Anda di halaman 1dari 14

Kimia Medisinal II

Obat yang bekerja pada saraf


“ parasimpatis “
Kelompok 2 :

• Fadillatul Rahmi 17160009


• Afriani Ramadhan 18160006
• Adhe Puspita Anggraini 18160008
• Fadia Mansur 18160025
• Aulia Permata Putri 18160052
• Rana Ulfa 18160064
• Lani Syamutri 20160054
• Axal Jaminaldo Musti 20160052
Pengertian Saraf Parasimpatis

Saraf parasimpatis adalah saraf yang berpangkal pada sumsum lanjutan


(medula oblongata) dan dari sakrum yang merupakan saraf pre-ganglion dan post-
ganglion. Sistem saraf parasimpatis disebut juga dengan sistem saraf kraniosakral,
karena saraf preganglion keluar dari daerah otak dan daerah sakral.
Susunan saraf parasimpatis berupa jaring - jaring yang berhubungan dengan
ganglion yang tersebar di seluruh tubuh. Urat sarafnya menuju ke organ tubuh
yang dikuasai oleh susunan saraf simpatik.
Fungsi Saraf Parasimpatis
• Menghambat denyut jantung • Mempercepat gerak peristaltis
• Memperlebar diameter pembuluh • Mempersempit pupil
darah • Mempercepat sekresi empedu
• Mempercepat proses pencernaan • Menaikkan sekresi ludah
• Memperlebar bronkus • Menurunkan sekresi adrenalin.
• Menaikkan tekanan darah
Reseptor Asetilkolin (kolinoseptor)
1. Reseptor Muskarinik
Selain ikatannya dengan asetilkolin, mengikat pula muskarin, yaitu suatu
alkaloid yang dikandung oleh jamur beracun tertentu.
• M1 berperan dalam fungsi kognitif dan memori,stimulasi sekresi asam lambung.
• M2 mengatur denyut jantung,suhu tubuh,control gerakan,analgesia.
• M3 mengatur motilitas Gastro Intestinal (GI), sekresi kelenjar (salvias, lacrivasi),
konstriksi otot polos bronkus.
• M4 mengatur analgesia, mengatur pelepasan dopamine (utility in schizophrenia)
• M5 mengatur pelepasan dopamine,regulasi dilatasi pembuluh darah otak
2. Reseptor Nikotinik
Reseptor ini selain mengikat asetilkolin, dapat pula mengenal nikotin, tetapi
afinitas lemah terhadap muskarin. Tahap awal nikotin memang memacu reseptor
nikotinik, namun setelah itu akan menyekat reseptor itu sendiri.
Reseptor nikotinik ini terdapat di dalam sistem saraf pusat, medula adrenalis,
ganglia otonom, dan sambungan neuromuskular. Obat-obat yang bekerja nikotinik akan
memacu reseptor nikotinik yang terdapat di jaringan
Obat Yang Bekerja pada Sistem Parasimpatik

• Parasimpatomimetik langsung > merangsang reseptor


kolinergik
parasimpatik (ach)
• Parasimpatomimetik tidak langsung > menghambat kolinesterase

• Parasimpatolitik > antagonis kompetitif Ach di reseptor muskarin


antikolinergik
• Antiparasimpatotonik
1. Parasimpatomimetika langsung
- Mekanisme kerja : bekerja agonis terhadap reseptor kolinergik
- Klasifikasi berdasarkan struktur kimia :
• ester cholin (asetilkolin, karbakol, metakolin) → (M,N)
• alkaloida (muskarin, pilokarpin (M) nikotin, cytisine, labeline (N))
2. Parasimpatomimetika tidak lansung
- Mekanisme kerja : menghambat kolinesterase sehingga meningkatkan konsentrasi
asetilkolin endogen disekitar kolinoseptor
- Obat :
• Edrophonium: ikatan elekrostatik reversibel (2-10menit)
• Ester karbamat: neostigmin, physostigmin, ikatan kovalen (30 menit-6 jam)
• Organofosfat: ikatan kovalen stabil
• Reversibel :
- mengikat kolinesterase dalam waktu tertentu
- contoh : Neostigmine , Physostigmine , Edrophonium, Tacrin, Danopezil
• Irreversibel :
- mengikat kolinesterase secara permanen
- contoh : Sarin, Ecothiopate, Malathion , Parathion
struktur molekul 4 golongan utama
choline esters, yaitu :
• Acetylcholine
• Methacoline
• Carbachol
• bethanechol
Kelompok obat ini diabsorpsi
diabsorpsi dengan baik dari beberapa
tempat pemberian obat. Nicotine cair lebih
larut dalam lemak dan diabsorpsi melalui
kulit. Sedangkan muscarine diabsorpsi
lebih sedikit dari traktus gastrointestinal,
tetapi sangat beracun bila dicerna
(misalnya pada bberapa jamur) dan
kadang dapat mencapai otak. Lobeline
sifatnya menyerupai niktin. Kelompok obat
ini terutama diekskresikan melalui ginjal.
Efek Antikolinergik / Parasimpatolitik
terhadap Sistem Organ
• SSP
• Mata
• Sistem Kardiovaskular
• Sistem Pernafasan
• Saluran genitouria
• Kelenjar keringat
• GIT
Penggunaan terapi Parasimpatolitik
• atropin : Kejang otot polos akibat penggunaan opiat, Antidot insektisida
• Skopolamin : Midiratik, antiemetik pada mabuk perjalanan
• Ipatropium bromida : Pelebaran saluran nafas → bronkodilatasi
• Butil skopolamin bromida : spasmolitik
• Pirenzepin : Tukak lambung
Antiparasimpatotonik
• Obat : toksin botulinum, tubokurarin
• Botulinustoxin A : Untuk pengobatan simtomatis blepharospasmus idiopatis
(kejang kelopak mata)
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai