Anda di halaman 1dari 31

Pendahuluan

Dosen :
Mukhlizul Hamdi, SE, MSi, Akt, CA

1
Pembahasan :
 Akuntansi
 Perpajakan
 Pembukuan/pencatatan bagi wajib pajak
 Akuntansi perpajakan

2
Akuntansi
 Menurut Wild & Kwok (2011) akuntansi
adalah sistem informasi yg menghasilkan
laporan kpd pihak-pihak yg berkepentingan
mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi
perusahaan
 Akuntansi mengacu 3 aktivitas dasar :

◦ Mengidentifikasi
◦ Merekam
◦ Mengkomunikasikan kejadian ekonomi yg terjadi
pd organisasi utk kepentingan pihak pengguna

3
Siklus Akuntansi
9. Neraca
1. Analisis 10. Jurnal 8. Jurnal
saldo set
transaksi balik penutup
penutupan

7.
2. Jurnal Menyiapkan
laporan

4. Neraca 6. Neraca
3. 5.
saldo seb saldo set
Memposting Penyesuaian
penye penye
4
Laporan Keuangan
 IAI telah menerbitkan SAK utk perusahaan
kecil dan menengah yaitu Standar Akuntansi
Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas
Publik (SAK-ETAP), mulai diterapkan 1
Januari 2011.

5
 Berdasarkan SAK ETAP jenis laporan
keuangan :
◦ Laporan Laba Rugi, menyajikan
penghasilan dan beban entitas utk suatu
periode yg merupakan kinerja
keuangannya
◦ Laporan perubahan ekuitas, menunjukkan
perubahan ekuitas pemilik yg terjadi
selama periode waktu tertentu
◦ Neraca, menyajikan aset, kewajiban, dan
ekuitas suatu entitas pd tgl tertentu

6
◦ Laporan arus kas, menyajikan informasi
perubahan historis atas kas dan setara kas
entitas, yg menunjukkan secara terpisah
perubahan yg terjadi selama satu periode
dari aktivitas operasi, investasi, dan
pendanaan
◦ Catatan atas laporan keuangan, berisi
informasi sbg tambahan informasi yg
disajikan dlm lap keuangan

7
Perpajakan
 Definisi pajak :
◦ Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH, pajak
adalah iuran rakyat kpd kas negara
berdasarkan undang-undang (yg dpt
dipaksakan) dg tdk mendapat jasa timbal
balik yg langsung dpt ditunjukkan dan
digunakan utk membayar pengeluaran
umum

8
◦ Prof. Dr. P.J.A. Andriani, pajak adalah iuran
kpd negara (yg dpt dipaksakan) yg
terutang oleh wajib pajak membayarnya
menurut peraturan-peraturan, dg tdk
mendapat prestasi kembali, yg langsung
dpt ditunjuk, dan yg gunanya adalah utk
membiayai pengeluaran-pengeluaran
umum berhubungan dg tugas negara utk
menyelenggarakan pemerintah

9
◦ Prof. Dr. MJH Smeets, pajak adalah
prestasi kpd pemerintah yg terutang
melalui norma-norma umum dan yg dpt
dipaksakan, tanpa adanya kontraprestasi
yg dpt ditunjukkan secara individu;
maksudnya adalah utk membiayai
pengeluaran pemerintah

10
◦ Pasal 1 angka 1 UU KUP, pajak adalah kontribusi
wajib kpd negara yg terutang oleh orang pribadi
atau badan yg bersifat memaksa berdasarkan
undang-undang, dg tdk mendapatkan imbalan
secara langsung dan digunakan utk keperluan
negara dan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat
◦ Dari beberapa definisi tsb ditarik kesimpulan :
a. Pajak dipungut berdasarkan atau dg ketentuan undang-
undang
b. Dlm pembayaran pajak tdk dpt ditunjukan adanya
kontraprestasi individual
c. Pajak dipungut oleh negara baik pemerintah pusat
maupun daerah
d. Pajak diperuntukkan bagi pengeluaran-pengeluaran
pemerintah
e. Pajak dpt pula membiayai tujuan yg tdk bujeter, yaitu
fungsi mengatur
11
Jenis Pajak
 Menurut sifatnya :
◦ Pajak langsung adalah pajak yg
pembebanannya tdk dpt dilimpahkan oleh
pihak lain dan menjadi langsung wajib
pajak ybs. Contoh: Pajak Penghasilan (PPh)
◦ Pajak Tidak Langsung adalah pajak yg
pembebanannya dpt dilimpahkan kpd
pihak lain. Contoh : PPN dan PPnBM

12
 Menurut objeknya :
◦ Pajak subjektif adalah pajak yg berpangkal
atau berdasarkan pd subjeknya yg
dilanjutkan dg mencari syarat objeknya,
dlm arti memperhatikan keadaan diri WP.
Contoh : PPh
◦ Pajak objektif adalah pajak yg berpangkal
atau berdasarkan pada objek tanpa
memperhatikan keadaan diri WP. Contoh :
PPN, PPnBM, PBB, dan bea materai

13
 Menurut pemungutnya :
◦ Pajak pusat adalah pajak yg dipungut oleh
pemerintah dan digunakan utk membiayai
rumah tangga pemerintah pusat. Contoh :
PPh, PPN, PPnBM, PBB, dan bea materai
◦ Pajak daerah adalah pajak yg dipungut
oleh pemerintah daerah dan digunakan
utk membiayai rumah tangga pemerintah
daerah. Contoh : pajak reklame, pajak
hiburan, pajak hotel dan restoran, dan
pajak kendaraan bermotor

14
Pembukuan/pencatatan bagi wajib
pajak
 Menurut UU KUP No. 16 th 2009 pasal 1 angka 29,
pembukuan adalah suatu proses pencatatan yg dilakukan
secara teratur utk mengumpulkan data dan informasi
keuangan yg meliputi harta, kewajiban, modal,
penghasilan, dan biaya, serta jumlah harga perolehan dan
penyerahan barang/jasa, yg ditutup dg menyusun lap keu
berupa neraca, dan lap laba rugi utk periode th pajak tsb
 Menurut UU KUP No. 16 th 2009 pasal 28 ayat 9,
pencatatan adalah pengumpulan data secara teratur ttg
peredaran bruto dan atau penghasilan bruto sbg dasar
utk menghitung jlh pajak yg terutang, termasuk
penghasilan yg bukan objek pajak dan/atau yg dikenakan
pajak yg bersifat final
15
Kewajiban Pembukuan
 Dlm UU KUP No. 16 th 2009 pasal 28 ayat 1 diatur
bahwa WP orang pribadi yg melakukan kegiatan
usaha/pekerjaan bebas dan WP badan di Indonesia
wajib menyelenggarakan pembukuan
 Menurut UU KUP No. 16 th 2009 pasal 38-39,
sanksi bagi WP yg dg sengaja tdk
menyelenggarakan pembukuan adalah
penghitungan pajaknya akan dilakukan dg
menggunakan norma penghitungan penghasilan
neto dan ditaambah sanksi kenaikan sebesar 50%
dari pajak yg kurang dibayar

16
 Sanksi pidana bagi WP yg dg sengaja tdk
menyelenggarakan pembukuan atau
menyelenggarakan pembukuan dg tdk
benar sehingga menimbulkan kerugian bagi
negara, sanksi tsb berupa pidana penjara
paling sedikit 6 bulan dan paling lama 6
tahun dan denda paling sedikit 2 kali
jumlah pajak terutang yg tdk/kurang bayar
dan paling banyak 4 kali jumlah pajak
terutang yg tdk/kurang bayar

17
Kewajiban Pencatatan
 Sesuai dg UU PPh No. 36 th 2008 pasal 28 ayat 12 jo.
PMK-197/PMK.03/2007, kewajiban yg melakukan
pencatatan adalah WP orang pribadi yg melakukan
kegiatan usaha atau pekerjaan bebas, utk
menghitung penghasilan neto dg menggunakan
norma penghitungan penghasilan neto (yg peredaran
bruto dlm satu tahun kurang dari Rp 4,8 miliar) dan
WP orang pribadi yg tdk melakukan kegiatan usaha
atau pekerjaan bebas
 Apabila WP orang pribadi menginginkan
menggunakan norma penghitungan penghasilan
neto, maka WP orang pribadi tsb hrs
memberitahukan kpd DJP dlm jangka waktu 3 bln
pertama dari th pajak ybs.
18
Akuntansi Perpajakan
 Akuntansi menyajikan informasi ttg
keadaan yg terjadi selama periode tertentu
bagi manajemen atau pihak-pihak lain yg
berkepentingan dg tujuan utk menilai
kondisi dan kinerja perusahaan
 Sedangkan dlm perpajakan menggunakan

istilah pembukuan/pencatatan, bukan


menggunakan istilah akuntansi
 Pembukuan/pencatatan memiliki lingkup yg

lebih sempit dibandingkan akuntansi

19
 Akuntansi pajak tercipta karena adanya
suatu prinsip dasar yg diatur dlm UU
perpajakan dan pembentukannya
terpengaruh oleh fungsi perpajakan dlm
mengimplementasikan sbg kebijakan
pemerintah
 Akuntansi pajak hanya digunakan utk

mencatat transaksi yg berhubungan dg


perpajakan
 Akuntansi komersial disusun berdasarkan

SAK, utk kepentingan perpajakan, hrs


disesuaikan dg aturan perpajakan yg
berlaku di Indonesia

20
Konsep dasar akuntansi perpajakan
1. Pengukuran dlm mata uang, ps 28 ayat 4 UU
KUP No. 16 th 2009 : pembukuan atau
pencatatan tsb hrs diselenggarakan dg
menggunakan satuan mata uang rupiah
2. Kesatuan akuntansi, ps 9 ayat 1 hruf b UU
PPh No.36 th 2008 : besarnya penghasilan
kena pajak bagi WP dlm negeri dan BUT tdk
boleh dikurangkan biaya yg dibebankan atau
dikeluarkan utk kepentingan pribadi
pememgang saham, sekutu, atau anggota

21
3. Konsep kesinambungan, ps 25 ayat 1 UU
PPh No. 36 th 2008 : besarnya angsuran
pajak dlm th pajak berjalan yg hrs dibayar
sendiri oleh WP utk setiap bln adalah
sebesar PPh yg terutang menurut SPT PPh th
pajak yg lalu
4. Konsep nilai historis, ps 10 ayat 6 UU PPh
No. 36 th 2008 : persediaan dan pemakaian
persediaan utk perhitungan harga pokok
dinilai berdasarkan harga perolehan yg
dilakukan secara rata-rata dg cara
mendahulukan persediaan yg diperoleh

22
5. Periode akuntansi, ps 28 ayat 6 UU KUP
No. 16 th 2009 : tahun pajak adalah sama
dg tahun takwim kecuali WP menggunakan
tahun buku yg tdk sama dg tahun takwim
6. Kosep taat asas, ps 28 ayat 5 UU KUP No.
16 th 2009 : pembukuan diselenggarakan
dg prinsip taat asas

23
7. Konsep materialitas, ps 9 ayat 2 UU PPh
No. 36 th 2008 : pengeluaran utk
mendapatkan, menagih dan memelihara
penghasilan yg mempunyai masa manfaat
lebih dari satu tahun tdk dibolehkan utk
dibebankan sekaligus, melainkan
dibebankan melalui penyusutan atau
amortisasi sebagaimana dimaksu dlm
pasal 11 atau pasal 11A

24
8. Konsep konservatisme, ps 9 ayat 1 UU PPh
No. 36 th 2008 : utk menentukan
besarnya PKP bagi WPDN dan BUT tdk
boleh dikurangkan pembentukan atau
pemupukan dana cadangan, kecuali
cadangan piutang tak tertagih utk usaha
bank dan badan usaha lain yg
menyalurkan kredit, sewa guna usaha dg
hak opsi, perusahaan pembiayaan
konsumen, dan perusahaan anjak piutang

25
9. Konsep realisasi, ps 4 ayat 1 UU PPh No.
36 th 2008 : yg menjadi objek pajak
adalah penghasilan, yaitu setiap tambahan
kemampuan ekonomis yg diterima (cash
basis) atau diperoleh (accrual basis) WP,
baik yg berasal dari Indonesia maupun
dari luar Indonesia, yg dpt dipakai utk
konsumsi atau utk menambah kekayaan
WP ybs, dg nama dana dlm bentuk apapun

26
10. Konsep mempertahankan biaya dan
penghasilan, ps 6 ayat 1 UU PPh No. 36 th
2008 : besarnya PKP WPDN dan BUT,
ditentukan berdasarkan penghasilan bruto
dikurangi biaya utk mendapatkan,
menagih, dan memelihara penghasilan

27
Akun-akun Akuntansi Perpajakan
 Neraca :
◦ Sisi aset, pajak dibayar dimuka (prepaid
tax), biasanya disajikan sbg biaya dibayar
dimuka (prepaid expense) dlm aset lancar
terdiri dari :
 PPh 22, PPh 23, PPh 24, PPh 25, dan PPh
28A (bila ada)
 PPh atas pengalihan hak atas tanah dan
bangunan
 Pajak masukan

28
◦ Sisi kewajiban, utang pajak (tax payable)
terdiri dari :
 PPh 21, PPh 23, PPh 26, PPh 29
 Pajak keluaran
 Laporan Laba Rugi :
◦ Beban pajak penghasilan (income tax
expense)
◦ PBB, pajak masukan yg tdk dpt
dikreditkan, dan bea materai dicatat sbg
beban operasional (operating expense)
29
Pentingnya Akuntansi Perpajakan
 UU perpajakan Indonesia menganut sistem
self assessment (menghitung, membayar,
dan melaporkan pajaknya sendiri)
 Risiko yg tinggi bagi DJP dlm upaya

memberikan kontribusi penerimaan pajak


thd APBN, bila tingkat kepatuhan WP rendah.
Oleh karena itu DJP perlu melakukan
pengawasan dg menemukan kesalahan atau
kejanggalan pd SPT yg akan berujung pd
pemeriksaan

30
 Bila dilakukan pemeriksaan WP hrs dpt
membuktikan, telah menghitung dan
membayar pajaknya sesuai dg ketentuan
peraturan perpajakan yg berlaku, maka WP
hrslah mengadakan pembukuan/pencatatan
 Akuntansi perpajakan sangat penting,

karena menekankan perlunya pemahaman


perpajakan yg baik oleh WP agar jangan
sampai terjadi kesalahan dlm perhitungan
pajaknya

31

Anda mungkin juga menyukai