Anda di halaman 1dari 133

PERILAKU ORGANISASI

DAN KEPEMIMPINAN

Dr. H. Oyon Saryono, Drs.,M.M

PASCA SARJANA
UNIVERSITAS GALUH CIAMIS
lanjutan
• Erni T. Sule dan Donni J. (2018). Kepemimpinan &
Perlilaku Organisasi. PT. Refika Aditama Bandung.
R. Jones Gareth. 2004: “Organizational Theory, Design, and
Change” Text and Cases. Fourth Edition. Pearson Education
International. New Jersey.
Stephen P Robin, 2009. Teori Organisasi : Struktur, Disain
dan Aplikasi., PT. Prenhalindo Jakarta
Sondang P Siagian. 2012. Teori Pengembangan Organisasi.
Bumi Aksara. Jakarta.
Winardi.211, Teori Organisasi & Pengorganisasian. PT
Rajawali Grafindo Persada. Jakarta.
Daftar Pustaka

As’ad,Moch. 2009. Psikologi Industri. Yogyakarta, Liberty.


Gibson,James L.,et al. 2000. Organisasi, Perilalu, Struktur,
Proses. Alih bahasa oleh Adriani. Binarupa Aksara. Jakarta.
Gudono. 2012. Teori Organisasi. Fakultas Ekonomi &
Bisnis UGM. Yogyakarta.
Khaerul Umum. 2012. Maanajemen Organisasi. Pustaka
Setia Bandung.
Kinicki,A. & R.Kreitner. 2001. Organizational Behavior . Mc
Graw=Hill
lanjutan
Manahan P. 2012. Perilaku Keorganisasian.
Organization Behavior. Ghalia Indonesia. Bogor.
Wibowo; 2015. Perilaku dalam Organisasi. PT. Raja
Grafindo Persada. Jakarta.
Yussy Santoso; 2015. Organization Design and Job
Analysis. PT. Gramedia. Jakarta.
1. Pengertian Perilaku Organsasi;
2. Perilaku dalam Organisasi;
3. Komunikasi dalam Organisasi;
4. Manajemen Konflik dan Negosiasi’
5. Kepuasan Kerja;
6. Karir dan Proses Sosialisasi;
7. Kepemimpinan;
8. Dinamika Organisasi
Organisasi
Suatu kesatuan, yaitu sekelompok orang
terlihat secara bersama-sama di dalam
hubungan yg resmi utk mencapai tujuan.
(Henry I. Sisk).
• Organisasi adalah sebagai entitas yang
memungkinkan masyarakat mengejar
penyelesaian yang tidak dapat dicapai oleh
individu yang bertindak sendiri.
(Gibson,et.al);
lanjutan
Merupakan sebuah unit social yang dikoordinasikan
secara sadar, terdiri dari dua orang atau lebih dan
berfungsi dalam suatu dasar yang relatif terus
menerus guna mencapai satu atau serangkaian tujuan
bersama. (Robbins dan Judge, 2009).
Sekumpulan individu dalam satu wadah yang saling
berkepentingan dan memiliki tujuan yg sama,
sehingga kepentingan dan tujuan tersebut pengikat
kebersamaan. (Erni T dan Doni, 2018).
Ciri-ciri Organisasi
1. Saling mengenal;
2. Tujuan bersama;
3. Kerjasama;
4. Komunikasi;
5. Pemimpin dan yang dipimpin;
6. Kewenangan dan supervisi;
7. Pembagian kerja dan tanggung jawab;
8. Kontribusi setiap anggota.
Lanjutan
Jenis-jenis Organisasi:
1. Organisasi Ekonomi Bisnis: tujuan utama: membangun
perekonomian serta memperoleh profit. Bentuk Organisasi tsb:
Perseroan Terbatas (PT), Perseroan Komenditer (CV), Firma (FA),
Koperasi, Join Venture, holding company dsb.
2. Organisasi social, agama dan politik: dibagi menjadi beberapa
jalur: jalur keagamaan, jalur profesi, jalur kepemudaan, jalur
kemahasiswaan, jalur kepartaian.
3. Orgasisasi regional dan organisasi Internasional.
lanjutan
Perbadaan antara Organisasi:
1. Struktur (structure);
2. Strategi (strategy);
3. Gaya kepemimpinan (leadership style);
4. Keterampilan (skill);
5. Pegawai/Karyawan (staff);
6. Nilai-nilai yang ditanamkan (share value);
7. Sistem (system).
Mengapa Orang membentuk Organisasi?
Harbert G. Hicks. Menyajikan alasan menusia menciptakan
organisasi:
1) Alasan Sosial (Social Reasens);
2)Alasan Material (Material Reasens).
Melalui bantuan organisasi, manusia dpt melakukan 3 hal
yg tdk mungkin dilakukan sendiri:
a) Memperbesar kemampuannya;
b) Menghemat waktu yg diperlukan utk mencapai sesuatu
sasaran, melalui bantuan organisasi;
c) Menarik manfaat dari pengetahuan generasi2
sebelumnya yg dihimpun.
lanjutan
• Persyaratan pokok untuk membuat Organisasi:
1. Orang hrs mempunyai kebutuhan atau tujuan yg tdk
dapat mereka penuhi sendiri;
2. Mereka hrs memiliki susuatu yg dpt disumbangkan
ke dlm organisasi;
3. Adanya tempat untuk mereka berkumpul;
4. Keterkaitan antara orang, sesuatu yg disumbangkan
dan tempat organisasi.
Perilaku Organisasi
Perilaku Organisasi adalah suatu bidang studi yang
menginvestigasi dampak perilaku dari individu,
kelompok, dan struktur dalam organisasi dengan
maksud menerapkan pengetahuan untuk
memperbaiki efektivitas organisasi. (Robbins and
Judge, 2011).
Studi dan disiplin ilmu yang mempelajari berbagai
aspek tingkah laku manusia dalam konteks organisasi.
Tingkah laku tersebut akan mempengaruhi roda dan
efektivitas kinerja organisasi. (Erni T. dan Doni, 2018)
lanjutan
Merupakan penggunaan teori, metode dan
prinsip2 dari berbagai disiplin ilmu seperti
psikologi, sosiologi, serta antropologi budaya utk
mempelajari persepsi, nilai2, kapasitas belajar dan
berbagai tindakan individu ktk bekerja di dlm
kelompok organisasi secara keseluruhan,
penganalisisan dampak lingk luar atas organisasi
dari sdm,misi,tujuan dan strategy (Gibson,2012)
lanjutan
Pendekatan dalam Perilaku Organisasi:
1. Sumber Daya Manusia dan Kinerja;
2. Kontingensi: adanya lingkungan yg berbeda
menghendaki praktik perilaku yg berbeda pula utk
mencapai keefektifan;
3. Produktivitas;
4. System;
5. Teknologi.
lanjutan
Elemen Utama Perilaku Organisasi:
1. Orang;
2. Struktur;
3. Teknologi;
4. Lingkungan.
lanjutan
Kerangka dasar teori Perilaku Organisasi didukung
oleh komponen pokok:
1. Individu-individu yg berperilaku;
2. Organisasi formal sebagai wadah dari perilaku tsb.;
3. Perubahan dan pelanggan bisnis.
lanjutan
• Prinsip-prinsip Perilaku Organisasi:
1. Pengetahuan;
2. Kemampuan;
3. Kebutuhan;
4. Membuat pilihan untuk bertindak;
5. Pengalaman;
6. Reaksi senang atau tidak senang.
Konsep Perilaku Organisasi
Perilaku organisasi dimulai dengan 6 (enam) konsep
dasar yang berbeda diantara Hakikat Orang dan
Hakikat Organisasi:
 Hakikat Orang
 Perbedaan-perbedaan individu;
 Manusia seutuhnya (a whole person);
 Perilaku yang termotivasi; kebutuhan dan keinginan.
 Nilai seseorang (martabat manusia): makhluk mulia.
 Hakikat Organisasi:
 Sistem Sosial;
 Saling adanya kepentigan.
Disiplin Ilmu Perilaku Organisasi
Menurut Robbin, disiplin yg memberi kontribusi:
1. Psychology (learning,motivation, personality, emotions,
perception,training, leadership effectiveness, job
satisfaction, attitude measurment, employee selection
work design and work stres)... (human resource)
2. Sosial psycology (behavior change, attitude change,
communiction,group process snd group decision
making)... (group)
3. Sosiology (formal organization theory, organization
technology,organizational change, organizational
culture)... (group) dan sistem organisasi.
lanjutan
4. Antropology (comparative value , comparative
attitudes, cross-culture analysis, organizational
culture,organizational enviroment and power....
(group).
Perilaku : Individu
Karakteristik Individu: setiap individu memiliki
keragaman dlm sikap dan perilaku (individual
behavior), terdapat perbedaan antara kemampuan dan
kepribadian:
1. Kemampuan: (Skill and ability)
Skill: keterampilan seseorang yg berkaitan dengan kapasitas
seseorang dlm menyelesaikan tugasnya secara cepat dan tepat,
sbg keterampilan tingkatan paling tinggi yg digambarkan
perilaku dlm menyelesaikan tugas itu.
Ability: kemampuan yg dengan kinerja seseorang, mampu utk
menampilkan kemampuan kerja dan melaksanakan tugas dg
baik.
lanjutan
Untuk mengukur skill dan ability bisa dengan Intelligent
Quotient score (IQ score).
2.Kepribadian (Personality): gambaran profil seseorang
atau kombinasi dari karakteristik disertai keunikan
seseorang secara alamiah yg berinteraksi dengan yg
lainnya.
lanjutan
Proses Pembentukan Kepribadian:

Heredity Environmen
•Physical characteristic •Culture Factor
•Gender •Situational Factor

Personality
lanjutan
Menurut Hunt; Kepribdian seseorang yang berkaitan
dengan keturunan sangat terbatas untuk
dikembangkan, sedangkan untuk faktor lingkungan
dapat dikembangkan.
Perkembangan Kepribadian.. Levinson
Lanjutan

Belum Dewasa Dewasa


----------------------------------- --------------------------------
Pasif Aktif
Terbatas Berkembang Bebas
Dangkal kepentingan Perilaku banyak ragam
Persepektif pendek Dalam kepentingan
Posisi bawah Waktu panjang
Kecil kesadaran Posisi pemimpin
Kesadaran banyak

Perkembangan Kepribadian
lanjutan
Tahapan perkembangan kepribadian:

Umur Keterngan

17 Lingkungan masa kecil;


22 Kedewasaan dini (transisi);
28 – 33 Masuk kedewasaan (umur 30 transisi);
33 – 40 Ada ketenangan kehidupan;
40 – 45 Transisi dalam pertengahan kehidupan;
45 – 60 Pertengahan alam dewasa;
60 – 65 Transisi akhir.
lanjutn
Hubungan antara type kepribadian dan Jabatan
(relationship among occupational type): (Robbins:
2001)
1. Realistic; cocok: mekanik, operator mesin, pekerja
pabrik atau petani;
2. Investigative; cocok: bidang biologis, ekonomi,, dsb;
3. Social; cocok guru; konsultan, pekerja social;
4. Conventional; cocok: akuntan, manajer koperasi;
5. Enterprising: Cocok: advokat, sales marketing, PR.
6. Artistic: Cocok: pelukis, musisi, penulis, desainer.
lanjutan
3 Nilai dan Sikap
1) Nilai: hasil dari kemamfaatan suatu objek setelah
dilakukan proses pengelolaan dan pengembangan
sehingga menimbulkan manfaat materi atau
nonmaterial.
2) Sikap (attitude): kesiapan mental utk merespons
sesuatu, baik yg negatif mupun yg positif. Sikap
didampingi oleh sesuatu yg terjadi sebelumnya
(antecedent) dan hasil (result) yang diperoleh.
lanjutan

Result
Sebelumnya Attitude
(Antecedent)
Perilaku
Keyakinan dan Nilai
Perasaan saya Pekerjaan Saya
Pekerjaan saya kurang tidak suka Pergi dari
tanggung jawab pekerjaan saya Pekerjaan
Memahami Pembentukan sikap.
Perilaku Kelompok
Jenis-Jenis Kelompok:
1. Kelompok Formal
a) Kelompok komando; berdasarkan struktur organisasi
(Hierarki)
b) Kelompok tugas. Kelompok karyawan/pegawai yg bekerja
bersama-sama untuk menyelesaikan suatu tugas ataun
proyek tertentu.
2 Kelompok Informal.
Pengelompokkan secara wajar dari orang-orang dalam situasi
kerja untuk memenuhi kebutuhan sosial.
a) Kelompok kepentingan;
b) Kelompok persahatan.
lanjutan
Alasan membentuk suatu kelompok:
1. Kelompok pemuasan kebutuhan;
2. Kelompok keamanan;
3. Kelompok social;
4. Kelompok penghargaan;
5. Kelompok kedekatan dan daya tarik
lanjutan
Pengembangan Kelompok:
Tahapan perkembangan kelompok:
1. Saling menerima;
2. Komunikasi dan pengambilan keputusan;
3. Motivasi dan produktivitas;
4. Pengendalian dan Organisasi.
lanjutan
Ciri-Ciri kelompok:
1. Struktur;
2. Hierarki Status;
3. Peran;
4. Norma atau Peraturan;
5. Kepemimpinan;
6. Kesatupaduan.
Komunikasi Organisasi
 Pengertian Komunikasi:
1. Suatu proses dimana dua orang atau lebih
membentuk atau melakukan pertukaran informasi
antara satu sama lainnya sehingga pd gilirannya
terjadi saling pengertian yg mendalam. Rogers (1981);
2. Bentuk interaksi manusia yg saling mempengaruhi
satu dg yg lainnya, sengaja atau tdk sengaja dan tdk
terbatas pd bentuk komunikasi verbal, ttp juga dlm
bentuk ekpresi muka, lukisan seni dan teknologi. Erni
(2018);
lanjutan
Pengertian Komunikasi Organisasi
1. Suatu sistem yang saling bergantung yang
mencakup komunikasi internal dan komunikasi
eksternal. (Zelko dan Dance, 2006);
2. Komunikasi organisasi terjadi dalam suatu
organisasi bersifat formal (menurut struktur
organisasi) dan informal (tdk bergantung pd
struktur mis: teman sejawat, gossip) dan
berlangsung dalam suatu jaringan yg lebihb besar
dari pada komunikasi kelompok. (Mulyana; 2007).
lanjutan
3 Merupakan pengiriman dan penerimaan
pesan baik dalam organisasi kelompok
formal maupun organisasi kelompok
informal. (Devito; 2011);
4 Pada dasarnya merupakan kegiatan
pertukaran pesan atau informasi yang
terjadi di lingkup organisasi untuk
mencapai tujuan bersama. Erni (2018);
lanjutan
Unsur-Unsur dalam Komunikasi Organisasi:
1. Komunikator (pemberi pesan);
2. Komunikan (penerima pesan);
3. Pesan;
4. Umpan balik;
1) Umpan balik kosong;
2) Umpan balik positif;
3) Umpan balik netral;
4) Umpan balik negatif.
1. Transmit: (menyampaikan, mengirimkan atau
menyebarkan pesan);
2. Media komunikasi;
3. Gangguan.
Fungsi Komunikasi dalam Organisasi.
Menurut Robbins & Judge: 2011. Fungsi
komunikasi dalam Organisasi sbb:
1. Control.
2.Motivation.
3.Emotional Expression.
4.Information.
lanjutan
Keempat fungsi tersebut sama pentingnya, tidak
ada yg satu melebihi lainnya. Untuk bekerja secara
efektif, kelompok perlu menjaga beberapa kontrol
atas anggota, merangsang anggota untuk
melakukan, memberi kesempatan ekspresi emosi,
dan membuat pilihan keputusan. Hampir setiap
interaksi komunikasi yang terjadi dalam kelompok
atau organisasi melakukan satu atau lebih fungsi
tersebut.
lanjutan
Menurut Bungin (2006): Fungsi Komunikasi
Organisasi:
1. Informatif;
2. Regulatif: (pimpinan mengendalikan semua informasi:
perintah/instruksi dan pegawai/karyawan menjalankan
menjalankan perintah. Pesan regulatif berorientasi pd
kerja misal peraturan;
3. Persuasif:
4. Integratif:
lanjutan
Alur Komunikasi:
1. Komunikasi Formal:
a. Komunikasi ke Bawah (downward communication):
Type komunikasi ke bawah:
1)Instruksi tugas;

2)Rasional;(tujuan aktivitas dan kaitan dg aktivitas lainnya)

3)Ideologi pesan: (perluasan dari pesan rasional guna memprkuat


loyalitas, moral dan motivasi);
4)Informasi pesaan;

5)Umpan balik.
lanjutan
Jenis informasi pimpinan:
1)Bagaimana melakukan pekerjaan;

2)Kebijakan dan praktek-praktek organisasi;

3)Kinerja;

4)Pengembangan rasa memiliki tugas.


lanjutan
b. Komunikasi ke Atas (upward communication):
Fungsinya:
1) Memberi informasi utk pembuatan keputusan;
2) Mendorong staf utk mengutarakan pendapat;
3) Menumbuhkan apresiasi dan loyalias pd organisasi;
4) Staf memiliki rasa memiliki dan merasa terlibat dlm proses
organisasi yang terjadi.
lanjutan
Kesulitan mendapat informasi dari staff:
1) Kecenderungan staf/pegawai menyembunyikan perasaan
dan fikirannya;
2) Kurangnya reward terhadap staff;
c.Komunikasi horizontal (horizontal communication):
Tujuan:
1) Mengkoordinasikan tugas-tugas;
2) Saling membagi informasi;
3) Menyelesaikan masalah;
4) Menyelesaikan konfik;
5) Menjamin pemahaman yang sama.
lanjutan
2. Komikasi Informal.
Merupakan jalur komunikasi tidak resmi di internal maupun di
eksternal Organisasi, tp masih mempunyai ikatan dengan
fungsi tdk langsung para pimpinan organisasi. Misal
penggunaan Intranet, internet dan grapevine (komunikasi
individu kpd individu dan menjalin kerjasama komunikasi
antar mereka dibentuk krn kesamaan kepentingan, bersifat
kedaerahan, hobi atau keyakinan yg sama).
Lanjutan
• Gaya Komunikasi: Menurut Liliweri; 2011, esesnsi yg
lekat dg gaya komunikasi:
1. Gaya emosional (emotive style):
Tampak aktif namum lembut, mengambil inisatif social
dan merangkum dg menyatakan pendapat secara
emosional;
2. Gaya pengarah (director style)
Penyampaian pendapat sebagai orang sibuk, kadang2
mengirimkan informasi tp tdk memandang orang lain,
tampil serius dan suka mengawasi orang lain;
lanjutan
3 Gaya Reflektif (reflective style):
Komonikasi nampak mengontrol ekspresi emosi,
menunjukkan pilihan tertentu dan memerintah, cenderung
menyatakan pendapat dg terukur dan melihat kesulitan yg
diketahui.
4 Gaya Suportif (supportive style):
komunikasi yg tampak dengan diam, tenang serta penuh
perhatian, cenderung menghindari kekuasaan dan
mempertimbangkan semua pihak.
lanjutan
• Prinsip-Prinsip Komunikasi Efektif:
1. Respect (menghargai);
2. Empathy (empati);
3. Audible (memahami);
4. Clarity (jelas);
5. Humble (rendah hati);
Faktor-Faktor menyebabkan komunikasi Efektif:
1. Credibility (kepercayaan);
2. Context (perhubungan pertalian);
3. Content (kepuasan)
lanjutan

4 Capability and consistency (kesinambungan dan


konsistensi):
5 Copability and audience (kemampuan pihak
penerima);
6 Channels of distrution ( saluran pengiriman berita).
lanjutan
• Etika Komunikasi.
Menuru Webster Dictionery (2012), Etika adalah ilmu
tentang tingkah laku manusia, dan prinsip2 yg
disistematisir tentang tindakan moral yang benar.
Etika merupakan studi mengenai salah dan benar dan
pilihan moral yg dilakukan oleh seseorang.
Prinsip komunikasi berpedoman pada:
1. Otonomi;
Komunikasi adalah manusia yg memiliki kemuauan dan
kemampuan yg unik dan berbeda satu sama lainnya.
lanjutan
2 Kejujuran: dengan kejujuran organisasi akan
memberikan pelayanan yg terbaik;
3 Keadilan; komunikator memperlakukan komunikan
sesuai dengan haknya yg melekat. Hak komunikan
perlu dihargai dan tdk boleh dilanggar oleh
komunikan.
Lanjutan

Strategi membangun Komunikasi yg Efektif.


1. Mengetahui mitra bicara (audience);
2. Dipahami oleh audience;
3. Mengetahui tujuan;
4. Memerhatikan konteks (keadaan atau lingkungan pd
saat berkomunikasi);
5. Memperlajari kultur;
6. Memahami bahasa,
Hambatan Komunikasi
Menurut Robbins & Judge: Faktor 2 yg hambat
komunikasi:
1) Filtering; (sender menyaring pesan yg disampaikan
hanya yg menyenangkan atasan).
2) Selective Perception,(receiver memilih pesan yg diterima
hanya yg diperlukan/menguntungkan).
3) Information overload,
4)Emotion,
5) Languange,
6)Silence,
lanjutan
7) Communication Apprehension,
8) Gender Defferences,
9) Politically Correct Communication,
10) Personal Barriers,(haambatan individu yg
menhindari komunikasi).
11) Physical Barreirs,(hambatan fisik berupa suara,
waktu,tmptdsb).
12) Semantic Barrier.(penggunaan kata yg tdk jelas
ambigu)
Mengatasi Hambatan dlm Berkomunaksi
1. Memelihara iklim komunikasi terbuka;
2. Berekad memegang teguh etika brkomunikasi;
3. Memahami kesulitan komunikasi antar budaya;
4. Menggunakan pendekatan berkomunikasi yg berpusat pd
penerima;
5. Menggunakan teknologi secara bijak dan bertanggung
jawab utk memperoleh dan membagi imformasi;
6. Menciptakan dan memproses pesan secara efektif dan
efisien.
Konflik dan Negosiasi
Pengertian Konflik:
1. Keadaan ketika dua atau lebih motivasi atau dorongan
berperilaku yang tidak sejalan harus diekspresikan secara
bersamaan. (Weiten, et al., 2006);
2. Sebagai perasaan yang dialami ketika individu harus memilih
antara dua atau lebih pilihan yang tidak sejalan. (Plotnik,
2005);
3. Merupakan sebuah proses yg dimulai ketika satu pihak
memiliki persepsi, bahwa pihak lain telah mempengaruhi
secara negatif, atau akan mempengaruhi secara negatif,
sesuatu yg menjadi kepentingan pihak pertama.(Robbins;
2006).
lanjutan
4 Merupakan suatu kondisi dimana suatu pihak ingin
lebih unggul atau mendominasi pihak yang lainnya,
dimana keinginan tersbut menyebabkan adanya
pertikaian antara satu dengan yg lainnya. (Erni,
2018);
lanjutan
Potensi terjadinya konflik:
1. Kurang kesediaan utk mendengarkan disertai keinginan yg lbh
besar utk memaksakan ide pd lawan;
2. Menarik diri dari diskusi atau menolak perdebatan;
3. Ada pihak yg marah;
4. Serangan personal;
5. Menagabaikan lawan;
6. Menghina dan merendahkan lawan,
7. Lebih fokus pd org dari pd masalah yg ada;
8. Saling tidak percaya;
9. Keinginan utk menang, tanpa memperdulikan resiko;
10. Kirang jelas peran dan otoritas.
lanjutan
Faktor pemicu/sumber konflik:
1. Komunikasi;
2. Struktur organisasi;
3. Faktor manusia.
• Penyebab konflik:
1. Saling kebergantungan;
2. Perbedaan tujuan dan prioritas;
3. Faktor birokratik;
4. Kriteria penilaian prestasi yang saling bertentangan;
5. Persaingan terhadap sumber daya yang langka.
6. Sikap menang-kalah.
lanjutan

Pandangan tentang Konflik.


Konflik (conflict) sebagai sebuah proses yg dimulai ketika
satu pihak memiliki persepsi bahwa pihak lain tlh
mempengaruhi secara negatif, atau akan mempengaruhi
secara negatif sesatu yg menjadi perhatian dan
kepentingan pihak pertama.
1. Pandangan tradisional (the traditional view) bahwa
konflik harus dihindari-konflik menunjukkan adanya
sesuatu yang tidak berfungsi dalam kelompok.
lanjutan
2 Pandangan Hubungan manusia (the human relation
view), bahwa konflik akibat alamiah dan tak
terhindarkan dalam kelompok manapun, menerima
keberadaan konflik dengan alasan dari keberadaan
konflik justru baik dan menguntungkan bagi kinerja
kelompok.
3 Pandangan interaksionis (the interactionist view),
Konflik bukan hanya daya positif dalam sebuah
kelompok tetapi juga merupakan keniscayaan yg
mutlak bagi sbuah kelompok utk dapat berkinerja
secara efektif.
lanjutan
Bentuk-Bentuk Konflik:
1. Berdasarkan sifatnya:
1) Konflik destruktif: adanya perasaan tdk senang, rasa benci dan
dendam dari seseorang thdp orang lain/kelompok di dlm organisasi;
2) Konflik konstruktif: adanya perbedaan pendapat dari individu atau
kelompok yg ada dlm organisasi. Konflik ada bisa menghasilkan
consensus dari berbagai pendapat tsb dan menghasilkan suatu
perbaikan.
2. Berdasarkan Organisasinya:
1) Konflik kebutuhan individu dg peran di dlm organisasi;
2) Peranan dengan peranan lainnya;
3) Individu dengan individu lainnya.
lanjutan
3 Berdasarkan Posisi atau jabatan
1) Konflik vertikal;
2) Konflik horizontal;
3) Konflik diagonal.
4 Berdasarkan pihak yg terlibat di dalamnya
1) Konflik dalam diri individu;
2) Antar individu;
3) Antar individu dan kelompok;
4) Antar kelompok dalam organisasi yg sama;
5) Antar organisasi;
6) Antar individu dalam organisasi yg berbeda.
lanjutan
5 Berdasarkan materi/masalah yg menjadi sumber konflik:
1) Konflik tujuan;
2) Konflik peranan;
3) Konflik nilai;
4) Konflik kebijakan.
6 Berdasarkan Jenisnya:
1) Konflik pemahaman;
2) Sosio Emosional; berkaitan dg identitas, kandungan emosi,
kepercayaan, citra diri, keterikatan, identifikasi terhadap
kelompok, organisasi sistem nilai dan reaksi individu dg yg
lainnya;
lanjutan
3) Konflik negosiasi;
4) Kekuasaan dan kebergantungan.
lanjutan
Tahapan Konflik.
Miller (2012); Rangkaian terjadinya konflik terdiri lima
tahapan:
1.Investigating Event. Mengklarifikasi peristiwa yg
menyebabkan konflik, menjadi empat katagori:
1) criticism. Melibatkan tindakan verbal dan non-verbal yg
dinilai utk mengkomunikasikan ketidakpuasan thdp
perilaku, sikap atau sifat;
2)Illegitimate Demands. Melibatkan permintaan yg
tampaknya tdk adil karena melebihi ekspektasi normal
satu sama lain dari pasangan.
lanjutan
3) Rebuffs. Melibatkan situasi dimana satu orang
menarik diri dari pasangannya utk mendapatkan
reaksi yg diinginkan, namun pasangannya gagal utk
merespons sesuai dg keinginannya;
4) Cumulative Annoyences. Peristiwa sepele menjadi
menjengkelkan karena pengulangan.
2 Attribution
Efek memetingkan diri sendiri berkontribusi terhadap
konflik atribusi dg pasangan karena memperdebatkan
siapa yg benar;
lanjutan
3 Engagement and Escalation. Setelah penghasutan
terjadi, pasangan hrs memutuskan apakah terlibat dlm
konflik atau utk menghindari masalah dan
membiarkannya;
4 The Demand or Withdraw Pattern. Tuntutan yg
membuat frustasi atuu menarik diri terjadi karena
seseorang mendekati yg lain, kemudian pasangan
merespons dg cara menghindari isu atau pasangannya.
5 Negotiation and Accomodation. Negosiasi akhirnya
terjadi kaetika pasangan berjalan menuju solusi dg
cara yg masuk akal.
lanjutan
Konflik Intrapersonal (Intrapersonal Conflict):
Merupakan konflik yg terjadi dalam diri individu sendiri.
(Hunt:1996).
Type konflik intrapersonal:
1. Approach-Aproach Conflict (konflik mendekat-mendekat),
terjadi apabila dua kebutuhan atau lebih muncul secara
bersamaan, keduanya mempunyai nilai postif yg sama.
2. Approach-Avoidence Conflict (konflik mendekat-menjauh).
Seseorang menghadapi nilai positif dan negatif pd
kebutuhan yg muncak scr bersamaan.
lanjutan
3 Avoidance-Avoidence Appraoch (konflik menjauh-
menjauh). Seseorang berada diantara dua valensi
negatif yg sama kuat dan muncul dlm kondisi yg
bersamaan.
4 Multiple Aproach-Avoidance Conflict (konflik
mendekat-menjauh). Terjadi bila muncul dua
kebutuhan secara bersamaan mempunyai nilai positif
dan negatif sekaligus.
lanjutan
Konflik Interpersonal:
Konflik yg terjadi antar individu dan kelompok.(Hunt: 1996).
Pertentangan antara dua pihak yang saling bergantung, yg
merasakan tujuan tdk sesuai, keterbatasan sumber daya dan
gangguan dari orang lain dlam mencapai tujuan.
(Wilmot:2007);
Aspek yg terkait konflik interpersonal”
1. An Expressed Struggle: Konflik terjadi saat seseorang
mengkomunikasikan perbedaan persepsi dengan orang lain
serta dapat terjadi karena kehadiran peristiwa pemicu.
lanjutan
2 Interpedence : Terjadi pada pihak-pihak yang saling
bergantung ditandai dengan adanya aktivitas yang
sama (mutual activity) dan kepentingan yang sama
(mutual interest).
3 Perceived Incompatible Goal: Konflik terjadi karena
adanya ketidaksesuaian antara tujuan diantara pihak-
pihak yang berkonflik.
4 Perceived Scarce Resources: Terjadi apabila seseorang
merasakan langkanya atau kurangnya sumber daya
seperti cinta, penghargaan, perhatian, rasa peduli,
kekuasaan dan harga diri.
lanjutan
5 Interference: Konflik terjadi apabila seseorang merasa
terganggu dengan tindakan orang lain dan merasa
kepentingannya dihalangi oleh orang lain.
lanjutan
Solusi Konflik:
Penanganan konflik dapat dilakukan: (Speigel :1994)
1. Berkompetisi: akan terjadi: win-lose solution pihah yg
kalah akan merasa dirugikan dan dpt menjadi konflik yg
berkepanjangan.
2. Menghindari Koflik: menghindari konflik biasa dilakukan
jika masing-masing pihak mencoba utk mendinginkan
suasana, membekukan konflik untuk sementara.
3. Akomodasi: Jika kita mengalah dan mengorbankan
beberapa kepentingan sendiri agar pihak lain mendapat
keuntungan dari situasi konflik ini.
lanjutan
4 Kompromi: Terjadi: win-win solution.
5 Berkolaborasi: menciptakan situasi menang-manang
dengan saling bekerjasama.
Teknik menyelesaikan konflik (Gibson:1990):
1. Probem Solving (penyelesaian masalah): mengadakan
pertemuan tatap muka dari kelompok-kelompok yang
bertentangan;
2. Superordinate Goals (Tujuan tingkat tinggi): Tujuan tingkat
tinggi meliputi pengembangan serangkaian tujuan dan
sasaran umum, kelompok2 yg bertikai diajak utk bekerja
sama utk mencapai tujuan dan sasaran yg lbk tinggi.
lanjutan
3 Expantion of Resources (Perluasan Sumber): Teknik ini
diterapkan dengan memperluas sumber-sumber tersebut
sehingga setiap orang atau kelompok merasa terpenuhi;
4 Avoidance (Menghindar konflik);
5 Smoothing (melicinkan konflik): Menekankan pd
kepentingan umum dari kelompok2 yg bertentangan dan
menghilangkan perbedaan dintara mereka;
6 Compromise (kompromi):
7 Authoritative Command (perintah dari yg berwenang);
8 Altering the Stuctural Variable (mengubah variabel
struktural): Merotasi, mengganti, mutasi.
NEGOSIASI
Pengertian Negosiasi:
1. Sebuah bentuk interaksi sosial saat pihak-pihak yang
terlibat berusaha untuk saling menyelesaikan tujuan yg
berbeda dan bertentangan. (Wikipedia:2013);
2. Merupakan suatu cara untk mencapai suatu
kesepakatan melalui diskusi formal. (Kamus
Oxford;2014);
3. Merupakan sebuah proses dimana dua pihak atau lebih
bertukar barang dan jasa dan berupaya menyepakati
tingkat kerja sama tsb bagi mereka. (Robbins; (2006).
lanjutan
Karakteristik Negosiasi: (Begulay; 2003):
1. Melibatkan lebih dari satu orang;
2. Mengundang konflik;
3. Menggunakan cara-cara pertukaran sesuatu;
4. Menyangkut hal-hal di masa depan;
• Mediator dan Negosiasi: Mediator (pihak ketiga) harus
memperhatikan:
1. Penyelesaian masalah;
2. Netralistas;
3. Tidak menilai secara personal;
lanjutan
4 Mempertemukan persamaan;
5 Fasilitator;
6 Dukungan.
Negosiator perlu memiliki:
1. Otoritas dan kewenangan;
2. Memiliki wawasan, keterampilan dan kemampuan yg
memadai terkait dg permasalahan;
3. Pengusaan kebahasaan;
4. Kepercayaan diri;
5. Sikap yg baik;
6. Penampilan yang baik.
lanjutan
Tahan Negosiasi:
1. Eksplorasi: Proses menemuan masalah:
mengidentifikasi dan menganalisis masalah;
2. Tawar-Menawar; proses terjadinya diskusi dan
perundingan untuk mencapai kesepakan antara kedua
belah pihak yg sama-sama sesuai kapasitasnya;
3. Legalitas: pengesahan hasil kesepakatan kedua belah
pihak yg dicantumkan tertulis dlm subuah dokumen
(MoU) atau (MoA).
lanjutan
Mempersiapkan Negosiasi: Rumus 5w + H:
1. What?
1) Apa tujuan;
2) Apa yg dimiliki sbg kekuatan;
3) Apa yg ingin dicapai;
4) Apa yg diharapkan;
5) Apa yg ditawarkan;
6) Apa stretegi yg akan digunakan:
2 Who?
1) Siapa yg menjadi lawan bicara;
2) Siapa yg berperan;
3) Siapa yg menjadi saksi.
lanjutan
3 Why?
1) Mengapa perlu diadakan negosiasi:
2) Mengapa pihak lain tidak setuju;
3) Mengapa saksi tdk mau menandatangai hsl kesepakan;
4 When ?
1) Kapan negosiasi dilaksanakan;
2) Kapan pengajuan disampaikan;
5 Where?
1) Dimana dilaksanakan;
6 How ?
1) Bagaimana cara yg akan digunakan bila terjadi kebuntuan;
2) Bagaimana mengajukan solusi;
lanjutan
Kemampuan mempengaruhi orang lain:
1. Kepercayaan diri;
2. Kemampuan dalam meyakinkan;
3. Memahami konsep self-persuading (memaksa lawan
berunding utk mengikuti argumen kita dg cara yg
halus;
4. Kemampuan utk bangkit;
5. Kemampuan menggunakan kata-kata yg tepat;
6. Kemmpuan memprediksi langkah pihak lain;
7. Kebanggaan diri sebagai negosiator.
lanjutan
Strategi dan Taktik Negosiasi:
1. Win-Win Solution (Solusi menang bersama);
2. Win-Lose Strategy (Strategi menang-kalah):
3. Lose-Lose Strategy (Strategy kalah-kalah): Strategi ini
sering kali diambil karena utk melampiaskan kemarahan
dan cenderung tdk rasional, kedua belah pihak
memutuskan untuk kalah dan sama-sama mengakhiri
negosiasi dengan hasil tdk ada kesepaktan.
KEPUASAN KERJA
Pengertian Kepuasan Kerja:
1. Kesukaan atau ketidaksukaan pegawai terhadap pekerjaa.
Wether dan Davis (1996);
2. Suatu sikap umum seorang individu terhadap
pekerjaannya. Robbins (2006);
3. Sikap seseorang terhadap pelayanan mereka. Sikap itu
berasal dari persepsi mereka tentang pekerjaannya. Gibson
a.l (2010);
4. Sekumpulan perasaan, keyakinan dan fikiran tentang
bagaimana respons seseorang terhadap pekerjaannya.
George dan Jones (2007);
lanjutan
5. Sikap umum seorang pegawai terhadap pekerjaannya.
Artinya seseorang yg memilki rasa puas terhadap
pekerjaannya akan mempunyai sikap positif terhadap
organisasi tempat ia bekerja, sebaliknya orang yg merasa
tidak puas dg pekerjaannya apapun factor yg menyebabkan
ketidak puasan itu cenderung bersifat negatif thdp
organisasi tempat ia bekerja. Siagian (2010);
6. Sekumpulan perasaan pegawai terhadap pekerjaannya ,
apakah senang/suka aua tidak senang/tidak suka sebagai
interaksi pegawai dengan lingkungan pekerjaannya sebagai
persepsi sikap mental juga sbg hasil penilaian pegwai thdp
pekerjaannya. Erni (2018);
lanjutan
Mengukur Kepuasan Kerja.
Kepuasan kerja dapat diukur salah satunya dengan metode
survei menggunakan kuesioner dg skala rating:
1.Job Descriptive Index (JDI): kuesioner pengukuran yg di
dlmnya menggambarkan aspek pekerjaannya itu sendiri, gaji,
peluang promosi, supervise dan hubungan kerja. Bentuk
jawaban “Ya” atau “Tidak” dlm skala nominal.
2.Minnesota Satisfaction Questionnaire (MSQ). Kuesioner
pengukuran yg mengindikasikan kepuasan dg memperluas
aspek-aspek mengenai pekerjaan. Bentuk atas jawabaan dg
skala likert dimana nilai tertinggi merupakan tingkat dari
Kepuasan kerja.
lanjutan
3. Pay Satisfaction Quetionnaire (PSQ). Kuesioner yg
dirancang utk menilai tk kepuasan pegawai dg berbagai
aspek mengenai gai, level gaji, kenaikan gaji dan benefit yg
diperoleh.

Aspek yang di nilai dalam Kepuasan Kerja : Spector (1997):


1) Gaji;
2) Promosi;
3) Supervisi;
4) Tunjangan tambahan;
5) Penghargaan;
lanjutan
6) Prosedur dan peraturan kerja
7) Rekan kerja;
8) Pekerjaan itu sendiri;
9) Komunikasi.
lanjutan
Dampak Kepuasan Kerja.
1. Kinerja.
Korelasi antara kepuasan kerja dan kinerja akan lebih tinggi pd
pekerjaan yg mana kinerja yg bagus dihargai dibanadingkan pd
pekerjaan yg tdk memberikan penghargaan. Kinerja dan
kepuasan kerja berhubungan sangat kuat ketika organisasi
memberikan penghargaan thdp unjuk kerja yg bagus. Jacobd
dan Solomon (1997);
Produktivitas kerja pegawai mengarahkan pegawai pada
kepuasan kerja. Jika pegawai melakukan pekerjaan dg baik,
maka organisasi akan menghargai produktivitasnya tersebut.
Robbins (2006).
lanjutan
2. Organizational Citizenship Behavior (OCB).
Perilaku ekstra peran: Perilaku pegawai untuk utk membantu
rekan kerja atau membantu organisasi.
Perilaku di luaar tuntutan pekerjaan. meliputi: tindakan sekarela
pegawai utk membantu rekan kerja mereka atau organisasi. Mis:
tepat waktu, membantu rekan kerja, usulan utk memperbaiki
organisai dll.
3. Withdrawal Behavior (Perilaku menghindar).
Perilaku pegawai seperti ketidak hadiran, mangkir pindah kerja
perilaku pegawai yg melarikan diri dari pekerjaan yg tdk
memuaskan. Bisa menghindarinya secara permanen yaitu
berhenti atau keluar.
lanjutan
4. Ketidakhadiran (absenteeism)
Kepuasan kerja memainkan peranan penting dlm pengambilan
keputusan pegawai untuk tidak masuk kerja. Semakin rendah
kepuasan pegawai thdp pekerjaannya, maka semakin sering pula
mereka tdk hadir atau datang terlambat tanpa alasan yg jelas.
Pegawai yg menyukai pekerjaannya akan lebih bersemangat utk
datang dan melakukan pekerjaannya.
5. Pindah Kerja (turnover).
Pegawai yg meninggalkan pekerjaannya (turnover) merupakan
kelanjutan darin intensi pegawai tersebut meninggalkan
organisasi. Pindah kerja hasil dari ketidakpuasan pegawai
terhadap pekerjaannya. Spector (1997);
lanjutan
6. Burnout.
Emosional distress atau keadaan psikologis yg dialam dalam bekerja,
pegawai yg dlm kedaan burnout mengalami gejala-gejala kelelahan
emosi dan motivasi kerja yg rendah, tetapi bukan depresi. Kelelahan
emosional merupakan reaksi thdp perasaan negatif pegawai ketika
pekerjaannya tdk meuaskan.
7. Kesehatan mental dan fisik ;
8. Perilaku kontraproduktif.
Perilaku yg dilakukan pegawai baik secara sengaja atau tidak sengaja
yg merugikan organisasi. Mis . Penyerangan trhdp rekan kerja,
terhadap organisasi, sabotase dan pencurian. Perilaku tsb mempunyai
perbagai penyebab tapi sering dihubungakan dg ketidak puasan dan
frustasi di tempat kerja.
9. Kepuasan hidup.
lanjutan
Teori Kepuasan Kerja:
Greenberg dan Baron (2003):
1.Teori dua factor (two-factor theory).

Menggambarkan kepuasan dan ketidakpuasan berasal dari kelompok


variable yg berbeda, yakni hygine factor (ketidakpuasan kerja yg
disebabkan oleh kumpulan perbedaan dari factor: lingkungannkerja,
pembayaran gajin keamanan, hubungan kerja dsb.) Motivator
kepuasan kerja yg dari sekumpulan factor: peluang promosi,
pengakuan, tanggung jawab, prestasi.
2. Teori Nilai (value theory)

Pentingnya kesesuaian antara hasil pekerjaan yg diperoleh


(penghargaan) dg persepsi mengenai ketersediaan hasil. Kunci
kepuasannya adalah kesesuaian hasil yg diterima dg persepsi mereka.
lanjutan
Faktor-Faktor yang mempengaruhi:
As’ad (2009).
1.Psikologi;
2.Sosial;
3.Fisik;
4.Finansial;
Goerge dan Jones (2007):
1.Kepribadian;
2.Nilai-nilai;
3.Sosial;
4.Situasi kerja.
lanjutan
Luthans (2011).
1.Pekerjaan itu sendiri;
2.Upah/gaji;
3.Promosi;
4.Supervisi;
5.Kelompok kerja; kondisi kerja.
lanjutan
Meningkatkan Kepuasan Kerja.
1. Perubahan struktur kerja; (rotasi atau perluasan perjaan)
2. Perbahan struktur pembayaran:
1) Pembayaran berdasarkan keahlian;
2) Berdasarkan jasanya (merit pay) pemabyaran berdasarkan
kinerjanya, berdasarkan pd hasil yg dicapai oleh individu itu
sendiri;
3) Berdasrkan keberhasilan kelompok.
3. Pemberian jadwal kerja fleksibel
4. Program pendukung: (rekreasi, penghasilan tambahan,
beasiswa, dsb.
KEPEMIMPINAN

Pengertian Pemimpin:
1. Seseorang yg berada dalam kelompok sebagai pemberi tugas,
pengarah dan menggordinasikan kegiatan kelompok yg
relevan serta penanggung jawab utama. Fiedler 1967.
2. Pemimpin adalah tokoh atau elit anggota sistem sosial yg
dikenal dan berupaya memepengaruhi para pengikutnya
secara langsung atau tidak langsung. (Wirawan);
3. Seorang pribadi yg mempunyai superioritas tertentu
sehingga dia memiliki kewibaan dan kekuasaan untuk
menggerakkan orang lain melakukan usaha bersama
guna mencapai sasaran tertentu. Kartono 2013.
lanjutan
4. Individu yg memiliki kemampuan serta memanfaatkan
kemampuan tersebut melalui sikap dan perilaku yg
mengarahkan dan memotivasi individu atau kelompok utk
mencapai tujuan organisasi melalui kesatuan pemahaman
dan kerjasama. Erni. 2018.
Pengertian Kepemimpinan.
1. Kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk
mencapai tujuan dengan antusias. Davis 1985;
2. Suatu proses pengaruh sosial di mana pemimpin
mengusahakan partisipasi sukarela dari pegawai dlm suatu
usaha utk mencapai tujuan organisasi. Krietner 2005.
lanjutan
Pendekatan Pemimpin dan Kepemimpinan.
Organisasi kontemporer harus memiliki rencana stratejik yg di
dalamnya memuat Visi dan Misi dlm rangka mencapai tujuan
organisasi.
1. Pendekatan berdasarkan ciri.
Menekankan pd atribut pribadi para pemimpin dg asumsi beberapa
orang merupakan pemimpin dg beberapa ciri yg tdk dimiliki orang lain.
2. Pendekatan Perilaku.
Diwarnai psikologi menemukan dan mengklarifikasi berbagai perilaku.
Mencoba menjelaskan efektivitas kepemimpinan dalam kaitannya dg
jumlah dan jenis kekuasaan yg dipunyai seorang pemimpin dan cara
kekuasaan tersebut.
Lanjutan
3. Pendekatan Situasional
Menekankan pd pentingnya factor-factor kontektual seperti sifat
pekerjaan, sifat lingkungan eksternal dan karakteristik para
pengikut.
4. Pendekatan Krisis.
Dalam masa kritis seorang pemimpin melakukan konsentrasi utk
mengkonsolidasikan seluruh sumber daya dan bersifat saling
melengkapi
lanjutan
Fungsi Pemimpin dan Kepemimpinan.
Menurut Stoner (2006). Pemimpin mempunyai dua fungsi:
1.Fungsi berorientasi Tugas atau Penyelesaian Masalah:
1) Menciptakan kegiatan;
2) Mencari informasi;
3) Memberi pendapat;
4) Menjelaskan;
5) Mengkoordinasikan;
6) Menyimpulkan;
7) Menguji kelayakan;
8) Mengevaluasi; mendiagnosis.
lanjutan
2. Fungsi Pemeliharaan grup/Fungsi sosial.
1) Mendorong semangat;
2) Menetapkan standar;
3) Mengikuti;
4) Mengekspresikan perasaan;
5) Mengambil consensus;
6) Menciptakan keharmonisan;
7) Mengurangi ketegangan.
lanjutan
Fungsi Kepemimpinan:
1)Menciptakan Visi;
2)Menciptakan sinergi;
3)Mengembangkan Budaya Organisasi;
4)Menciptakan Perubahan;
5)Memotivasi Para Pengikut;
6)Memberdayakan Pengikut;
7)Manajer Konflik;
8)Membelajarkan Organisasi.
9)Mewakili Sistem Sosial.
lanjutan
Peran Pemimpin.
1. Memberdayakan pengikut (empowering followers);
2. Membelajarkan organisasi secara terus menerus;
3. Menciptakan visi;
4. Mengembangkan budaya organisasi;
5. Menciptakan sinergi;
6. Menciptakan perubahan;
7. Memotivasi pengikut;
8. Menjadi tokoh, simbol sosial di luar organisasi.
9 Menjadi panutan (moral personal);
10 Menjadi perintis (moral visioner);
11 Menjadi penyelaras (moral institusional);
lanjutan
Karakteristik Situasi:
1. Jenis unit organisasi;
2. Besarnya unit organisasi;
3. Posisi kekuasaan dan wewenang;
4. Struktur dan kerumitan tugas;
5. Kesaling tergantungan tugas;
6. Keadaan lingkungan yang tidak mementu;
7. Ketergantungan eksternal.
lanjutan
Sumber Kepemimpinan.
Menurut French dan Reven (1959).
1.Kekuatan berdasarkan paksaan (coersive power).
2.Kekuatan berdasarkan Penghargaan (reword power);
3.Kekuatan Keahlian (expert power);
4.Kekuatan Resmi (legitimate power);
5.Kekuatan Referensi (reference power).
lanjutan
• Persyaratan menjadi Pemimpin:
1. Elit masyarakat. anggota sistem sosial yg mempunyai
pendidikan, ekonomi/status sosial yg relatif lbh tinggi dr pd
anggota sistem sosial lainnya.
2. Kualitas fisik yg baik;
3. Kualitas psikologis:
1) Memahami diri sendiri;
2) Kecerdasan intelektual;
3) Kecerdasan spiritual;
4) Kecerdasan emosional.
lanjutan
Kecerdasan Emosional (emosional intellegence):”kemempuan
seseorang utk memonitor perasaan dan emosi diri sendiri dan
org lain utk membedakannya satu sama lain dan memakai
informasi tsb utk memamdu pemikiran dan tindakan.(Peter
Salovey dan J.D Mayer).
Dimensi dari keserdasan emosional:
1) Mengenali emosi diri;
2) Mengelola emosi;
3) Memotivasi diri sendiri;
4) Mengenali emosi orang lain;
5) Membina hubungan.
lanjutan
Gaya Kepemimpinan.
Pola tingkah laku yang dirancang untuk mengintegrasikan
berbagai tujuan organisasi dengan tujuan individu untuk
mencapai tujuan tertentu.
Macam-macam gaya kepemimpinan:
1. Kepemimpinan Personal.
Gaya kepemimpina dilakukan langsung oleh pemimpin dg mengadakan
hubungan langsung dg pegawainya, shg terjadi hubungan yg erat dan
harmonis.
2. Kepemimpinan Non Personal.
Tdk melakukan hubngan langsung . Hubungan antara pemimpin dg
pegawai dilakukan melalui intruksi tertulis dan pemberian perintah secara
langsung.
lanjutan
3. Kepemimpinan Otoriter.
Ciri-Ciri:
1) Beban kerja organisasi ditanggung penuh oleh peimimpin;

2) Pegawai dianggap hanya sebagai pelaksana;

3) Pegawai bekerja dengan disiplin tinggi, belajar keras dan tdk kenal lelah;

4) Pemimpin menentukan kebijakan organisasi sendiri;

5) Komunikasi dilakukan secara tertutup dan satu arah;

6) Korektif dan minta penyelesaian tugas pda waktu sekarang.

4. Kepemimpinan Kebapakan.
Sikap perilaku pemimpin yg memperlakukan pegawai seperti ke anaknya
sendiri sehingga pegawai tdk berani mengambil keputusan secara sendiri.
lanjutan
5. Kepemimpinan Demokratis.
Gaya kepemimpinan yg selalu mengadakan musyawarah dg
pegawainya dlm menyelesaikan pekerjaan, sehingga pegawai merasa
dihargai fikiran dan pendapatnya.
Ciri-Ciri:
1)Beban kerja organisasi menjadi tanggung jawab bersama sumber
daya manusia yg ada dlm organisasi;
2)Pegawai dianggap komponen utama dlm pelaksanaan pekerjaan shg
peran pegawai strategis;
3)Pemimpin masih memainkan peran yg dominan namun tdk kaku
dlm menyelesaikan masalah;
4)Kepercayaan tinggi terhadap pegawai;

5)Kominukasi dg pegawai terbuka dan komunikatif.


lanjutan
6. Kepemimpinan Bakat.
Gaya kepemimpinan bakal biasanya muncul dari kelompok informal
yg didapat dari pelatihan walaupun tdk langsung. Peran bakat sangat
menonjol sebagai dampak pembawaan lahir, boleh jadi adanya faktor
keturunan.
7. Kepemimpinan Transaksional.
Kepemimpinan berfokus pada transaksi antar pribadi, antar
manajemen dan pegawai. Karakteristik melandasi:
1)Pemimpin menggunakan penghargaan kontingensi utk memotivasi
para pegawai;
2)Pemimpin melaksanakan tindakan korektif hanya ketika anggota tdk
mampu mencapai tujuan kinerja sebagimana mestinya.
lanjutan
8. Kepemimpinan Permisif.
Pemimpin yg tdk mempunyai pendirian kuat dan tidak konsisten.
Sikapnya cenderung sering berubah dan sering melakukan pembiaran.
Ciri-Ciri:
1)Tidak mempunyai kepercayaan diri yang tinggi;

2)Cenderung mengalah pd pehawai;

3)Mengiyakan semua saran yg berasal dari pegawai;

4)Lambat dlm membuat keputusan penting bagi organisasi;

5)Cenderung hanya mengandalkan kepopuleran dlm bekerja;

6)Ramah dan sering bersikap baik hati pd pegawai.


lanjutan
9. Kepemimpinan Kharismatik.
Perilaku pemimpinan yg simbolis, pesan-pesan mengenai Visi
memberikan inspirasi, komunikaso non verbal, dayabtarik thdp nilai-
nilai ideologis, stimulasi intelektual thdp pengikut oleh pemimpin,
penampilan kepercayaan diri sendiri dan kinerja yg melampaui
panggilan tugas.
10. Kepemimpinan Visioner
Gaya kepemimpinan yg mapu untuk menciptakan dan
mengartikulasikan suatu Visi yg realistis, dapat dipercaya, atraktif dg
masa depan organisasi yg terus tumbuh dan meningkat.
11. Kepemimpinan Tim
Gaya kepemimpinan berorientasi pd pengembangan tim yang kuat
dan solid dlm mengemban berbagai tugas yang ada dlm organisasi.
lanjutan
12. Kepemimpinan Direktif.
Ciri-Ciri:
1)Penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan merupakan
tanggungjawab penuh pimpinan;
2)Pemimpin menentukan semua standar nbagaimana pegawai
mengemban tugas yg tlh diberikan;
3)Supervisi pd pegawai dilakukan sangat ketat;

4)Memberikan hukuman yg setimpal bagi pegawai yg tdk patuh;

5)Pemimpi kurang mampu memotivasi pegawai.


lanjutan
13. Kepemimpinan Partisipatif.
Mirip gaya kepemimninan demokratis.
14. Kepemimpinan Delegatif.
Perilaku kepemimpinan dengan rendahnya dukungan dan pengarahan
oleh pemimpin. Mendiskusikan masalah bersama-sama dengan
pegawai yg ada, kemudian mengambil keputusan dan mendelegasikan
seluruhnya kepada pegawainya.
15. Kepemimpinan Beorientasi Prestasi.
Menetapkan berbagai tujuan yang menantang bagi pegawai dan
berharap pegawai mampu bekerja dengan baik sera mapu bekerja dg
penuh prestasi dlm mengemban berbagai tugas yg diemban organisasi.
lanjutan
Metode Kepemimpinan.
Menurut Tead (1985) Metode kepemimpinan:
1.Memberikan perintah.
Perintah mencakup: tugas, kewajiban, tanggunga jawab yg harus
dilkukan oleh setiap individu anggota kelompok;
2. Memberikan celaan dan pujian
1) Celaan diberikan secara obyektif, tdk disertai emosional (benci,dendam
dll), celaan sebaiknyaa berupa teguran dilakuakn secara rahasia;
2) Pujian diberikan karena pribad yg bersangkutan tlh melakukan
tugasnya dg baik dan mampu berprestasi.
3. Memupuk tingkah laku yang benar;
Pemimpin harus bertindak obyektif dan jujur.
lanjutan
4. Peka terhadap berbagai saran.
Sifat pemimpin harus luwes dan terbuka dan peka trhdp saran-
saran eksternal yg sifatnya positif. Menghargai pendapat orang
lain, kemudian mengkombinasikan dg ide-ide sendiri.
5. Memperkuat Rasa Kesatuan Kelompok.
6. Mengembangkan rasa tanggung jawab di pegawai/anggota.
7. Keputusan yg bernilai dan tepat waktu;
lanjutan
Karakteristik Kepemimpinan.
Menurut Covey (1997):
1.Terus belajar;
2.Berorientasi pada pelayanan;
3.Memancarkan energi positif;
Secara fisik: menyenangkan, cenderung optimis, positif, bergairah, antusias,,
penuh harap dan mempunyai kepercayaan diri.
4. Mempercayai orang lain.
5. Hidup seimbang;
Pemimpin yg berprinsip bukan ekstrimis, tdk menerima atau menolak sama
sekali, penuh pertimbangan dlm tindakan, tidak berlebihan, mampu menguasai
diri, bijak, dia sentaiasa jujur pada diri sendiri.
6. Sinergistik;
7. Berlatih memperbaharui diri.
lanjutan
Menurut Bennis (1997):
1.Pengenalan diri.
Mengenal kelebihan dan kekurangan yg ia miliki, bahkan sering
menggunakan jasa org lain utk memberikan masukan dan
pemahaman atas kepribadiannya.
2.Terbaka terhadap umpan balik
3.Pengambil resiko yg selalu ingin tahu;
4. Konsentrasi pada pekerjaan;
5.Menyeimbangkan tradisi dengan perubahan;
6.Bertindak sebagai model dan mentor.
Lanjutan
Kompetensi Pemimpin.
Pengertian:
1. Kapasitas yg dimiliki oleh individu yg mengarah pada perilaku yg
sesuai dg tentutan pekerjaan serta sesuai dg ketetapan organisasi yg pd
gilirannya membawa hasil seperti yg diinginkan. Armstrong (2009);
2. Merupakan kondisi atau kualitas dari kemampuan, kecukupan,
kesuksesan dan efektivitas yang dimiliki oleh individu. Elliot dan Dweck
(2005);
3. Peta kapasitas pemimpin atas atribut pekerjaan yg diembannya, yg
merupakan kumpulan dari kemampuan, keterampilan, kamatangan,
pengalaman, keefektifan, keefisienan dan kesuksesan dlm mengemban
tanggung jawab pekerjaan sbg seorang pemimpin. Erni (2018).
lanjutan
 Karakteristik Kompetensi:
Kompetensi dibentuk dari lima karakteristik:
1.Motive (motif).
2.Traits (watak);
3.Self concept (konsep diri);
4.Knowledge (pengetahuan);
5.Skill (keterampilan).
Niat Tindakan Hasil

Morif,watak,konsep diri Keterampilan


Karakteristik
Pengetahuan Perilaku Kinerja
personal Model Arus Sebab Akibat.
lanjutan
Kompetensi Manajerial.
Menurut Katz (1993)
1.Kompetensi konseptual;
2.Kompetensi komuniksi interpersonal;
3.Kompetensi teknis,
lanjutan
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pengertian:
1.Sebagai pilihan yang didasarkan kriteria tertentu atas dua
atau lebih alternative yang mungkin. G.R Terry (2003);
2.Merupakan suatu proses pemilihan alternative terbaik dari
beberapa alternative secara sistematik utuk ditindak lanjuti
sebagai suatu cara menyelesaikan masalah. Hasan (2004);
3.Sikap dan perilaku pemilihan tertentu yg didasarkan atas
berbagai alternative pertimbangan yg tersedia, didasarkan
kewenangan dan kekuasaan yg dimiliki atau yg melekat dg
mempertimbngkan kepentingan saat ini atau di masa yg akan
dating. Erni (2018).
lanjutan
Dasar-dasar Pengambilan Keputusan
1. Intuisi;
2. Pengalaman;
3. Fakta;
4. Wewenamg;
5. Rasional;
• Proses pengambilan keputusan:
Tahapan pengambilan keputusan:
1. Pengenalan masalah;
2. Perumusan masalah;
3. Pencarian alternatif;
lanjutan
4. Pemilihan alternatif
5. Pengambilan keputusan;
6. Evaluasi.
7. Solusi.
• Metode Pengambilan Keputusan;
1. Berdasarkan kewenangan;
2. Berdasarkan masukan ahli;
3. Berdasarkan kesepakatan;
lanjutan
• Faktor- Faktor yang harus diperhatikan:
1. Berfikir kritis;
2. Waktu membuat keputusan;
3. Kondisi ketika membuat keputusan;
4. Keterbatasan/hambatan;
5. Ketergantungan pada pihak mlain.
6. Keahlian dan pengalaman.
lanjutan
Faktor-faktor yg mempengaruhi pengambilan keputusan:
1. Pertimbangan hal berwujud dan tak berwujud;
2. Dasar pencapaian tujuan;
3. Pembuatan alternatif pilihan;
4. Tindakan mental menuju tindakan fisik;
5. Membutuhkan waktu yg lama;
6. Pengambilan keputusan yg praktis;
7. Kelembagaan;
8. Fisik, emosional, rasional, praktikal, interpersonal dan
lingkungan.
lanjutan
Solusi menyelesaikan masalah dlm pengambilan
keputusan.
1. Menerapkan konsep keputusan yg cenderung hati2 dn
memikirkan setiap dampak yg akan timbul;
2. Menempatkan setia keputusan berdasarkan alasan2 yg
representatif;
3. Menghindari keputusan yang ambigu (tdk jelas & tdk tegas),
4. Setiap keputusan dibuat berdasarkan pd pertimbangan 4 (empat)
fungsi manajemen.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai