Anda di halaman 1dari 19

RUMAH 

SAKIT TANPA DINDING
TANTANGAN & PELUANG bagi
PENGUATAN UKM di PATI

Oleh :
dr. AVIANI TRITANTI VENUSIA, M.M
KEPALA DINAS KESEHATAN KAB. PATI

Disampaikan pada Focus Group Discusion RSUD RAA Soewondo Pati


Pati, Februari 2022
CURICULUM VITAE
• Nama : dr. AVIANI TRITANTI VENUSIA, MM
• TTL : Kudus, 18 Mei 1971
• Pendidikan : SD Mlati Lor I Kudus 1983
SMP N 3 Kudus 1986
SMA N 1 Kudus 1989
Fakultas Kedokteran UNDIP 2007
UNISBANK 2012
• Riwayat Pekerjaan :
Dokter PTT di Puskesmas Juwana 1998 – 2002
Dokter Kontrak Daerah di Pusk. Pucakwangi I 2002 – 2007
Dokter CPNS di Pusk. Pati II 2007 – 2009
Kasi Kesehatan Dasar & Rujukan DKK 2009 – 2013
Kabid PSDK DKK 2013 – 2019
Plt. Direktur RSUD Kayen 2019 – 2021
Direktur RSUD Kayen 2019 – 2021
Kepala Dinas Kesehatan Kab. Pati; bulan Oktober 2021 - sekarang
Rumah sakit tanpa dinding itu arti kiasan bukan arti
sebenarnya.
Maksudnya tidak ada sekat-sekat
Melakukan upaya kesehatan yang bersifat promotif
preventif, yaitu mencegah jangan sampai masyarakat itu
sakit.
Di rumah sakit itu ada tenaga ahlinya
Bagaimana RS berupaya untuk menghilangkan dinding
tebal dan berintegrasi dengan sistem pelayanan yang ada
di luar RS untuk menuntaskan permasalahan kesehatan
yang ada ??
RS tanpa dinding sebagai upaya mengubah
paradigma kesehatan dari kuratif ke promotive dan
preventif dengan tetap melaksanakan upaya
kuratif dan rehabilitatif

RS tanpa dinding menempatkan tenaga medis


jemput bola dgn mendatangi pasien, penyediaan
ambulan, bidan, perawat, dokter datang ke orang
sakit sekaligus memberikan penyuluhan kesehatan
sesuai dgn kasus yang di tangani.
RUMAH SAKIT BUKANLAH MENARA GADING
MEMBINA DAN BERKOLABORASI
DENGAN FASYANKES PRIMER
DALAM UPAYA PROMOTIF DAN
PREVENTIF

PERLUASAN DAN
MEMBANGUN REALISASI AKSI
SISTEM RUJUK EMERGENCY SISTEM
BALIK PARIPURNA MELALUI 119
DAN TERPADU RUMAH SAKIT
TANPA
DINDING

PELAYANAN TRANSFER OF
KELOMPOK KNOWLEDGE
POPULASI KEPADA FASYANKES
BERESIKO TINGGI AKSES PRIMER,
SECARA TERBUKA MASAYARAKAT,
PARIPURNA DAN RUMAH SAKIT KELUARGA /
TERPADU UNTUK PERORANGAN
MEMBINA DAN BERKOLABORASI DENGAN
FASYANKES PRIMER DALAM UPAYA PENGUATAN UKM MELALUI TIM TERPADU RS
PROMOTIF DAN PREVENTIF

MEMBANGUN SISTEM RUJUK BALIK PERAWATAN PARIPURNA DAN


PARIPURNA DAN TERPADU TERPADU
MOBILE PASCA RUMAH SAKIT
PELAYANAN KELOMPOK POPULASI
BERESIKO TINGGI SECARA PARIPURNA DAN KONSELOR KELOMPOK MOBILE
TERPADU

AK SES TERBUKA RUMAH SAKIT PUSAT RUJUKAN UKP PIS-PK


UNTUK MASYARAKAT

TRANSFER OF KNOWLEDGE KEPADA PENYULUHAN, PENDAMPINGAN, SOSIALISASI,


FASYANKES PRIMER, MASYARAKAT, SEMINAR, PELATIHAN UNTUK REFRESS OF
KELUARGA / PERORANGAN KNOWLEDGE

PERLUASAN DAN REALISASI AKSI KONEKSI ONLINE PSC 119 DENGAN


EMERGENCY SISTEM MELALUI PSC 119 RS
PUSKESMAS BALKESMAS RUMAH SAKIT

AKTIF – JEMPUT BOLA AKTIF – JEMPUT BOLA PASIF – MENUNGGU


BOLA

PROMOTIF PROMOTIF
PREVENTIF PREVENTIF AKTIF – JEMPUT BOLA
KURATIF KURATIF
KURATIF
REHABILITATI (TERBATAS)
REHABILITATIF REHABILITATIF
F
(TERBATAS)
INTERVENSI PASCA AKTIF
INTERVENSI PASCA
UKP UKP PROMOTIF
AKTIF
INTERVENSI
PREVENTIF PASCA
UKP
MASYARAKAT PUSKESMAS
PERORANGAN / FASYANKES PRIMER –
KELUARGA MASYARAKAT - PERORANGAN
Pre Hospital
Membangun Sistem Rujukan Terintegrasi --- Sisrute, rujukan
1
berjenjang dll

2 Bakti Sosial : pelayanan pengobatan/kesehatan, dll

3 SPGDT

4 Identifikasi /Screening Pasien Pre Hospital

Upaya Promotif Preventif


Penyuluhan Kesehatan / PKRS
Di Luar RS
• Pemanfaatan kegiatan
5
Pameran
• Pemanfaatan Media
Cetak,elektronik Dan Online
• Berperan Dalam Kegiatan
Kesehatan Masyarakat Dan
Lingkungan
Membangun Sistem Rujukan Terintegrasi

Info TT Kosong SMS Gateway


PROGRAM INDONESIA SEHAT dengan
PENDEKATAN KELUARGA
( PIS – PK )

• Adalah suatu pendekatan pelayanan kesehatan yang


menggali faktor resiko terjadinya penyakit dalam suatu
keluarga dan menilai status kesehatan keluarga, yang
kemudian diwujudkan dalam bentuk Indeks Keluarga
Sehat ( I K S )
12 Indikator Keluarga Sehat :
1. Keluarga mengikuti Program KB
2. Ibu melakukan persalinan di faskes
3. Bayi mendapatkan imunisassi dasar lengkap
4. Bayi mendapatkan ASI Eksklusif
5. Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan
6. Penderita TBC mendapatkan pengobatan sesuai standar
7. Penderita Hipertensi perlu melakukan pengobatan secara teratur
8. Penderita gangguan jiwa harus mendapatkan pengobatan dan tidak
ditelantarkan
9. Tidak ada anggota keluarga yang merokok
10.Keluarga sudah menjadi anggota JKN
11.Keluarga mempunyai akses sarana air bersih
12.Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat
Jumlah jawaban “YA”

IKS =
12 – Jumlah N

• Keluarga Sehat : IKS > 0,800


• Keluarga Pra Sehat : IKS 0,500 - 0,800
• Keluarga Tidak Sehat : IKS < 0,500
CAPAIAN INDIKATOR PIS-PK
DI KABUPATEN PATI
Keluarga mempunyai akses sarana air bersih 98.15
Bayi mendapat Imunisasi Dasar Lengkap 97.98
Ibu bersalin di Fasyankes 97.05
Keluarga mempunyai akses/ menggunakan jamban sehat 95.44
Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan 95.09
Bayi mendapat Asi Ekslusif 90.31
Keluarga mengikuti program KB 73.22
keluarga sudah menjadi anggota JKN 59.23
AK tidak ada yang merokok 53.26 5 indicator
Penderita TB Paru mendapatkan pengobatan standart 46.62 masih merah
Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak
ditelantarkan 45.11 TL???
Penderita HT melakukan pengobatan secara teratur 37.04
0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00
Pati urutan ke 4
tertinggi target
IKS KABUPATEN PATI PROV JATENG :
0.20
KAB. PATI : 0.31 PROV JATENG : 0.20

0.42
0.41
0.41
0.45

0.38
0.4
0.36
0.35
0.4

0.34
0.33
0.33
0.33
0.31
0.31
0.31
0.31
0.35

0.29
0.29
0.28

0.3
0.3
0.27
0.27
0.27
0.27
0.27
0.26
0.25
0.3
0.25
0.18
0.2

0.2
0.12

0.15
0.1
0.05
0

3 puskesmas
masih dibawah
target PROV
JATENG : 0.20
• Program rumah sakit tanpa dinding merupakan gebrakan dari
Pemprov Jateng supaya ada layanan yang maju tanpa sekat
dalam hal pelayanan kesehatan.

• Rumah sakit tanpa dinding harus bisa mendukung puskesmas di


daerah.
Dalam Program RS tanpa Dinding, RS harus aktif mendekat atau
turun ke masyarakat untuk memberikan program promotif dan
preventif :
a. Sosialisasi atau memberikan penyuluhan
b. Mencari kasus-kasus penyakit yang dialami oleh warga yang
nantinya akan dicarikan problem solvingnya. Misal TB Paru,
anak dengan gangguan gizi, dll.
c. Meningkatkan kapasitas masyarakat dengan perilaku bersih
dan sehat melalui kombinasi program kesehatan.
TERIMA K AS I H

Anda mungkin juga menyukai