Anda di halaman 1dari 33

GANGGUAN DISOSIATIF

DR. DEWI SURIANY


GG DISOSIATIF ATAU KONVERSI:
ADALAH KEHILANGAN SBGN ATAU SLRH
INTEGRASI NORMAL DARI:

 INGATAN MASA LALU


 KESADARAN IDENTITAS
 PENGHAYATAN
 KENDALI GERAKAN
Fenomena Disosiatif
 Depersonalisasi
• Perubahan persepsi diri sedemikian rupa
sehingga membuat kehilangan realitas.
 Derealisasi
• Perubahan persepsi terhadap dunia.
• Kehilangan pengindraan terhadap dunia luaran.
• Misalnya perubahan ukuran dan bentuk.
 Pengalaman biasa
BENTUK GG DISOSIATIF (PPDGJ)

• AMNESIA DISOSIATIF:
HLG DAYA INGAT TTG KEJADIAN PTG
(TRAUMATIK
• FUGUE DISOSIATIF
▫ AMNESIA DISOSIATIF
▫ PERJALANAN TINGGALKAN RUMAH
▫ SBG KASUS BERGANTI IDENTITAS
LANJUTAN BTK DISOSIATIF
• TRANS DISOSIATIF
▫ PENGHAYATAN IDENTITAS DAN LINGKUNGAN
HLG
▫ DIKUASAI KEPRIBADIAN LAIN ATAU KEKUATAN
GAIB
• MOTORIK DISOSIATIF
▫ KEMAMPUAN MENGGERAKKAN TUBUH HLG
▫ HEMIPARESIS ATAU PARALISIS
▫ AFONIA ATAU DISFONIA
• KONVULSI DISOSIATIF:
▫ MENYERUPAI KEJANG EPILEPTIK
▫ LIDAH TDK TERGIGIT/JATUH TAK LUKA/ TAK ADA
INKONTINENSIA
LANJUTAN BTK DISOSIATIF

• KONVULSI DISOSIATIF:
▫ MENYERUPAI KEJANG EPILEPTIK
▫ LIDAH TDK TERGIGIT/JATUH TAK LUKA/ TAK
ADA INKONTINENSIA
PENATALAKSANAAN :
• TERAPIS YG TERPERCAYA, KUAT DAN
KONSISTEN
• LINGKUNGAN TERAPEUTIK
• PERASAAN YG TERKUBUR DI REAKTIFKAN
Gangguan Disosiatif DSM-IV-TR
• Amnesia Disosiatif
▫ Kehilangan memori mengikuti suatu
pengalaman yang penuh stress.
• Fugue Disosiatif
▫ Kehilangan ingatan yang disertai dengan
meninggalkan rumah dan membuat suatu
identitas baru.
• Gangguan Depersonalisasi
▫ Diri mengalami perubahan.
• Gangguan Identitas Disosiatif
▫ Sekurang-kurang ada dua kepribadian atau
lebih yang berbeda pada satu org.
Amnesia Disosiatif
• Tidak mampu mengingat informasi pribadi
penting biasanya terhadap suatu kejadian
traumatik atau keadaan yang penuh stres. diikuti
• Episode Amnestik – periode terlupakan
terutama kejadian traumatik
• Ingatan informasi umum baik misal: apa yg
dimakan utk sarapan pagi
Amnesia Disosiatif (Lanjutan)
• Gangguan primer dengan ingatan episodik
(ingatan autobiografi seseorang) sementara
ingatan semantik (kenyataan) tetap utuh
Amnesia Disosiatif (Lanjutan)
Gambaran klinis:
• Awitan amnesia disosiatif sering mendadak pasien
dapat sadari ataupun tidak sadari hilang ingatan.
Sebagian lain mengalami kesadaran sedikit
berkabut saat amnesia
• Ada 3 tipe Gangguan Disosiasi
▫ Tipe Terlokalisasi : tidak dapat mengingat peristiwa-peristiwa
selama beberapa jam sesudah terjadinya suatu traumatik atau
penuh stres.
▫ Tipe Selektif : hanya lupa sebagian selama waktu tertentu.
▫ Tipe Menyeluruh : lupa keseluruhan kehidupan tetapi
keterampilan, selera, dan kebiasaan tetap dipertahankan
(jarang).
Amnesia Disosiatif (Lanjutan)
 Berlanjut (Continuous) : lupa semua
peristiwa yang terjadi setelah masalah
dimulai.
 Sistematik: ingatan yang berhubungan
dengan katagori spesifik dari informasi
hilang, contohnya : pengalaman akademik
 konfabulasi: mencoba mereka-reka
informasi palsu untuk menutupi
kesenjangan daya ingat .
Epidemiologi dan etiologi
• Wanita lbh sering
• Lbh sering pd dewasa muda
• Etiologi pendekatan psikoanalitik sebagai
mekanisme pertahanan diri, kesadaran individu
berubah sebagai cara utk menyelesaikan konflik
emosional atau stresor dari luar
Prognosis dan terapi
• Dapat hilang mendadak sembuh komplit atau
sedikit yang alami kekambuhan
• Sebagian lain menjadi khronis
• Pemberian terapi jangka pendek seperti jenis
barbiturat atau benzodiazepin dapat membantu
memulihkan ingatan
• Dapat beri hipnoterapi dan psikoterapi
membantu menyelesaikan konflik emosionanya
Fugue Disosiatif
• Bersifat janggal dan dramatik
• Lupa rincian personal, identitas, pergi jauh dari rumah
dan pekerjaan
• Sering mengambil identitas dan pekerjaan baru
• Mayoritas sadar kembali dengan kebanyakan dari
ingatan tanpa pengulangan
• Identitas lama dan baru tidak muncul bergantian spt pd
gangguan identitas disosiatif
• Harus berhadapan dengan konsekuensi dari fugue nya
misalnya
▫ tindakan kekerasan atau Illegal, dll…
Fugue Disosiatif
• Fugue berarti terbang.
• Individu tiba-tiba melakukan perjalanan dari
rumah/tempat kerja, menunjukkan kehilangan
ingatan masa lalu, menjadi bingung mengenai
identitasnya atau memakai identitas baru.
Epidemiologi dan etiologi
• Fugue disosiatif jarang terjadi
• Sering timbul selama perang , setelah bencana
alam, keadaan krisis personal dengan konflik
internal tinggi
• Kondisi psikologik sebagai dasar dari ggn ini.
Predisposisi peminum alkohol berat, ggn mood
dan ggn kepribadian tertentu ( ggn kepribadian
ambang, ggn keprib histerionik dan skizoid )
Etiologi
• Psikodinamik
▫ Disebabkan oleh represi ingatan yang
berlebihan
• Perilaku
▫ Pengkondisian Operant dalam kelupaan di
kuatkan 0leh kejatuhan dalam kecemasan
• Keadaan – Belajar Ketergantungan
( Dependent Learning)
▫ Keadaan sangat kaku – kepada - mata rantai
ingatan
• Hipnosis diri sendiri (Self-Hypnosis)
▫ Diri sendiri menginduksi amnesia
Pengobatan Amnesia Disosiatif Dan
Fugue
• Terapi Psikodinamik
• Terapi Hipnotik
• psikoterapi suportif –ekspresif dapat membantu
• Terapi Obat
▫ Sodium pentobarbital . Medikasi mengurangi
hambatan yang membuat ingatan lebih mungkin
tetapi mungkin lupa lagi setelah bangun.
▫ Semua terpusat pada membuka ingatan
Prognosis

• Fugue disosiatif biasanya terjadi dlm


wkt pdk, bbrp jam sampai bbrp hari.
Perbaikan spontan
Gangguan Identitas Disosiatif
(Gangguan Kepribadian Ganda)
• Berkembangnya dua atau lebih kepribadian
yang berbeda (subkepribadian atau
kepribadian alternatif).
• Mengubah – transisi dari satu sub
kepribadian ke kepribadian yang lain.
• Kepribadian primer atau kepribadian tuan
rumah yang lebih sering tampil.
• 97% kasus dianggap mempunyai
pengalaman yang menyakitkan (penyiksaan
atau penganiayaan seksual atau fisik.
• Wanita 3 kali lebih seing dari pada pria
• Interaksi Subkepribadian
– Amnesia timbal balik – tidak ada kesadaran
terhadap perubahannya
– Pengetahuan – setiap berubah sadar terhadap
yang lain (saling mendengar suara suara satu
sama lain dan berbicara diantara mereka
sendiri)
– Satu cara Amnesik- beberapa kepribadian sadar
terhadap kepribadian yang lain tanpa mereka
sadar terhadap diri mereka (paling sering )
Gangguan Indentitas Disosiasi
• Kepribadian – kepribadian yang berubah
mungkin membutuhkan resep kacamata yang
berbeda, pertunjukkan allergi yang berbeda,
respons –respons yang berbeda terhadap
pengobatan yang sama,berbeda dalam warna
kebutaan. Seolah-olah konflik impuls-impuls
internal tidak dapat bersamaan atau mencapai
dominasi.
Gangguan Identitas Disosiatif
(lanjutan)
▫ Mekanisme dari disosiasi adalah
dikendalikan oleh proses-proses bawah
sadar (unconscious process).
▫ Individu mungkin melaporkan
halusinasi pendengaran seperti dua
suara yang bercerita mengenai mereka,
beberapa mengeluh terhadap adanya
makhluk yang menguasainya
(“possessed”)
Gangguan Identitas Disosiatif
• Mereka mungkin memainkan peran yang bermacam-
macam perilaku abnormal sebelum didiagnosa
secara akurat :
– Keluahan-keluhan fisik tanpa dasar organik
– amnesia,
– depresi/bunuh diri ,
– Kecemasan / serangan-serangan panik
– depersonalisasi
– derealisasi (kehilangan perasaan terhadap kenyataan:
orang / benda berubah ukuran / bentuk atau dalam
perasaan terhadap waktu)
Epidemiologi dan etiologi
• Rasio perempuan : laki-laki adaah 5:1 hingga 9:1
• Paling banyak pd usi remaja akhir dan dewasa
muda, diagnosis rerata 30 thn
• Dapat terjadi pada anak usia 3 thn gejala tampak
spt trans
• Etiologi tdk diketahui. Hampir semua
melibatkan peristiwa traumatik berupa
kekerasan seksual dan fisik masa kanak
prognosis
• Makin dini awitan penyakit makin buruk prog
• Ggn identitas disosiatif merupakan gg
disososiasi plg brt dan kronis dan penyembuhan
tdk komplit
Gangguan Depersonalisasi
• Pengalaman deppersonalisasi menetap /
berulang dan disebabkan distres.
• Kontroversi terhadap dimasukkannya gangguan
depersonalisasi ke gangguan disosiatif karena
gangguan depersonalisasi tidak mempengaruhi
ingatan.
• Pada gangguan disosiatif yang lain, individu
dilindungi dari kecemasan, sedangkan
depersonalisasi membangkitkan kecemasan.
ETIOLOGI
• Trauma emosional sering berkaitan dgn
gangguan depersonalisai
• Predisposisi : anxietas dan depresi pada stres
berat ( kecelakaan mobil)

TERAPI
Obat anticemas dapat diberikan
Terapi psikoterapi berorientasi tilikan dpt
dilakukan
Gangguan Trans Disosiatif
Seseorang diluar kemauannya memasuki keadaan
trans disebabkan distres yang bermakna dan
bukan dari bagian praktek / ritual kebudayaan
individu.
Pengobatan Gangguan-gangguan
Disosiatif
• Ada tiga tujuan utama :
• 1) membantu mengenali sepenuhnya keadaan
gangguan mereka
• 2) memperbaiki celah-celah ingatan mereka
• 3) mengintegrasikan kepribadian – kepribadian
mereka kedalam fungsi kepribadian
▫ Fusi- akhir dari penyatuan dari 2 atau lebih
perubahan
• Tujuan adalah integrasi
• Membantu setiap perubahan untuk mengerti
mereka adalah bagian dari pribadi seseorang
• Menggunakan perubahan nama untuk
menyenangkan tidak untuk menjelaskan/
memperkuat adanya automi yang terpisah
• Semua perubahan harus diobati dengan
kewajaran
• Mendorong empati diantara perubahan-
perubahan
• Dukungan dibutuhkan dengan
mempertimbangkan trauma-trauma masa
kanak-kanak
Penatalaksanaan
• Terapis yg terpercaya, kuat dan konsisten
• Lingkungan yg terapeutik mengikut sertakan
klien dlm proses terapi
• Perasaan yg terkubur di reaktifkan
• Penekanan pd korabolasi, kerja sama dan
empati, identificasi dgn yg lainyang kuat
• Komunikasi yg jelas dan tegas
LANJUTAN PENATALAKSANAAN

• Secara konsisten terapis mengajak semua yg


dkt dgn klien mematahkan pertahanan
disosiatif klien
• Meningkatkan semangat juang dan
menanamkan harapan
• Meniningkatkan kemampuan ekspresi
perasaan
• Terapi psikofarmaka dgn obat benzodiazepin

Anda mungkin juga menyukai