SI
NASIONA
L
AYUDIA FEBRIHARTINI (C1C020114) NURFADHILAH (C1C020116)
OLEH :
JENIFER ARDA K M (C1C020115) ALVIN ANDIKA PUTRA (C1C020141)
01
PENGERTIAN
INTEGRASI NASIONAL
adalah proses penyatuan atau pembaruan juga
penyelarasan dari suatu bangsa yang memiliki
perbedaan dalam beberapa aspek sehingga
menjadi suatu kesatuan nasional yang utuh.
02
ASPEK – ASPEK INTEGRASI NASIONAL
1. ASPEK POLITIK
Dalam hal ini integrasi politik terbagi menjadi dua dimensi yaitu dimensi vertikal dan dimensi horizontal.
● Secara vertikal :
mempersatukan masyarakat dengan pemerintahan, bagaimana cara agar hubungan antara masyarakat dan
pemerintahan bisa bersatu dan saling mempercayai serta mengandalkan satu sama lain.
● Secara horizontal :
mempersatukan antar masyarakat. dimana indonesia sendiri memiliki kemajemukan di beberapa aspek, seperti
agama, suku, budaya, ras, dan lain sebagainya bagaimana cara agar masyarakat bisa saling bekerja sama,
rukun, dan bersatu walau dengan banyak perbedaan tadi.
2. Aspek Ekonomi
Maksud dari aspek ekonomi ini yaitu proses menyatukan berbagai daerah guna memenuhi
kebutuhan hidup rakyat, dengan kata lain masing-masing daerah saling membutuhkan, saling membantu
dalam menciptkan kesejahteraan rakyat.
Semisal di daerah pegunungan yang kaya akan hasil sayuran mengirim ke kota, kemudian dari kota
mengirim bahan-bahan rumah tangga yang lain. Aspek integrasi ekonomi juga dapat tercipta melalui
penarikan pajak, daerah-daerah dengan hasil yang melimpah dapat membantu daerah-daerah yang tertinggal
dari segi ekonomi.
Dengan adanya aspek integrasi ekonomi ini kemudian membuat dilakukannya penghapusan (pencabutan)
hambatan-hambatan antara daerah yang memungkinkan ketidaklancaran hubungan antara keduanya, misal
peraturan, norma, prosedur dan pembuatan aturan bersama yang mampu menciptakan keterpaduan di bidang
ekonomi.
3. Aspek Sosial Budaya
Konsentris ketiga (tanah sebrang) adalah negara-negara sahabat di Dengan kata lain pemerintah tidak memiliki dukungan massa yang berarti.
mana Majapahit menjalin hubungan diplomatik dan hubungan Integrasi model kolonial ini tidak mampu menyatukan segenap keragaman
dagang, antara lain dengan Champa, Kamboja, Ayudyapura bangsa Indonesia tetapi hanya untuk maksud menciptakan kesetiaan tunggal
(Thailand). pada penguasa kolonial.
3.Model integrasi nasional Indonesia
Model integrasi ketiga ini merupakan proses berintegrasinya bangsa Indonesia sejak bernegara
merdeka tahun 1945. Meskipun sebelumnya ada integrasi kolonial, namun integrasi model ketiga ini
berbeda dengan model kedua.
Integrasi model ketiga dimaksudkan untuk membentuk kesatuan yang baru yakni bangsa Indonesia
yang merdeka, memiliki semangat kebangsaan (nasionalisme) yang baru atau kesadaran kebangsaan
yang baru.
Model integrasi nasional ini diawali dengan tumbuhnya kesadaran berbangsa khususnya pada diri
orang-orang Indonesia yang mengalami proses pendidikan sebagai dampak dari politik etis
pemerintah kolonial Belanda. Mereka mendirikan organisasi-organisasi pergerakan baik yang bersifat
keagamaan, kepemudaan, kedaerahan, politik, ekonomi perdagangan dan kelompok perempuan.
05
Tahapan-tahapan Pertumbuhan Kesadaran
Berbangsa Melalui Integrasi
1) Masa Perintis
Masa perintis adalah masa mulai dirintisnya semangat kebangsaan melalui pembentukan organisasi-organisasi
pergerakan. Masa ini ditandai dengan munculnya pergerakan Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908.
Kelahiran Budi Utomo diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional.
2) Masa Penegas
Howard Wriggins dalam Muhaimin & Collin MaxAndrews (1995) menyebut Pengembangan
integrasi suatu bangsa dapat dilakukan melalui lima strategi atau pendekatan untuk menentukan
tingkat integrasi yakni:
• Ancaman dari dalam negeri, yaitu: ● Contoh ancaman nonmiliter antara lain:
1. Pemberontakan bersenjata 1. Pengaruh gaya hidup kebarat-baratan
2. Konflik horisontal 2. Tidak mencintai budaya sendiri
3. Aksi teror 3. Tidak menggunakan produk dalam negeri
4. Sabotase
5. Aksi kekerasan yang berbau SARA Ancaman nonmiliter mempunyai karakteristik yang berbeda dengan
6. Gerakan separatis (upaya pemisahan diri untuk membuat negara baru) ancaman militer. Ciri-ciri ancaman nonmiliter adalah tidak bersifat fisik
dan bentuknya tidak terlihat.
KESIMPULAN:
Integrasi nasional diperlukan guna membangkitkan kesadaran akan identitas bersama, menguatkan identitas
nasional, dan membangun persatuan bangsa.
Integrasi berkebalikan dengan disintegrasi. Jika integrasi menyiratkan adanya keterpaduan, kesatuan dan
kesepakatan atau konsensus, disintegrasi menyiratkan adanya keterpecahan, pertentangan, dan konflik.
Sehingga dalam menjalani proses pembentukan sebagai satu bangsa, beragama suku bangsa ini mencita-
citakan suatu masyarakat baru yaitu sebuah masyarakat politik yang dibayangkan (imagined political community).
Masyarakat politik yang dibayangkan adalah yang akan memiliki rasa persaudaraan dan solidaritas yang
kental, memiliki identitas kebangsaan dan wilayah kebangsaan yang jelas serta memiliki kekuasaan kebangsaan.
TERIMA
KASIH