03 04
masyarakat yang diintegrasikan karena
wewenang / authority yang mengatur
mempunyai wewenang yang bersifat
atau mengendalikan persoalan-persoalan
memaksa dan yang secara sah lebih agung
bersama atas nama masyarakat.
daripada individu atau kelompok, yang
merupakan bagian dari masyarakat itu.
01 02 03
1. Membatasi kekuasaan penguasa Melindungi HAM, Pedoman penyelengaraan
agar tidak bertindak sewenang – maksudnya setiap negara, maksudnya tanpa
wenang, maksudnya tanpa penguasa berhak adanya pedoman
membatasi kekuasaan penguasa, menghormati Hak orang konstitusi negara kita
konstitusi tidak akan berjalan lain dan hak memperoleh tidak akan berdiri dengan
dengan baik dan bisa saja perlindungan hukum kokoh.
kekuasaan penguasa akan dalam hal melaksanakan
merajalela Dan bisa merugikan haknya.
rakyat banyak
d.Konstitusi Indonesia
Dalam proses reformasi hukum dewasa ini berbagai kajian ilmiah tentang UUD 1945, banyak yang melontarkan ide
untuk melakukan amandemen terhadap UUD 1945. Memang amandemen tidak dimaksudkan untuk mengganti sama
sekali UUD 1945, akan tetapi merupakan prosedur penyempurnaan terhadap UUD 1945 tanpa harus langsung mengubah
UUD-nya itu sendiri, amandemen lebih merupakan perlengkapan dan rincian yang dijadikan lampiran otentik bagi UUD
1945.
Suatu hal yang sangat mendasar bagi pentingnya amandemen UUD 1945 adalah tidak adanya sistem kekuasaan
dengan “checksandbalance” terutama terhadap kekuasaan eksekutif.Oleh karena itu bagi bangsa Indonesia proses
reformasi terhadap UUD 1945 merupakan suatu keharusan, karena hal itu akan mengantarkan bangsa Indonesia ke arah
tahapan baru melakukan penataan terhadap ketatanegaraan.
Amandemen terhadap UUD 1945 dilakukan oleh bangsa Indonesia sejak tahun 1999, dimana amandemen
pertama dilakukan dengan memberikan tambahan dan perubahan terhadap pasal 9 UUD 1945. Kemudian amandemen
kedua dilakukan pada tahun 2000, amandemen ketiga dilakukan pada tahun 2001, dan amandemen terakhir dilakukan
pada tahun 2002 dan disahkan pada tanggal 10 Agustus 2002.
Hukum Dasar Tertulis (Undang-Undang Dasar)
Karena sifatnya yang tertulis, maka UUD itu rumusannya tertulis dan
tidak mudah berubah. Menurut E.C.S. Wade dalam
bukunyaConstitutional Law, UUD menurut sifat dan fungsinya adalah
suatu naskah yang memaparkan kerangka dan tugas-tugas pokok dari
badan-badan pemerintahan suatu negara dan menentukan pokok-pokok
cara kerja badan-badan tersebut. Jadi pada prinsipnya mekanisme dan
dasar dari setiap sistem pemerintahan diatur dalam UUD.
Dalam penjelasan UUD 1945 disebutkan bahwa UUD 1945 bersifat
singkat dan supel. UUD 1945 hanya memiliki 37 pasal, adapun pasal-
pasal lain hanya memuat aturan peralihan dan aturan tambahan.
Hukum Dasar Tidak Tertulis (Convensi)
Convensi adalah hukum dasar yang tidak tertulis, yaitu aturan-aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam praktek
penyelenggaraan negara meskipun sifatnya tidak tertulis. Convensi ini mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
· Merupakan kebiasaan yang berukang kali dan terpelihara dalam praktek penyelenggaraan negara.
Tidak bertentangan dengan Undang-Undang Dasar dan berjalan sejajar.
Diterima oleh seluruh rakyat.
Bersifat sebagai pelengkap, sehingga memungkinkan sebagai aturan-aturan dasar yang tidak terdapat dalam Undang-
Undang Dasar.
Contoh-contoh Convensi antara lain sebagai berikut :
It was a conflict
1) Pengambilan with Greatmusyawarah
keputusan berdasarkan Britain and 13 of
mufakat. its colonies
Menurut on (1) dan (4) UUD 1945, segala
pasal 37 ayat
theMPR
keputusan Atlantic
diambil coast of North
berdasarkan America.
suara terbanyak. In tetapi
Akan addition,
sistem it
iniis alsokurang jiwa kekeluargaan sebagai
dirasa
kepribadian bangsa,
known askarena itu dalamStates
the United praktek-praktek
War ofpenyelenggaraan
Independence negara
andselalu
the diusahakan untuk mengambil keputusan
berdasarkan musyawarah mufakat. Pungutan suara ditempuh jika musyawarah mufakat tidak dapat dilaksanakan.
Revolutionary
2) Pidato War Republik Indonesia setiap tanggal 16 Agustus di dalam sidang DPR.
kenegaraan Presiden
3) Pidato presiden yang diucapkan sebagai keterangan pemerintah tentang Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara pada minggu pertama pada minggu bulan Januari setiap tahunnya.
Ketiga hal tersebut dalam batinnya secara tidak langsung merupakan realisasi dari UUD (merupakan pelengkap).
Convensi jika dikehendaki untuk menjadi suatu aturan dasar yang tertulis, tidak secara otomatis setingkat dengan UUD,
melainkan sebagai Suatau ketetapan MPR.
sifat-sifat uud 1945