Anda di halaman 1dari 16

NILAI ETIKA YANG ADA PADA PANCASILA

M RIFQI RAHMAT MUSTAQIM 2108260144


M OUDI ALIRAFSANZANI RAMBE 2108260147
MUHAMMAD BAGUS SYUHADA 2108260162
I’JAZ FARRITZ MUHAMMAD 2108260164
AL’AMINE FARRASSETYO ASHEFA 2108260267
MUHAMMAD FAUZI IHSANUL HAQ 2108260269
ETIKA PANCASILA ADALAH

Cabang filsafat yang dijabarkan dari sila-sila


Pancasila untuk mengatur perilaku kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di
Indonesia. Oleh karena itu, dalam etika
Pancasila terkandung nilai-nilai ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan.
ALASAN DIGUNAKAN PANCASILA SEBAGAI NILAI ETIKA

Pentingnya pancasia sebagai sistem etika bagi bangsa Indonesia ialah


menjadi rambu normatif untuk mengatur perilaku kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia. Dengan demikian,
pelanggaran dalam kehidupan bernegara, seperti korupsi (penyalahgunaan
kekuasaan) dapat diminimalkan.
KETUHANAN YANG MAHA ESA

Bangsa Indonesia mempunyai kebebasan untuk


menganut agama dan menjalankan ibadah yang
sesuai dengan ajaran agamanya, mewujudkan
kehidupan yang selaras, serasi, dan seimbang
antar sesama manusia Indonesia, antar bangsa,
maupun dengan makhluk ciptaan Tuhan yang
lainnya.Perwujudan kehidupan di antaranya
dengan menumbuhkan saling menyayangi, saling
menghargai, dan saling mengayomi,
CONTOH PENERAPAN SILA PERTAMA

1. Manusia Indonesia percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan
agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan
beradab.
2. Hormat menghormati dan bekerja sama antar para pemeluk agama dan para penganut
kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup.
3. Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaannya.
4. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain
KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB

Berisikan tentang nilai humanus, tentang


bagaimana kita memperlakukan orang lain.
Kita harus mempunyai sikap yang adil, tidak
membedakan satu orang dengan yang lainnya,
sopan dan santun. Serta mengakui persamaan
derajat dan hak sesama rakyat Indonesia.
Menurut Nurdiaman dan Setijo, Kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung
pengertian bahwa bangsa Indonesia diakui dan diperlakukan sesuai dengan harkat dan
martabatnya selaku mahluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang sama derajatnya, sama
hak dan kewajibannya, tanpa membeda-bedakan agama, suku, ras, dan keturunan.

Sila kedua dibutuhkan guna menangkal berbagai ancaman kemanusiaan serta untuk
menegakkan nilai-nilai universal kemanusiaan di negara ini. Selain itu sila ini juga harus
mampu menjamin hukum yang adil bagi masyarakat secara keseluruhan, utamanya demi
penegakan HAM yang bermartabat
CONTOH PENERAPAN SILA KEDUA

1.Menghormati hak asasi sesama masyarakat di sekitar kita.


2. Memiliki rasa kasih dan peduli terhadap orang-orang di sekitar.
3. Menghargai keberadaan dan pendapat dari setiap orang.
4. Tidak mengganggu hak orang lain dengan sikap tidak adil.
5. Saling menyayangi dan mengasihi dalam kehidupan bermasyarakat.
6. Tidak memaksakan kehendak dalam menjalani hubungan sosial di
masyarakat.
7. Saling berbagi sesama masyarakat yang membutuhkan.
PERSATUAN INDONESIA

1. Mengembangkan sikap saling


menghargai keanekaragaman budaya.
2. Membina hubungan baik dengan semua
unsur bangsa.
3. Memajukan pergaulan demi persatuan
dan kesatuan bangsa.
4. Mengembangkan persatuan asal dasar Bhinneka. Tunggal Ika, yaitu
'berbeda-beda tetapi satu’.
5. Mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi atau
golongan.
6. Mengembangkan sikap bangga dan cinta. terhadap tanah air dan
bangsa.
7. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara apabila
diperlukan
NILAI NILAI YANG TERKANDUNG PADA SILA KETIGA

1. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara apabila diperlukan.
2. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
3. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
4. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN
DALAM PERMUSYAWARATAN/PERWAKILAN

1. Selalu mengedepankan musyawarah untuk mencapai


mufakat dalam menyelesaikan suatu masalah.
2. Tidak memaksakan kehendak pada orang lain.
Mengutamakan kepentingan masyarakat, bangsa, dan
Negara
3. Menghormati hasil musyawarah bersama.
4. Ikut serta dalam pemilihan umum.
NILAI NILAI YANG TERKANDUNG PADA SILA KEEMPAT

1. Mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi serta golongan di


dalam musyawarah.
2. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur
3. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada
Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai kebenaran
dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bangsa.
4. Memberi kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercaya untuk melaksanakan
permusyawaratan.
5. Menghormati serta menjunjung tinggi tiap keputusan yang dicapai sebagai hasil
musyawarah.
KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA

1.Menjunjung tinggi keadilan sosial di kehidupan


bermasyarakat, khususnya dalam bidang ekonomi,
politik, pendidikan, dan seterusnya.
2.Menjunjung tinggi semangat kekeluargaan dan gotong-
royong.
3.Menghormati hak dan kewajiban orang lain.
4.Menghargai hasil karya orang lain.
5.Menjunjung tinggi sikap saling membantu dan tolong
menolong.
SIKAP YANG MENCERMINKAN NILAI SILA KELIMA

1. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban di lingkungan


masyarakat
2. Suka memberi pertolongan kepada orang lain.-Peduli terhadap
penderitaan yang dialami orang lain.
3. Tidak melakukan perbuatan yang merugikan pihak umum.-
Menghormati jerih payah orang lain.
4. Menghargai karya orang lain.
5. Tidak memboroskan uang untuk membeli barang yang tidak
diperlukan.
6. Mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan
pribadi. Misalnya kerja bakti.
7. Merawat fasilitas umum yang telah disediakan.
8. Bersikap adil terhadap siapa saja.

Anda mungkin juga menyukai