Suspensi
Suspensi dapat didefenisikan sebagai preparat yang
mengandung partikel obat yang terbagi secara halus disebarkan
secara merata dalam pembawa obat dimana obat tersebut
menunjukkan kelarutan yang sangat minimum. Beberapa
suspensi resmi diperdagangkan dalam bentuk siap pakai, ada
juga yang tersedia dalam bentuk serbuk kering untuk
disuspensikan dalam cairan pembawa,
Salah satu contohnya adalah suspensi antibiotika yang biasa
ditemukan dalam bentuk dry syrup.
1. Volume sedimentasi
Adalah suatu rasio dari volume sedimentasi akhir (Vu) terdapat
volume mula-mula dari suspensi (Vo) sebelum mengendap.
2. Derajat Flokulasi
Adalah suatu rasio volume sedimentasi akhir dari suspensi flokulasi
(Vu) terhadap volume sedimentasi akhir suspensi deflokulasi (Voc).
3. Metode reologi
Berhubungan dengan faktor sedimentasi dan redisperbilitas,
membantu menemukan perilaku pengendapan, mengatur vehicle dan
susunan partikel untuk tujuan perbandingan.
4. Perubahan Ukuran Partikel
Digunakan cara freeze-thaw cycling yang temperatur
diturunkan sampai titikbeku, lalu dinaikkan sampai mencair
kembali. Dengan cara ini dapat dilihat pertumbuhan kristal, yang
pokok menjaga tidak terjadi perubahan ukuran partikel dan sifat
kristal.
Emulsi
2. Emulsi tipe W/O (water in oil) atau A/M (air dalam minyak).
Adalah emulsi yang terdiri dari butiran air yang tersebar kedalam minyak.
Air sebagai fase internal sedangkan fase minyak sebagai fase eksternal.
2. Dispersi halus
Disebut juga sebagai dispersi molekuler atau larutan sejati. Dispersi
halus akan terbentuk bila diameter fasa terdispersi berukuran di bawah
100 nanometer. Sistem bersifat homogen dan larutan tampak jernih.
Dispersi halus tidak menghasilkan pengendapan sehingga bila kita
menyaring fasa terdispersi maka tidak bisa dipisahkan dari medium
pendispersinya. Contoh dispersi halus adalah dispersi gula di dalam air,
spirtus, larutan Nacl dalam air,dll.
3. Dispersi kasar
Dispersi kasar atau suspensi akan terjadi jika diameter fasa
terdispersi memiliki ukuran di atas 100 nanometer. Sistem ini
mula-mula keruh tetapi dalam beberapa saat segera nampak
batas antara fasa terdispersi dengan medium pendispersi
karena terjadinya pengendapan. Kita dapat memisahkan fasa
terdispersi dari mediumnya dengan cara melakukan
penyaringan. Contoh dispersi kasar adalah dispersi pasir
didalam air, air kopi, air sungai, campuran minyak dengan air,
campuran tepung gandum dengan air, dll.
Dispersi kasar terbagi ke dalam 3 kelompok :
a. Mixtura untuk pemakaian oral
b. Lotio untuk pemakaian luar
c. Sediaan injeksi
LARUTAN
Larutan merupakan sisten dispersi yang ukuran partikel-partikelnya
sangat kecil sehingga tidak dapat dibedakan (diamati) antara partikel
pendispersi dengan partikel terdispersi walaupun menggunakan
mikroskop dengan tingkat pembesaran yang tinggi (mikroskop ultra).
Tingkatan ukuran partikel larutan adalah molekul ion-ion sehingga
larutan merupakan campuran yang homogen dan sukar dipisahkan
dengan penyaringan dan sentrifuge.
KOLOID
Koloid berasal dari kata "kolia" yang dalam bahasa Yunani berarti
"lem". Koloid merupakan suatu bentuk campuran (sistem terdispersi)
dua atau lebih zat yang bersifat homogen namun memiliki ukuran
partikel terdispersi yang cukup besar (1-10 nm), sehingga terkenal efek
Tyndall. Bersifat homogen berarti partikel terdispersi tidak
terpengaruh oleh gaya gravitasi atau gaya lain yang dikenakan
kepadanya sehingga tidak dijumpai pengendapan.