1. HALOTAN
■ Dosis :
1. Untuk induksi inhalasi adalah 2-4%, dosis induksi anak 1,5-2%. Pada induksi
kedalaman yang cukup terjadi setelah 10 menit.
2. Untuk pemeliharaan adalah 1-2% dan dapat dikurangi bila digunakan juga N2O atau
narkotik. Pemeliharaan pada anak 0,5-2% waktu pulih sadar sekitar 10 menit setelah
obat dihentikan.
Durasi :
■ Pemakaian kurang dari 1 jam akan sadar kembali sekitar 7 menit setelah obat
dihentikan.
■ Pada pemakaian 5-6 jam kembali sadar sekitar 11 menit setelah obat dihentikan.
(buku anestesiologi-bagian anestesiologi dan terapi intensif fk-Undip semarang)
Dosis :
1. Untuk induksi, konsentrasi yang diberikan pada udara inspirasi
adalah 2,0-3,0% brsama sama dengan N2O.
2. Untuk pemeliharaan dengan pola nafas spontan, konsentrasinya
berkisar antara 1,0-2,5% sedangkan untuk nafas kendali berkisar
antara 0,5-1,0%.
(Buku Ajar Ilmu Anestesia dan Reanimasi, 2017 & Buku Ajar Farmakologi FKUI, )
Efek yang diharapkan :
Hipnotik, Analgesic dan Relaksasi Otot
Efek smping :
■ Hipotensi
■ depresi pernapasan
■ Aritmia
■ peningkatan sel darah putih
■ Menggigil
■ Batuk dan tahan nafas
■ sekresi yang berlebih.
(Buku Ajar Ilmu Anestesia dan Reanimasi, 2017)
Sediaan
3. Desflurane
Onset :
Dengan induksi inhalasi reflek bulu mata hilang dalam waktu 2 menit, karena sifatnya iritatif.
Durasi :
■ sesudah 1,5 jam dianastesi A-1 KAM akan sadar dalam waktu 4 menit.
■ Pada anestesi 1,25 KAM selama 1 jam pasien kembali sadar sesudah 16 menit.
(buku terapi dan farmakologi fk-UI,2016)
Dosis :
1. Dewasa dimulai dengan konsentrasi 2,5-8,5%
2.Anak anak dengan konsentrasi 5,2-10%
(kapoor M,. Desfluran revisited.journal of anaeshesiology clinical pharmacology,2012)
Efek yang diharapkan :
Hipnotik, Analgesic, dan Relaksasi Otot
Efek samping :
■ Bersifat iritatif sehingga menimbulkan batuk, sesak nafas, atau bahkan spasme laring.
Efek samping :
■ Mual
■ Muntah
■ Hipotensi
■ Somnolens
■ Peningkatan batuk
(pusat informasi obat nasional,BPOM, 2015)
Sediaan
5. NITROUS OXIDE
Onset :
segera dicapai, tetapi dengan KAM yang >100 diperlukan tekanan parsial yang tinggi.
(farmakologi dan terapi UI 2016)
Efek samping :
■ pada anastesia yang lama dapat menyebabkan mual,muntah dan lambat sadar. Gejala
sisa terjadi apabila ada hipoksia atau alkalosis akibat hiperventilasi.
Efek yang di harapkan :
■ analgesik +
Dosis :
■ N2O dikombinasikan dengan oksigen dengan perbandingan
– N2O : O2 = 70 : 30 untuk pasien normal
– N2O : O2 = 60: 40 untuk pasien yang memerlukan tunjangan oksigen lebih banyak.
– N2O : O2 = 50 : 50 untuk pasien yang beresiko tinggi.
(Buku Ajar Ilmu Anestesia dan Reanimasi, 2017 & Buku Ajar Farmakologi FKUI, )
ANASTESI LOKAL
■ LIDOCAINE
Onset :
■ 5 menit
Durasi :
■ 45-90 menit
Dosis :
■ infiltrasi lokal : 0,5%
■ Blok saraf yang kecil : 1%
■ Blok saraf yang lebih besar : larutan 1,5%
■ Blok epidural : larutan 1,5-2%
■ Blok subarakhnoid : larutan hiperbarik 5%
■ Dewasa : 50-750 mg (7-10 mg/kgbb).
(Buku Ajar Ilmu Anestesia dan Reanimasi, 2017)
Efek yang diharapkan :
■ Menghilangkan rasa sakit yang sifatnya sementara dan mengatasi gangguan irama jantung.
Efek samping :
■ Mengantuk
■ Pusing
■ Parestesia
■ Kedutan otot
■ Gangguan mental
lidokain dalam dosis yang berlebihan dapat menyebabkan kematian akibat fibrasi ventrikel atau
henti jantung.
(buku farmakologi dan terapi fk-UI,2016)
Sediaan :
■ Ampul lidokain 2%
■ Jelly 2%
■ Spray 10%
BUPIVACAINE
Onset :
■ 15 menit
Durasi :
■ 2-4 jam
Dosis :
■ Infiltrasi lokal : 0,25%
■ Blok saraf kecil : 0,25%
■ Blok saraf yang lebih besar : 0,5%
■ Blok epidural : 0,5-0,75%
■ Blok spinal : 0,5-0,75%
■ Dosi 1-2 mg/kgbb
(buku anestesiologi-bagian anestesiologi dan terapi intensif fk-Undip semarang)
Efek samping :
■ Hipotensi
■ Bradikardi
■ Mual
■ Muntah pusing
■ Nyeri punggung
■ Sakit kepala
Sediaan :
■ Ampul 5mg/ml : bucain
■ Decain spinal 0,5%
■ Recain vial 100mg/20ml : buvanest 0,5%
ANASTESI INTRAVENA
Kebanyakan digunakan untuk induksi, tapi kini anestesi intravena digunakan
untuk pemeliharaan anesthesia atau dikombinasikan dengan anestesi inhalasi.
Tujuan :
1. Induksi anestesia
2. Induksi dan pemeliharaan anesthesia pada tindakan bedah singkat
3. Menambah efek hipnosis pada anesthesia atau analgesia lokal
4. Menimbulkan sedasi pada tindakan medik
Anestesi intravena ideal :
■ Onset : 10-40 detik, dengan efek maksimal terjadi dalam waktu sekitar 1 menit
■ Kontraindikasi :
Tidak boleh diberikan pada pasien yang menderita PPOK, dekompensasi kordis, syok
yang berat, insufisiensi adrenokortikal, status asmatikus, profiria.
■ Efek yang diharapkan : Sebagai obat induksi dengan efek berupa hipnotik.
■ Dosis :
Induksi : injeksi intravena 1 – 2,5 mg/kgBB dengan kecepatan 20-40 mg tiap 10 detik.
Maintenance : infus intravena 4 – 12 mg/kgBB atau injeksi intravena 25-50 mg diulang menurut
respon.
■ Efek Samping : Hipotensi, apnea sementara selama induksi, nyeri di tempat suntikan.
■ Catatan : Pada manula dosis harus dikurangi. Propofol tidak dianjurkan pada anak <3 tahun dan
pada wanita hamil.
■ Sediaan dan contoh merek dagang : Ampul 1% DIPRIVAN, FRESOFOL MCT/LCT 1%,
PROANES 1% MCT/LCT, RECOFOL, SAFOL, TRIVAM.
Ketamin
■ Efek yang diharapkan :
⁻ Ketamin memiliki sifat analgesik, anestetik, dan kataleptik dengan kerja singkat.
⁻ Ketamin memiliki sifat simpatomimetik sehingga dapat meningkatkan tekanan darah dan denyut
jantung.
⁻ Ketamin menimbulkan dilatasi bronkus sehingga merupakan obat pilihan pada pasien asma.
⁻ Kurang disukai untuk induksi anestesia.
■ Onset : 30 detik
■ Durasi : Rata-rata dosis yang diperlukan untuk menghasilkan efek anestesi selama 5-10 menit adalah 2 mg/kg
BB
■ Efek Samping : takikardi, hipertensi, hipersalivasi, nyeri kepala, mual-muntah pasca anestesia, pandangan
kabur, dan mimpi buruk.
■ Efek yang diharapkan : Dengan dosis untuk induksi anestesia, kelompok obat ini
menyebabkan tidur, mengurangi cemas, dan menimbulkan amnesia anterograde,
tetapi tidak berefek anelgesik.
■ Dosis :
Benzodiazepine
■ Onset :
- oral : onset kerja cepat
- IV : 1-5 menit
- IM : 15-30 menit
■ Durasi :
⁻ Diazepam untuk mencapai efek farmakologis puncak adalah sekitar 15 menit sampai 1 jam untuk
pemberian secara i.v dan i.m.
⁻ Midazolam dan lorazepam diabsorpsi dengan baik setelah injeksi i.m dan efek puncak tercapai
dalam 30 hingga 90 menit.
1. Narkotik (opioid)
2. Non-narkotik (non-opioid)
Opioid
■ Fentanyl merupakan opioid yang lebih banyak digunakan dibanding morfin karena
menimbulkan efek analgesia anestesia yang lebih kuat dengan efek depresi naspas
yang lebih ringan.
■ Efek Samping : Gangguan jalan napas, ginjal, liver, dan syok hipovolemik
■ Indikasi : Pengobatan nyeri berat pada perawatan paliatif; analgesia selama dan setelah
pembedahan
■ Efek Samping : Mual, muntah, konstipasi, kontraksi otot, pusing, sakit kepala
■ Dosis : Oral : Dosis awal 10–20 mg, diikuti dengan 10 mg setiap 4–6 jam.
Jika diperlukan, dosis dapat ditingkatkan hingga 40 mg/hari
Injeksi atau infus : Dosis awal 10 mg, diikuti dengan 10–30 mg setiap 4–6 jam.
Jika diperlukan, pemberian ketorolac bisa dilakukan setiap 2 jam.
(max 90mg/hari, pada lansia, gangguan fungsi ginjal dan BB < 50 kg max 60 mg/hari)
■ Onset : 10 menit
■ Durasi : 6 – 8 jam
■ Efek Samping : diare, dyspepsia, nyeri gastrointestinal, perdarahan saluran cerna, nausea, sakit kepala, pusing,
mengantuk, berkeringat, dan reaksi hipersensitivitas.
DEPOLARISASI NON-DEPOLARISASI
DEPOLARISASI : Succinylcholine
- Dosis : 0.5-1.5 mg/kgBB
(SCh)
Untuk prosedur intubasi trakea, dosis yang paling sering digunakan adalah 1-1.5 mg/kgBB
- Awitan cepat, sekitar 30-60 detik dengan durasi kerja 5-10 menit
- Efek samping : aritmia, hiperkalemia, myalgia, peningkatan tekanan intragaster
- Sediaan : Injeksi 20 mg/mL (10 mL); 100 mg/mL
NONDEPOLARISASI (LONG-
ACTING) : PANCURONIUM
BROMIDE
-Awitan 2-3 menit dan durasi kerja 60-120 menit
-Dosis 0,08-0,12 mg/kgBB dapat memberikan kondisi relaksasi yang cukup untuk intubasi
endotrakea dalam 2-3 menit.
Intraoperatif : 0,04 mg/kg diikuti dengan 0,01 mg/kg setiap 20-40 menit.
-Efek samping : Hipertensi, takikardi, aritmia, reaksi alergi
-Sediaan : 1mg/ml (5ml, 10ml)
NON-DEPOLARISASI (INTERMEDIATE
ACTING): VECURONIUM BROMIDE
-Awitan 2-3 menit dan durasi kerja 45-90 menit
-Dosis untuk intubasi adalah 0,08-0,12 mg/kgBB. Dengan pemberian 0,04 mg/kgBB diikuti
dengan 0,01 mg/kgBB setiap 15-20 menit
-Efek samping : Gangguan fungi hati
-Sediaan : 10mg/vial
NON-DEPOLARISASI (INTERMEDIATE
ACTING): ROCURONIUM BROMIDE
-Awitan 1,5 menit serta durasi 35-75 menit
-Dosis : 0,45-0,9 mg/kgBB IV. Dosis rendah 0,4 mg/kgBB pemulihan dapat segera terjadi
setelah 25 menit intubasi.
Dosis pemeliharaan : 0,15 mg/kgBB bolus
-Efek samping : Reaksi anaphylactoid
-Sediaan : 50mg/5ml
NON-DEPOLARISASI (INTERMEDIATE
ACTING): ATRACURIUM BESYLATE
-Awitan : 2,5-5 menit dan durasi kerja 30-45 menit
-Dosis untuk intubasi : 0,5 mg/kgBB IV.
Dosis 0,25 mg/kgBB yang diikuti dengan 0,1 mg/kgBB setiap 10-20 menit
-Efek samping : Bronkospasme
-Sediaan : 50mg/5ml, 25mg/2.5ml
NON-DEPOLARISASI (SHORT ACTING):
MIVAKURIUM
-Awitan 1-2 jam (PO) dengan durasi kerja 10-12 jam (PO)
-Dosis : 150-300mg (PO) dan 50mg (IV)
-Efek yang diharapkan : Mengurangi risiko pneumonia aspirasi perioperatif
-Efek samping : Jarang menyebabkan hipotensi, bradikardia, aritmia
-Sediaan : 50mg/2ml, 150mg
DAFTAR PUSTAKA
■ Durasi : 4 jam
Mekanisme:
• Stimulasi langsung β1 miokard : BP >>, HR >>, CO>>
• Stimulasi β2 otot skeletal : vasodilatasi ->menurunkan tek.diastolik, relaksasi otot polos bronkus
• Stimulasi α1 : RBF dan splanchnic <<, tek.perfusi
koroner >>
Indikasi :
• Hipersensitivitas -- Anafilaktik
■ Cardiac arrest
• Menghentikan Perdarahan kapiler
Dosis:
1. Shock: 0.01-0.2 mcg/kgBB/min
2. Cardiac arrest: 1 mg iv bolus
3. Reaksi anafilaktik: 0.1-0.5 mg iv diulang
4. Bronchospasme: 0.25-0.5 mcg/min titrasi
Efek Samping :
■ Gelisah
■ Nyeri kepala
■ Tremor
■ Palpitasi
■ Efedrin memiliki durasi kerja yang lebih lama, jauh kurang kuat
Dosis:
■ Bronkodilator
Afek samping :
■ Low : vasodilatasi renal, meningkatkan aliran darah ginjal dan laju filtrasi
jantung
■ Vasokontriksi
■ Dispnea
■ Durasi : 10 meit
Dosis :
Efek samping :
Dosis:
0.01-0.02 mg/kgBB iv or im
Efek yang diharapkan :
2. Antisialagogue
3. Bronkodilatasi
Efek samping :
onset
■ Ondansetron secara selektif memblokir resptor serotonin 5-HT 3 dengan
■ Sedikit atau tanpa efek pada reseptor dopamin
■ Antiemetik yang efektif pada periode pasca operasi
■ Efek kerja yang lebih lama dan dapat mengurangi kejadian mual dan muntah
Efek samping :
■ Efek samping : sakit kepala, sensai hangat atau kemerahan, konstipasi dan
reaksi lokal injek
Dosis :
■ Adult : Injek IM atau IV lambat 4mg dosis tunggl setelah pembedahan
■ Child (1 bln – 18 th) :Injek IV lambat, 100 mcg/kgBB (max 4 mg)
sediaan :
Dexametasone