Anda di halaman 1dari 11

PERUBAHAN IFRS DARI COST

CENTRE MENJADI REVENU CENTRE


RUMAH SAKIT
Kelompok I :
Zeni Susilandari 173333101
Annisa Dwi L 173333102
Fatimah Kamal 173333103
PENDAHULUAN
Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS) merupakan suatu bagian dari Rumah Sakit dibawah
pimpinan seorang Apoteker dan dibantu oleh beberapa orang apoteker yang memenuhi
persyaratan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dan kompeten secara
profesional.sesuai dengan surat keputusan Menteri Kesehatan RI
No.547/MenKes/SK/VI/1994 ,yang bertanggung jawab atas seluruh pekerjaan serta pelayanan
kefarmasian.
Pelayanan farmasi rumah sakit merupakan salah satu kegiatan di rumah sakit yang menunjang
pelayanan kesehatan yang bermutu. Hal tersebut diperjelas dalam Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor 1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit, yang
menyebutkan bahwa pelayanan farmasi rumah sakit adalah bagian yang tidak terpisahkan dari
sistem pelayanan kesehatan rumah sakit yang berorientasi kepada pelayanan pasien, penyediaan
obat yang bermutu, termasuk pelayanan farmasi klinik, yang terjangkau bagi semua lapisan
masyarakat.
Tuntutan pasien dan masyarakat akan mutu pelayanan farmasi, mengharuskan adanya perubahan pelayanan
dari paradigma lama (orientasi obat/produk) ke paradigma baru (orientasi pasien) dengan filosofi
Pharmaceutical Care (asuhan kefarmasian). Praktek pelayanan kefarmasian merupakan kegiatan yang
terpadu dengan tujuan untuk mengidentifikasi, mencegah dan menyelesaikan masalah obat dan masalah
yang berhubungan dengan kesehatan.
Menurut Quick (1997), pembelanjaan untuk obat menghabiskan 40% dari total anggaran rumah sakit,
sehingga pengelolaan harus dilakukan dengan efektif dan efesien agar kelancaran pelayanan kesehatan tidak
terganggu dan pendapatan Rumah Sakit juga dapat ditingkatkan. Selain sebagai Cost Centre, instalasi juga
merupakan Revenue Centre. Pengelolaan unit farmasi dengan baik akan menyokong unit-unit lainnya,
terutama unit yang tidak berperan sebagai Revenue Sentre. Lebih dari 90% layanan kesehatan Rumah
Sakit menggunakan perbekalan Farmasi (obat-obatan), bahan kimia.
 Cost center, manajer mempunyai tanggung jawab untuk mengontrol biaya yang diadakan
dalam sub unit, tetapi tidak mempunyai tanggung jawab dalam keuangan untuk
keuntungan atau investasi dalam pusat tersebut.
 Revenue centre, manajer mempunyai tanggung jawab untuk penghasilan. Distrik-distrik
penjualan seringkali dirancang manjadi pusat-pusat penghasilan
  

TUJUAN, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB IFRS

Tujuan Instalasi Farmasi Rumah Sakit


Tujuan Instalasi Farmasi Rumah Sakit antara lain :
  Membantu dalam mennyediakan pembekalan yang memadai oleh apoteker rumah sakit
yang memenuhi syarat.
  Membantu dalam mengembangkan dan kemajuan profesi kefarmasian.
 Pengendalian mutu sebagai dasar setiap langkah pelayanan untuk meningkatkan mutu
pelayanan kefarmasian.
Tugas Dan Tanggung Jawab Instalasi Farmasi Rumah Sakit

 Tugas utama IFRS adalah pengelolaan mulai dari perencanaan, pengadaan, penyimpanan,
penyiapan, peracikan, pelayanan langsung kepada penderita sampai dengan pengendalian
semua perbekalan kesehatan yang beredar dan digunakan dalam rumah sakit, baik untuk
penderita rawat tinggal, rawat jalan maupun untuk semua unit termasuk poliklinik rumah
sakit.
 IFRS sebagai unit produksi
ruang lingkup pelayanan instalasi farmasi adalah menyediakan dan menjamin mutu produk
yang dihasilkan, untuk kepentingan penderita dan professional kesehatan di rumah sakit.
 IFRS sebagai unit pelayanan
Instalasi farmasi merupakan suatu organisasi pelayanan di Rumah Sakit yang memberikan
pelayanan produk bersifat nyata (tangible) dan pelayanan farmasi klinik yang bersifat tidak
nyata (intangible) bagi konsumen (penderita, dokter, perawat, professional kesehatan lain dan
masyarakat rumah sakit).
 IFRS sebagai unit strategis bisnis Rumah Sakit
Disebut sebagai unit bisnis strategis adalah karena unit-unit bisnis strtegis di RS seperti
instalasi farmasi, UGD dsb, yang dipergunakan langsung oleh masyarakat, dinilai dan
mempunyai semacam akuntabilitas (untung-rugi) (Mulyadi, 1998).
Menurut Rangkuti (2000) unit bisnis strategi memiliki karakteristik antara lain:
 Memiliki misi dan strategi
 Menghasilkan produk atau jasa yang berkaitan dengan misi dan strategi
 Menghasilkan produk secara spesifik
 Bersaing dengan pesaing yang telah diketahui dengan jelas.
Studi Kelayakan

 Studi kelayakan proyek adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek (biasanya
proyek investasi) dilaksanakan dengan berhasil. Berhasil dalam artian luas maupun
terbatas.
 Tujuan dilakukannya studi kelayakan proyek adalah untuk menghindari keterlanjuran
penanaman modal yang besar untuk kegiatan yang tidak menguntungkan.
 Aspek-aspek studi kelayakan
Pada dasarnya belum ada kesepakatan tentang aspek apa saja yang perlu diteliti, namun
umumnya studi kelayakan dilakukan terhadap aspek pasar, teknis, keuangan, hukum dan
ekonomi, tergantung pada besar kecilnya dana yang tertanam dalam investasi
tersebut.
 Aspek Pasar
Pada tahap ini, besarnya permintaan produk serta kecenderungan perkembangan
permintaan selama kehidupan proyek yang akan datang diperkirakan dengan cermat. Karena jika
tidak diperkirakan dengan akan banyak menghadapi kesulitan
 Aspek teknis
Aspek teknis merupakan aspek yang berkenaan dengan proses pembangunan proyek secara
teknis dan pengoperasiannya setelah proyek selesai dibangun.
 Aspek keuangan
Aspek ini membicarakan tentang bagaimana menghitung kebutuhan dana, sumber dana,
aliran kas proyek, dan penilaian proyek (Husnan dan Suwarsono, 2000). Kebutuhan dana dibagi atas
2 yaitu kebutuhan dana untuk aktiva tetap dan kebutuhan dana untuk modal kerja.
 Dari penjelasan – penjelasan diatas, bahwasanya untuk mengubah IFRS dari Cost Center
menjadi Revenu Center RS diperlukan adanya studi kelayakan terhadap IFRS sebagai revenue
centre. Studi kelayakan dilakukan menggunakan pendekatan pemakai jasa IFRS, yang ditinjau
dari aspek ekonomi. Data-data yang diperlukan untuk studi kelayakan tersebut diperoleh dari
data-data sekunder yang ada di bagian kepegawaian, rekam medik dari pelayanan rumah sakit,
IFRS dan Apotek.
 Studi kelayakan ini bertujuan untuk mengetahui apakah rancangan pengembangan IFRS
tersebut layak untuk diaplikasikan setelah ditinjau dari beberapa aspek studi kelayakan.
TERIMAH KASIH

Anda mungkin juga menyukai