Anda di halaman 1dari 17

HAKIKAT BELAJAR

A. PENGERTIAN BELAJAR

B. UNSUR-UNSUR  BELAJAR

C. TUJUAN  BELAJAR

D. PRINSIP-PRINSIP BELAJAR

E. TEORI  BELAJAR

F. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES BELAJAR


A. PENGERTIAN BELAJAR
• Slameto (2003:13) menyatakan “belajar merupakan suatu proses
usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”.
• Bell-Gredler (1986:1) yang menyatakan bahwa belajar adalah proses
yang dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan aneka ragam
competencies, skills, and attitudes. Kemampuan (competencies),
keterampilan (skills), dan sikap (attitudes) tersebut diperoleh secara
bertahap dan berkelanjutan mulai dari masa bayi sampai masa tua
melalui rangkaian proses belajar sepanjang hayat.
• Menurut Morgan belajar adalah merupakan salah satu yang
relatif tetap dari tingkah laku sebagai akibat dari pengalaman.
Dengan demikian dapat diketahui bahwa belajar adalah usaha
sadar yang dilakukan manusia melalui pengalaman dan
latihan untuk memperoleh kemampuan baru dan merupakan
perubahan tingkah laku yang relatif tetap, sebagai akibat dari
latihan.
• Menurut Hilgard belajar merupakan proses perbuatan yang
dilakukan dengan sengaja, yang kemudian menimbulkan
perubahan, yang keadaannya berbeda dari perbuatan yang
ditimbulkan oleh lainnya.
Menurut Gagne

Menurut Gagne (1984), belajar merupakan kegiatan yang


kompleks, yang kemudian didefinisikan sebagai suatu proses
dimana suatu organisme berubah perilakunya akibat suatu
pengalaman. Belajar juga diartikan sebagai seperangkat
proses kognitif yang merubah sifat stimulasi lingkungan,
melewati pengolahan informasi, menjadi kapabilitas baru.
Hasil belajar tersebut berupa kapabilitas, di mana setelah
belajar individu akan memiliki keterampilan, pengetahuan,
sikap, dan nilai. Timbulnya kapabilitas tersebut adalah
berasal dari :
 Stimulasi yang berasal dari lingkungan
 Proses kognitif yang dilakukan oleh pebelajar atau
peserta didik.
Menurut Skinner

Belajar adalah suatu perilaku. Pada saat orang belajar,


maka responsnya menjadi lebih baik. Dalam belajar
ditemukan adanya hal-hal berikut:
 Kesempatan terjadinya peristiwa yang menimbulkan
respons belajar.
 Respons dari pebelajar.
 Konsekwensi yang bersifat menguatkan respons
tersebut. Pemerkuat terjadi pada stimulus yang
menguatkan konsekwensi tersebut, misal adanya
sanksi tertentu bagi siswa yang melanggar.
Menurut Rogers

Menjadi manusia berarti memiliki kekuatan wajar untuk belajar.


Siswa akan mempelajari hal-hal yang berguna bagi dirinya.
Pengorganisasian bahan pengajaran berarti mengorganisasikan
bahan dan ide baru, sebagai bagian yang bermakna bagi siswa.
Belajar yang bermakna dalam masyarakat modern berarti belajar
tentang proses-proses belajar, keterbukaan belajar mengalami
sesuatu, bekerjasama dengan melakukan pengubahan diri terus
menerus.
Belajar yang optimal terjadi bila siswa berpartisipasi secara
bertanggung jawab dalam proses belajar.
Belajar mengalami (eksperiential learning) dapat terjadi jika siswa
mengevaluasi dirinya sendiri.
Belajar mengalami (eksperiential learning), menuntut keterlibatan
siswa secara penuh dan sungguh-sungguh.
B. UNSUR-UNSUR  BELAJAR

Cronbach (1954) dalam nana Syaodih Sukmadinata (2007) mengemukakan adanya


tujuh unsur utama dalam proses belajar, yaitu sebagai berikut:
Tujuan. Belajar dimulai karena adanya sesuatu tujuan yang ingin dicapai. Tujuan ini
muncul untuk memenuhi suatu kebutuhan.
Kesiapan. Untuk dapat melakukan perbuatan belajar dengan baik, anak atau individu
perlu memiliki kesiapan, baik kesiapan fisik dan psikis, kesiapan yang berupa
kematangan untuk melakukan sesuatu, maupun penguasaan pengetahuan dan
kecakapan-kecakapan yang mendasarinya.
Situasi. Kegiatan belajar berlangsung dalam suatu situasi belajar. Dalam situasi
belajar ini terlihat tempat, lingkungan sekitar, alat dan bahan yang dipelajari, orang-
orang yang turut bersangkut dalam kegiatan belajar, serta kondisi siswa yang belajar.
Interpretasi. Dalam menghadapi situasi, individu mengadakan interpretasi, yaitu
melihat hubungan di antara komponen-komponen situasi belajar, melihat makna dari
hubungan tersebut dan menghubungkannya dengan kemungkinan pencapaian
tujuan.
Respons. Berpegang kepada hasil dari interpretasi apakah individu mungkin
atau tidak mungkin mencapai tujuan yang diharapkan maka ia memberikan
respon.
Konsekuensi. Setiap usaha akan membawa hasil, akibat atau konsekuensi,
entah itu keberhasilan ataupun kegagalan, demikian juga dengan respons
atau usaha belajar siswa. Apabila siswa berhasil dalam belajarnya ia akan
merasa senang, puas, dan akan lebih meningkatkan semangatnya untuk
melakukan usaha-usaha belajar berikutnya.
Reaksi terhadap kegagalan. Selain keberhasilan, kemungkinan yang lain
diperoleh siswa dalam belajar adalah kegagalan. Peristiwa ini akan
menimbulkan perasaan sedih dan kecewa. Reaksi siswa terhadap kegagalan
dalam belajar bisa bermacam-macam. Kegagalan bisa menurunkan
semangat, tetapi bisa juga sebaliknya, kegagalan membangkitkan semangat
yang berlipat ganda untuk menembus dan menutupi kegagalan tersebut
Menurut Hamalik (2011:50), ada lima unsur dinamis dalam
proses belajar yaitu:
1. motivasi siswa, yakni dorongan yang menyebabkan terjadi
suatu perbuatan atau tindakan tertentu,
2. bahan belajar, yaitu materi yang dipelajari,
3. alat bantu belajar, yakni alat yang digunakan untuk
membantu siswa dalam melakukan kegiatan belajar,
4. suasana belajar, yakni keadaan lingkungan fisik dan
psikologis yang menunjang belajar, dan
5. kondisi subjek belajar, ialah keadaan jasmani dan mental
untuk melakukan kegiatan belajar.
C. TUJUAN  BELAJAR
Tujuan belajar menurut para ahli:
1. Menurut Nunuk Suryani dan Leo Agung (2012 : 39)., “tujuan belajar adalah
komponen pertama yang harus ditetapkan dalam proses pembelajaran
karena berfungsi sebagai indikator keberhasilan pembelajaran”
2. Menurut Sardiman A.M (2016) tujuan belajar itu adalah ingin mendapatkan
pengetahuan,keterampilan dan penanaman sikap mental atau nilia-nilai.
3. Menurut Oemar Hamalik (2015 : 85) Tujuan belajar adalah perangkat hasil
yang hendak dicapai setelah siswa melakukan kegiatan belajar.
4. Menurut Agus Suprijono (2013: 5) berpendapat bahwa tujuan belajar yang
eksplisit diusahakan untuk dicapai dengan tindakan instruksional, lazim
dinamakan instructional affects, yang biasa berbentuk pengetahuan dan
keterampilan.
5. Roestiyah N.K (2012 : 40) berpendapat bahwa tujuan pembelajaran adalah
deskripsi tentang penampilan perilaku (performance) peserta didik yang
diharapkan setelah siswa mempelajari bahan pelajaran yang kita ajarkan.
Tujuan Belajar Secara Umum:

• Melatih Kemampuan Berpikir


Tujuan belajar adalah untuk melatih kemampuan berpikir. Mempelajari berbagai ilmu dan bidang
pengetahuan dapat memberikan kesempatan untuk mengasah dan melatih kemampuan berpikir.
Kegiatan dapat membentuk kebiasaan yang sangat penting dari pemikiran logis, sistematisasi,
generalisasi dan pembuktian.
• Mengembangkan Kecerdasan
Tujuan belajar adalah untuk mengembangkan kecerdasan. Mempelajari berbagai macam ilmu dan
pengetahuan dapat mengembangkan pemikiran dan kecerdasan. Belajar juga dapat meningkatkan
kemampuan logis dan ketrampilan dalam membuat keputusan hidup.
• Melatih Kemandirian
Tujuan belajar adalah untuk meningkatkan kemandirian. Belajar juga dapat melatih seseorang
menjadi lebih mandiri dan disiplin. Untuk melakukan kegiatan belajar secara rutin, seseorang harus
meluangkan waktu khusus untuk mempelajari suatu bidang. Seseorang akan mengesampingkan
kegiatan-kegiatan lain terlebih dahulu dan fokus pada kegiatan belajar.
• Beradaptasi
Tujuan belajar adalah mengembangkan kemampuan beradaptasi dengan lebih baik. Kegiatan
belajar dapat membuka wawasan seseorang dan memberikan pandangan atau pemikiran yang lebih
luas. Hal ini akan sangat berguna untuk menghadapi berbagai macam perubahan yang akan terjadi
di waktu yang akan datang.
• Mengolah Informasi
Tujuan belajar adalah meningkatkan kemampuan mengolah informasi. Saat ini, setiap pelajar
dituntut untuk mencari berbagai informasi secara mandiri, mengolahnya, membandingkan dengan
sumber lain, hingga menarik kesimpulan dari berbagai informasi yang didapat. Hal ini dapat
menjadi bekal keterampilan yang diperlukan untuk pekerjaan dan kehidupan yang akan datang.
• Keterampilan Sosial
Tujuan belajar adalah meningkatkan kemampuan keterampilan sosial. Pendidikan dinamis
merupakan interaksi antara manusia yaitu, guru dan siswa. Sekolah dan universitas adalah tempat
mengasah keterampilan sosial dan menjalin hubungan yang berharga.

• Meningkatkan Penghasilan
Tujuan belajar adalah meningkatkan penghasilan. Semakin seseorang banyak belajar dan membuka
diri pada pengetahuan maka semakin banyak bidang yang dapat dikuasai. Hal ini akan membuka
peluang lebih besar untuk berbagai tawaran pekerjaan yang sesuai dengan keahlian bidang yang
dimiliki.
• Punya Banyak Kebebasan
Tujuan belajar adalah untuk memiliki lebih banyak kebebasan. Pengetahuan bukan hanya
kekuatan; itu juga kebebasan. Semakin banyak tahu, semakin banyak fleksibilitas yang dimiliki.
Kemungkinan baru terbuka hanya dengan pengetahuan dan informasi baru.
D. PRINSIP-PRINSIP BELAJAR

Prinsip-prinsip belajar menurut Ngalim Purwanto (2002: 85):


1.Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif, meningkatkan
minat dan membimbing untuk mencapai tujuan intruksional.
2.Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur, penyajian
yang sederhana, sehingga siswa mudah menangkap pengertiannya.
3.Belajar harus dapat menimbulkan motivasi yang kuat pada siswa untuk
mencapai tujuan intruksional.
4.Belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap menurut
perkembangannya.
5.Belajar memerlukan sarana cukup, sehingga anak dapat belajar dengan
tenang.
6.Belajar perlu ada interaksi anak dengan lingkungannya.
Prinsip-prinsip Belajar Menurut Suprihatin Saputro (2000: 146-150)
1.Menyajikan kegiatan yang bervariasi Kegiatan pembelajaran dan metode yang digunakan
bervariasi seperti menggunakan metode diskusi, percobaan, meringkas buku dan lain-lain.
2.Menciptakan suasana belajar yang bervariasi Kegiatan belajar diciptakan secara menarik dan
bervariasi dan tidak membosankan seperti pengaturan tempat duduk siswa, pengaturan
ruangan.
3.Mendorong siswa agar aktif dalam proses belajar Hendaknya dalam kegiatan selalu
beranggapan bahwa setiap siswa memiliki potensi kemampuan dan pengalaman. Aktivitas
siswa dalam kegitan belajar mencakup aktivitas fisik, mental dan sosial. Keaktifan siswa
dapat terlaksana bila tugas-tugas yang dilakukan siswa mengacu pada keterampilan proses.
4.Mendorong siswa agar kreatif Dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengaktifkan dirinya seperti memberikan kesempatan untuk berpendapat, mengajukan
pertanyaan atau usul.
5.Meningkatkan terjadinya interaksi yang lebih baik dalam kelas. Guru lebih berperan sebagai
pengarah atau pengendali kegiatan belajar mengajar, siswa tidak harus meminta informasi
atau jawaban yang diperlukan.
6.Melayani perbedaan individu Siswa ada yang dapat mengikuti kegiatan belajar dengan baik
melalui mendengar, melihat ataupun melalui cerita, hendaknya hal ini digunakan sebagai
kegiatan belajar yang bervariasi untuk melayani perbedaan-perbedaan yang ada pada siswa.
7.Memanfaatkan berbagai sumber belajar Penggunaan buku, alat peraga ataupun media dalam
kegiatan pembelajaran akan memacu siswa untuk belajar dan tidak mengalami kebosanan.
E. TEORI  BELAJAR

• Teori Behaviorisme
• Teori Kognitivisme
• Teori Konstruktivisme
• Teori Humanistik
• Teori Pembelajaran Abad 21
G. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES BELAJAR

Faktor yang mempengaruhi proses belajar menurut Hutabarat:


1. Faktor Kecerdasan 
2. Faktor Belajar 
3. Faktor Sikap
4. Faktor Kegiatan
5. Faktor Emosi dan Sosial
6. Faktor Lingkungan
7. Faktor Guru

Anda mungkin juga menyukai