Manajemen Limbah
KARAKTERISTIK VAKSIN PCV
1 Vaksin PCV dikemas dalam bentuk vial, dimana dalam satu vial berisi 4 dosis. IP 3,7
http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-14-
produk-imunologis-dan-vaksin/144-vaksin-
dan-antisera/vaksin-pneumokokus
50
Kandungan Vaksin PCV13
No Isi Fungsi
1 Polisakarida untuk serotipe 1, 3, 4, 5, Zat aktif 13 serotipe
6A, 7F, 9V, 14,18C, 19A, 19 F dan 23 F,
serotipe 6B
2 Alumunium Fosfat Adjuvan imunologi
3 Natrim klorida Penstabil vaksin
4 Asam Suksinat Stabilator
5 Polisorbat 80 Pengelmusi untuk menyatukan
bahan
6 2-fenoksietanol (vial multidose) Pengawet
7 Air untuk injeksi
KARAKTERISTIK VAKSIN PCV
Vaksin PCV merupakan vaksin yang sensitif beku, harus disimpan pada suhu 2 – 8°C
2
dan terlindung dari cahaya matahari.
Vaksin PCV dapat bertahan (masih tetap poten) selama 36 bulan apabila disimpan
3
dalam lemari es pada suhu 2 – 8°C dan terlindung dari cahaya matahari.
Vaksin PCV dapat bertahan pada suhu mencapai 25 °C selama empat hari. Hal ini
4 tidak direkomendasikan untuk penyimpanan atau pengiriman. Namun dapat
dijadikan pertimbangan jika terjadi keadaan darurat.
Penggolongan berdasarkan sensitivitas terhadap suhu
DT
(Freeze Sensitive)
tidak tahan beku IPV
PCV
POLIOORAL
(Heat Sensitive) berlebih (>340C) CAMPAK RUBELLA
tidak tahan panas
Anak usia 12 - 24 bulan Imunisasi lanjutan (dosis 3) masih dapat berikan sampai usia
Dosis 1 : Sudah 24 bulan
Dosis 2 : Sudah
Anak usia > 12 bulan Imunisasi cukup 2 dosis
Dosis 1 : belum Dosis 1 dan dosis 2 dengan interval 4 minggu (dosis 1 ke
Dosis 2 : belum dosis 2) diberikan sebelum usia 24 bulan
CARA PEMBERIAN IMUNISASI PCV
LANGKAH PENYUNTIKAN VAKSIN PCV PADA MASA
ADAPTASI KEBIASAAN BARU
1. Pelaksanaan pelayanan imunisasi PCV dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan sesuai
Petunjuk Teknis Pelayanan Imunisasi pada Masa Pandemi COVID-19
2. Lakukan skrining kesehatan sebelum memberikan imunisasi PCV kepada sasaran.
3. Vaksin PCV diberikan secara intramuskular, dengan dosis 0,5 ml di paha kiri atas bagian luar.
4. Untuk mencegah terjadinya abses dingin, vaksin dalam vial yang belum dibuka agar dihangatkan
dengan cara menggenggamnya.
5. Ambil vaksin dan pastikan tidak ada gelembung udara dalam ADS.
6. Bersihkan kulit tempat pemberian suntikan dengan kapas kering sekali pakai atau kapas yang
dibasahi dengan air matang, tunggu hingga kering. Apabila paha bayi dan anak tampak kotor
diminta untuk dibersihkan terlebih dahulu.
7. Pegang lokasi suntikan dengan ibu jari dan telunjuk.
8. Tusukan jarum secara tegak lurus terhadap permukaan kulit dan pastikan jarum tidak masuk
pembuluh darah (tidak ada darah dalam spuit). Jika terdapat darah yang masuk ke dalam spuit,
segera cabut dan ganti dengan spuit baru.
LANGKAH PENYUNTIKAN VAKSIN PCV PADA MASA
ADAPTASI KEBIASAAN BARU
8. Suntikan vaksin secara pelan-pelan untuk mengurangi rasa sakit.
9. Setelah disuntikkan, jarum ditarik keluar, ambil kapas kering baru, kemudian tekan pada
bekas suntikan. Jika ada pendarahan, kapas tetap ditekan pada lokasi suntukan hingga
darah berhenti. Jangan memijat-mijat daerah bekas suntikan.
10. Buang jarum suntik habis pakai ke dalam safety box tanpa menutup kembali jarum (no
recapping). Safety box harus ditutup apabila sudah ¾ penuh dan simpan di tempat yang
aman dan jauh dari jangkauan anak-anak.
11. Catat status pada buku KIA dan buku kohort/register
12. Pengantar dan orang tua diminta untuk tidak meninggalkan tempat imunisasi 30 menit
setelah penyuntikan untuk memantau reaksi anafilaksis dan sampaikan ke orang tua jika
di rumah timbul gejala/ tanda yang tidak biasa segera lapor ke Puskesmas.
13. Ingatkan orang tua jadwal imunisasi berikutnya.
FORM SKRINING SEBELUM IMUNISASI
Keterangan:
Jika terdapat jawaban ya pada nomor
1-5, maka imunisasi ditunda sampai anak
dinyatakan sehat kembali oleh dokter
Jika terdapat jawaban ya pada nomor
6-9, maka sebaiknya anak dikonsultasikan
kepada dokter ahli dan pemberian
imunisasi dilakukan oleh dokter ahli
Jika terdapat jawaban ya pada nomor
9-10, maka imunisasi pada anak ditunda
dan dapat diberikan kembali sesuai
dengan kriteria pada bab III.
HAL-HAL YANG HARUS DIKERJAKAN OLEH
PETUGAS PELAKSANA IMUNISASI
Memastikan peralatan rantai vaksin dan perlengkapan anafilaktik dalam kondisi baik
Memastikan vaksin dalam kondisi baik, serta belum kadaluarsa
Memberikan imunisasi secara aman sesuai prosedur
Melakukan pengelolaan limbah imunisasi secara aman
Memantau, menangani dan melaporkan kasus KIPI
Memeriksa pencatatan dan pelaporan cakupan imunisasi dan logistik, serta melengkapi
pada akhir kegiatan
Membina kader dan melakukan kerjasama dengan tokoh agama/ tokoh masyarakat
Melakukan upaya identifikasi dan melaksanakan tindak lanjut penjangkauan anak yang
belum mendapat imunisasi saat pelayanan imunisasi
Memastikan pelayanan imunisasi mematuhi protokol kesehatan
TUGAS KADER DALAM PELAKSANAAN IMUNISASI PCV
Menggerakkan orang tua dan sasaran untuk datang ke pos pelayanan imunisasi
Mencatat sasaran dan memberi kartu imunisasi sebagai tanda/ bukti kepada sasaran
yang sudah diimunisasi
Mengingatkan orang tua untuk melengkapi imunisasi rutin dengan selalui membawa
buku KIA
Membantu melakukan pemetaan sasaran yang tidak hadir pada saat pelayanan untuk
kemudian dilakukan upaya tindak lanjut penjangkauan
KEAMANAN PEMBERIAN IMUNISASI GANDA
Vaksin PCV akan diberikan bersamaan dengan vaksin DPT-HB-Hib dan vaksin
polio oral (OPV) pada usia 2 dan 3 bulan, artinya ada pemberian imunisasi
ganda pada usia tersebut.
Jelaskan manfaat dan keamanan pemberian imunisasi ganda kepada orang tua/
pengantar;
Kurangi rasa nyeri dengan memberikan vaksin yang lebih tidak sakit dahulu
(contohnya suntikan DPT-HB-Hib terlebih dahulu, baru PCV) dan pada saat
penyuntikan tidak diperlukan aspirasi.
PENYUNTIKAN YANG AMAN
Jarum sutik dibuang ke dalam safety box tanpa ditutup kembali/no recapping
Jangan membuang sampah lainnya ke dalam safety box. Limbah lainnya seperti vial
vaksin, ampul pelarut, kapas, masker medis, dan sarung tangan dibuang ke dalam
kantong plastik khusus limbah medis atau kantong plastik biasa yang diberi tanda/ditulis
“limbah medis”.
Pemusnahan limbah dapat dilakukan melalui pihak ke-3 atau pemusnahan secara mandiri
sesuai dengan ketentuan yang berlaku
KESIMPULAN
KETENTUAN PELAKSANAAN IMUNISASI PCV
Pada awal introduksi hanya diberikan pada bayi usia 2 bulan, selanjutnya dilengkapi
dengan dosis kedua pada usia 3 bulan dan dosis lanjutan ke-3 pada usia 12 bulan.
Jika anak belum mendapatkan imunisasi PCV pada usia 2 dan 3 bulan, maka imunisasi
PCV masih dapat diberikan 2x sampai usia 11 bulan dengan interval minimal 4 minggu,
dan imunisasi lanjutan PCV pada usia 12 bulan dengan tetap memperhatikan interval
minimal 8 minggu dari dosis kedua.
Jika anak di atas usia 12 bulan belum pernah mendapat imunisasi PCV, maka anak
tersebut cukup mendapat dua dosis imunisasi PCV dengan interval minimal 4 minggu,
sebelum berusia 24 bulan.
Jika belum mendapatkan imunisasi PCV lanjutan pada usia 12 bulan, maka imunisasi
tersebut masih dapat diberikan sampai usia 24 bulan.