Hipertensi
Derajat 1 140 – 159 atau 90 – 99
Derajat 2 160 atau 100
ESH 2003 & JNC VII
ESH-ESC BP BP JNC VII
BP Classification Bp Classification
Optimal <120 / <80 <120/<80 Normal
Eyes
Brain
Heart
Kidneys
Arteries
1. Riwayat Penyakit
- Lama dan klasifikasi hipertensi
- Pola hidup
- Faktor-faktor kelainan kardiovaskuler
- Riwayat penyakit kardiovaskuler
- Gejala-gejala yang menyertai hipertensi
- Target organ damage
- Obat-obatan yang sedang atau yg pernah digunakan
PEMERIKSAAN PADA HIPERTENSI
2. Pemeriksaan fisik
- Tekanan darah minimal 2x selang 2 menit
- Periksa tekanan darah lengan kontra lateral
- Tinggi badan dan berat badan
- Pemeriksaan funduskopi
- Pemeriksaan leher, jantung, paw, abdomen & ekstremitas
- Refleks saraf
PEMERIKSAAN PADA HIPERTENSI
3. Pemeriksaan Laboratorium
- Urinalisa
- Darah : platelet, fibrinogen
- Biokimia : pottasium, sodium, creatinine,
GDS, lipid, profile, asam urat
4. Pemeriksaan Tambahan
- Foto rontgen
- EKG 12 lead
- Mikroalbuminuria
- Ekokardiografi
PENATALAKSANAAN
Jika modifikasi gaya hidup tidak menurunkan
tekanan darah ke tingkat yang diinginkan, terapi
farmokologis harus diberikan. Pemilihan terapi
antihipertensi lebih dianjurkan secara individual
berdasar pada patofisiologi, hemodinamik,
kerusakan organ target adanya penyakit penyerta,
demografik, efek samping obat, kepatuhan
terhadap regimen pengobatan dan biaya
pengobatan.
Terapi pada taraf awal adalah dengan
mengupayakan komponen non obat
(diet dan modifikasi gaya hidup,
atasi obesitas) dan bila belum terkendali
diberikan bersama Obat Antihipertensi
(OAH) yang ringan – moderat atau dapat
dimulai dengan diuretika dosis rendah
TERAPI NON FARMAKOLOGIS
1. Jelaskan apa itu hipertensi ?
2. Apa komplikasi dari hipertensi ?
3. Pengobatan yang rasional
4. Menghentikan kebiasaan merokok
5. Kontrol asupan garam
6. Hindari alkohol
7. Latihan fisik
Antihypertensive Therapy
Non-pharmacologic therapy: lifestyle changes
-Dietary changes
-Weight reduction
-Salt-intake reduction
-Exercise
-Smoking cessation
-Alkohol Reduction
ACE-Inhibitor
AT-Antagonist
Ca2+-Blockers
a-Blockers
Diuretics
Possible combinations of different classes of
antihypertensive agents
D
BB ARB
Alfa B CCB
ACEI
ESH 2003
KLASIFIKASI OBAT-OBAT ANTI HIPERTENSI
1. Diuretik tiazid : HCT 12.5 – 50 mg
2. Loop diuretics : Furosemid 20 – 80 mg
3. Antagonis aldosteron : Spironolakton 25 – 50 mg
4. Beta blockers : Bisoprolol 2.5 – 10 mg
Metoprolol 50 – 100 mg
Propranolol 40 – 160 mg
5. Alphabetablocker : Carvedilol 12.5 – 50 mg
6. ACE – Inhibitor : Captopril 25 – 100 mg
Lisinopril 10 – 40 mg
7. Angiotensin II Antagonis : Losartan 25 – 100 mg
Candesartan 8 – 16 mg
8. Antagonis kalsium : Amlodipin 2.5 – 10 mg
Nivedipin 30 – 60 mg
9. Vasodilator : Hydralazine : 25 – 100 mg
10. Alpha blocker : Prazosin 2 – 20 mg
11. Agonis alpha central : clonidine 0.1 – 0.8 mg
Metildopa 250 – 1000 mg
HIPERTENSI YG MEMERLUKAN PERHATIAN KHUSUS DAN
PEMANTAUAN OLEH TENAGA MEDIS
1. Penyakit jantung iskemik
2. Gagal jantung
3. Hipertensi diabetik
4. Penyakit ginjal kronik
5. Penyakit serebrovaskuler
6. Sindroma metabolik
7. Hipertrofi ventrikel kiri
8. Penyakit arteri perifer
9. Hipertensi pada orangtua
10. Hipotensi postural
11. Demensia
12. Hipertensi pada wanita
13. Hipertensi pada anak & dewasa muda