Anda di halaman 1dari 20

BAB 7 Biaya Overhead Pabrik

Kelompok 11

1. Ajeng Novinatali 5190111013


2. Nungki Prastyo Puji. U 5190111047
3. Indah Kumala Sari 5190111127
1. PENGGOLONGAN BIAYA OVERHEAD PABRIK

• Biaya Overhead Pabrik adalah biaya Produksi selain biaya bahan baku dan
biaya tenaga kerja langsung.
• Biaya overhead pabrik dapat digolongkan dengan tiga cara penggolongan:
1. penggolongan biaya overhead pabrik menurut sifatnya.
2. penggolongan biaya overhead pabrik menurut perilakunya dalam
hubungannya dengan perubahan volume kegiatan.
3. penggolongan biaya overhead pabrik menurut hubungannya dengan
departemen.
penggolongan biaya overhead pabrik menurut sifatnya.

1. Biaya bahan penolong.

2. Biaya reparasi dan pemeliharaan.

3. Biaya tenaga kerja tidak langsung.

4. Biaya yang timbul sebagai akibat penilaian terhadap aktiva tetap.

5. Biaya yang timbul sebagai akibat berlalunya waktu.

6. Biaya overhead pabriklain yang secara langsug memerlukan


pengeluaran uang tunai.
Penggolongan Biaya Overhead Pabrik Menurut
Perilakunya dalam Hubungan dengan Perubahan Volume
Produksi.
a. Biaya overhead pabrik tetap
b. Biaya overhead pabrik variabel
c. Biaya overhead pabrik semi variabel
Penggolongan biaya overhead pabrik menurut
hubungannya dengan departemen.

1. Biaya Overhead langsung departemen


2. Biaya Overhead tidak langsung departemen
2. PENENTUAN TARIF BIAYA OVERHEAD PABRIK

Alasan Pembebanan Biaya Overhead Pabrik Kepada Produk atas Dasar


Tarif yang Ditentukan di Muka:
1. Pembebanan BOP atas dasar biaya yang sesungguhnya terjadi seringkali
mengakibatkan berubah-ubahnya harga pokok persatuan produk yang di
hasilkan dari bulan yang satu ke bulan yang lain
2. Dalam perusahaan yang menghitung harga pokok produksinya dengan
menggunakan metode harga pokok pesanan,manajemen memerlukan
informasi harga pokok produksi persatuan pada saat pesanan selesai
dikerjakan.
Langkah-langkah Penentuan Tarif Biaya Overhead Pabrik

Penentuan tarif biaya overhead pabrik dilaksanakan melalui tiga tahap berikut
ini:
1. Menyusun anggaran biaya overhead pabrik
2. Memilih dasar pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk
3. Menghitung tarif biaya overhead pabrik
Menyusun Anggaran Biaya Overhead Pabrik

1. Kapasitas teoritis (theoretical capacity) adalah kapasitas pabrik atau


suatu departemen untuk menghasilkan produk pada kecepatan penuh
tanpa berhenti selama jangka waktu tertentu.
2. Kapasitas normal (normal capacity) adalah kemampuan perusahaan
untuk memproduksi dan menjual produknya dalam jangka panjang.
3. Kapasitas sesungguhnya yang diharapkan (expected actual capacity)
adalah kapasitas sesungguhnya yang diperkirakan akan dapat dicapai
dalam tahun yang akan datang
Memilih Dasar Pembebanan Biaya Overhead Pabrik
Kepada Produk
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih dasar
pembebanan yang dipakai adalah:
1. Harus diperhatikan jenis biaya overhead pabrik yang dominan jumlahnya
dalam departemen produksi.
2. Harus di perhatikan sifat-sifat biaya overhead pabrik yang dominan tersebut
dan eratnya hubungan sifat-sifat tersebut dengan dasar pembebanan yang
akan dicapai.
Dasar Pembebanan Biaya Overhead Pabrik Kepada
Produk
a. Satuan Produk

b. Biaya Bahan Baku

c. Biaya tenaga kerja


d. Jam tenaga kerja langsung

e. Jam mesin
3. PEMBEBANAN BOP KEPADA PRODUK ATAS DASAR
TARIF

• Pembebanan BOP Pabrik kepada Produk Dalam metode Full Costing

Barang Dalam Proses-BOP xxxxxxxxxxxx


BOP yang Dibebankan xxxxxxxxxxxx

• Pembebasan BOP kepada Produk Dalam Metode Variabel Costing

Barang Dalam Proses-BOP xxxxxxxxxxxx


BOP Variable yang Dibebankan xxxxxxxxxxxx
4. PENGUMPULAN BOP SESUNGGUHNYA
• Pengumpulan BOP Sesungguhnya Dalam Metode Full Costing

BOP Sesungguhnya Rp 10.700.000


Persediaan Bahan Penolong Rp 1.100.000
Persediaan Bahan Bakar Rp 750.000
Gaji dan Upah Rp 3.500.000
Persediaan Suku Cadang Rp 500.000 Persekot Asuransi
Gedung Rp 600.000 Akumulasi Depresiasi Mesin
Rp 800.000
Kas Rp 3.450.000

catatan
Biaya yang dibayar dengan kas terdiri dari:
Biaya listrik sebesar Rp 1.450.000
Biaya kesejahteraan karyawan Rp 1.500.000
Biaya respirasi dan pemeliharaan tetap sebesar Rp 500.000
Jumlah Rp 3.450.000
• Pengumpulan BOP Sesungguhnya Dalam Metode Variable Costing
BOP Variabel Sesungguhnya Rp 5.300.000
BOP Tetap Sesungguhnya Rp 5.400.000
BOP Sesungguhnya Rp 10.700.000

• Perhitungan dan Analisis Selisih BOP Dengan Metode Full Costing


Perhitungan selisih BOP
BOP yang dibebankan kepada produk:
75.000 jam mesin x Rp 140 Rp 10.500.000
BOP yang sesungguhnya Rp 10.700.000
Selisih BOP Rp 200.000

a. Jurnal Penutupan
BOP yang Dibebankan Rp 10.500.000
BOP Sesungguhnya Rp 10.500.000

b. Jurnal Selisih BOP


Selisih BOP Rp 10.500.000
BOP Sesungguhnya Rp 10.500.000
Selisih Anggaran (Budget Variance)

Metode I
BOP sesungguhnya Rp 10.700.000
BOP yang dianggarkan, pada kapasitas yang dicapai:
BOP tetap Rp 5.400.000
BOP variabel (75.000 x Rp 72,50) Rp 5.437.500
Rp10.837.500
Rp 137.500 L
Metode II
BOP sesungguhnya Rp 10.700.000
BOP tetap menurut anggaran Rp 5.400.000
BOP variabel sesungguhnya Rp 5.300.000
BOP yang dibebankan Rp 5.437.500
Selisih anggaran Rp 137.500 L
Selisih Kapasitas (Idle Capacity Variance)
Metode I
BOP tetap yang dianggarkan Rp 5.400.000
BOP tetap yang dianggarkan kepada produk
75.000 x Rp 67,50 Rp 5.062.500
Selisih kapasitas Rp 337.500 R

Metode II
Kapasitas yang dianggarkan 80.000 jam mesin
Kapasitas sesungguhnya yang dicapai 75.000
Kapasitas yang tidak terpakai 5.000 jam mesin
Tarif BOP tetap Rp 67,50 jam mesin
Selisih kapasitas Rp 337.500 R

Metode III
Biaya overhead pabrik yang dianggarkan pada kapasitas sesumgguhnya yang dicapai:
Biaya Tetap Rp 5.400.000
Biaya Variabel Rp 5.437.500
Rp 10.837.500
BOP yang dibebankan kepada produk
75.000 x Rp 140 Rp 10.500.000
Selisih kapasitas Rp 337.500 R
Salah satu faktor penyebab terjadinya selisih adalah kurang tepatnya
taksiran BOP yang digunakan untuk menghitung tarif. Faktor-faktor yang
lainnya adalah:
a. BOP yang sesungguhnya terjadi lebih besar atau lebih kecil dibandingkan
dengan BOP yang dianggarkan, yang telah disesuaikan dengan tingkat
kapasitas yang sesungguhnya
b. Kegiatan Produksi lebih besar atau kurang menyerap bagian BOP tetap
umtuk bulan tertentu
c. Selisih BOP mungkin terjadi sebagai akibat faktor-faktor musiman
• Perhitungan dan Analisis Selisih BOP Dengan metode Variable Costing

Perhitungan selisih BOP


BOP yang dibebankan kepada produk:
xxxxx jam mesin x xxxxx
BOP variabel yang sesungguhnya
Selisih BOP

a. Jurnal Penutupan
BOP yang Dibebankan xxxxxxxxxxxx
BOP Sesungguhnya xxxxxxxxxxxx
b. Jurnal Selisih BOP
Selisih BOP xxxxxxxxxxxx
BOP Sesungguhnya xxxxxxxxxxxx
5. PERLAKUAN TERHADAP SELISIH BIAYA OVERHEAD

• Jika selisih karena kesalahan perhitungan BOP, maka selisih dibagi ke


dalam rekening-rekening persediaan produk dalam proses, persediaan
produk jadi, danharga pokok penjualan.
• Jika selisih karena ketidakefisiensinan pabrik, maka selisih harus
diperlakukan sebagai pengurang atau penambah rekening harga
pokokpenjualan
Alasan selisih BOP seringkali digunakan tanpa memperhatikan penyebab
terjadinya selisih itu sendiri:
a. Manajemen tidak mencoba menentukan penyebab terjadinya selisih BOP
b. Jumlah selisih tersebut relatif kecil dibandingkan dengan saldo rekeninng-
rekening yang akan dibebani dengan pembagian selisih tersebut
c. Saldo rekening-rekening Barang dalam proses dan persediaan produk jadi
biasanya relatif kecil dibandingkan dengan harga pokok penjualan

Anda mungkin juga menyukai