Anda di halaman 1dari 25

PANCASILA SEBAGAI DASAR

NILAI PENGEMBANGAN ILMU

Muhammad Salisul Khakim, S.IP., M.Sc


Nur Fitri Mutmainah, S.IP.,MPA
Universitas Aisyiyah Yogyakarta
Suatu perbuatan baik bukan hanya
karena tidak bertentangan dengan
nilai-nilai Pancasila, namun sesuai &
mempertinggi nilai tersebut:

1. Nilai Ketuhanan
2. Nilai Kemanusiaan SISTEM
3. Nilai Persatuan ETIKA
4. Nilai Kerakyatan PANCASILA
5. Nilai Keadilan
Suatu perbuatan baik bukan hanya
karena tidak bertentangan dengan
nilai-nilai Pancasila, namun sesuai &
mempertinggi nilai tersebut:

1. Nilai Ketuhanan
2. Nilai Kemanusiaan SISTEM
3. Nilai Persatuan ETIKA
4. Nilai Kerakyatan PANCASILA
5. Nilai Keadilan

AKTUALISASI
PENGEMBANGAN IPTEK
Dalam konteks pengembangan ilmu, kebanyakan
orang sering mencampuradukkan antara
kebenaran (non-cumulative) dan kemajuan
(cumulative), sehingga pandangan seseorang
tentang kebenaran terpengaruh oleh kemajuan
yang dilihatnya. Relasi Iptek & budaya merupakan
persoalan yang sering diperdebatkan.
(Kuntowijoyo, 2006: 4)
TER o Sej
arah
ilmu
o Urg peng
etah
ensi uan
peng
o Mas emb
MAT

alah anga
/Bah n il m
o Pok aya
iptek
u
ok n
ilai p
o Kon enge
m
nsep mban
peng Panca gan
emb sila i lmu
anga seba
n ipt gai d
ek asar
PILAR ILMU Paradigma ilmu pengetahuan tidak pernah
PENGETAHUAN selesai dan tidak mungkin lepas dari
mekanisme keterbukaan terhadap koreksi,
sehingga ilmuwan dituntut mencari alternatif
pengembangannya melalui kajian/penelitian:

Ontologis:
memberi landasan penyusunan asumsi

Epistemologis:
menentukan keabsahan disiplin ilmu

Aksiologis:
menjadi pertimbangan nilai
YUNANI KUNO
ILMU DALAM (6 SM)
PERSPEKTIF
ABAD TENGAH
HISTORIS (5 M)

ABAD MODERN
(Abad 18-19)

ABAD KONTEMPORER
(– sekarang)
1 YUNANI KUNO 6 SM

 Ilmu pengetahun lahir, kedudukannya


identik dengan filsafat bercorak
mitologis. Alam dengan berbagai
aturannya diterangkan secara
theogoni, peranan dewa sebagai
unsur penentu sesuatu.
 Timbul gerakan demitologisasi
(Socrates, Plato & Aristoteles), dgn
kemampuan rasionalitas maka filsafat
telah berkembang menjadi ilmu
pengetahuan yg teoritis & praktis.
2 ABAD TENGAH 5 M

 Pudarnya kekuasaan Romawi


mengisyaratkan datangnya tahapan
baru, filsafat yang mengabdi pada
agama / Ancilla Theologiae (Augustinus
& Thomas Aquinas).
 Filsuf Arab (Al Kindi, Al Farabi, Ibnu
Sina, Ibnu Rusyd, Al Gazali) juga
menyebarkan filsafat Aristoteles ke
Cordova/Spanyol.
 Wells dalam karyanya The Outline of
History (1951) mengatakan: “Jika orang
Yunani adalah Bapak metode ilmiah,
maka orang muslim adalah Bapak
angkatnya”.
3 ABAD MODERN 18-19 M

 Dipelopori Renaissance 15M &


dimatangkan Aufklaerung 18M, filsafat
berevolusi pada tahap modern.
Kebebasan telah dimiliki kembali oleh
manusia, & mengarah pada sekuler,
yaitu pembebasan dari kedudukan
koloni & subkoloni agama.
 Filsafat ditinggalkan oleh ilmu-ilmu
cabang dgn metodologinya masing-
masing mengembangkan
spesialismenya sendiri. Lepasnya ilmu-
ilmu cabang dr batang filsafatnya
diawali oleh ilmu-ilmu alam.
4 ABAD KONTEMPORER

IPTEK secara ekstensif mengubah budaya


manusia secara intensif. Perubahan
masyarakat pada masa transisi simultan:
1.Budaya agraris tradisional – industri
modern. Masa transisi peran mitos diambil
alih logos (akal pikir).
2.Budaya etnis kedaerahan – nasional
kebangsaan, menuju kesatuan pranata
kebudayaan tegaknya negara bangsa.
3.Budaya nasional kebangsaan – global
mondial. Persepsi nilai universal &
primordial menuju kesadaran mondial yg
konkret.
Standarisasi terhadap
Implikasi globalisasi

Di satu pihak ingin mempertahankan


nilai budaya lama yang diimprovisasikan
untuk melayani perkembangan baru
(budaya sandingan).
Di lain pihak muncul tindakan melawan
perubahan yang dirasakan sebagai
penyebab kegerahan dan keresahan dari
mereka yang merasa dipinggirkan,
(budaya tandingan)
Relasi antara Iptek,
Nilai Budaya dan Agama :

...?
Relasi antara İptek dengan
Nilai Budaya dan Agama:

1. Iptek yg gayut dengan nilai budaya


& agama sehingga pengembangan
iptek harus senantiasa didasarkan
atas sikap human-religius.
2.Iptek yg lepas sama sekali dari
norma budaya & agama, terjadi
sekularisasi yg berakibat kemajuan
iptek tanpa nilai human-religius.
3.Iptek yg menempatkan nilai agama
dan budaya sebagai mitra dialog di
saat diperlukan.
Urgensi Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi

...?
Urgensi Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi:

 Ilmu-ilmu empiris tumbuh berkembang


cepat seiring dengan perkembangan
peradaban manusia, tidak diimbangi
kesiapan mentalitas masyarakat.
 Teknologi merambah berbagai bidang
kehidupan secara ekstensif dan
mempengaruhi berbagai sendi
kehidupan secara intensif. Merubah
pola pikir & budaya manusia, nyaris
menggoyahkan eksistensi kodrati
manusia sendiri (Iriyanto, 2005).
Masalah / Bahaya Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi

...?
Masalah / Bahaya Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi:

1. Pluralitas
nilai yg berkembang dgn
kemajuan iptek menimbulkan
perubahan cara pandang manusia
tentang kehidupan.
2.Kemajuan iptek terhadap lingkungan
hidup membahayakan eksistensi hidup
manusia masa yang akan datang.
3.Perkembangan iptek didominasi negara-
negara Barat dengan politik global,
mengancam nilai-nilai khas kehidupan
bangsa Indonesia
KONSEP
PANCASILA SEBAGAI 1. Setiap iptek yang dikembangkan di
DASAR NILAI Indonesia harus menyertakan nilai-nilai
PENGEMBANGAN Pancasila sebagai faktor internal
IPTEK pengembangan iptek itu sendiri.
2.Nilai-nilai Pancasila sebagai rambu
normatif pengembangan iptek, untuk
mengendalikan agar tidak keluar dari
cara berpikir & bertindak bangsa.
3.Setiap pengembangan iptek harus
berakar dari budaya & ideologi bangsa
Indonesia sendiri (indegenisasi
/mempribumian ilmu).
PANCASILA SBG DASAR NILAI

PENGEMBANGAN IPTEK

1. Melengkapi ilmu pengetahuan menciptakan perimbangan antara


yang rasional dan irasional, antara rasa dan akal.
2. Mengarahkan dan mengendalikan ilmu pengetahuan,
memfungsikan untuk kemanusiaan.
3. Mengkomplementasikan universalisme dalam sila-sila yang lain,
sehingga supra sistem tidak mengabaikan sistem dan sub-sistem.
4. Mengimbangi otodinamika iptek berevolusi sendiri dengan leluasa.
Penerapan dan penyebaran ilmu pengetahuan harus demokratis.
5. Menekankan keadilan distributif, kontributif, & komutatif. Keadilan
untuk menjaga keseimbangan kepentingan individu & masyarakat.
Analisa Permasalahan dalam
pengembangan IPTEK bidang
kesehatan, yang menyinggung faktor
internal (budaya bangsa) dengan
faktor eksternal (kepentingan
pengembangan iptek)
Apa saja?
Analisa dulu & sekarang seperti apa? (1)
Analisa permasalahannya apa? (internal)
Solusinya bagaimana? (eksternal & internal)
Pancasila seolah lenyap karena proses
globalisasi, hak asasi yang tidak
diimbangi kewajiban, teknologi
informasi, serta euphoria reformasi.
Reaktualisasi dan restorasi nilai-nilai
Pancasila harus menjadi gerakan
nasional. yang terencana dengan baik
sehingga tidak menjadi slogan politik
yang tidak ada implementasinya.
Saya yakin, meskipun kita berbeda
suku, agama, adat istiadat dan afiliasi
politik, kalau kita mau bekerja keras
kita akan menjadi bangsa besar yang
kuat dan maju di masa depan.
(Bacharuddin Jusuf Habibie , 2011)

Anda mungkin juga menyukai