1. E. Utrecht memberikan pengertian yang sama pada hukum agraria dan hukum tanah,
tetapi dalam arti yang sempit meliputi bidang hukum administrasi negara, menurutnya,
hukum agraria dan hukum tanah menjadi bagian hukum tata usaha negara yang
menguji perhubungan-perhubungan hukum istimewa yang diadakan akan
memungkinkan para pejabat yang bertugas mengurus soal-soal tentang agraria,
melakukan tugas mereka itu.
2. Subekti memberikan arti yang luas pada hukum agraria yaitu, agraria adalah urusan
tanah dan segala apa yang ada di dalamnya dan diatasnya, seperti telah daiatur dalam
dalam Undang-Undang Pokok Agraria, LN 1960-104. hukum agraria (agrarisch
recht) adalah keseluruhan dari pada ketentuan-ketentuan hukum, baik hukum perdata
maupun hukum tata negara (staatsrecht) maupun pula hukum tata usaha negara
(administratif recht) yang mengatur hubungan-hubungan antara orang termasuk badan
hukum, dengan bumi, air, dan ruang angkasa dalam seluruh wilayah negara dan
mengatur pula wewenang-wewenang yang bersumber pada hubungan tersebut.
Hukum Tanah 7
Adalah keseluruhan ketentuan hukum, yang tertulis maupun tidak
tertulis, yang semuanya mempunyai obyek pengaturan yang sama, yaitu
hak-hak penguasaan atas tanah sebagai lembaga hukum dan sebagai
hubungan hukum konkrit, beraspek publik dan perdata, yang dapat
disusun dan dipelajari secara sistematis hingga keseluruhannya menjadi
satu kesatuan yang merupakan satu sistem.
Aspek perdata :
subyek : perorangan, badan hukum perdata, badan hukum
pemerintah.
Aspek publik : legislatif, eksekutif, yudikatif
Pembidangan Dan Pokok Bahasan Hukum
8
Agraria
Dilihat dari objeknya, maka pokok bahasan hukum agraria nasional dibagi
menjadi (2) dua, yaitu;
1. Hukum agraria dalam arti sempit; yaitu hanya membahas tentang Hak
Penguasaan Atas Tanah, meliputi Hak Bangsa Indonesia atas tanah, hak
menguasai negara atas tanah, hak ulayat, hak perseorangan atas tanah.
2. Hukum agraria dalam arti luas; yaitu pokok bahasannya antara lain; yang
berkaitan dengan Hukum Pertambangan dalam kaitannya dengan Hak Kuasa
Pertambangan, Hukum Kehutanan dalam kaitannya dengan Hak Penguasaan
Hutan, Hukum Pengairan dalam kaitannya dengan Hak Guna Air, Hukum
Ruang Angkasa dalam kaitannya dengan Hak Ruang Angkasa, Hukum
Lingkungan Hidup dalam kaitannya dengan tata guna tanah, landreform.
Sumber Hukum Agraria. 10