Anda di halaman 1dari 21

Universitas TRISAKTI, Fakultas Ekonomi & Binis, Program

PPA
Hukum Bisnis & Akuntansi Forensik

Chapter 3
Pendekatan Audit Investigatif/Forensik, teori
Fraud, Fraud berdasarkan survey ACFE, & jenis
Korupsi berdasarkan UU Tipikor, kompetensi
audior forensik, diskusi latihan/kasus.

Sabtu, 14 November 2020, 08.30-11.00


Kelas 36A, Mega Kuningan

Dr. Iman Bastari, Ak, M.Acc, CA, QIA


Kerangka Audit Investigatif

Pengertian

Karakteristik Aksioma Audit Prinsip & Fraud


Fraud Investigatif Fraud Tree
Pendekatan Triangle

Tahapan Audit Investigatif

Pra Pengumpulan Evaluasi Tindak


Perencanaan
Perencanaan
Bukti Bukti
Pelaporan Lanjut
• Sumber • Hipotesa • Bukti  Analisa • Prinsip • Ktr Ahli
Informasi • Audit • Teknik Bukti pelaporan • Kerugian
• Telaah Program/PKA Pengumpul  Revisi • Format
• Keputusan • Renc Sumber KN
-an Bukti Hipotesa • Substansi
Penanganan Daya  Unsur
• Penugasan/ Delik
ST

Referensi : Piping Efrianto, dkk, Implemetasi Audit Investigatif


2
Prinsip & Pendekatan Audit Investigatif
(berdasarkan pengalaman & praktik)
 Mencari kebenaran, atas dasar keadilan &
peraturan perundangan
 Kegiatan investigatif pemanfaatan sumber2
bukti utk mendukung fakta yg
Prinsip AI: dipermasalahkan
Investigatif; metode/tekni  Rentang waktu semakin kecil antara waktu
yg digunakan dlm AI, kejadian & respon, kemungkinan Fraud
diperlukan penerapan akan terungkap semakin besar.
kecerdasan, pertimbang-  Kumpulkan fakta2 agar bukti2 dpt dijadikan
an yg sehat, pengalaman, simpulan.
pemahaman ketentuan2  Bukti fisik hal yg nyata, sampai kapan pun
perundangan & prinsip2 akan mengungkapkan hal yg sama
AI guna pemecahan  Info hasil wawancara saksi sngt dipeng
perma-salahan yg kelemahan manusia, perlu konfirmasi.
dihadapi  Informasi adalah nafas & darahnya
investigasi. Pengamatan, informasi &
“Pelaku kejahatan adalah wawancara bagian yg penting dlm kegiatan
manusia perlakukanlah investigatif.
layak sbg manusia.” 3
Pendekatan Audit Investigatif

Pendekatan AI atas dugaan tindak pidana didasarkan pada penilaian


yg logis terhadap indvidu dan segala sesuatu/benda yg terkait dgn
tindak kejahatan:
a. Individu meliputi korban, pelapor & saksi2 yg mungkin
mengetahui kejahatan tsb, termasuk pelaku yg diduga melakukan
kejahatan yg tahu persis kejahatan yg dilakukannya.
b. Benda2 yg terkait dgn tindak kejahatan adalah segala jenis
peralatan/sarana yg digunakan utk melakukan kejahatan.
Untuk itu, Auditor hrs memiliki keahlian & perlu kesabaran dlm
memperoleh informasi dari hasil wawancara, karena menyangkut
kelemahan orang dlm memberikan informasi, perlu dikonfirmasi dgn
pihak2 yg independen/ahli.
Benda2 fisik terkait kejahatan mempunyai nilai pembuktian yg sangat
berarti bagi auditor. Bukti fisik merupakan faktual, misalnya kondisi
fisik bangunan, barang yg rusak/hilang dsb.
4
Karakteristik FRAUD

Institute of Internal Auditor (IIA) mendefinisikan fraud :


“An array of irregularities and illegal acts characterized by intentional
deception”, artinya bahwa Fraud merupakan sekumpulan tindakan yg
menyimpang dan melanggar hukum yg ditandai dengan adanya unsur
kecurangan yang disengaja.
Webster’s NewWorld Disctionary: Fraud merupakan pembohongan atau
penipuan (deception) yg dilakukan demi kepentingan pribadi.

Standar Audit Internasional ( International Standard of Auditing) seksi


240: The Auditor’s responsibility to consider Fraud in an audit of financial
statement paragraph 6 mendefinisikan FRAUD :
…..sebagai tindakan yg disengaja oleh anggota manajemen
perusahaan, pihak yg berperan dlm governansi perusahaan,
karyawan, atau pihak ketiga yg melakukan pembohongan atau
penipuan uk memperoleh keuntungan yang melawan hukum/illegal.
Dari pengertian di atas mengindikasikan karakteristik Fraud adalah sama,
motifnya memperkaya diri/orang lain & modusnya sama melakukan
perbuatan dgn cara2 yang tdk sah atau melawan hukum. 5
Apa itu Fraud

Bologna & Linquist menyatakan bahwa Fraud


merupakan kesalahan atau penyimpangan yang
disengaja (intentional deception), biasanya dijelaskan
sebagai perbuatan berbohong (lying), menipu
(cheating) & mencuri (stealing).

Fraud dapat dilakukan terhadap pelanggan, kreditur,


investor, pemasok barang, perusahaan bank,
asuransi atau otoritas pemerintahan, misalnya
kejahatan pajak, stock fraud, mengurangi timbangan
atau jumlah (short weights dan counts)--- banyak
pihak yg terlibat dlm Fraud
6
Apa itu Fraud ?

theft
Fraud may be done directly or
stealing
indirectly; Someone can steal
something out-right or can
profiting by deceit or encourage stealing.
trickery

Fraud requires at least some degree of


intent to commit the wrong or to along the theft of fund or information or
with the wrong. Therefore, errors in possibility the use of another’s asset
judgement are not a fraud without permission

Apa peran Auditor Intern atau SPI ?


Internal auditors : Preventing Fraud before it occur (mencegah fraud
sebelum hal itu terjadi)- Risiko terjadinya Fraud bisa dikurangi atau
dicegah dengan membangun SPIP yang handal (strong) dan program
manajemen risiko yang baik.

Sumber : Forensic Accounting, Frimette Kass-Shraibman dan Vijay S. Sampath (Wiley Publishing, Inc. 2011)
7
Indikator Fraud

Beberapa indikator Fraud (fraud indicators) yang perlu dilakukan


analisis dengan pendekatan akuntansi forensik, antara lain:
• Kerugian besar yg tidak diharapkan (large unexpected losses)
• Non compliance with corporate policy or internal controls
• Employees apparently living beyond theor means
• Inventory shortages remain unexplained and poorly investigated
• Copies rather than original invoices are being paid
• Missing and/or altered documentation
• Kinerja anak perusahaan yang terus menurun
• Kinerja atau portofolio investasi surat berharga yang trendnya
terus menurun.
• Banyak complain dari nasabah atau pemegang polis misalnya
dalam perusahaan asuransi atau perbankan. 8
9
Ref : ACFE (Association Certified Fraud Examiner)
The Fraud Tree –Ref ACFE
• Conflict of interest, contoh karena
tekanan luar atau diri sendiri
• Bribery (penyuapan)
• Illegal grautuities (tip atau pemberian
KORUPSI
jasa tidak legal)
(Corruption) • Economic extortion (pemerasan
eknomi), tekanan individu atau
organisasi utk mendapatkan
keuntungan

• CASH: pencurian kas dan


memanipulasi transaksi penjualan
Penyalahgunaan
secara kas, curi uang tagihan
Kasifikasi Asset (Asset pelanggan
Misappropriation
FRAUD )
• Inventory & other assets; misuse
assets, dan larcency (pencurian
uang) dgn manipulasi penjualan,
pengiriman barang dll
• Financial, overstated/understated
Pernyataan palsu laporan keuangan
(Fraudulent • No-Financial (employment
Statements) credentials, internal dan external
documents) 10
Kenapa terjadi Fraud
Fraud atau perbuatan yg berlawanan dgn peraturan perundang2an yg
merugikan keuangan perusahaan atau merugikan keuangan Negara di sektor
pemerintahan, juga dapat terjadi karena kewenangan yg luas (power) atau
kekuasaan yang besar tetapi tidak didukung oleh akuntabilitas yang baik
(Biegelman & Bartow).

Prof. Edy Mulyadi, Deputi Bidang Investigasi dalam Musyawarah Nasional


Asosiasi Auditor Forensik Indonesia (AAFI) pada tanggal 11-12 April 2013
menyatakan peran BPKP sangat besar dlm audit forensik, selama periode
2004 s/d 2012, BPKP telah membantu aparat penegah hukum, Kejaksaan
Agung, Kepolisian Negara RI & KPK berupa audit investigatif/forensik &
perhitungan kerugian keuangan negara sebanyak 4.432 kasus, jumlah
kontribusi yg sangat fantastis bagi BPKP dlm upaya pemberantasan korupsi di
negeri ini. Dari kasus2 tersebut, sebagian besar sekitar 85 % merupakan
kasus korupsi yg terjadi dlm pengadaan barang dan jasa. Hal ini menunjukkan
bahwa di sektor pemerintahan, proses pengadaan barang & jasa merupakan
sektor yg rawan terjadinya penyimpangan atau berpotensi terjadinya fraud atau
korupsi. 11
THE FRAUD TRIANGLE

12
Fraud Triangle – Penyebab Korupsi (Pressure,
Opportunity, dan Rationalization)
Dennis Gree’s mengilustrasikan elemen kunci penyebab Korupsi:
1. A Perceived pressure (tekanan/dorongan yg kuat)
Pressure; dorongan yg menyebabkan seseorang melakukan fraud, contoh
hutang atau tagihan yg menumpuk, gaya hidup mewah, ketergantungan
narkoba dll, atau masalah rumah tangga, bisa juga perilaku serakah. Fraud
dilakukan utk keuntungan pribadi, organisasi atau keduanya, dorongan dpt
dikelompokan kedlm masalah keuangan & perilaku yg jelek, serta berhubungan
dengan pekerjaan.
2. A perceived opportunity
Peluang yg memungkinkan tejadinya Fraud, karena lemahnya control, dan
penyalahgunaan jabatan. Bisa dieleminir dgn control, prosedur/SOP yg lebih
baik, dan adanya deteksi dini Fraud.
3. Rationalization—Some way to rationalize the fraud as acceptable
Pelaku fraud melakukan pembenaran apa yg dia lakukan, misalnya dia berbuat
utk membahagiakan keluarga & orang2 yg dicintainya, kerja keras wajar
mendapatkan lebih, perusahaan sudah untung besar kenapa tidak ngambil
bagian itu. Dia membuat fraud, karena organisasi telah berhutang kepadanya,
saya hanya pinjam uang toh nanti sy kembalikan, tidak ada orang yg dirugikan,
dll 13
Jenis Korupsi (UU No.31 ttg Pemberantasan TPK jo UU
No20/2001)

14

14
Jenis organisasi yang paling banyak dirugikan karena
kecurangan jabatan/occupational fraud) ?

Perusahaan swasta (private


39 %
Di wilayah Asia Pasifik company)

125 negara 38 % Perusahaan public (public


company), BUMN dan
perusahaan yang kepemilikan
sahamnya oleh publik

17 % Pemerintahan

Not for Profit (organisasi nir


4% laba, mis koperasi, BLU dan
Yayasan dll)

3% Lainnya

15
Manajemen bertanggung jawab terhadap Internal Control (first defense)
NEW ORDER THROUGH A “CONTROLS LENS”
“THE THREE LINES OF DEFENSE”
Board of Directors / Audit Committee

Senior Management

1st line of defense 2nd line of defense 3rd line of defense

Financial Control

Internal Audit
Internal Control

External Audit
Security
Management
Operational

Regulator
Risk Management

Quality

Inspection

Compliance
Sumber :
Richard Chamber
President & CEO – IIA (The Institute oe Internal Auditor) 16
Kompetensi Auditor Investigatif –Auditor Forensik

Permenpan No.PER/05/M.PAN/03/2005, tambahan


kompetensi khusus Auditor Investigatif, hrs memiliki:
 Pengetahuan prinsip2, praktik2 & teknik audit investigatif
 Pengetahuan penerapan hukum, peraturan & ketentan
lainnya terkait audit investigative
 Kemampuan memahami konsep kerahasian &
perlindungan terhadap sumber informasi.
 Kemampuan menggunakan peralatan komputer,
perangkat lunak & sistem terkait secara efektif utk
mendukung proses audit investigatif terkait dgn
cybercrime

17
Kompetensi Auditor Investigatif –lanjutan

Amrizal Sutan Kayo (2013,23) mengelompokkan tiga


kompetensi yang hrs dimiliki oleh Auditor Investigatif atau
Auditor Forensic (istilah lain dlm praktik audit forensic):
 Pengetahuan Dasar (akutansi, auditing, sistem adm pemerintahan,
pemahaman fraud dlm pengelolaan keuangan negara---melalui
pendidikan formal & diklat atau kursus terkait audit investigative.
 Kemampuan teknis (technical skills); mampu memahami &
menginterpretasikan dokumen atau informasi keuangan secara
tepat sehingga dpt diperoleh bukti akuntansi utk mendukung alat
bukti tindak pidana korupsi. Memahami berbagai peraturan yg
terkait dgn kasus yg ditangani, kriteria utk mengidentifikasi fraud,
mampu mengusai teknik 2 audit investigatif ---perlu pengalaman—
jam terbang akan menentukan technical skills auditor investigatif.
 Sikap mental. Sikap mental yg baik, independen, obyektif & jujur dl
semua tindakannya utk mencari kebenaran. Menegakan kode etik &
aturan perilaku profesi sbg auditor investigatif.
18
Kompetensi/Kualifikasi Auditor Investigatif--lanjutan
Lindquist (1995) dikutip Tuanakotta (2012;106), utk dpt
melaksanakan audit investigative, auditor hrs memiliki kualifikasi
sbb:
1. Kreatif. Memiliki kemampuan untuk melihat sesuatu oleh orang lain
dianggap normal tetapi tdk demikian, auditor investigatif hrs mampu
melihat dari perspektif lain bahwa hal ini bukan sesuatu bisnis yg normal
2. Rasa ingin tahu. Yaitu keinginan kuat utk menemukan apa yang
sesungguhnya terjadi dalam rangkaian peristiwa/kejadian yg diauditnya.
3. Tidak cepat Menyerah. Kemampuan utk maju terus pantang menyerah
walaupun dlm situasi yg tdk mendukung & dokumen/informasi sulit
diperoleh.
4. Akal sehat. Kemampuan mempertahankan perspektif dunia nyata.
5. Business sense. Kemampuan untuk memahami bagaimana bisnis
sesungguhnya berjalan, bukan sekedar memahami transaksi yg dicacat.
6. Percaya Diri. Kemampuan utk mempercayai diri sehingga dpt bertahan
jika ada pertanyaan silang dari jaksa selaku penuntut umum atau
pembela.
19
Pengetahuan yg hrs dimiliki auditor Investigatif (*
1. Pengetahuan tentang Fraud
2. Pengetahuan ttg perundangan terkait dengan kasus yg ditangani &
sanksi hukum atas Fraud yg ditemukan
3. Kompeten dlm audit investigative, mampu menerapkan berbagai
prosedur &teknik audit termasuk teknik wawancara, sikap perilaku
auditor dlm wawancara.
4. Memahami tentang perilaku kejahatan seperti teori Fraud Triangle
5. Mengerti teori sistem pengendalian intern yg efektif
6. Kemampuan berkomunikasi yang baik verbal maupun tertulis
(penyampaian laporan hasil audityg efektif kpd pihak berkepentingan)
7. Menjiwai nilai2 perilaku auditor yg hrs dijunjung tinggi,
profesionalisme, independesi dan obyektifitas dalam melaksanakan
tugas, baik dlm sikap maupun perilaku.
8. Kemampuan dlm mereviu atau mengkaji uang berbagai persoalan yg
harus dikaji, dikonstruksi, misalnya seharusnya bagaimana suatu
kejadian, prosedur atau suatu proses kegiatan yg diaudit tersebut
dilaksanakan dgn memperhatikan proses bisnis yang seharusnya
dilakukan oleh auditee.

(* Piping Efrianto dkk, kutipan Karyono (2013;139) 20


Diskusi/Latihan
Diskusi Kelompok membahas/reviu kritis jurnal ilmiah :
Skills of the Forensic Accountants in Revealing Fraud in
Public Sector: The Case of Indonesia :

1. Apakah hipotesa dari penelitian ini dpt dibuktikan sesuai dgn


definisi teori forensic accounting, keahlian yg harus dimiliki oleh
akuntan forensik utk dpt mengungkap adanya Fraud? Ada 4
kompetensi Auditor Forensik yg diasumsikan, yaitu keahlian
akuntansi keuangan, keahlian akuntansi, penilaian business
(business valuation), dan business skill (keahlian/pemahaman
mengenai bisnis) yang mempengaruhi auditor forensik utk dpt
mengungkapkan fraud
2. Apakah hanya 4 keahlian ini saja yang harus dimiliki oleh akuntan
forensik utk mengungkapan Fraud, & keahlian apa lagi yg
seharusnya dimiliki oleh seorang Auditor Forensik?
3. Simpulkan pengertian akuntansi forensik yg dimaksud oleh penulis
ini, apakah pengertian akuntansi dlm arti sempit, atau dlm arti luas,
bahwa akuntansi forensik bukan semata-mata utk mengungkap
21
fraud, tetapi juga sebagai alat manajemen?
 

Anda mungkin juga menyukai