Anda di halaman 1dari 23

PENGGABUNGAN BADAN USAHA

(BUSINESS COMBINATIONS)
Nama
Kelompok:
Tari Oktavia Hardian
(5304191234)
Putri Sanvira (5304191243)
Sri Wulandari (5304191244)
Meli (5304191246)
Rima Mustika (5304191249)
PENGERTIAN

Penggabungan Badan Usaha adalah usaha untuk


menggabungkan suatu perusahaan dengan satu atau
lebih perusahaan lain kedalam satu kesatuan
ekonomis.
Usaha Mengembangkan Perusahaan

01
Mengadakan ekspansi (perluasan usaha) dari
usaha yang telah ada atau Internal Business
Expansions.

02
Mengadakan penggabungan badan usaha atau
External Business Expansions.
External Business Expansion terbagi menjadi 2
cara:
1.
Penggabungan 2.
badan usaha Pemilikan
sebagian besar
saham-saham
perusahaan lain.
Bentuk-Bentuk
Penggabungan Badan
Usaha
Dari segi jenis usaha perusahaan yang
bergabung

Penggabungan Penggabungan Penggabungan


Horizontal Vertikal Konglomerat
Dilihat menurut kejadian hukumnya

Merger Konsolidasi
Persoalan yang timbul dalam Penggabungan
Perusahaan
Masalah Kontribusi Relatip Perusahaan Yang
Bergabung

Kontribusi relatip dari Kontribusi relatip dari laba


kekayaan bersih yang diproyeksikan
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan
dasar yang akan dipakai didalam menentukan
besarnya kontribusi relatip dari masing masing
pihak
Apakah perusahaan yang baru Apakah perusahaan yang baru
dibentuk akan dibentuk akan
mengeluarkan satu jenis mengeluarkan dua atau
atau golongan surat lebih jenis (golongan) surat
berharga (modal saham saja) berharga (modal saham).
Penggabungan perusahaan dengan
mengeluarkan satu jenis modal saham
Jika kemampuan untuk memperoleh laba dari masing-masing
perusahaan yang bergabung relatip sama dan satu jenis modal saham
dikeluarkan untuk maksud penggabungan perusahaan, maka modal
saham tersebut dapat dibagikan sesuai dengan jumlah kekayaan bersih
yang diserahkan. Akan tetapi jika kemampusan untuk memperoleh laba
berbeda-beda dari perusahaan yang satu dengan perusahaan lainnya
dan satu jenis modal saham akan dikeluarkan, maka cara membagikan
modal saham kepada amsing-masing pihak harus didasarkan
disamping kekayaan bersih riil yang diserahkan perlu diperhitungkan
juga adanya kemampuan lebih untuk mendapatkan keuntungan dari
masing-masing pihak.
Penggabungan perusahaan dengan
mengeluarkan dua atau lebih jenis modal
saham
Cara mengalokasikan modal saham tersebut,
jika dikeluarkan lebih dari satu jenis diatur
sebagai berikut:
• Keuangan relatip dari masing-masing pihak harus dikapitalisasikan
dengan suatu tingkat atau prosentase tertentu. Dengan catatan bahwa
prosentase tersebut tidak boleh melampaui tingkat/prosentase)
keuntungan paling rendah yang dicapai oleh salah satu pihak.

• Saham prioritas harus dikeluarkan dan dibagikan kepada masing-


masing pihak, sesuai dengan jumlah kekayaan bersih riil yang
diserahkan.

• Saham biasa yang dikeluarkan adalah sebesar selisih antara modal


saham yang harus dikeluarkan, dikurangi jumlah modal saham prioritas.
Masalah Akuntansi Dalam Penggabungan Badan
Usaha
Jika dilihat dari segi akuntansi, apabila dua atau lebih badan
usaha diselenggarakan bersama atau digabungkan, dengan
tujuan untuk melanjutkan usaha-usahanya yang terdahulu,
sebagai akibat adanya kombinasi tersebut dibedakan ke dalam
dua macam cara pencatatan, yaitu :
- Pembelian (by purchase).
- Penyatuan kepentingan (by pooling of interest).
Penggabungan Badan Usaha atas dasar
Pembelian
Apabila didalam suatu kombinasi usaha dari dua atau lebih
badan usaha, di mana bagian yang terpenting dari pemilikan
perusahaan atau perusahaan-perusahaan yang diperoleh itu di
eliminasikan. Atau apabila penggabungan badan usaha
tersebut berakibat para pemilik perusahaan yang bergabung
tidak lagi ikut berpartisipasi secara substansiil di dalam
perusahaan tunggal yang dibentuk. Dengan kata lain sebagai
akibat kombinasi usaha itu terjadi (timbul) suatu pemilikan
baru.
Prosedur Akuntansi Penggabungan Badan
Usaha atas dasar “Pembelian”
Apabila suatu kombinasi usaha dianggap suatu “pembelian” maka
harta kekayaan yang diperoleh dalam transaksi penggabungan hrus
dicatat dalam buku-buku usaha yang memperolehnya atas dasar harga
perolehannya (at cost) yang diukur dengan uang. Atau dalam hal
pembayaran tidak dilakukan secara tunai, harus diukur dengan
menilainya secara wajar sesuai dengan kejadiannya, atau ndengan nilai
yang wajar dari harta kekayaan yang bersangkutan, mana yang paling
jelas dapat dibuktikan.
Dengan kata lain apabila suatu kombinasi usaha dianggap sebagai
“pembelian”, harus dipakai dasar pencatatan terhadap aktiva yang
diperoleh sebagaimana halnya pada prosedur pencatatan dalam
pembelian aktiva.
Penggabungan Badan Usaha atas dasar
Penyatuan Kepentingan (by pooling of
interest)
Dari segi akuntansi, penggabungan badan usaha atas dasar penyatuan
kepentingan terjadi apabila :

“Pada suatu kombinasi usaha dari dua atau lebih bdan usaha, dimana
pemegang-pemegang dari bagian penting atas pemilikan masing-masing badan
usaha itu menjadi pemilik dari badan usaha yang kemudian memiliki harta
kekayaan dan usaha-usaha dari perusahaan-perusahaan yang bergabung, baik
secara langsung atau melalui satu atau lebih anak perusahaan”.
Prosedur Akuntansi - Penggabungan Usaha atas
Dasar “Penyatuan Kepentingan”
Menurut konsep pooling of interest, badan usaha yang baru di anggap sebagai
kelanjutan dari semua badan usaha yang bergabung, baik dalam bentuk suatu
badan usaha yang tunggal maupun sebagai induk perusahaan dengan satu atau
beberapa anak perusahaan.

Oleh sebab itu apabila ada satu atau lebih dari badan usaha yang bergabung itu
tetap melanjutkan eksistensinya dalam suatu bentuk hubungan yang terdapat
persyaratan-persyaratan untuk adanya pooling of interest, maka gabungan atas
saldo laba yang tidak dibagi di dalam neraca konsolidasi adalah merupakan
keharusan.
Contoh
soal :
PT.ABADI membeli 80% saham yang beredar milik PT. JAYA. Pada saat
pembelian tersebut keadaan neraca PT JAYA adalah sebagai berikut :

Kas . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Rp 200.000,00
Persediaan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Rp 3.800.000,00
Persekot biaya . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Rp 1.200.000,00
Tanah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Rp 3.000.000,00
Bangunan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Rp 1.500.000,00
Mobil . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Rp 3.500.000,00
Hutang dagang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Rp 300.000,00
Hutang obligasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Rp 900.000,00

Setelah terjadinya transaksi pembelian tersebut, pada buku PT. ABADI timbul
rekening KHPDNB sebesar Rp 4.600.000,00.
Berdasarkan data diatas, jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini :
 Berapakah jumlah investasi saham PT. JAYA
 Berapakah besarnya eliminasi atas modal PT. JAYA pada saat akan di susun
neraca konsolidasi
 Apabila diketahui jumlah saham yang beredar milik PT. JAYA sebanyak
30.000 lembar, berapakah nilai nominal perlembar saham PT. JAYA
Penyelesaian
nya :
Langkah 1 : menentukan asset bersih PT. JAYA

Aset bersih = Total asset – Total hutang

= Rp 13.200.000 – Rp 1.200.000,00

= Rp 12.000.000,00

 Jumlah investasi saham = (80% x asset bersih) + KHPDNB

= Rp 9.600.000,00 + Rp 4.600.000,00

= Rp 14.000.000,00

 Besarnya eliminasi saham PT. JAYA : Rp 9.600.000,00


 Nilai nominal perlembar saham PT. JAYA = asset bersih / lembar saham

= Rp 12.000.000,00 / Rp 30.000,00

= Rp 400

Jadi nilai saham nominal/saham yang beredar sebanyak 30.000 lembar.


THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai