Anda di halaman 1dari 28

GANGGUAN SISTEM

ENDOKRIN a.i DIABETES


MELITUS

Nama: Deden Akbar Syahwaludin


NPM : 1121134
PENDAHULUAN 
Latar Belakang

Menurut WHO tahun 2011, diabetes mellitus termasuk penyakit


yang paling banyak diderita oleh penduduk di seluruh dunia dan
merupakan urutan 2 ke empat dari prioritas penelitian nasional
untuk penyakit degeneratif.
Prevalensi Diabetes Mellitus pada populasi dewasa di seluruh
dunia diperkirakan akan meningkat sebesar 35% dalam dua
dasawarsa dan menjangkit 300 juta orang dewasa pada tahun 2025
Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis merumuskan


masalah “Bagaimana pemberian “Asuhan Keperawatan Pada Ny. E
Dengan Gangguan Sistem Endokrin a.i Diabetes Melitus di Desa Cibening
Rt/Rw 03/01 Kecamatan Bungursari Purwakarta?”.

 
Tujuan penulisan

Tujuan umum
Tujuan umum dari penulisan laporan tugas akhir ini adalah untuk
memahami asuhan keperawatan pada pasien diabetes melitus.

Tujuan Khusus
Melakukan pengkajian pada pasien Ny.E dengan kasus Diabetes
Melitus di Desa Cibening Rt/Rw 03/01 Kecamatan Bungursari
Purwakarta
DEFINISI

Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2016, Diabetes


mellitus adalah suatu penyakit kronis dimana organ pankreas tidak
memproduksi cukup insulin atau ketika tubuh tidak efektif dalam
menggunakannya.
Diabetes mellitus adalah gangguan metabolisme yang secara
genetis dan klinis termasuk heterogen dengan manifestasi berupa
hilangnya toleransi karbohidrat (Price dan Wilson, 2006).
Berdasarkan PERKENI (Perkumpulan
Endokrinologi Indonesia) tahun 2011
diabetes mellitus adalah penyakit gangguan
metabolisme yang bersifat kronis dengan
karakteristik hiperglikemia. Berbagai
komplikasi dapat timbul akibat kadar gula
darah yang tidak terkontrol, misalnya
neuropati, hipertensi, jantung koroner,
retinopati, nefropati, dan gangren
Terdapat dua jenis penyakit diabetes mellitus, yaitu Diabetes
mellitus tipe I (insulin-dependent diabetes mellitus) dan diabetes
mellitus tipe II (non-insulin-dependent diabetes mellitus).

Diabetes mellitus tipe I yaitu dicirikan dengan hilangnya sel


penghasil insulin pada pulau-pulau langhernas pankreas sehingga
terjadi kekurangan insulin pada tubuh.

Diabetes mellitustipe II, terjadi akibat ketidakmampuan tubuh


untuk merespon dengan wajar terhadap aktivitas insulin yang
dihasilkan pankreas (resistensi insulin)
etiologi
Diabetes Melitus secara umum disebabkan oleh defisiensi insulin akibat adanya
kerusakan pada sel beta pankreas dan gangguan hormonal (Mansjoer dkk, 2005).
Diabetes melitus tipe 2 atau Non Insulin Dependent Diabetes Melitus (NIDDM)
disebabkan oleh gangguan resistensi insulin dan sekresi insulin.
Resistensi insulin terjadi karena reseptor yang berikatan dengan insulin tidak
sensitive sehingga mengakibatkan menurunnya kemampuan insulin dalam
merangsang pengambilan glukosa dan menghambat produksi glukosa oleh sel
hati.
ANATOMIS FISIOLOGIS

Pankreas adalah sekumpulan kelenjar yang strukturnya sangat mirip


dengan kelenjar ludah panjangnya kira-kira 15 cm dari duodenum
sampai ke limpa dan beratnya rata-rata 69-90 gr. Terbentang pada
vertebra lumbarlis I dan II dibelakang lambung
Patofisiologi

Diabetes mellitus adalah kumpulan penyakit metabolik yang ditandai dengan


hiperglikemia akibat kerusakan sekresi insulin, kinerja insulin, atau keduanya.
Diabetes Tipe 1 adalah hasil dari interaksi genetik, lingkungan, dan faktor
imunologi yang pada akhirnya mengarah terhadap kerusakan sel beta pankreas
dan insulin defisiensi. Masa sel beta kemudian menurun dan sekresi insulin
menjadi semakin terganggu, meskipun toleransi glukosa normal dipertahankan
(Powers, 2010).
Manifestasi Klinis

Menurut Wijaya dan Putri (2013), adanya penyakit diabetes mellitus


pada awalnya sering kali tidak dirasakan dan tidak disadari oleh
penderita, beberapa keluhan dan gejala yang perlu mendapat perhatian
adalah :
Keluhan klasik
1. Banyak kencing (poliuria)
2. Banyak minum (polidypsia)
3. Banyak makan (polifagia)
4. Penurunan berat badan dan rasa lemah
Penatalaksanaan Medis

Menurut Wijaya dan Putri (2013), adanya penyakit diabetes mellitus


pada awalnya sering kali tidak dirasakan dan tidak disadari oleh
penderita, beberapa keluhan dan gejala yang perlu mendapat perhatian
adalah :
Keluhan klasik
1. Banyak kencing (poliuria)
2. Banyak minum (polidypsia)
3. Banyak makan (polifagia)
4. Penurunan berat badan dan rasa lemah
Konsep Asuhan Keperawatan

1. Pengkajian

Pengkajian pada klien dengan gangguan sistem endokrin diabetes


melitus dilakukan mulai dari pengumpulan data yang meliputi :

a. Identitas pasien (nama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan,


pekerjaan, suku bangsa, alamat, status, tanggal masuk rumah sakit,
tanggal pengkajian, diagnosa medis )

b. Riwayat kesehatan

c. Pemeriksaan fisik.

d. Kebutuhan biologis

e. Riwayat sosial
Diagnosa Keperawatan

Berdasarkan pengkajian data keperawatan yang sering terjadi


berdasarkan teori, maka diagnosa keperawatan yang mungkin
muncul pada klien diabetes melitus yaitu :

a. Kekurangan volume cairan tubuh berhubungan dengan diuresis osmotik.

b. Perubahan status nutrisi kurang dari kebutuhan  tubuh berhubungan dengan


ketidakcukupan insulin, penurunan masukan oral.

c. Kelelahan berhubungan dengan penurunan produksi energi metabolik.

d. Ketidakberdayaan berhubungan dengan penyakit jangka panjang/progresif


yang tidak dapat diobati, ketergantungan pada orang lain.
METODE PENELITIAN

Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain
cross sectional.Dalam penelitian ini peneliti mencari hubungan lama
terdiagnosa dan lama pengobatan diabetes dengan kualitas hidup pasien
DM.
METODE PENELITIAN

Variabel Penelitian

Variabel adalah sebuahkonsep yang dioperasionalkan, yaitu


suatu bagian dari individu atau objek yang dapat diukur
(measurable). Penelitian ini dikenal dengan adanya variable
independen (variabel bebas) dan variable dependen (variabel
terikat atau tergantung) (Swarjana,2015).
METODE PENELITIAN

Variabel Independen
Variabel independen merupakan suatu variabel penelitian yang
tidak ketergantungan kepada variabel penelitian lainnya. Jika
terdapat dua variabel 43 penelitian maka variabel independen
yang akan menyebabkan perubahan atau hubungan terhadap
variabel penelitian lainnya.
METODE PENELITIAN

Variabel Dependen

Variabel dependen merupakan suatu variabel penelitian yang


ketergantungan kepada variabel penelitian lainnya. Jika terdapat
dua variabel penelitian maka variabel dependen merupakan
variabel yang terjadi perubahan.Variabel dependen lazim disebut
sebagai variabel akibat atau variabel terikat atau variabel
dipengaruhi, output, respons, kriteria atau konsekuensi.
Populasi

Populasi adalah kumpulan ndividua tau objek atau juga


merupakan suatu fenomena yang secara potensial dapat diukur
sebagai bagian dari penelitian(Mazhindu& Scott, 2005,
dalamSwarjana, 2015).
Sampling

Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah


purposive sampling. Purposive sampling itu sendiri adalah
suatu teknik penetapan sampel dengan cara memilih sampel
diantara populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti
(tujuan/masalah dalam penelitian), sehingga sampel tersebut
dapat mewakili karakteristik populasi yang telah dikenal
sebelumnya (Nursalam, 2016).
Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada


subyek dan proses pengumpulan karakteristik subjek yang
diperlukan dalam suatu penelitian (Nursalam, 2015). Metode
pengumpulan data merupakan bagian dari instrument
pengumpulan data yang menentukan berhasil atau tidaknya
suatu penelitian
Analisa Data

1 Editing
Tahap editing merupakan tahap untuk memeriksa kembali
kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan (Setiadi, 2013).
Tahap editing pada penelitian ini yaitu memeriksa kembali semua
hasil kuesionerterkait lama Terdiagnosa dan lama pengobatan
yang telah di lakukan oleh responden dan pertanyaan kualitas
hidup pasien untuk dicek kembali apakah semua data telah
diperoleh sesuai dengan yang diharapkan.
Analisa Data

Coding
Tahap coding adalah pemberian kode (angka) terhadap
data yang terdiri atas beberapa kategori yaitu memberikan
kode tertentu pada hasil penelitian sesuai dengan variabel
yang ada (Saryono,2011). Tahap coding pada penelitian
ini adalah memberikan kode t erhadap masing–masing
responden untuk mempermudah melakukan analisis data.
Analisa Data

Scoring
Scoring pada penelitian ini yaitu memberikan skor
pada lembar kuesioner(Saryono, 2011). Untuk lembar
kuesioner, jawaban yang memiliki nilai tinggi (5) adalah
jawaban yang menunjukkan kualitas hidup yang
baiksedangkan nilai rendah (1) adalah nilai untuk jawaban
yang menunjukkan kualitas hidup yang buruk.
Analisa Data

4 Tabulasi
Tabulating adalah membuat table (Saryono, 2011). Data yang
telah diberi kode kemudian disajikan ke dalam table dan
selanjutnya dilakukan analisis data.
Entri
Data Entry Data pada penelitian ini adalah memasukkan data
lama terdiagnosa dan pengobatan serta skor kuesioner kualitas
hidup yang telah dibuat untuk selanjutnya dilakukan analisa data
di komputer dengan menggunakan SPSS Windows 18.
Analisa Data

Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di wilaya Desa Cibening Rt/Rw
03/01 Purwakarta.
 
Waktu Penelitian
Pengambilan data lilaksankan pada tanggal 10-10-21
HASIL PENELITIAN
Diabetes melitus adalah penyakit jangka panjang atau
kronis yang ditandai dengan kadar gula darah (glukosa)
yang jauh di atas normal diabetes terbagi menjadi 2 tipe
yaitu : diabetes melitus tipe 1 di sebabkan oleh rusaknya sel
beta pancreas yang disebabkan oleh faktor genetik, faktor
imun, dan faktor lingkungan, sedangkan diabetes melitus
tipe 2 disebabkan oleh kegagalan relatif sel beta dan
resistensi insulin biasanya di tandai dengan banyak kencing,
banyak makan, banyak minum dan juga penurunan berat
badan.
SIMPULAN DAN SARAN
Diabetes melitus adalah penyakit jangka panjang atau
kronis yang ditandai dengan kadar gula darah (glukosa)
yang jauh di atas normal diabetes terbagi menjadi 2 tipe
yaitu : diabetes melitus tipe 1 di sebabkan oleh rusaknya sel
beta pancreas yang disebabkan oleh faktor genetik, faktor
imun, dan faktor lingkungan, sedangkan diabetes melitus
tipe 2 disebabkan oleh kegagalan relatif sel beta dan
resistensi insulin biasanya di tandai dengan banyak kencing,
banyak makan, banyak minum dan juga penurunan berat
badan.

Anda mungkin juga menyukai