PRE-EKLAMSIA

DEFINISI
 Pre-eklampsia merupakan kondisi spesifik pada kehamilan di atas 20 minggu yang ditandai dengan
adanya disfungsi plasenta dan respon maternal terhadap adanya inflamasi spesifik dengan aktivasi
endotel dan koagulasi.
 Keadaan preeklampsia dan eklampsia ditandai dengan

a. tekanan darah tinggi,

b. oedema pada muka dan tangan, dan
c. pemeriksaan laboratorium protein urine positif (proteinuria)
Selama masa nifas di hari ke-1 sampai 28, ibu harus mewaspadai munculnya gejala preeklampsia.Jika
keadaannya bertambah berat bisa terjadi eklampsia, di mana kesadaran hilang dan tekanan darah
meningkat.Sehingga dapat menyebabkan kematian. (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2013)
PATOFISIOLOGI
DIAGNOSIS
 Anamnesis minggu
a. Pusing dan nyeri kepala  Tes celup urin menunjukkan proteinuria +2 atau pemeriksaan
protein kuantitatif menunjukkan hasil > 5g/24 jam
b. Nyeri ulu hati
 Atau disertai keterlibatan organ lain:
c. Pandangan kurang jelas
1. Trombositopenia (<100.000 sel/uL), hemolisis
d. Mual hingga muntah mikroangiopati
 Pemeriksaan fisik
2. Peningkatan SGOT/SGPT, nyeri abdomen kuadran kanan
Pada pre-eklampsia ringan: atas
 Tekanan darah 140/90 mmHg pada usia kehamilan > 20 3. Sakit kepala, skotoma penglihatan
minggu 4. Pertumbuhan janin terhambat, oligohidroamnion
 Tes celup urin menunjukkan proteinuria+1 atau pemeriksaan
5. Edema paru atau gagal jantung kongestif
protein kuantitatif menunjukkan hasil > 300mg/24 jam
6. Oligouria (<500cc/24 jam), kreatinin > 1.2 mg/dl
Pada pre-eklampsia berat:
(Prawirohardjo, et al., 2018)
 Tekanan darah > 160/110 mmHg pada usia kehamilan > 20
TATALAKSANA
Non Medikamentosa
Pre-eklampsia ringan:
 Dapat di rawat jalan dengan pengawasan dan kunjungan antenatal yang lebih sering.

 Dianjurkan untuk banyak istirhat dengan baring atau tidur miring. Namun tidak mutlak selalu tirah
baring
 Diet dengan cukup protein dengan rendah karbohidrat, lemak dan garam secukupnya.

 Pemantuan fungsi ginjal, fungsi hati, dan protenuria berkala

Pre-eklampsia berat:
 Segera melakukan perencanaan untuk rujukan segera ke Rumah Sakit dan menghindari terjadi kejang
dengan pemberian MgSO4.
(Prawirohardjo, et al., 2018)
KOMPLIKASI
PROGNOSIS
 Prognosis pada umumnya dubia ad bonam baik bagi ibu maupun janin.