SASARAN KINERJA
PEGAWAI (SKP)
Berdasarkan PP No. 30 Tahun 2019
tentang Penilaian Kinerja PNS dan Permen
PANRB No. 8 Tahun 2021 tentang Sistem
Manajemen Kinerja PNS
PRE TEST
s.id/pretesskpbaru
POST TEST
s.id/postesskpbaru
BAHAN
COACHING
s.id/BahanCC12
SERTIFIKAT
s.id/SertifikatCC12
MAIN POINTS:
SISTEM
MANAJEMEN
KINERJA PNS
REFORMASI MANAJEMEN KINERJA
PEGAWAI
UU No 5/2014 tentang ASN
UU No 43/1999 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 1974 tentang
Pokok-Pokok Kepegawaian
UU No 8/1974 tentang PP 30/2019
tentang Pokok-Pokok Kepegawaian
PP 46/2011 Pe n i l a i a n K i n e r j a
PNS
Pe n i l a i a n P r e s t a s i
PP 10/1979 Kerja PN
SASARAN KINERJA PEGAWAI
S
Pe n i l a i a n Pe l a k s a
PP 10/1952 n a aPe
n ke r j a a n P
SASARAN KERJA PEGAWAI
NS
D a f t a r Pe r nya t a
DP3
an Kecakapan
Pe g a wa i N e g e r i
PERMENPANRB 8/2021 SISTEM
PERKA BKN NO 1/2013 MANAJEMEN KINERJA PNS
KETENTUAN PELAKSANAAN PP 46
TAHUN 2011 TENTANG PENILAIAN
PRESTASI KERJA
DASAR HUKUM
PENILAIAN KINERJA PNS
(PERATURAN PEMERINTAH 30 TAHUN
2019)
UU 5 TAHUN 2014 PP 11 TAHUN
APARATUR SIPIL 2017
NEGARA MANAJEMEN
PASAL 78 PNS PASAL 230
di IP Daerah
SISTEM MANAJEMEN
KINERJA PNS
Pendahuluan
294 Pages
Ide Baru Perencanaan Kinerja
Pegawai
Penilaian Kinerja Pegawai
Standar Perilaku Kerja
Item 2
47% = 139/294
SISTEM MANAJEMEN KINERJA PNS
4 Tahapan Utama
SISTEM
INFORMASI
KINERJA
PEGAWAI
01 02
Melakukan penyelarasan kinerja (lingkup peran PEMBINAAN KINERJA
dan kendali) Melakukan tinjauan kemajuan kinerja
Menetapkan rencana, indikator, dan target Memberikan on going feedback
kinerja Mengatasi kinerja yang buruk
Mengapresiasi kinerja yang baik
diatur lebih lanjut (mekanisme, format dan contoh) pada PermenPANRB 8/21 Sistem Manajemen Kinerja PNS
PENGEMBANGAN KARIER
PENTINGNYA MANAJEMEN PNS
Mutasi, Promosi
KINERJA PNS dan Pengembangan
Kompetensi berdasarkan
MANAJEMEN kinerja
TALENTA 01
Kinerja pegawai harus
menjadi salah satu
TUNJANGAN
dasar penempatan
talent pool
04
KINERJA
Tunjangan Kinerja
KINERJA
dibayarkan berdasarkan
pencapaian kinerja
03
PENGHARGAAN
PEGAWAI
digunakan untuk
pemberian
penghargaan berdasarkan pada
penilaian kinerja yang objektif dan
transparan.
02
SANKSI
penilaian kinerja PNS yang 05
tidak mencapai target kinerja
dikenakan sanksi administrasi
sampai dengan
pemberhenti
02
TRANSFORMASI
SKP
PP 30/2019 jo
PP 46/2011 Jo PERMENPANRB 8/2021
Perka 1 Tahun 2013 Sistem Manajemen Kinerja
PNS
Sasaran Kerja Pegawai Sasaran Kinerja Pegawai
SKP
MEMUAT MEMUAT
PP 46 Tahun PP 30 Tahun
2011 2019
Periode I Periode II
Penilaian SKP
Penilaian Perilaku Kerja
periode I
SKP
berdasarkan
Perka BKN
1/2013,
ketentuan
pelaksanaan
PP 46/2011
12
KINERJA
hasil kerja yang dicapai oleh setiap PNS
pada organisasi/unit sesuai dengan SKP
(Sasaran Kinerja Pegawai) dan Perilaku
Kerja,
PERENCANAAN
KINERJA (SKP) PNS
Menggunakan kalimat hasil kerja yang
akan dicapai (pencapaian), bukan
kalimat aktivitas.
CONTOH PENCAPAIAN AKTIVITAS KATEGORI
Menyusun materi sosialisasi aplikasi SIMBG √
Layanan penerbitan PBG/ IMB dan SLF √
Permohonan bantuan teknis diproses dengan cepat √
dan akurat
Monitoring dan supervisi √
Verifikasi berkas permohonan bantuan teknis √
disampaikan tepat waktu.
Perbedaan Sosialisasi √
Pencapaian (Hasil
Asistensi/ pendampingan terhadap Pemerintah Daerah √
terkait penggunaan SIMBG
Pemerintah Daerah menggunakan aplikasi SIMBG
Kerja), Aktivitas, untuk penerbitan PBG/ IMB dan SLF
Tidak ada dokumen pengusulan bantuan teknis yang
√
dan Kategori
√
hilang
Mengembangkan aplikasi SIMBG √
Pekerjaan Ide dan inovasi untuk mengembangkan fitur SIMBG
Fasilitasi penyelenggaraan bangunan gedung
√
√
Rencana kinerja pada SKP harus dituliskan Menyusun Draft Kebijakan terkait Bangunan Gedung √
dalam bahasa pencapaian (hasil kerja) Respon terhadap permintaan bantuan teknis dilakukan
bukan aktivitas maupun kategori pekerjaan √
dengan cepat dan memuaskan
Pengawasan √
Hasil analisis kebutuhan biaya disampaikan tepat √
waktu
Kepuasan instansi pengusul √
Menjawab panggilan untuk konsultasi dengan √
pemerintah daerah
Memberikan bimbingan kinerja kepada pegawai di tim √
kerja
Perbedaan Pencapaian (Hasil Kerja), Aktivitas, dan Kategori
Pekerjaan
Rencana kinerja pada SKP harus dituliskan dalam bahasa pencapaian (hasil kerja) bukan aktivitas maupun kategori pekerjaan
PENCAPAIAN
Penyusunan SKP
berdasarkan PP 30/2019 tentang Penilaian Kinerja PNS
JENIS
JABATA BERDASARKAN MEMPERHATIKAN DISETUJUI
N
Perjanjian Kinerja Unit 1. Renstra 1. JPT Utama : Menteri yang
Kerja yang dipimpinnya 2. RKT mengkoordinasikannya
2. JPT Madya : Pimpinan IP
JPT 3. JPT Pratama : Pejabat
Pim. Madya
4. Pemimpin Unit Kerja Mandiri : Pejabat
Pimpinan Tinggi yang mengkoordinasikannya
SKP Atasan Langsung 1. OTK Atasan Langsung
JA 2. Uraian Jabatan
RPJMN/ RPJMD
UU 17/2007; Perpres 18/2020; dan
Permen PPN 9/2019
RENSTRA
UU 5/2014
Dapat mengcascade/mengintervensi
Perpres 29/2014,
PK
PermenPARB 53/2014
SKP JPT
SKP JA SKP JF
OUTCOME
RESULT OUTPUT
Min 60**
LAYANAN
Ket:
*digunakan dalam pembobotan nilai kinerja
**digunakan dalam pembobotan nilai skp
03
STRATEGI
PENYELARASAN
KINERJA JPT ke
JA DAN JF
PENTINGNYA LEADERSHIP
DALAM PENGELOLAAN
KINERJA
JPT/Atasan langsung harus mampu :
1. Memimpin dialog kinerja
bersama bawahannya
2. Menyampaikan ekspektasi
kinerja dan
strategi pencapaian kinerja
3. Selama pelaksanaan kinerja
memberikan ongoing feedback
kepada pegawai yang dipimpinnya
Pejabat yang dinilai JPT/Atasan langsung
SISTEM MANAJEMEN KINERJA PNS
Dalam “Managing Expectation Kinerja Individu”
Tr a n s l a t i n g E x p e c t a t i o n i
MATRIKS PERAN – HASIL PEGAWAI nto 2
role-result based
STARTEGI
(metode)
A
2. Wilayah
3. Beban Target Kuantif
1. Layanan
2. Produk
1. Atasan (JPT) dan bawahan (Ketua Tim beserta anggota) melaksanakan dialog kinerja guna
menentukan strategi pencapaian kinerja (melakukan penyelarasan dengan 2 metode)
RENCANA KINERJA
(KINERJA UTAMA PEGAWAI)
RENCANA
SKP
BEBAN 03
Pada saat penilaian kinerja, capaian kinerja bawahan
TARGET memiliki bobot 100%
WILAYA
H KUANTITATI
F
NON – DIRECT CASCADING (CASCADING TIDAK LANGSUNG)
Pada saat melakukan dialog kinerja atasan harus melakukan cascading melalui penentuan strategi yang tepat kepada bawahannya.
Strategi dibangun dengan pendekatan direct – non direct cascading
LAYANAN NON-DIRECT OUTPUT Rencana Kinerja atasan langsung yang dijabarkan kepada
CASCADING 02 pegawai dibawahnya menggunakan metode non direct
cascading, nilai capaiannya ikut diperhitungkan dalam
perhitungan penilaian Kinerja pegawai.
INDEKS INDEKS
KEBERSIHAN KOTA A KEBERSIHAN KOTA A
NON - DIRECT
KETUA TIM I KETUA TIM II KETUA TIM I KETUA TIM II
TERSEDIANYA
TERSEDIANYA
PERDA KEBERSIHAN
PETUGAS
KOTA A
KEBERSIHAN
(PASUKAN KUNING)
PENINGKATAN
KAPASITAS PETUGAS SOSIALISASI PERDA
KEBERSIHAN KEBERSIHAN KOTA A
CONTOH (DIRECT CASCADING)
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kota A
Operasi pencarian dan pertolongan Operasi pencarian dan pertolongan Operasi pencarian dan pertolongan
di wilayah A dilakukan dengan di wilayah B dilakukan dengan di wilayah C dilakukan dengan
response cepat dan efektif response cepat dan efektif response cepat dan efektif
KETERANGAN:
1. Bobot digunakan dalam menghitung nilai akhir SKP seorang pegawai
2. Bagi JPT yang tidak memiliki kinerja tambahan memiliki total bobot sebesar 100 dengan pembagian:
• Bobot total untuk nilai capaian kinerja hasil (PK/Renstra/Direktif) minimal 60 dan;
• Bobot total untuk nilai capaian kinerja pengungkit (Renaksi/Inisiatif Strategis) adalah maksimal 40
3. Bagi JPT yang memiliki kinerja tambahan diberikan total bobot maksimal sebesar 110 dengan pembagian:
• Bobot total nilai capaian kinerja hasil (PK/Renstra/Direktif) minimal 60,
• bobot total nilai capaian kinerja pengungkit (Renaksi/Inisiatif Strategis) adalah maksimal 40 dan
• Bobot total nilai kinerja tambahan adalah maksimal 10.
KETENTUAN BOBOT PENILAIAN
Metode Ketentuan KINERJA JA
Rencana Kinerja Ada/Tidak Pembagian Bobot
Cascading
Non-Direct 1 Kinerja Utama Ada 80
Kinerja atasan langsung yang diintervensi Ada Maksimal 20
Kinerja Tambahan Ada Maksimal 10
Non - Direct 2 Kinerja Utama Ada 80
Kinerja atasan langsung yang diintervensi Ada Maksimal 20
Kinerja Tambahan Tidak -
Direct 3 Kinerja Utama Ada 100
Kinerja atasan langsung yang diintervensi Tidak -
Kinerja Tambahan Ada Maksimal 10
Direct 4 Kinerja Utama Ada 100
Kinerja atasan langsung yang diintervensi Tidak -
Kinerja Tambahan Tidak -
KETERANGAN
1. Bobot digunakan dalam menghitung nilai akhir SKP seorang pegawai
2. Jika kinerja utama diselaraskan dengan metode direct maka :
• Bobot total untuk nilai capaian kinerja utama adalah 100 poin
• Nilai capaian kinerja atasan yang diintervensi tidak diperhitungkan dalam penilaian.
3. Jika kinerja utama diselaraskan dengan metode non-direct maka :
• Bobot total untuk nilai capaian kinerja utama adalah 80 poin
• Bobot total untuk nilai capaian kinerja atasan yang diintervensi adalah maksimal 20 poin
3. Jika terdapat kinerja tambahan maka bobot total untuk nilai capaian kinerja tambahan adalah maksimal 10 poin.
KETENTUAN BOBOT PENILAIAN
Metode Ketentuan KINERJARencana
JF Kinerja Ada/Tidak Total Bobot
Cascading
Non Direct 1 Kinerja Utama Ada 80
Kinerja atasan langsung/unit Ada Maksimal 20
kerja/organisasi yang diintervensi
Kinerja Tambahan Ada Maksimal 10
KETERANGAN
1. Bobot digunakan dalam menghitung nilai akhir SKP seorang pegawai
2. Jika kinerja utama diselaraskan dengan metode direct maka :
• Bobot total untuk nilai capaian kinerja utama adalah 100 poin
• Nilai capaian kinerja atasan/organisasi/unit kerja yang diintervensi tidak diperhitungkan dalam penilaian.
3. Jika kinerja utama diselaraskan dengan metode non-direct maka :
• Bobot total untuk nilai capaian kinerja utama adalah 80 poin
• Bobot total untuk nilai capaian kinerja atasan/organisasi/unit kerja yang diintervensi adalah maksimal 20 poin
3. Jika terdapat kinerja tambahan maka bobot total untuk nilai capaian kinerja tambahan adalah maksimal 10 poin.
Nilai Capaian PK + Renstra + Direktif × 60% **
Nilai Kinerja
Utama
NILAI NILAI
(Nilai Capaian Renaksi + Inisiatif Strateg𝑖𝑠) × 40%**
SKP PERILAKU
Nilai Kinerja (60%)* (40%)*
(Nilai Capaian Kinerja Tambahan) × 10%**
Tambahan
JABATAN PIMPINAN TINGGI
Ditambahkan pada Nilai Akhir SKP dengan Nilai Nilai Ide
2/3/4/5 sesuai lingkup ide
NILAI
KINERJA
PENILAIA PENETAPAN
PENGAJUAN N USULAN
IDE BARU IDE BARU
IDE BARU
PERHITUNGAN IDE BARU 1. Lingkup tim kerja diberikan 2 poin; masa berlaku 1 tahun
Setelah 2. Lingkup unit kerja diberikan 3 poin; masa berlaku 1 tahun
ditetapkan Ditambahkan dalam bentuk
3. Lingkup instansi diberikan 4 poin; masa berlaku 2 tahun dan
poin saat penilaian kinerja
4. Lingkup nasional diberikan 5 poin. masa berlaku 2 tahun
Perencanaan Kinerja
Riviu
Penyusunan Penetapan
Rencana
Rencana SKP SKP
SKP
Dasar/
“Dilakukan “Memperhatikan “Dapat disusun Inisiasi
secara tingkat jabatan” dgn 2 model” Penge
1
berjenjang” mbang
an
Perencanaan Kinerja
Riviu
Penyusunan Penetapan
Rencana
Rencana SKP SKP
SKP
Dasar/
“Dilakukan “Memperhatikan “Dapat disusun Inisiasi
secara tingkat jabatan” dgn 2 model” Penge
1
berjenjang” mbang
an
Perencanaan Kinerja
Riviu
Matrik Peran Penyusunan Keterkaitan
Hasil SKP JF
Rencana Penetapan SKP
Rencana SKP
SKP
JPT 1 2 3
JA 4 5 6 7
JF 4 5 5a 6 7
Pengelola Kinerja(1)
1. Pengelola Kinerja merupakan jabatan fungsional yang ditetapkan oleh Menteri.
2. Sepanjang belum terdapat pengelola Kinerja pada Instansi Pemerintah, Pejabat Pembina Kepegawaian
membentuk Tim Pengelola Kinerja untuk melakukan reviu sebagaimana dimaksud pada angka 1.
3. Tim Pengelola Kinerja sebagaimana dimaksud pada angka 3 paling kurang terdiri atas unsur:
a) unit kerja yang membidangi kepegawaian/ sumber daya manusia;
b) unit kerja yang membidangi perencanaan Kinerja organisasi; dan
c) unit kerja yang membidangi audit Kinerja organisasi.
4. Kedudukan pengelola Kinerja/ tim pengelola Kinerja disesuaikan dengan kebutuhan masing masing
Instansi Pemerintah.
Kinerja (peran) individu dituangkan dalam Matriks Peran-Hasil. Matriks peran hasil hanyalah sebuah tabel yang mengidentifikasi hasil yang harus
dihasilkan oleh setiap anggota unit kerja untuk mendukung pencapaian tim kerja berdasarkan cascading kinerja.
Langkah 1 Langkah 4
Setelah mengetahui peran individu tuliskan
Tuliskan intermediate outcome/ produk / layanan tim pencapaian/hasil kerja yang menggambarkan ekspektasi
kerja di baris paling atas tabel. atas kinerja dimaksud
Langkah 2 Langkah 5
Pencapaian dari peran individu akan menjadi rencana
Daftar setiap anggota tim kerja atau setiap pekerjaan
kinerja di dalam SKP pegawai
posisikan ke bawah kolom kiri matriks.
Langkah 3
Untuk setiap sel tabel, ajukan pertanyaan ini: Apa yang
harus dihasilkan atau dilakukan oleh anggota unit
(misalkan: menyelesaikan…) untuk mendukung suatu
produk atau layanan?
CONT
NAMA DAN JABATAN PEGAWAI OH
INTERMEDIATE OUTCOME / PRODUK DAN/ATAU LAYANAN TIM KERJA PADA UNIT KERJA
1 MATRI
JPT PRATAMA/PIMPINAN UNIT
level KERJA MANDIRI
IKI 1 JPT
KS IKI 2 JPT IKI 3 JPT
NAMA DAN JABATAN PEGAWAI INTERMEDIATE OUTCOME / PRODUK DAN/ATAU LAYANAN JPT
JPT PRATAMA/PIMPINAN UNIT
IKI 1 JPT IKI 2 JPT IKI 3 JPT
KERJA MANDIRI
Ketua Tim Kerja • Peran hasil (rencana kinerja) • Peran hasil (rencana kinerja) N/A
• Peran hasil (rencana kinerja) • Peran hasil (rencana kinerja)
Ketua Tim Kerja N/A • Peran hasil (rencana kinerja) • Peran hasil (rencana kinerja)
• Peran hasil (rencana kinerja) • Peran hasil (rencana kinerja)
JF yang berada langsung dibawah • Peran hasil (rencana kinerja) N/A • Peran hasil (rencana kinerja)
2 JPT • Peran hasil (rencana kinerja) • Peran hasil (rencana kinerja)
level
Anggota Tim Kerja • Peran hasil (rencana kinerja) N/A • Peran hasil (rencana kinerja)
• Peran hasil (rencana kinerja) • Peran hasil (rencana kinerja)
Panduan dalam memilih indikator kinerja
Anggota Tim Kerja • Peran hasil (rencana kinerja) N/A • Peran hasil (rencana kinerja)
• Peran hasil (rencana kinerja) • Peran hasil (rencana kinerja)
FORMAT
PENYAJIAN SKP
berdasarkan PP 30/2019 tentang Penilaian Kinerja PNS dan PermenPANRB No
8/2021
tentang Sistem Manajemen Kinerja PNS
JENIS - JENIS
KINERJA
KINERJA UTAMA WAJIB ADA
Sasaran pada Rencana Strategis dan Perjanjian Kinerja serta
direktif/penugasan dari pimpinan. Sasaran Renstra
Sasaran PK (Oucome
1
dan/atau Ouput Kendali
Rendah)
MODEL 2 (diisi dengan renaksi/inisiatif (diisi dengan ukuran keberhasilan pelaksanaan renaksi/ (diisi dengan target pelaksanaan renaksi/inisiatif
strategis dalam mencapai PK / insiatif strategis yang terukur) strategis)
DASAR/INISIASI Renstra/ Direktif)
B. KINERJA TAMBAHAN
- (dapat ditambahkan pada tahun - -
berjalan)
(NAMA) (NAMA)
NIP NIP
SASARAN KINERJA PEGAWAI
(NAMA INSTANSI) Periode Penilaian: … Januari sd … Desember … Tahun …
PEGAWAI YANG DINILAI EJABAT PENILAI KINERJA
Nama Nama
NIP NIP
Pangkat/Gol Pangkat/Gol
Ruang Ruang
Jabatan Direktur II Jabatan Direktur Jenderal III
Unit Kerja Direktorat III Unit Kerja Direktorat Jenderal III
PERSPEKTIF NO RENCANA KINERJA INDIKATOR KINERJA INDIVIDU TARGET
(1) (2) (3) (4) (5)
A. KINERJA UTAMA
Penerima 1.
Layanan/Stakeholder
2.
FORM SKP JPT
3.
MODEL Proses Bisnis 4.
5.
PENGEMBANGAN
6.
7.
Penguatan Internal 8.
9.
Anggaran 10.
B. KINERJA TAMBAHAN
(NAMA) (NAMA)
NI NI
Contoh Format Manual Indikator Kinerja JPT
Unit/Penanggung jawab IK: (diisi dengan unit kerja atau pihak yang bertanggung jawab dalam penacapaian indikator)
Unit/Pihak Penyedia Data: (diisi dengan unit kerja atau pihak yang bertanggung jawab dalam menyediakan data ketika pengukuran kinerja)
Sumber Data: (diisi dengan jenis data yang digunakan untuk mengukur kinerja)
B. KINERJA TAMBAHAN
1 Rencana Kinerja Tambahan 1 IKI 1.1 Target 1.1
Catatan Perbaikan:
………………………
JENIS
KINERJA
2 KINERJA TAMBAHAN
JA DAN JF
Kinerja yang tidak terkait TUSI namun masih terkait
dengan kompetensi dan kapasitas pegawai dalam rangka
pencapaian sasaran organisasi dan dibuktikan dengan
surat penugasan atau dokumen lainnya. Dapat berupa
(a) development commitment dan (b) community
involvement
Panduan dalam memilih indikator kinerja
REVIU SKP
JA DAN JF
JABATAN ADMINISTRATOR, PENGAWAS, JF SELAKU KETUA TIM/ KOOR/
SUBKOOR
Kinerja Utama paling kurang berupa:
JENIS 1. outcome antara; dan/atau
KINERJA 2. output kendali sedang.
JA DAN JF 3. output lain dengan kendali paling kurang sesuai dengan jenjang
jabatan dan butir kegiatan Jabatan Fungsional.
JABATAN FUNGSIONAL JABATAN PELAKSANA
Kinerja utama berupa output dengan kendali Kinerja utama paling kurang berupa
paling kurang sesuai dengan jenjang jabatan output kendali tinggi.
dan butir kegiatan Jabatan Fungsional.
(NAMA INSTANSI) SASARAN KINERJA PEGAWAI Periode Penilaian: … Januari sd … Desember … Tahun …
PEGAWAI YANG DINILAI PEJABAT PENILAI KINERJA
Nama Nama
NIP NIP
Pangkat/Gol Pangkat/Gol
Ruang Ruang
Jabatan Jabatan
Unit Kerja Unit Kerja
RENCANA KINERJA
NO ATASAN LANGSUNG RENCANA KINERJA ASPEK INDIKATOR KINERJA INDIVIDU TARGET
YANG DIINTERVENSI*
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
A. KINERJA UTAMA
1 (diisi dengan rencana kinerja yang telah Kuantitas/
FORM SKP JA dituangkan dalam matriks peran dan Kualitas/
hasil serta sesuai dengan tugas Waktu/
pokok jabatan) Biaya
MODEL 2 (diisi dengan rencana kinerja yang telah Kuantitas/
DASAR/INISIASI dituangkan dalam matriks peran dan Kualitas/
hasil serta sesuai dengan tugas Waktu/
pokok jabatan) Biaya
B. KINERJA TAMBAHAN
1. ( (diisi dengan rencana kinerja yang telah
dituangkan dalam matriks peran dan
hasil/direktif/ penugasan diluar tugas
pokok jabatan)
(NAMA) (NAMA)
NI NI
P P
*Dalam hal JA mengintervensi kinerja JPT/ Pimpinan Unit Kerja Mandiri maka dituliskan Rencana Kinerja beserta Indikator Kinerja JPT/Pimpinan Unit Kerja Mandiri yang diintervensi
(NAMA INSTANSI) SASARAN KINERJA PEGAWAI Periode Penilaian: … Januari sd … Desember … Tahun …
PEGAWAI YANG DINILAI PEJABAT PENILAI KINERJA
Nama Nama
NIP NIP
Pangkat/Gol Pangkat/Gol
Ruang Ruang
Jabatan Jabatan
Unit Kerja Unit Kerja
MODEL
dituangkan dalam matriks peran Waktu
dan hasil serta sesuai dengan tugas Biaya
pokok jabatan)
PENGEMBANGAN
B. KINERJA TAMBAHAN
(diisi dengan rencana kinerja
yang telah dituangkan
dalam matriks peran dan
hasil/direktif/ penugasan
diluar tugas pokok
jabatan)
(tempat), (tanggal
PNS yang
penetapan)
dinilai,
Pejabat Penilai,
(NAMA
(NAMA)
)
*Contoh ini adalah form apabila ditetapkan adanya 5 kategori penilaian/standar kinerja yakni Sangat Baik (diatas target), Baik (sesuai target), Cukup (sedikit di bawah target), Kurang (Jauh dibawah target), dan Sangat
kurang (tidak dapat diterima). Kategori Sangat Kurang adalah apabila realisasi di bawah kategori Kurang dan kategori Sangat Baik adalah realisasi di atas Target.
**Dalam hal atasan langsung adalah JPT maka dituliskan Rencana Kinerja berserta IKI JPT yang diintervensi
REVIU SKP
JA DAN JF
FORMAT
REVIU
RENCANA
SKP JA
1. Aspek keselarasan kinerja
2. Aspek kesetaraan kualitas
dan tingkat kendali kinerja
KINERJA
UTAMA
•
•
Kinerja berbasis hasil berdasarkan cascading kinerja atasan langsung
dan organisasi/unit kerja serta terkait butir kegiatan tugas pokok JF
Kinerja dapat dicascading dan tidak ke anggota Tim Kerja
01
REVIU SKP
• Dapat diperoleh dari penugasan atau direktif
JA DAN JF
KINERJA UTAMA JF
SELAKU
KOORDINATOR
/KETUA TIM
KERJA
02
KINERJA langsung dan organisasi/unit kerja, namun tidak memiliki
TAMBAHAN keterkaitan dengan butir kegiatan tugas pokok JF
• Kinerja dibuktikan dengan Surat Penugasan
• Dapat berupa development commitment
dan/atau community involvementt
KETERKAITAN KINERJA UTAMA DENGAN BUTIR KEGIATAN
RENCANA KINERA
HARUS TERKAIT
Dalam menghasilkan suatu output
kinerja, terdapat substansi butir2
Kinerja Utama yang diperoleh dengan cascading kegiatan tugas jabatan JF yang terkait
REVIU SKP
untuk menghasilkan output dimaksud.
JF memperhatikan rentang kendali jabatan fungsional
HUBUNGAN
KINERJA
UTAMA JF BUTIR – BUTIR KEGIATAN
DENGAN
BUTIR
KEGIATAN Butir – butir kegiatan tugas Jabatan JF yang terkait
HARUS TERKAIT
Butir - butir kegiatan tugas jabatan JF dengan kinerja utama pada SKP seoarang JF
mendukung pencapaian output
rencana kinerja JF
Keterkaitan diverifikasi oleh Tim Penilai Angka Kredit, jika kinerja tidak terkait maka
kinerja digolongkan sebagai kinerja tambahan.
SASARAN KINERJA PEGAWAI
(NAMA INSTANSI) Periode Penilaian: … Januari sd … Desember … Tahun …
PEGAWAI YANG DINILAI PEJABAT PENILAI KINERJA
Nama Nama
NIP NIP
Pangkat/Gol Pangkat/Gol
Ruang Ruang
Jabatan Jabatan
Unit Kerja Unit Kerja
*Dalam hal JF mengintervensi kinerja JPT/ Pimpinan Unit Kerja Mandiri/ Organisasi maka dituliskan Rencana Kinerja beserta Indikator Kinerja JPT/Pimpinan Unit Kerja Mandiri
atau Sasaran dan Indikator Kinerja Organisasi yang diintervensi
(NAMA INSTANSI) SASARAN KINERJA PEGAWAI Periode Penilaian: … Januari sd … Desember … Tahun …
PEGAWAI YANG DINILAI PEJABAT PENILAI KINERJA
Nama Nama
NIP NIP
Pangkat/Gol Pangkat/Gol
Ruang Ruang
Jabatan Jabatan
Unit Kerja Unit Kerja
FORM 1 – MODEL
dituangkan dalam matriks peran Waktu
dan hasil serta sesuai dengan tugas Biaya
pokok jabatan)
B. KINERJA TAMBAHAN
PENGEMBANGAN (diisi dengan rencana kinerja
yang telah dituangkan
dalam matriks peran dan
hasil/direktif/ penugasan
diluar tugas pokok
jabatan)
(tempat), (tanggal
PNS yang
penetapan)
dinilai,
Pejabat Penilai,
(NAMA
(NAMA)
)
*Contoh ini adalah form apabila ditetapkan adanya 5 kategori penilaian/standar kinerja yakni Sangat Baik (diatas target), Baik (sesuai target), Cukup (sedikit di bawah target), Kurang (Jauh dibawah target), dan Sangat
kurang (tidak dapat diterima). Kategori Sangat Kurang adalah apabila realisasi di bawah kategori Kurang dan kategori Sangat Baik adalah realisasi di atas Target.
**Dalam hal atasan langsung adalah JPT maka dituliskan Rencana Kinerja berserta IKI JPT yang diintervensi
REVIU SKP
JA DAN JF
FORMAT
REVIU
RENCANA
SKP JA dan
JF 1. Aspek keselarasan kinerja
2. Aspek kesetaraan kualitas
dan tingkat kendali kinerja
Lampiran SKP JF - Keterkaitan Rencana Kinerja dengan Tugas Jabatan/Butir Kegiatan
(NAMA INSTANSI) Periode Penilaian: … Januari sd … Desember … Tahun …
PEGAWAI YANG DINILAI PEJABAT PENILAI KINERJA
Nama Nama
NIP NIP
Pangkat/Gol Pangkat/Gol
Ruang Ruang
Jabatan Kepala Subdirektorat II Jabatan Direktur II
Unit Kerja Direktorat II Unit Kerja Direktorat Jenderal III
ANGKA
NO. RENCANA KINERJA BUTIR KEGIATAN YANG TERKAIT OUTPUT
KREDIT
(1) (2) (3) (4) (5)
A. KINERJA UTAMA
FORM 1
LAMPIRAN SKP
JF 2
FORM 2 – MODEL 3
DASAR/INISIASI
(Nama)
(NIP)
REVIU SKP
JA DAN JF
FORMAT
REVIU
RENCANA
SKP JF
1. Aspek keselarasan kinerja
2. Aspek kesetaraan kualitas
dan tingkat kendali kinerja
PENGUKURAN KINERJA PERIODIK PEGAWAI
Penyebab
• apabila dalam tahun berjalan terdapat kondisi tertentu yang
mengakibatkan perencanaan kinerja memerlukan penyesuaian.
Kondisi Tertentu
• perubahan pemangku jabatan;
• perubahan dalam strategi yang mempengaruhi pencapaian tujuan dan
sasaran (perubahan program, kegiatan, dan alokasi anggaran);
• perubahan prioritas atau asumsi yang berakibat secara signifikan dalam
proses pencapaian tujuan dan sasaran;
• perubahan dikarenakan sakit dan cuti yang waktunyalebih dari 1 (satu) bulan.
• perubahan dikarenakan penugasan kedin
• Alasan lain dari pimpinan unit kerja yang menyebabkan PNS tidak dapat
melaksanakan tugas dan fungsinya yang waktunya lebih dari 1 (satu) bulan meliputi:
1) Pengembangan kompetensi; dan/atau 2) Penugasan untuk mewakili institusi
dan/ataunegara; dan/atau
• kondisi tertentu lainnya.
Mekanisme perubahan SK
1. Pegawai mengajukan rancangan perubahan SKP kepada pejabat penilai Kinerja.
2. Perubahan SKP juga dapat dilakukan dengan inisiatif dari pejabat penilai Kinerja berdasarkan hasil
pemantauan Kinerja dan pembinaan Kinerja.
3. Pegawai dan pejabat penilai Kinerja melakukan dialog Kinerja untuk membahas rancangan perubahan
SKP.
4. Perubahan SKP meliputi:
1. pengurangan/ penambahan rencana Kinerja;
2. penyesuaian indikator Kinerja individu; dan/atau
3. penyesuaian target
5. Setelah disepakati dengan pejabat penilai Kinerja, rancangan perubahan SKP disampaikan kepada
pengelola Kinerja/ tim pengelola Kinerja untuk direviu.
6. Pengelola Kinerja/ tim pengelola Kinerja melakukan reviu sebagaimana yang dilakukan untuk
penetapan SKP.
7. Hasil reviu disampaikan kepada pegawai dan pejabat penilai Kinerja dalam waktu tidak lebih dari 7 hari
kerja.
8. Dalam hal tidak terdapat catatan perbaikan dari pengelola Kinerja/ tim pengelola Kinerja, Rancangan
Perubahan SKP ditandatangani pegawai dan ditetapkan oleh pejabat penilai Kinerja.
Format
Perubaha
n SKP
JPT
Format
Perubahan
SKP JPT
Model
Pengembanga
n
Format
Perubahan
SKP JA
Model
Format
Perubahan
SKP JF
Model
Contoh SKP
PUSKESMAS
Perjanjian Kinerja Puskesmas Tahun 2020
SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET
Meningkatnya kualitas pelayanan Persentase ibu hamil mendapatkan Pelayanan Antenatal sesuai standar 100%
puskesmas Persentase ibu bersalin mendapatkan Pelayanan Persalinan sesuai standar 100%
Persentase bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan neonatal esensial sesuai standar 100%
Persentase balita mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar 100%
Persentase anak usia pendidikan dasar mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar 100%
Persentase penduduk umur 15 sd 59 th mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar 100%
Persentase penderita hipertensi mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar 100%
Persentase penderita diabetes mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar 100%
Persentase ODGJ berat mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar 100%
Persentase orang terduga TBC mendapatkan pelayanan Kesehatan sesuai standar 100%
Persentase penduduk umur 60 th keatas mendaptkan skrining kesehatan sesuai standar 100%
Persentase orang beresiko terinfeksi HIV mendapatkan pemeriksaan HIV sesuai standar 100%
Terkelolanya operasional rutin UPT Jumlah jenis kegiatan operasional rutin yang dilaksanakan 8 jenis
Puskesmas Jumlah paket pemeliharaan yang dilaksanakan (alat, gedung, dan kendaraan) 4 paket
Terpenuhinya jasa pelayanan tenaga Persentase tenaga kesehatan yang terpenuhi jasa pelayanannya 100%
kesehatan Jumlah tenaga dengan perjanjian kerja yang disediakan 2 orang
Tersedianya obat dan bahan medis habis Persentase penyediaan obat-obatan dan bahan medis habis pakai (BMHP) 100%
pakai (BMHP)
Terpenuhinya sarana dan prasarana Persentase paket pembangunan yang terlaksana 100%
puskesmas yang layak fungsi Persentase alat, gedung, dan kendaraan yang terpelihara 100%
Tersedianya alat Kesehatan yang layak Persentase pengadaan alat Kesehatan yang terlaksana 100%
fungsi
Rencana SKP Kepala Puskesmas
Menentukan Rencana Kinerja Koordinator/ Ketua Tim Kerja
dengan Menggunakan Metode Non-Direct Cascading
Matrik Pembagian Peran dan hasil
Rencana SKP Bidan Penyelia (1)
Rencana SKP Bidan Penyelia (2)
Form Keterkaitan AK JF Bidan Penyelia (1)
Form Keterkaitan AK JF Bidan Penyelia (2)
Form Keterkaitan AK JF Bidan Penyelia (3)
Kantor Regional XII BKN
Pekanbaru
Thank You