Anda di halaman 1dari 9

ACTIVITY BASED MANAGEMENT

KELOMPOK 5 ( PENYAJI)

1. ANGGY DIARTA (203020303056)


2. ELINISE VIA TRIWINA (203010303002)
3. NUR ASIAHTUN KHOSANA (203010303041)
4. PUTRI MAHARANI PUJIANTI (203010303013)
5. RAHMANSYAH (203020303066)
6. WAYAN SUJANA (203010303021)

1
PENGERTIAN ACTIVITY BASED
MANAGEMENT
Activity Based Management memfokuskan pada pengelolaan aktivitas untuk meningkatkan efisiensi dan aktifitas,
meningkatkan nilai yang diterima pelanggan, dan memberikan laba bagi perusahaan. Aktivitas utama manajemen adalah
mencari laba untuk kelangsungan hidup perusahaan. Setiap aktivitas harus meperoleh manfaat yang lebih besar dari pada
pengorbanannya karena setiap aktivitas adalah biaya.
Activity Based Management (ABM) adalah pendekatan manajemen yang memusatkan pengelolaan pada aktivitas dengan
tujuan untuk melakukan improvement berkelanjutan terhadap value yang dihasilkan bagi costumer dan laba yang dihasilkan
dari penyedia value tersebut (Mulyadi,2007; 731)
Activity Based Management adalah suatu pendekatan diseluruh sistem dan terintegrasi yang mefokuskan perhatian
manajemen pada berbagai aktivitas dengan tujuan meningkatkan nilai untuk pelanggan dan laba sebagai hasilnya (Hansen
dan Mowen, 2006;11)
Berdasarkan definisi diatas ABM mempunyai dua frasa penting yaitu manajemen berbasis aktivitas berfokus untuk
meningkatkan nilai yang diterima konsumen dan pemusatan pengelolaan aktivitas ini untuk menghasilkan laba dari
penyedia nilai tersebut.

2
TuJuan dan manfaat activity
based management KEUNGGULAN ACTIVITY
Tujuan ABM adalah menambah nilai produk maupun jasa SelainBASED MANAGEMENT
memiliki tujuan dan manfaat disamping Activity
yang diterima oleh konsumen, karena itu dapat digunakan Based Management juga memiliki keunggulan sebagai
untuk meperoleh keutungan dengan menyediakan nilai berikut:
tambah untuk konsumennya. 1. Activity based management mengukur aktivitas proses,
bisnis kunci, mengidentifikasi proses dan aktivitas bisa
Secara garis besar manfaat dari ABM adalah manajemen diperbaiki untuk menurunkan dan biaya untuk meningkatkan
dapat menentukan wilayah untuk melakukan perbaikan nilai (value) bagi pelanggan.
2. Activity Based Management memperbaiki fokus manajemen
operasi, mengurangi biaya, atau meningkatkan nilai bagi
dengan cara mengalokasikan sumber daya untuk
pelanggan. Manfaat ABM menurut Supriyono (1999,356)
menambah nilai aktivitas kunci, pelanggan kunci, produk
adalah: kunci, dan metode untuk mempertahankan keunggulan
• Mengukur kinerja keuangan kompetitif perusahaan.
• Menentukan biaya-biaya
• Mengidentifikasi aktivitas-aktivitas
• Mengelompokkan aktivitas bernilai tambah
• Mengefisienkan aktivitas berniali tambah
• Menjamin pembuatan keputusan
• Menilai penciptaan rangkaian nilai tambah

3
Langkah-langkah activity based
management
Menurut Supriyono (1999;357), langkah-langkah yang diperlukan dalam penerapan ABM adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi aktivitas-aktivitas
2. Membedakan aktivitas yang bernilai tambah dengan aktivitas yang tidak bernilai tambah
3. Menelusuri arus produk atau jasa melalui aktivitas yang terjadi
4. Mebebankan nilai-nilai waktu dan biaya pada setiap aktivitas
5. Menentukan keterkaitan antara aktivitas-aktivitas dengan fungsi-fungsi dan lintas fungsi
6. Membuat arus produk dan jasa lebih efisien
7. Mengurangi dan meniadakan aktivitas yang tidak bernilai tambah
8. Menganalisis dua atau lebih aktivitas yang saling berhubungan
9. Menyempurnakan berkesinambungan

Penerapan Activity Based Management merupakan salah satu strategi yang dapat dipilih oleh perusahaan guna
menghemat biaya dengan cara menganalisis nilai proses sehingga dapat diketahui aktivitas yang berniali tambah dan
tidak
bernilai tambah
Faktor-faktor yang mendukung
keberhasilan penerapan activity based
management

2. Dukungan dan 4. Pelatihan


1. BUDAYA komitmen 3. berkelanjutan
ORGANISASI manajemen PERUBAHAN
puncak PROSES
Jenis-Jenis Activity Based Management
Cooper dan Kaplan Mengelompokkan Penerapan ABM ke dalam dua kategori, adalah sebagai berikut:
• Activity Based Management Operasional
ABM Operasional bertujuan meningkatkan efisiensi operasi dan tingkat penggunaan aset serta
menurunkan biaya. Fokusnya adalah melakukan sesuatu dengan benar dan melakukan aktivitas dengan
lebih efisien. Penerapan ABM operasioanal menggunakan teknik manajemen, proses rekayasa bisnis,
manajemen mutu total dan pengukuran kinerja.
• Activity Based Management Strategis
ABM Strategis berusaha untuk meningkatkan permintaan dan profitabilitas pada efisiensi aktivitas saat
ini atau yang telah ditingkatkan. ABM Strategis berfokus pada pemilihan aktivitas yang tepat untu
operasi. Penerapan ABM Strategis menggunakan teknik manajemen seperti perancangan proses, bauran
lini produk-pelanggan, hubungan dengan pemasok, hubungan dengan pelanggan (penetapan harga,
ukuran pesanan, pengiriman, pengemasan dsb), segmentasi pasar dan saluran distribusi.
Dimensi Activity Based Management
Activity Based Management memiliki dua dimensi, yaitu dimensi biaya dan dimensi proses (Hansen dan Mowen, 2009; 487).
• Dimensi Biaya
Dimensi biaya adalah dimensi ABM yang memberikan informasi biaya mengenai sumber, aktivitas, produk, dan pelanggan.
Dimensi biaya ini bertujuan untuk memperbaiki keakuratan pembebanan biaya. Dimensi biaya atau dimensi Activity-Based
Costing (ABC), didasarkan pada ABC generasi kedua yang merupakan perkembangan lebih lanjut dari ABC generasi pertama.
ABC generasi pertama adalah sistem penentuan biaya produk dan ABC generasi kedua adalah metodologi untuk mengukur dan
menyediakan informasi mengenai biaya sumber-sumber, aktivitas- aktivitas, dan pembebanan biaya pada objek-objek biaya.
• Dimensi Proses
Dimensi proses atau analisis nilai proses adalah dimensi ABM yang memberikan informasi tentang aktivitas apa yang
dikerjakan, mengapa dikerjakan dan seberapa baik dikerjakannya. Tujuan dimensi proses adalah pengurangan biaya. Dimensi
inilah yang memberikan kemampuan untuk mengukur perbaikan berkelanjutan.
CONTOH SOAL ACTIVITY BASED MANAGEMENT
PT Cakra telah mengembangkan standar ideal untuk empat aktivitas, yaitu tenega kerja, bahan baku, inspeksi dan penerimaan. Informasi yang tersedia adalah sebagai berikut:

Aktivitas Pemicu Kos SQ Keterangan: AQ SP


Tenaga Kerja Jam 40.000 42.000 Rp25.000
SQ = kualitas standar (standar quantity)
Bahan Baku Kg 100.000 104.000 30.000
AQ = Kuantitas sesungguhnya (actual quantity)
Inspeksi Jam Inspeksi 0 30.000 12.000
Penerimaan Pesanan 150 SP = Harga Standar175(standard price) Rp50.000

Harga sesungguhnya yang dibayar per unit untuk masing-masing pemicu kos sama dengan harga standar.

Diminta:

1. Hitunglah kos bernilai tambah untuk tenaga kerja

2. Hitunglah kos tidak bernilai tambah untuk bahan baku

3. Hitunglah kos tidak bernilai tambah untuk inspeksi

4. Hitunglah kos sesungguhnya untuk penerimaan

Penyelesaian:

1. Kos Bernilai tambah untuk 2. Kos tidak bernilai tambah untuk 3. Kos tidak bernilai tambah untuk 4. Kos sesungguhnya untuk
tenaga kerja bahan baku: Inspeksi: penerimaan:

Tenaga Kerja = SQ × SP Bahan Baku = (AQ – SQ) × SP Inspeksi = (AQ – SQ) × SP Penerimaan = AQ × SP
= 40.000 × Rp25.000 = (104.000 – 100.000) × Rp30.000 = (30.000 – 0) × Rp12.000 = 175 × Rp500.000
= Rp1.000.000.000 = Rp120.000.000 = Rp360.000.000 = Rp87.500.000
THANKS!
Semoga bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai