– Bending
• Inti-inti atom terikat oleh ikatan kovalen mengalami
getaran (vibrasi/osilasi) :
1. Vibrasi regangan (stretching vibration) vibrasi yang
menyebabkan perubahan terus menerus pada jarak ikatan.
• Ada 2 jenis vibrasi regangan :
• Vibrasi regangan simetris (symmetrical stretching)
• Vibrasi regangan asimetris (asymmetrical stretching)
2. Vibrasi tekuk (bending vibration) vibrasi yang menyebabkan perubahan
sudut ikatan.
– Ada 4 jenis vibrasi tekuk :
– Rocking
– Scissoring
– Twisting
– Wagging
• Konsep dasar dari spektra vibrasi dapat diterangkan dengan menggunakan molekul
• Dengan menggunakan Hukum Hooke, dua atom tersebut dihubungkan dengan sebuah pegas.
• Persamaan yang diturunkan dari Hukum Hooke menyatakan hubungan antara frekuensi,
massa atom, dan tetapan dari kuatnya ikatan (force constant of the bond).
Hukum Hooke
• Makin rumit struktur suatu molekul, semakin banyak bentuk-
bentuk vibrasi yang mungkin terjadi.
• Akibatnya kita akan melihat banyak pita-pita absorpsi yang
diperoleh pada spektrum infra merah, bahkan bisa lebih
rumit lagi bergantung pada molekul dan kepekaan instrumen.
• Hukum Hooke dapat membantu memperkirakan daerah
dimana vibrasi terjadi.
Prinsip
• Jika senyawa organik dikenai sinar infra-merah yang mempunyai frekuensi tertentu
• Berapa banyak frekuensi tertentu yang melewati senyawa tersebut diukur sebagai
• Persentasi transmitasi dengan nilai 100 berarti semua frekuensi dapat melewati
• Salah satu jenis interferometer yang terkenal dan digunakan dalam spektrofotometer
FTIR adalah interferometer Michelson (penemunya: Albert Abraham Michelson
meraih Nobel dalam bidang fisika atas penemuannya di tahun 1907)
• Kedua instrumen baik dispersif maupun FTIR mampu memberikan spektra senyawa
pada kisaran bilangan gelombang 4000-400 cm -1
Spektrofotometer FTIR
Komponen pada spektrofotometer FTIR:
• A. Sumber sinar
– Sumber sinar yang digunakan Globar atau Nerst untuk daerah IR
tengah (4000-400 cm-1)
– Lampu merkuri tekanan tinggi untuk saerah IR jauh (400-10 cm-1)
– Lampu tungsten halogen untuk IR dekat (12500-4000 cm-1)
• B. Interferometer Michelson
• C. Detektor
– DTGS, deuterium triglisin sulfat
– MCT, merkurium kadmium tellurida
• Komputer
– Komputer berfungsi mengendalikan instrumen, misalkan
dalam hal kecepatan, batas, serta awal dan akhir
scanning
Cara pengolahan sampel
• Teknik transmisi
– Pelet KBr
– Mull
– Lapisan tipis
• Metode reflectance
– ATR
• Teknik transmisi
• Bersifat universal karena bekerja pada sampel padat, cair, gas dan polimer
konsentrasi sampel sehingga jumlahnya sesuai untuk sinar yang melewati sampel
– KBr merupakan bahan yang inert, transparan terhadap sinar IR dan dapat
beraksi sebagai pendukung dan pengencer sampel
– Tahapan penyiapan:
• Sampel dan KBr harus digerus terpisah (Kbr yang digunakan biasanya0,1-2,0%
berat sampel)
• Campuran sampel dan KBr kemudian diletakkan dalam wadah, kemudian ditekan
untuk menghasilkan pelet yang transparan
Teknik transmisi
• Mull
– Dibuat dengan menggerus sampel hingga halus, kemudian dicampur dengan satu atau
dua tetes minyak hidrokarbon parafin cair (Nujol) sehingga merupakan lumpuran.
• Lapisan tipis
– Lapisan tipis padatan sampel dapat diperoleh dengan meneteskan larutan sampel pada
permukaan lempeng NaCl. Pelarut yang digunakan mudah menguap, sehingga akan
didapatkan lapisan tipis pada lempeng NaCl.
Teknik reflectance
• A = εbc
HPLC & GC