Anda di halaman 1dari 12

Kajian Lingkungan Hidup

Strategis

By: Maharaja Botilangi


Landasan Yuridis KLH

• UU No. 32 Tahun 2009 Tentang PPLH, Pasal 15-


18.
• PP No. 46 Tahun 2016 Tentang KLHS
• Permen LHK Nomor P.69/MENLHK/SETJEN/
KUM.1/12/2017 TENTANG PELAKSANAAN PP
NOMOR 46 TAHUN 2016.
• Pasal 1 angka 10 UU 32 tahun 2009: KLHS
adalah rangkaian analisis yang Sistematis,
menyeluruh, dan partisipatif untuk
memastikan bahwa prinsip pembangunan
telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam
pembangunan suatu wilayah dan/atau
kebijakan, rencana, dan/atau program.
• KLHS dibuat dan dilaksanakan oleh
Pemerintah, dan Pemerintah Daerah.
• Pembentukan KLHS dapat berdasarkan
permohonan masyarakat.
• Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) mulai
diperkenalkan sejak tahun 1989, sebagai suatu
penilaian lingkungan hidup yg sesuai untuk
kebijakan, rencana dan program yg bersifat
lebih strategis daripada penilaian yg diterapkan
pada kegiatan individual (Wood & Djeddour,
1989).
• Penilaian lingkungan hidup merupakan proses
mengidentifikasi, mengestimasi, dan
mengevaluasi dampak negatif yg berpotensi
muncul dari kegiatan tersebut (Balaman, 2019)
• KLHS merupakan suatu kajian terhadap
kebijakan, rencana, program, yg termuat
dalam suatu dokumen perencanaan.
• Tujuan dari KLHS untuk mengimplementasi-
kan pembangunan berkelanjutan.
• KLHS merupakan kajian terhadap kebijakan,
rencana, dan program. Baik dalam satu
kesatuan berupa dokumen perencanaan,
ataupun persatuan baik itu kebijakan,
perencanaan, maupun program.
• Sebelum kita mengenal apa itu Kajian
Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), kita sudah
lebih dahulu mengenal istilah AMDAL yaitu
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.
• Kedua istilah tersebut yaitu KLHS dan AMDAL
merupakan Kajian Lingkungan Hidup. Dimana
kedua-duanya merupakan instrumen untuk
mencegah pencemaran dan kerusakan
lingkungan hidup, tetapi berbeda objeknya.
• AMDAL obyeknya Kegiatan secara individu
ataupun proyek, sedangkan KLHS obyeknya
adalah Kebijakan, Perencanaan, dan Program.
• Itulah sebabnya mengapa KLHS disebut strategis.
Karena kalau AMDAL hanya mengarah pada satu
dampak kegiatan sehingga fokus dan lokusnya
kecil. Sedangkan KLHS fokus dan lokusnya
terhadap suatu pengambil kebijakan atau
pengambil keputusan sehingga dianggap suatu hal
yang lebih strategis. (sebelum melakukan kegiatan
maka kebijakannya dinilai dlm bentuk KLHS)
Mengapa KLHS Penting?
• KLHS dipandang perlu untuk melengkapi kajian
lingkungan hidup pendahulunya yaitu AMDAL.
• Kenapa AMDAL perlu dilengkapi dengan KLHS? Karena
AMDAL obyeknya adalah kegiatan atau proyek.
(Misalnya: kegiatan pengembangan infrastruktur,
pengembangan pabrik, pengembangan kota,
pengembagan infrastruktur transport)
• Walaupun masing-masing kegiatan dilakukan AMDAL,
namun kegiatan AMDAL yg satu dengan AMDAL yg
lainnya tidak berhubungan atau tidak berkaitan.
Sehingga ketika kita ingin melihat dampaknya secara
akumulatif itu sulit.
• Beberapa kegiatan yg memang sudah di AMDAL, satu
kegiatan berdampak, dua dan tiga kegiatan berdampak,
diakumulasikan tidak ada instrumen yang meyakinkan
bahwa memang itu dampaknya tidak akan merusak
lingkungan hidup.
• Kekurangan AMDAL tersebut diisi oleh KLHS. Karena
KLHS melihat mulai dari yg strategisnya yaitu mulai dari
kebijakannya. Apakah kebijakannya itu sudah
mempertimbangkan lingkungan hidup, sudah
mempertimbangkan pembangunan yg berkelanjutan.
Sehingga dari kebijakan itu dilihat bagaimana
rencananya, apakah programnya sudah
mempertimbangkan dampak lingkungan.
KLHS sangat penting karena:
• KLHS (Kajian Lingkungan Hidup Strategis)
memiliki peranan penting dalam menjaga
keberlangsungan hidup manusia dengan
mempertimbangkan lingkungan hidup sebagai
bagian dari pertimbangan dalam menyusun
KRP (Kebijakan, Rencana, dan Program).
• KLHS menjadi dasar pertimbangan dalam
pengambilan keputusan untuk menyusun KRP
(Kebijakan, Rencana, dan Program).
Aspek yang perlu dipertimbangan dalam
penyusunan KLHS

• Aspek Teknis
• Proses
• Kelembagaan
• Komunikasi dan Kesepakatan
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai