Kelompok 3
Maharani Kusuma Dewi (2006559956)
Salsabila Naim (2006610842)
Glenzi Fizulmi (2006559810)
Maharani Kusuma Dewi (2006559956)
Novi Anggraini Ginting (2006505921)
Salsabila Naim (2006610842)
Sofwatun Nida (2006560283
SKM Gol 1 SPM Gol 1
16,9% 18,4%
KENAIKAN
SKM Gol 2A CHT 2021
SPM Gol 2A
13,8% 16,5%
SPM Gol 2B
SKM Gol 2B 18,1%
15,4%
Sigaret Kretek Tangan
0%
Analisis Kebijakan RPJMN tentang
cukai rokok
Prevalensi
Prevalensimerokok
merokokpada
padaanak
anakdan
dan
remaja meningkat dari 7,2 persen pada
remaja meningkat dari 7,2 persen pada
2013 menjadi 9,1 persen pada 2018.
2013 menjadi 9,1 persen pada 2018.
Angka tersebut jauh dari target
Angka tersebut jauh dari target Rencana
Rencana Pembangunan Jangka
Pembangunan Jangka Menengah
Menengah Nasional (RPJMN 2015-
Nasional (RPJMN 2015-2019 yang
2019 yang menargetkan perokok anak
menargetkan perokok anak turun hingga
turun hingga 5,4 persen di 2019
5,4 persen di 2019
Analisis Kebijakan Industri Tentang Cukai
Rokok & Proporsi anak-anak yang
Merokok di RPJMN
PRO
Direktur Industri Minuman, Hasil Tembakau, dan Alat Penyegar Kemenperin Edy Sutopo
mengatakan secara tugas, pokok, dan fungsi pihaknya memiliki peran untuk menjaga potensi
ekonomi dari industri rokok. Meski sisi lain, Kemenperin tetap mengindahkan eksternalitas
negatif yang membutuhkan pengendalian bersama
"Untuk pembahasan cukai sudah kami perjuangkan dari perspektif ekonomi tetapi ini sudah
menjadi keputusan tingkat Presiden jadi harus kita patuhi bersama. Untuk itu kami saat ini
melihat lebih tajam peluang mana yang masih bisa dilakukan salah satunya dari ekspor,"
katanya melalui webinar bertajuk Kampanye Cegah Perokok Anak
1. Besaran 12.5% adalah rerata tertimbang dari kenaikan tarif cukai per jenis rokok.
2. Dengan mempertimbangkan pandemik dan IHT adalah sektor padat karya maka, untuk jenis
SKT pada tahun 2021 tidak dinaikkan.
3. Kebijakan CHT 2021 refocusing pada pengendalian konsumsi. Kenaikan ini ditandai dengan
besaran kenaikan cukai lebih dominan ke SKM yang memiliki market share terbesar yaitu
71.4% (SKM) dan kepada produk yang local contentnya rendah (SPM).
4. Besaran kenaikan per layer dalam satu golongan yaitu SKM dan SPM dibedakan dengan
memberi beban ke layer bawah. ini dimaksudkan untuk etap memberi sinyal penyederhanaan.
5. Dengan format kebijakan ini diproyeksikan:
a.Produksi rokok turun sebesar 2.2%-3.3%
b.Affordability index naik dari 12.2% menjadi 13.7-14.0% menunjukkan harga rokok semakin
tidak terjangkau
c.prevalensi merokok dewasa turun menjadi 32.3-32.4% dan anak-remaja turun menjadi 8.8-
8.9%. penurunan ini konsisten dengan target RPJMN.
Refocusing- Pemanfaatan DBH CHT
1. Kementerian Keuangan
2. Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC)
3. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian,
4. BPOM,
5. Kementerian Kesehatan,
6. Kementerian Perindustrian
7. komunitas rantai pasok IHT dan Asosiasi Petani
Tembakau Indonesia (APTI)
8. Masyarakat
9. Penegak hukum
Kementerian
Keuangan
Analisis Kepentingan Stakeholder
• Implementasi kebijakan
• Memastikan transisi dari kebijakan bea dan CHT mulai 1 Feb 2021 dapat
berjalan tanpa hambatan.
• Melakukan langkah-langkah menangani peredaran produksi dan peredaran
rokok ilegal
• Melakukan sosialisasi terkait berbagai aturan CHT.
• Pengawasan rokok ilegal
• Mendirikan kawasan industri hasil tembakau
• Melakukan patroli laut bea cukai
• Melakukan operasi gempur, operasi sriwijaya bersama penegak hukum,
pemerintah daerah.
Komunitas rantai pasok IHT dan Asosiasi
Petani Tembakau Indonesia (APTI)
Analisis Kepentingan
Stakeholder
• APTI mengatakan peningkatan tarif cukai berakibat terhadap minimnya
penyerapan tembakau lokal.
• Jutaan tenaga kerja juga akan kehilangan pekerjaan
• Mendapatkan 50% DBH CHT.
• Mendapatkan (BLT) bagi buruh tani tembakau dan buruh rokok, serta
pelatihan profesi dan bantuan modal usaha dari pemerintah.
• Mengajak pemerintah membuat roadmap IHT yang sejalan dengan RPJMN.
Road map atau peta jalan sangat penting untuk melindungi keberlangsungan
industri rokok Nasional yang mana pembuatan road map tersebut harus
melibatkan stakeholder terkait, dalam hal ini pelaku industri hasil tembakau
baik skala besar maupun skala menengah dan kecil
Kementerian Kesehatan Analisis Kepentingan Stakeholder
Kementerian Perindustrian
Penegak Hukum
• Mendapatkan 25% DBH CHT untuk mencegah dan menindak produksi rokok
ilegal termasuk membangun kawasan atau lingkungan sentra industri hasil
tembakau.
• Melakukan operasi gempur, operasi sriwijaya bersama DJBC dan pemerintah
daerah.
Terima Kasih