Anda di halaman 1dari 8

MAHRAM

Dosen Pengampu :
Lailatul Fitriah
Kelompok llll :
Jihan Faisal Fadli
20.42.023120
Nor Aika stiyastuti
20.42.023413
Yulian Rahmah
20.42.023411
Iin arbainah
20.42.023581
Inka nurjanah sapitri
20.42.022823
PENGERTIAN MAHRAM

Mahram yakni wanita yang haram dinikahi, baik yang masih


konservatif maupun yang sudah maju.

Secara garis besar mahram menurut Prof. Dr. Abdul Rahman dalam
bukunya yang berjudul Fiqih munakahat adalah:
larangan kawin antara seorang pria dan seorang wanita menurut
Syara.
Di dalam Al-Qur‟an dijelaskan tentang tiga belas, atau
kelompok yang tidak boleh dinikahi. Berdasarkan penyebabnya,
ketiga belas orang atau kelompok ini dapat dibagi jadi tiga
golongan :

Pertama kedua ketiga

Golongan karena persusuan,


Golongan karena hubungan darah, baik yang menyusukan ataupun Golongan karena pertalian perkawinan.
wiladah (melahirkan),nasab atauketurunan;
akibat hubungangenealogi , baik secara vertikal saudara yang sepersusuan .
atau secara horizontal.
Assignment
ulama hadis berpendapat bahwa yang dimaksud mahram adalah mereka
yang haram untuk dinikahi karena nasab, radla’atau karena hubungan
pernikahan.

Sedangkan Imam Nawawi menambahkan bahwa mahram bagi perempuan


adalah mereka yang diharamkan menikahinya selama-lamanya baik karena
nasab, radla’ atau pernikahan.
Penekanan selamanya ini menurut al-Nawawi penting karena
saudara ipar perempuan atau bibi dari istri keharaman untuk menikahi
menjadi hilang kalau istri meninggal. Dengan demikian sudah tidak
menjadi mahram lagi.
MACAM MACAM MAHRAM

Menurut syara larangan tersebut


terbagi dua: yaitu halangan abadi dan
halangan sementara.
Diantara halangan-halangan abadi
yang telah disepakati dan ada pula
yang masih diperselisihkan diantaranya
:
Halangan yang telah disepakati
1. Larangan nikah karena Nasab (keturunan)
Dalam memilih calon pasangan hidup berkeluarga, Nabi Muhammad SAW. Telah menentukan
beberapa kriteria seseorang untuk dapat dinikahi, diantaranya: tidak ada Dalam pertalian
darah, sudah dewasa (baligh) dan berakal, dan berkemampuan, baik material maupun
immaterial.
2. Larangan Pembebasan (karena pertalian semenda atau perkawinan):
Ada empat orang yang telah dinyatakan Al-Qur‟an tidak boleh dinikahi karena sebab
perkawinan, keempat orang itu adalah ibunda istri (mertua), anak-anak istri, istri anak
kandung (menantu), dan istri bapak.
3. Larangan kawin karena hubungan sesusuan
Berdasarkan lanjutan surat An-Nisa ayat 23 yang artinya :
( Ibu-ibumu yang menyusui kamu; saudara perempuan sepersusuan )

Maksud ibu disini ialah ibu, nenek dan seterusnya keatas. Dan yang dimaksud dengan anak
perempuan ialah anak perempuan, cucu perempuan dan seterusnya ke bawah, demikian juga
yang lainlainnya. Sedang yang dimaksud dengan anak-anak istrimu yang dalam
pemeliharaanmu, menurut jumhur ulama termasuk juga anak tiri yang tidak dalam
pemeliharaannya.
Jika diperinci hubungan sususan yang diharamkan ialah:
• ibu susuan
• nenek susuan
• Bibi susuan
• keponakan Susuan perempuan
• saudara susuan perempuan
Halangan yang diperselisihkan Halangan-halangan sementara
1. Zina/(Perempuan pezina).
Yang dimaksud perempuan pezina disini adalah
perempuan-perempuan tunasusila yang terang- 1. Halangan bilangan
terangan melakukan perzinaan dan menjadikan 2. Halangan mengumpulkan
naya sebagai profesi. 3. Halangan kehambaan
2. Li‟an (Wanita yang haram dinikahi 4. Halangan kafir
karna sumpah li‟an). 5. Halangan ihram
Seorang suami yang menuduh istrinya berbuat zina
tanpa mendatangkan empat orang saksi, maka 6. Halangan sakit
suami diharuskan bersumpah empat kali dan 7. Halangan perceraian tiga kali
kelima kali dilanjutkan dengan menyatakan bagi suami yang menceraikan
bersdia menerima laknat Allah SWT apabila
tindakannya itu dusta. Istri yang mendapat 8. Halangan peristrian
tuduhan itu
bebas dari hukuman zina kalau mau bersumpah seperti
sumpah suami diatas empat kali dan yang kelima
kalinya diteruskan bersedia menerima laknat bila
tuduhan suami itu benar. Sumpah demikian
disebut sumpah li‟an. Apabila terjadi sumpah
li‟an antara suami istri maka putuslah hubungan
perkawinan keduanya untuk selama-lamanya.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai