Anda di halaman 1dari 9

TATALAKSANA STEMI

TERAPI JANGKA PANJANG YANG DISARANKAN


SETELAH PULIH DARI STEMI (PERKI 2018)
Terapi jangka panjang yang disarankan setelah pasien pulih dari STEMI adalah:

1. Kendalikan faktor risiko seperti hipertensi, diabetes, dan terutama merokok, dengan ketat (Kelas I-B)
2. Terapi antiplatelet dengan aspirin dosis rendah (75-100 mg) diindikasikan tanpa henti (Kelas I-A)
3. DAPT (aspirin dengan penghambat reseptor ADP) diindikasikan hingga 12 bulan setelah STEMI (Kelas I-C)
4. Pengobatan oral dengan penyekat beta diindikasikan untuk pasien-pasien dengan gagal ginjal atau disfungsi ventrikel
kiri (Kelas I-A)
5. Profil lipid puasa harus didapatkan pada setiap pasien STEMI sesegera mungkin sejak datang (Kelas I-C)
6. Statin dosis tinggi perlu diberikan atau dilanjutkan segera setelah pasien masuk rumah sakit bila tidak ada indikasi
kontra atau riwayat intoleransi, tanpa memandang nilai kolesterol inisial (Kelas I-A)
7. Penghambat ACE diindikasikan sejak 24 jam untuk pasien-pasien STEMI dengan gagal ginjal, disfungsi sistolik
ventrikel kiri, diabetes, atau infark aterior (Kelas I-A). Sebagai alternatif dari penghambat ACE, ARB dapat
digunakan (Kelas I-B).
8. 8. Antagonis aldosteron diindikasikan bila fraksi ejeksi ≤40% atau terdapat gagal ginjal atau diabetes, bila tidak ada
gagal ginjal atau hiperkalemia (Kelas I-B)
TERAPI JANGKA PANJANG YANG DISARANKAN
SETELAH PULIH DARI STEMI
Penatalaksanaan jangka panjang pasien dengan STEMI bertujuan untuk mengurangi risiko terjadinya
komplikasi jangka panjang yang dapat menjadi penyebab kematian pada pasien dengan STEMI.
TERAPI JANGKA PANJANG YANG DISARANKAN
SETELAH PULIH DARI STEMI
TERAPI JANGKA PANJANG YANG DISARANKAN
SETELAH PULIH DARI STEMI

Anda mungkin juga menyukai