Anda di halaman 1dari 11

TRANSAKSI SEWA GUNA

USAHA (LEASING)
OLEH : RIA ANTIKA (02271911012)
PENGERTIAN SEWA GUNA USAHA

Sewa guna usaha adalah suatu kontrak


antara lessor (pemilik barang modal)
dengan lessee (pengguna barang modal).
Sewa guna usaha dibedakan menjadi sewa
guna usaha dengan hak opsi dan sewa
guna usaha tanpa hak opsi.

Ditinjau dari teknis pelaksanaannya


transaksi sewa guna usaha dapat dilakukan
secara langsung (direct lease) maupun
dengan cara penjualan dan penyewaan
kembali (sale and lease back)
PERLAKUAN PERPAJAKAN UNTUK USAHA TRANSAKSI
SEWA GUNA USAHA

Jumlah pembayaran sewa guna usaha Masa sewa guna usaha ditentukan
selama masa sewa guna usaha sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun
01 pertama ditambah dengan nilai sisa
barang modal harus dapat menutup
02 untuk barang modal golongan I, 3 (tiga)
tahun untuk barang modal golongan II
harga perolehan barang modal dan dan III, dan 7 (tujuh) tahun untuk
keuntungan lessor. golongan bangunan.

Perjanjian sewa guna usaha memuat Dalam Pasal 16 keputusan Mentri

03 ketentuan mengenai opsi bagi lesse.


04 Keuangan Nomor 1169/KMK.01/1991
mengatur mengenai ketentuan
perpajakan bagi lessee yang melakukan
transaksi finance lessee
Pasal 16 Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1169/
KMK.01/1991

Lessee tidak boleh melakukan penyusutan atas


barang modal yang disewagunausahakan sampai
saat lessee membeli barang tersebut.

Setelah lessee menggunakan hak opsinya membeli Pembayaran sewa guna usaha yang dibayar atau
barang modal yang disewagunausahakan maka terutang oleh lessee, kecuali pembebanan atas
lessee boleh melakukan penyusutan dengan dasar tanah, merupakan biaya yang dapat dikurangkan dari
yaitu harga opsi barang modal yang bersangkutan. penghasilan bruto lessee.

Dalam masa sewa guna usaha lebih pendek dari


masa yang ditentukan, Dirjen Pajak melakukan
koreksi atas pembebanan biaya sewa guna usaha Lessee tidak memotong Pajak Penghasilan Pasal 23
tersebut dan memperlakukannya sebagai operating atas pembayaran sewa guna usaha.
lessee.
PERENCANAAN PAJAK UNTUK LEASING

Membeli secara langsung atau melalui sewa guna


01 usaha dengan hak opsi

02 Penjualan dan penyewaan kembali

03 Pengadaan mesin baru

Perbandingan antara sewa guna usaha dengan


04 pembelian langsung

Tanah dan bangunan yang sudah dimiliki, sebaiknya


05 direvaluasi atau tidak, dan dijual/disewakan kembali

06 Analisis Alternatif yang Sebaiknya Dipilih


Membeli Secara Langsung atau Melalui Sewa Guna Usaha
01 dengan Hak Opsi

01 02
Apabila membeli secara langsung Besarnya beban penyusutan
maka jumlah yang dapat antara lain ditentukan oleh
dibiayakan dalam rangka metode penyusutan dan umur
menghitung penghasilan kena ekonomis yang telah ditetapkan
pajak adalah beban penyusutan. oleh peraturan perpajakan.

04
03 Masa sewa guna usaha bisa
lebih pendek dari umur ekonomis
Apabila membeli secara sewa sehingga perusahaan dapat
guna usaha, maka semua biaya membiayakan perolehan aset
yang dikeluarkan untuk tetap lebih cepat dibandingkan
membayar sewa guna usaha apabila menggunakan
tersebut dapat dibiayakan pada penyusutan (penyusutan yang
tahun yang bersangkutan. dipercepat).
Lanjutan... 02 03
Penjualan dan Pengadaan
Penyewaan Mesin Baru
Kembali
Hal yang perlu Jika perusahaan
diperhatikan adalah jika melakukan pembelian
gedung dimiliki secara mesin secara langsung,
langsung, hanya beban maka yang dapat diakui
penyusutan atas sebagai biaya adalah
gedung yang harus beban penyusutan.
dilakukan dalam jangka
waktu 20 tahun. Untuk menghitung
besarnya beban
Apabila diperoleh penyusutan, metode
melalui sewa guna garis lurus dan metode
usaha dengan hak opsi saldo menurun.
maka semua biaya
yang dikeluarkan untuk
pembayaran sewa baik
atas tanah maupun
bangunan dapat
dibiayakan.
Perbandingan antara Sewa Guna
04 Usaha dengan Pembelian Langsung

Besarnya perbandingan penghematan pajak antara sewa guna


usaha dengan pembelian langsung secara tunai dilakukan
dengan cara membandingkan jumlah biaya yang dapat
dikurangkan dalam rangka menghitung penghasilan kena pajak.
Untuk sewa guna usaha, biaya yang dapat dikurangkan adalah
seluruh biaya sewa dan beban penyusutan sebesar nilai opsi.
Sedangkan untuk pembelian langsung adalah sebesar beban
penyusutannya saja.
05 Tanah dan Bangunan yang Sudah Dimiliki

Tanah dan bangunan direvaluasi

Jika perusahaan melakukan revaluasi


maka atas selisih lebih setelah
revaluasi akan dikenakan PPh sebesar
10%. Tanah dan
Bangunan yang
Tanah dan bangunan tidak sudah dimiliki,
direvaluasi sebaiknya
Taah dan bangunan yang telah dimiliki direvaluasi, tidak
tidak direvaluasi sehingga untuk beban direvaluasi, atau
penyusutan gedung hanya dijual dan
meneruskan yang sebelumnya. direvaluasi, atau
dijual dan
Tanah dan bangunan dijual dan disewakan
diseakan kembali kembali
Apabila dilakukan penjualan dan
penyewaan kembali dengan hak opsi
maka perusahaan pada saat menjual
kepada lessor harus membayar PPh
final sebesar 5% dari nilai jual.
06 Analisis Alternatif yang
Sebaiknya Dipilih
Sebelum menentukan alternatif mana
yang sebaiknya dipilih, terlebih dahulu
penulis akan melakukan perhitungan
harga perolehan dan penghematan pajak
baik secara nominal maupun nilai tunai
30% untuk ketiga alternatif, baik revaluasi,
tanpa revaluasi, maupun penjualan dan
penyewaan kembali.

60% 10%

20%
Thank you

Anda mungkin juga menyukai