Pembimbing Klinik
dr. Kartin Akune, Sp.A
DEFINISI
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia
(IDAI), ISK adalah keadaan adanya infeksi
(ada pertumbuhan dan perkembangan
biakan bakteri) dalam saluran kemih,
meliputi infeksi di parenkim ginjal sampai
infeksi di kandung kemih dengan jumlah
bakteriuria yang bermakna.
EPIDEMIOLOGI
• Insidens ISK pada neonatus cukup
bulan1% dan neonatus premature 3%
Berdasarkan
Komplikasi
Berdasarkan
Lokasi
1) Anamnesis
* Onset akut (Acute illness)
- demam, nyeri perut, nyeri pinggang, muntah,
diare, anoreksia, penurunan aktivitas fisik, gejala
sistitis)
*Periksa
abdomen: nyeri supra pubik, nyeri perut, nyeri
pinggang, nyeri ketok costovertebral, palpasi kandung
kemih dan ginjal.
13
*Periksa genital eksternal: sirkumsisi anak laki-
laki, kelainan anatomi (pimosis, labial adhesions),
benda asing
Glucose
Bilirubin
Ketones
Specific Gravity
Blood
pH
Protein
Urobilinogen
Nitrite
Leukocyte Esterase
Dipstik urine: Nitrit
Signifikansi
- Bakteriuria untuk gram negatif Negative
- Hanya dapat mendeteksi bakteri Positive
yang dapat merubah nitrat menjadi nitrit.
Dipstik urin: Leukosit Esterase
Signifikansi Negative
- Piuria Trace
- Inflamasi akut + (weak)
- Batu ginjal
++ (moderate)
+++ (strong)
b) Mikroskopik :
- leukosituria bermakna ( >5 sel/LPB)
- torak leukosit
- hematuria.
30
Biasanya, untuk pengobatan ISK simpleks
diberikan antibiotik per oral selama 7 hari, tetapi
ada penelitian yang melaporkan pemberian
antibiotik per oral dengan waktu yang lebih
singkat (3-5 hari), dan efektifitasnya sama
dengan pemberian selama 7 hari.
31
* NICE merekomendasikan penanganan
ISK fase akut, sebagai berikut
1. Bayi < 3 bulan dengan kemungkinan ISK harus
segera dirujuk ke dokter spesialis anak,
pengobatan harus dengan antibiotik parenteral.
2. Bayi ≥ 3 bulan dengan pielonefritis akut/ISK
atas:
*Terapi dengan antibiotik oral 7-10 hari, dengan
antibiotik yang resistensinya masih rendah
berdasarkan pola resistensi kuman, seperti
sefalosporin atau ko-amoksiklav.
• Jika antibiotik per oral tidak dapat digunakan,
terapi dengan antibiotik parenteral, seperti
sefotaksim atau seftriakson selama 2-4 hari
dilanjutkan dengan antibiotik per oral hingga
total lama pemberian 10 hari
33
3. Bayi ≥ 3 bulan dengan sistitis/ ISK bawah:
*Berikan antibiotik oral selama 3 hari
berdasarkan pola resistensi kuman setempat.
Bila tidak ada hasil pola resistensi kuman, dapat
diberikan trimetroprim, sefalosporin, atau
amoksisilin.
*Bila dalam 24-48 jam belum ada perbaikan
klinis harus dinilai kembali, dilakukan
pemeriksaan kultur urin untuk melihat
pertumbuhan bakteri dan kepekaan obat.
34
2. Deteksi kelainan anatomi dan
fungsional serta tata laksananya
Berdasarkan studi tentang pemeriksaan
pencitraan Stark mengajukan alternatif pilihan
pemeriksaan pencitraan sebagai berikut:
1. Anak yang diduga menderita pielonefritis
akut dan semua bayi yangmenderita ISK
perlu pemeriksaan USG dan MSU.
35
Bila ditemukan RVU, pemeriksaan PIV atau
sintigrafi DMSA dapat dilakukan. Bila pada
pemeriksaan USG dicurigai adanya kelainan
anatomik maka PIV lebih disarankan.
36 03/08/2022
2. Anak perempuan dengan ISK bawah (sistitis)
berulang sampai dua atau tiga kali, atau ISK
pertama dengan adanya riwayat RVU dalam
keluarga, diperlakukan seperti pilihan no. 1.
37
3. Deteksi dan mencegah
infeksi berulang
pada anak perempuan, parasit seperti cacing
benang, pemakaian bubble bath, pakaian dalam
terlalu sempit, pemakaian deodorant yang bersifat
iritatif mukosa perineum dan vulva, pemakaian
toilet paper yang salah, konstipasi, ketidak
mampuan pengosongan kandung kemih secara
sempurna, baik akibat gangguan neurologik
maupun faktor lain.
* ISK berulang dapat dicegah dengan
meningkatkan keadaan umum pasien
termasuk memperbaiki status gizi, edukasi
tentang pola hidup sehat, dan menghilangkan
atau mengatasi faktor risiko. Asupan cairan
yang tinggi dan miksi yang teratur bermanfaat
mencegah ISK berulang.
39
42
TATALAKSANA
Mencegah factor risiko ISK:
1) Infrequent voiding (Sering berkemih)
2) Pimosis (sirkumsisi)
3) Hegine perineum yang buruk
(Bersihkan area perineum anak perempuan dari
depan ke belakang)
*Area perineum selalu kering
*Celana dalam dari katun
*Hindari mandi rendam
A. Pemberian antibiotik sebagai
terapi ISK
*Untuk ISK bawah atau sistitis: 5 – 7 hari, per
oral
45 03/08/2022
A. Pemberian antibiotik sebagai terapi
ISK
*Pemberian antibiotik parenteral harus
dipertimbangkan pada anak yang toksik,
muntah, dehidrasi, ataupun yang mempunyai
kelainan pada sistem saluran kemih.
Antibiotik Dosis
Cefixime 8 mg/kg/hari/ 12 jam
Cefdinir 14 mg/kg/hari/12 jam
Amoxicillin-Clavulanate 25-40 mg/kg/hari/ 8-
Ciprofloxacin 12jam
20-30 mg/kg/hari / 12
jam
Antibiotik intravena pada pasien
pielonefritis
Antibiotik Dosis
Ampicillin 100 mg/kg/hari / 6 jam
Cefotaxime 100-200 mg/kg/hari/ 8
Ceftriaxon jam
Cefipime 50-100 mg/kg/hari/ 12
jam
Gentamicin
100 mg/kg/hari / 12 jam
Amikacin
7,5 mg/kg/hari / 8 jam
15-20 mg/kg/hari / 12 jam
B. Pemberian antibiotik sebagai
profilaksis
*Antibiotik
profilaksis tidak rutin diberikan pada anak
dengan ISK pertama kali.
54 03/08/2022
PROGNOSIS
• Dialisis
dan transplantasi ginjal pada ISK dengan
refluks vesikoureter primer dan uropati obstruktif
pada 33% kasus