Anda di halaman 1dari 35

KIMIA ANALISIS KUANTITATIF

Lisa Andina, M.Sc., Apt.


Putri Indah Sayakti, M.Pharm.Sci.,Apt
PENDAHULUAN
• Atom-atom di dalam suatu molekul tidak dapat diam
melainkan bervibrasi (bergetar).
• Ikatan kimia yang menghubungkan dua atom dapat
dimisalkan sebagai dua bola yang dihubungkan oleh
pegas
• Molekul-molekul poliatom pada saat
menyerap sinar IR memperlihatkan dua jenis
vibrasi molekul :
– Stretching

– Bending
• Inti-inti atom terikat oleh ikatan kovalen mengalami
getaran (vibrasi/osilasi) :
1. Vibrasi regangan (stretching vibration) vibrasi yang
menyebabkan perubahan terus menerus pada jarak ikatan.
• Ada 2 jenis vibrasi regangan :
• Vibrasi regangan simetris (symmetrical stretching)
• Vibrasi regangan asimetris (asymmetrical stretching)
2. Vibrasi tekuk (bending vibration) vibrasi yang menyebabkan perubahan
sudut ikatan.
– Ada 4 jenis vibrasi tekuk :
– Rocking
– Scissoring
– Twisting
– Wagging

Rocking/ goyangan Scissoring/ guntingan Twisting/ pelintiran Wagging/ kibasan


• Spektrum peresapan IR merupakan perubahan simultan dari energi vibrasi dan energi rotasi

dari suatu molekul.

• Kebanyakan molekul organik cukup besar sehingga spektrum peresapannya kompleks.

• Konsep dasar dari spektra vibrasi dapat diterangkan dengan menggunakan molekul

sederhana yang terdiri dari dua atom dengan ikatan kovalen.

• Dengan menggunakan Hukum Hooke, dua atom tersebut dihubungkan dengan sebuah pegas.

• Persamaan yang diturunkan dari Hukum Hooke menyatakan hubungan antara frekuensi,

massa atom, dan tetapan dari kuatnya ikatan (force constant of the bond).
Hukum Hooke
• Makin rumit struktur suatu molekul, semakin banyak bentuk-
bentuk vibrasi yang mungkin terjadi.
• Akibatnya kita akan melihat banyak pita-pita absorpsi yang
diperoleh pada spektrum infra merah, bahkan bisa lebih
rumit lagi bergantung pada molekul dan kepekaan instrumen.
• Hukum Hooke dapat membantu memperkirakan daerah
dimana vibrasi terjadi.
Prinsip
• Jika senyawa organik dikenai sinar infra-merah yang mempunyai frekuensi tertentu

(bilangan gelombang 500-4000 Cm-1 ), sehingga beberapa frekuensi tersebut

diserap oleh senyawa tersebut.

• Berapa banyak frekuensi tertentu yang melewati senyawa tersebut diukur sebagai

'persentasi transmitasi' (percentage transmittance).

• Persentasi transmitasi dengan nilai 100 berarti semua frekuensi dapat melewati

senyawa tersebut tanpa diserap sama sekali.

• Transmitasi sebesar 5% mempunyai arti bahwa hampir semua frekuensi tersebut

diserap oleh senyawa itu


Spektra infra merah propan-1-ol
Area Spektrum Infra-merah
• Daerah gugus fungsi utama : 4000 -1500 cm-1

• Daerah sidik jari : sekitar 500-1500 cm-1 biasanya mempunyai penyerapan


yang sangat beragam dan bermacam-macam dan spesifik untuk setiap
senyawa organik
Beberapa daerah terpenting dalam spektra inframerah
Sumber :
https://www2.chemistry.msu.edu/faculty/reusch/virttxtjml/Spectrpy/InfraRed
Instrumentasi
• Terdapat 2 jenis instrumen:
– Spektrofotometer dispersif

– Spektrofotometer Fourier Transform Infra Red (FTIR)

• Karena perkembangan, sekarang yang lebih banyak digunakan adalah FTIR

• Salah satu jenis interferometer yang terkenal dan digunakan dalam spektrofotometer
FTIR adalah interferometer Michelson (penemunya: Albert Abraham Michelson
meraih Nobel dalam bidang fisika atas penemuannya di tahun 1907)

• Kedua instrumen baik dispersif maupun FTIR mampu memberikan spektra senyawa
pada kisaran bilangan gelombang 4000-400 cm -1
Spektrofotometer FTIR
Komponen pada spektrofotometer FTIR:

• A. Sumber sinar
– Sumber sinar yang digunakan Globar atau Nerst untuk daerah IR
tengah (4000-400 cm-1)
– Lampu merkuri tekanan tinggi untuk saerah IR jauh (400-10 cm-1)
– Lampu tungsten halogen untuk IR dekat (12500-4000 cm-1)
• B. Interferometer Michelson
• C. Detektor
– DTGS, deuterium triglisin sulfat
– MCT, merkurium kadmium tellurida

• Komputer
– Komputer berfungsi mengendalikan instrumen, misalkan
dalam hal kecepatan, batas, serta awal dan akhir
scanning
Cara pengolahan sampel
• Teknik transmisi
– Pelet KBr
– Mull
– Lapisan tipis
• Metode reflectance
– ATR
• Teknik transmisi

• Merupakan cara yang paling populer

• Spektra mempunyai rasio sinyal –noise yang tinggi

• Bersifat universal karena bekerja pada sampel padat, cair, gas dan polimer

• Kelemahannya ada pada kesulitan menyiapkan tebal sampel

• Idealnya tebal sampel 1-20 mikron

• Tantangan penyiapan sampel secara transmisi adalah mengatur ketebalan atau

konsentrasi sampel sehingga jumlahnya sesuai untuk sinar yang melewati sampel

• Kelemahan lain adalah waktu dalam penyiapan sampel


Teknik transmisi
• Pelet KBr
– Digunakan untuk sampel padat

– KBr merupakan bahan yang inert, transparan terhadap sinar IR dan dapat
beraksi sebagai pendukung dan pengencer sampel

– Tahapan penyiapan:
• Sampel dan KBr harus digerus terpisah (Kbr yang digunakan biasanya0,1-2,0%
berat sampel)

• Campuran sampel dan KBr kemudian diletakkan dalam wadah, kemudian ditekan
untuk menghasilkan pelet yang transparan
Teknik transmisi
• Mull
– Dibuat dengan menggerus sampel hingga halus, kemudian dicampur dengan satu atau
dua tetes minyak hidrokarbon parafin cair (Nujol) sehingga merupakan lumpuran.

– Campuran ini kemudian dipindah ke lempeng nNaCl.

– Lempeng NaCl kedua kemudian diletakkan diatas campuran sampel-Nujol, kemudian


ditekan sehinngga merupakan lapisan tipis dan rata diantara dua lempeng tsb.

• Lapisan tipis
– Lapisan tipis padatan sampel dapat diperoleh dengan meneteskan larutan sampel pada
permukaan lempeng NaCl. Pelarut yang digunakan mudah menguap, sehingga akan
didapatkan lapisan tipis pada lempeng NaCl.
Teknik reflectance

• ATR (attenuated total reflectance)


– Teknik ATR digunakan untuk memperoleh spektra
zat padat, cair, semi-padat, dan lapisan tipis.
Aplikasi dalam bidang farmasi

• Analisis kualitatif (elusidasi struktur)


• Analisis kuantitatif
DASAR ANALISIS KUANTITTAIF DENGAN IR

• Dasar Analisis kuantitatif dengan IR  Hukum


Lambert Beer

• A = εbc

• Ada hubungan linier antara absorbansi dengan


konsentrasi
Sinyal yang diukur untuk analisis kuantitatif bisa:
Tinggi puncak
Luas puncak
Rasio tinggi puncak
Rasio area puncak
Next chapter

HPLC & GC

Anda mungkin juga menyukai