoir sebelum didistribusikan ke rumah
dan bangunan menggunakan pipa.