Anda di halaman 1dari 16

ASSALAMUALAIKUM WR WB

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


“HAKIKAT AGAMA ISLAM”

DOSEN PENGAJAR : DAFRI HARWELI, S.Pd.I.,M.Pd.I


KELOMPOK 2

ANGGOTA:
1) DIAH AYU SAPUTRI (21254311004)
2) Silvia indria gusti (21254311005)
3) Nanda febriyanti (21254311006)
PETA KONSEP

HAKIKAT AGAMA ISLAM

PENGERTIAN AGAMA URGENSI AGAMA


DAN UNSUR- DALAM KEHIDUPAN
UNSURNYA MANUSIA

FUNGSI AGAMA
DALAM KEHIDUPAN

RUANG LINGKUP
KLASIFIKASI AGAMA
DINUL ISLAM
A. PENGERTIAN AGAMA DAN UNSUR-
UNSURNYA

Pengertian di atas mengandung


makna bahwa agama sebagai
pedoman aturan hidup akan
Kata "Agama" menurut istilah Al- memberikan petunjuk kepada
Qur'an disebut Al-Din. Sedangkan manusia sehingga dapat menjalani
secara bahasa, kata "Agama" ini kehidupan ini dengan baik, teratur,
diambil dari bahasa Sanskrit aman, dan tidak terjadi kekacauan
(Sansekerta), sebagai pecahan dari yang berujung pada tindakan
kata-kata "A" artinya "tidak" dan anarkis. Agama merupakan
"gama" artinya "kacau". Maka kata peraturan yang dijadikan sebagai
"Agama" berarti "tidak kacau". pedoman hidup sehingga dalam
menjalani kehidupan ini manusia
tidak mendasarkannya pada selera
masing-masing.
Kata Din dalam Al Qur'an disebut sebanyak 94 kali dalam berbagai makna dan kontek,
antara lain berarti :
 Pembalasan (Q.5 Al Fatihah (1) ayat 4) “pemilik hari pembalasan”
 Undang-undang duniawi atau peraturan yang dibuat oleh raja (Q.S Yusuf (12) ayat
76)
 Agama yang datang dari Allah SWT, bila dirangkaikan dengan kata Allah (QS. Ali
Imran (3) ayat 83)
“maka mengapa mereka mencari agama yang lain selain agama Allah, padahal apa
yang dilangit dan dibumi berserah diri kepada kepadanya, (baik) dengan suka
maupun terpaksa, dan hanya kepadanya mereka dikembalikan?”.
 Agama yang dibawa oleh Rasulullah Muhammad SAW sebagai agama yang benar,
yakni Islam, bila kata din dirangkaikan dengan kata al-haq (QS AtTaubah (9) ayat
33)
“dialah yang telah mengutus rasulnya dengan petunjuk (Al-Quran) dan agama
yang benar untuk diunggulkan atas segala agama, walaupun orang-orang musyrik
tidak menyukai”.
 Agama selain Islam (QS Al Kafirun (109) ayat 6 dan QS Ash Shaf (61) ayat 9)
Unsur-unsur agama

 Tata pengakuan atau kepercayaan terhadap adanya Yang


Agung.
 Tata hubungan atau tata penyembahan yang agung itu dalam

bentuk ritus, kultus, dan pemujaan.


 Tata kaidah/doktrin sehingga muncul balasan berupa

kebahagiaan bagi yang berbuat baik atau jujur, dan


kesengsaraan bagi yang berbuat buruk atau jahat.
 Tata sikap terhadap dunia, yang menghadapi dunia ini

kadang-kadang sangat terpengaruh (involved) sebagaimana


golongan materialisme atau menyingkirkan atau menjauhi
atau uzlah (isolated) dari dunia, sebagaimana golongan
spiritualisme.
b. Urgensi agama dalam kehidupan manusia
 Urgernsi agama dilihat dari segi filosofis
Agama adalah kepercayaan atau keyakinan yg harus dijadikan
pedoman hidup, agar mengetahui tujuan hidup. Filosofinya kita
sedang bernapas tapi tidak melihat oksigen tapi kita bisa
merasakanya. Begitupun dengan tuhan yang tidak terlihat tapi
ada bukti keagungannya.

 Urgensi agama dilihat dari sosiologis


Agama dalam pandangan sosiologis merupakan pandangan hidup
yang harus diterapkan dalam kehidupan masyarakat. Keduanya
mempunyai hubungan saling mempengaruhi dan saling bergantung
antara satu bagian dengan bagian lainnya. Di samping itu agama turut
pula membentuk struktur sosial dalam masyarakat
 Urgensi dilihat dari segi hukum negara dan
agama
Dilhat dari segi hukum, sudah pasti ada nilai-
nilai agama yang telah diyakini bersama,
dijadikan sistem kehidupan mereka dan
mengatur, yang kemudian dianggap sebagai
hukum. Hukum agama ini datang ke
Indonesia bersamaan dengan datangnya
agama. Oleh karena itu, sebagai mayoritas
beragama Islam, maka hukum Islam
merupakan salah satu system yang berlaku di
Indonesia, walaupun memang diakui masih
ada agama lain selain agama Islam yang
dianutnya sebagian kecil masyarakat
Indonesia.
c. Fungsi agama dalam kehidupan

 Fungsi Edukatif (Pendidikan).


 Fungsi Kontrol Sosial.
Ajaran agama secara yuridis (hukum) Ajaran agama membentuk penganutnya
berfungsi menyuruh/mengajak dan makin peka terhadap masalah-masalah sosial
melarang yang harus dipatuhi agar seperti, kemaksiatan, kemiskinan, keadilan,
pribadi penganutnya menjadi baik dan kesejahteraan dan kemanusiaan. Kepekaan
benar, dan terbiasa dengan yang baik ini juga mendorong untuk tidak bisa berdiam
dan yang benar menurut ajaran agama diri menyaksikan kebatilan yang merasuki
masing-masing. sistem kehidupan yang ada.
 Fungsi Perdamaian.
 Fungsi Penyelamat.

Dimanapun manusia berada, dia Melalui tuntunan agama seorang


selalu menginginkan dirinya selamat. /sekelompok orang yang bersalah atau
Keselamatan yang diberikan oleh berdosa mencapai kedamaian batin dan
agama meliputi kehidupan dunia dan perdamaian dengan diri sendiri, sesama,
akhirat. semesta dan Alloh. Tentu dia/mereka harus
bertaubat dan mengubah cara hidup.
 Fungsi Kontrol Sosial.
Ajaran agama membentuk penganutnya
makin peka terhadap masalah-masalah Fungsi Kreatif.
sosial seperti, kemaksiatan, Fungsi ini menopang dan
kemiskinan, keadilan, kesejahteraan mendorong fungsi pembaharuan
dan kemanusiaan. Kepekaan ini juga untuk mengajak umat beragama
mendorong untuk tidak bisa berdiam bekerja produktif dan inovatif
diri menyaksikan kebatilan yang bukan hanya bagi diri sendiri
merasuki sistem kehidupan yang ada. tetapi juga bagi orang lain.
 Fungsi Pembaharuan.

Ajaran agama dapat mengubah  Fungsi Sublimatif (bersifat


kehidupan pribadi seseorang atau perubahan emosi).
kelompok menjadi kehidupan baru. Ajaran agama mensucikan segala
Dengan fungsi ini seharusnya agama usaha manusia, bukan saja yang
terus-menerus menjadi agen perubahan bersifat agamawi, melainkan juga
basis-basis nilai dan moral bagi bersifat duniawi.
kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara
D. RUANG LINGKUP DINUL ISLAM

a) Keyakinan (Akidah)
. Akidah secara bahasa (etimologi) bisa dipahami sebagai ikatan, simpul, dan
perjanjian yang kuat dan kokoh. Ikatan dalam pengertian ini merujuk pada
makna dasar bahwa manusia sejak azali telah terikat dengan satu perjanjian
yang kuat untuk menerima dan mengakui adanya Sang Pencipta yang
mengatur dan menguasai dirinya, yaitu Allah SWT. Selain itu, akidah juga
mengandung cakupan keyakinan terhadap yang gaib, seperti malaikat, surga,
neraka, dan sebagainya

"Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka (manusia) menjawab. "Ya kami


bersaksi bahwa Engkau adalah Tuhan kami." (QS. Al A'raf [7]:172).
Penerimaan manusia terhadap keberadaan Allah SWT sebagai Tuhan satu-
satunya yang disembah merupakan kebenaran sejati. Hal ini erat kaitannya
dengan makna istilah dari akidah.
b) Lingkup norma (syariat)

Secara etimologis, syariat berarti jalan ke tempat pengairan, atau jalan


pasal yang diturut atau tempat mengalir air di sungai (Al-Mannar VI: 413,
dalam Syah, 1992. 11). Di beberapa ayat Al Qur'an ditemukan kata syariat
(misalnya QS. Al-Ma'idah [5]: 48; Asy-Syura [26]: 13, dan Al-Jatsiyah
[45]: 18) yang mengandung arti jalan yang jelas yang membawa kepada
kemenangan, yaitu agama yang ditetapkan untuk manusia. Bagi siapa pun
yang mengikuti jalan yang jelas (agama) Allah SWT, niscaya ia akan
sampai di tempat mengalirnya air sehingga jiwanya menjadi bersih.
Ruang lingkup syariat secara umum dapat dikategorikan dalam dua aspek,
yaitu aspek ibadah dan aspek muamalah.
c) Perilaku (akhlak/behavior)

Ruang lingkup ajaran Islam yang ketiga adalah akhlak. Akhlak merupakan
refleksi dari tindakan nyata atau pelaksanaan akidah dan syariat. Kata
akhlak secara bahasa merupakan bentuk jamak dari kata khulukun yang
berarti budi pekerti, perangai, tabiat, adat, tingkah laku, atau sistem
perilaku yang dibuat. Sedangkan secara terminologis akhlak adalah ilmu
yang menentukan batas antara baik dan buruk, antara yang terbaik dan
tercela, baik itu berupa perkataan maupun perbuatan manusia, lahir dan
batin.

Ruang lingkup ajaran Islam di atas merupakan satu kesatuan yang tak
terpisahkan, yang membentuk kepribadian yang utuh pada diri seseorang
muslim. Inilah salah satu inti penting dari seruan Allah SWT dalam Al-
Qur'an (QS. Al Baqarah [2]: 208) :

Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam


keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah langkah setan.
Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu.
e. Klasifikasi agama

Ditinjau dari sumbernya


agama dibagi dua, yaitu agama
wahyu dan agama bukan
wahyu.
 Agama wahyu
Agama wahyu (revealed religion) adalah agama yang
menghendaki iman kepada Tuhan, kepada para rasul-nya
dan kepada kitab-kitab-nya serta pesan- Nya untuk
disebarkan kepada segenap umat manusia. Wahyu-wahyu
dilestarikan melalui Al-Kitab, suhuf (lembaran-lembaran
bertulis) atau ajaran lisan. Agama wahyu menghendaki
iman kepada Tuhan pemberi wahyu, kepada Rosul-rosul
penerima wahyu dan kepada kitab-kitab kumpulan wahyu
serta pesannya di sebarkan kepada seluruh umat manusia.

 Agama non wahyu


Agama bukan wahyu (agama budaya/cultural religion)
adalah semata-mata kepada ajaran seorang manusia yang
dianggap memiliki pengetahuan tentang kehidupan dalam
berbagai aspeknya secara mendalam.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai