Anda di halaman 1dari 53

Dr. Tanya Tatiana M.

Rotikan, SpKO

Kelahiran Samarinda, 25 Desember 1948

Alamat : Jl. Bintaro Permai II / 8A. Bintaro. Jakarta Selatan

Pendidikan :
Dokter  FK Unair Surabaya    1973
    Spesialisasi Neuro Psikiatri FK Unair Surabaya 1975
    Spesialis Kedokteran Olahraga UI Jakarta  1996
Short course, penataran di dalam dan luar negri

Pekerjaan
1. Dokter Pusat Ilmu Olahraga (PIO) KONI pusat    1995-1996
2. Nara sumber Program Studi Ilmu Kedokteran Olahraga FKUI 
3. Dokter Klinik KONI DKI Jakarta        1998-sekarang
4. Pembicara pada berbagai seminar, talk show,  penataran, dll
5. Penulis berbagai artikel di majalah-majalah dalam dan luar Negri

Organisasi :
 Pengurus Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga ( PDSKO )
  Wakil Ketua II Perhimpunan Osteoporosis Indonesia ( PEROSI )
Wakil Ketua II PERWATUSI
Anggota  IDI Jakarta Selatan.
Hubungan Latihan Fisik
dengan Penyakit
Degenerative pada Lansia

Dr. Tanya Tatiana M. Rotikan, SpKO


ANALISIS SITUASI

• Berat Badan lebih 19,2 %, Pra Obese 17,3 %, Obese : 6,3 %

• Hipertensi : 27,9 %
• Gula Darah Sewaktu : abnormal 6,9 %
• Kolesterol : abnomal 49,3 %
• Bone Densito Metri : abnormal 77,9 %
• Kebugaran Jasmani kurang dan kurang sekali : 60 %

Ditjen Binkesmas 2009


DATA
BAPPENAS
 UHH Indonesia:
tahun 2010: 69,0 tahun
prediksi tahun 2025: 73,7 tahun

• Tahun 2010-2014: UHH menjadi 72 tahun


• Pesentase Lansia 1971-2017 naik 2x lipat
jadi 8,97% (23,4 juta)
• Analisis statistik 2017: prediksi jlh lansia
thn 2035 jadi 15%

5
Salah satu indikator
keberhasilan pembangunan
kesehatan di Indonesia Pembinaan Lansia
adalah usia harapan hidup melakukan aktivitas
yang meningkat. fisik ringan – sedang
secara teratur

Osteoporosis
Sasaran
Rencana Strategis Pelayanan
Kementerian Kesehatan Lansia Obesitas
Kesehatan tahun 2010- Peny
2014 Menata
Kehidupan Lanjut Jantung
adalah Kanker
Usia yang Koroner
meningkatkan usia Berkualitas
harapan hidup Dengan mengatasi DM
70,6 tahun 72 tahun masalah
tipe2
pada tahun 2014. kesehatan
Hipertensi Masalah
sosial
FAKTOR RISIKO
 Daya tahan jantung-paru mulai menurun
pada usia 30 tahun dan berkurang sampai
50% saat usia 65 tahun.
 Daya tahan dan kekuatan otot mulai
menurun pada usia 30 tahun dan
berkurang sampai 45% saat usia 60 tahun.
 Fleksibilitas tubuh akan mulai menurun
pada usia 30 tahun dan berkurang sampai
37% pada usia 60 tahun

7
Physical Inactivity and Health

Osteoporosis

Prevention of Weight Gain


Risk of “Disease”

Diabetes Mellitus

CHD

Stroke

Musculoskeletal Injury
Functional Health Status

AKTIFITAS FISIK Activity


Perubahan Fisiologi

Sistem hormonal
Sistem jantung dan pemb darah
Sistem pernafasan
Sistem otot, tulang, persendian
Sistem metabolime dan suhu tubuh
Sistem immunitas
Komposisi tubuh
KEUNTUNGAN LATIHAN FISIK
 Meningkatkan fungsi
sistem jantung, pemb
darah & fungsi paru-paru
 Menurunkan risiko
timbulnya penj jantung
 Meningkatkan kekuatan
otot & kepadatan tulang,
mencegah & mengobati
OSTEOPOROSIS
 Menambah kelenturan
 Menambah keseimbangan
KEUNTUNGAN
LATIHAN FISIK
(lanjutan)
• Meningkatkan sensitivitas
hormonal
• Menurunkan risiko timbulnya
dan menurunkan hipertensi
• Mengurangi lemak tubuh,
mencegah kegemukan atau
obesitas
• Membuat lebih relaks, lebih
percaya diri, mengurangi
stres & kecemasan

• Meningkatkan Kualitas Hidup


Kontra Indikasi
Absolut: Relatif:
(perlu pertimbangan medis)
 Tekanan darah tinggi: sistol
 Penyakit Jantung Koroner >160 mmHg,diast >100 mmHg
yg baru terjadi < 3 bl  Kardiomiopati
 Aritmia tdk terkontrol  Kelainan katup jantung

 Unstable angina+nyeri dada  DM dengan kadar gula darah

 Dekompensasio cordis dt III sewaktu > 250 mg/dl


 Rasa lelah yang berlebihan
 Hipertensi yg tdk terkontrol
 Nyeri perut & nyeri punggung
 Anemia berat
 Gangguan pd tungkai ( Gout,
 DM tipe 1 yg tdk terkendali
Artritis dan rematoid artritis ).
 Hipertiroid  Palpitasi

 Masalah kejiwaan serius  Gangguan pernapasan (astma)

 Demam

12
KOMPONEN KEBUGARAN JASMANI

Health related Skill related fitness:


fitness:  keseimbangan

 daya tahan jantung  koordinasi


paru
 komposisi tubuh

 kekuatan otot

 daya tahan otot

 fleksibilitas

13
Pekerjaan rumah, Berkebun,
Jalan Kaki
1.Bergerak/aktivitas fisik adalah
setiap gerakan tubuh yang Bersepeda, Berenang
meningkatkan pengeluaran
tenaga dan energi
(pembakaran Kalori) KJ Berhub dg Kesehatan
1. Daya Tahan Jantung Paru
2. Latihan Fisik/Olahraga 2. Komposisi Tubuh
adalah suatu bentuk aktivitas 3. Otot Rangka
fisik yang terencana dan a.Kekuatan Otot
terstruktur, yang melibatkan
b.Daya tahan otot
gerakan tubuh berulang-
ulang dan ditujukan untuk 4. Kelentukan
meningkatkan
kebugaran jasmani. KJ berhub dg keterampilan
1. Keseimbangan
2. Koordinasi
3. Kecepatan Gerak
4. Kecepatan Reaksi
5. Power
6. Kelincahan
KEBUGARAN
JASMANI
Kemampuan tubuh melakukan
adaptasi terhadap
pembebanan fisik tanpa
kelelahan yang berlebihan
dan masih ada cadangan
energi untuk hal - hal yang
mendadak.
Hal ini meliputi :
• Ketahanan jantung paru
• Ketahanan otot
• Kelenturan
• Komposisi tubuh
 Baik: Ada aturan yang
membatasi. Harus ada
pemanasan, inti, pendinginan
 Benar: Cocok dengan individu.

(manusia berbeda kesehatan,


aktifitas fisik, kebugaran)
 Teratur:berkesinambungan,

(frek latihan diatur)


 Terukur:penentuan intensitasnya
Pemanasan Latihan Inti: Peregangan
& peregangan •Aerobik &
•Beban pendinginan
10-15 menit
20-60 menit 5-10 menit
Latihan Yang Benar:
Melakukan latihan yang sesuai dengan :
• tingkat kesehatan
• tingkat aktifitas fisik
• tingkat kebugaran
masing-masing individu

Perlu Pemeriksaan Pra Latihan


Physical Activity Readiness – Questionnaire
( PAR-Q & You )

1. Pernahkah anda mendengar dokter yang mengatakan bahwa anda menderita


suatu kelainan jantung ?
2. Apakah anda seringkali mengalami nyeri dada atau nyeri di jantung anda ?
3. Seringkah anda merasa akan pingsan atau mengeluh rasa pusing kepala yang
agak parah ?
4. Pernahkah dokter memberitahukan kepada anda bahwa tekanan darah anda
terlalu tinggi ?
5. Pernahkah dokter memberitahu kepada anda bahwa anda mengidap suatu
masalah persendian atau tulang ?
6. Apakah anda membawa serta obat-obat berdasarkan resep, seperti obat untuk
kelainan jantung atau obat untuk tekanan darah tinggi ?
7. Apakah terdapat suatu alasan fisik yang belum disebutkan diatas bahwa anda
seharusnya tidak boleh mengikuti suatu program aktivitas fisik ?
CARA OLAHRAGA YANG BENAR SUPAYA
BERMANFAAT bagi KESEHATAN
Program olahraga harus ditujukan
untuk mencapai GOL yang
diinginkan, contoh:
* Meningkatkan kebugaran tubuh
• Mencegah atau mengobati
keropos tulang / osteoporosis
• Membantu mengendalikan kadar
gula darah pd penyakit diabetes
• Mempertahankan berat badan
ideal atau menurunkan berat
badan pada obesitas
• Meningkatkan kualitas hidup
”Lansia”
SEBELUM OLAHRAGA
• Pemeriksaan lengkap :
-phisik, laboratorium, kepadatan
tulang dll, sesuai kebutuhan
• Graded exercise test bila perlu :
- usia > 35 tahun
- ada faktor2 risiko penyakit
jantung (keluhan, hipertensi, dll)
• Ingat pertimbangkan selalu :
- efektivitas
- keamanan terutama utk lansia
LATIHAN FISIK YANG
TERUKUR
• Latihan fisik dilakukan dengan mengukur denyut nadi
latihan (DNL).
• Denyut Nadi Maksimal (DNM) dihitung berdasarkan
rumus sbb:
DNM=( 220-UMUR ) kali per menit
• DNL yang harus dicapai untuk meningkatkan daya tahan
tubuh lanjut usia antara 60-70% dari DNM.

23
Latihan Yang Terukur

Dosis /Intensitas Latihan


Rekomendasi latihan fisik aerobik
secara umum ( FITT )
 Frekuensi : 3-5x seminggu tak

pd hari berurutan

 Intensitas : 64 % - 76 %
denyut nadi max
(220 – usia), max
85%, sesuai dgn
kemampuan fisik

 Waktu : 20’ – 60’ menit


 Jenis : Aerobik: jalan kaki,
jogging, senam,
sepeda dll.
Rekomendasi untuk latihan beban

• Frekuensi: 2-3 seminggu tdk pd


hari berurutan

• Per kali : 8 – 12 ulangan ,


2 – 3 set
Tambahkan latihan utk kekuatan
otot punggung & perut
* Ingat gerakan harus benar
supaya tak cedera & dimulai
tanpa / dgn beban yg ringan
sesuai kemampuan fisik.
Osteoartitis
Keluhan:
• Otot lemah
• Sendi kaku, bengkak, dll
( weight bearing joints )
Tujuan Latihan Fisik
Mengurangi keluhan-keluhan
Menguatkan otot2 sekitar sendi &
kaku sendi berkurang
Latihan Fisik : ( FITT )
1. Peregangan 1 – 2 x 1 hari
Diluar rasa sakit
2. Aerobik singkat 10’
tambah bertahap sp 30’
jenis: aquarobik, jalan dlm air (non weight
bearing), sepeda, jalan kaki
Tingkatkan waktu dr pd intensitas
3. Nyeri
Kaku hydroterapi ( 28 - 31*C )
Osteoartritis
• Jangan olahraga
– Pada artitis akut
• Hentikan / kurangi lat bila:
- Lelah berlebihan
- Sendi tambah bengkak
- Nyeri menetap sp 1 jam ssdh lat
Lat kekuatan otot secara "isometric" dulu
baru "isotonic"
Peregangan untuk fleksibilitas. Gerakan
perlahan sesuai ROM.
Obesitas
• Resiko penyakit-penyakit lain:
- Darah tinggi
- Jantung koroner
- DM tipe 2
- Usia harapan hidup
Obesitas
• Pencegahan & pengobatan:
1. Aktivitas fisik & Latihan Fisik
2. Diet seimbang & sesuai
3. LF ( kalori keluar > ) + diet
(kalori masuk < )=> BB < 9-10%
4. LF saja, hsl 6 bl awal hanya sdkt
dibanding diet saja.
5. LF penting pertahankan pe < BB
Obesitas
• GOAL:
Tak perlu BB ideal untuk manfaat kesehatan

Terbukti: BB 5-10% akan timbul


- TD
- Sensitivitas insulin naik
- lemak
- ketahanan jantung paru
- penyakit jantung
Obesitas
• LF ( FITT ) :
1. Aerobik intensitas sedang,
naikkan bertahap waktu & frek 3
- 5x / mgg, lama 30’-60’.
Terutama memakai otot2 besar
mis : jalan kaki, sepeda, renang
2. Latihan beban mulai yg ringan
naikkan bertahap
3. Latihan kelenturan.
Diabetes Melitus
• Latihan Fisik Efektif mengontrol
kadar gula ( Insuline – like effect )
• Meningkatkan sensitivitas insulin
• Cegah pre-diabetik --> DM tipe 2
• Perlu evaluasi medis lengkap
sblm mulai LF : CV, syaraf, ginjal,
sistem visual utk identifikasi
adanya komplikasi diabetik
DM
• Efek latihan
- Sensitivitas insulin
- Glukosa tolerance
- Profil lipid membaik
- TD
- Mengontrol BB
- Well being
DM
• Lat Aerobik :
• Frekuensi 5 x / mgg
• Waktu : goal 20'- 60', bertahap
• Intensitas rendah – sedang
• Otot2 besar gerak ritmik & kontinu

• Lat beban bl tak ada CI (retinopati)


Rek 2x/mgg, 2 - 3 set, 8 - 12 rep,
ses kemampuan, mulai yg ringan.
DM
• Hati-hati timbulnya :
- Hipoglikemi selama / sesudah
latihan fisik dapat sp 48 jam, =>
periksa kadar gula darah
- Retinopati
- Autonomic Neropati
- Periveral Neuropati & foot
problems > LF non weight bearing
- Dehidrasi krn poliuri.
Hipertensi
• TD > 140/90 mmHg.
Risiko peny jantung, stroke
Hub dgn obesitas, LF utk me < BB
Keuntungan LF :
TD turun 5 - 7 mmHg dgn LF teratur.
LF rekomendasi FITT dgn batasan.
Perlu evaluasi medis sblmnya.
Monitoring saat lat & pendinginan
HT
• Latihan beban tidak dianjurkan
sebagai latihan utama, hanya
sebagai tambahan dari latihan
aerobik beban rendah, repetisi >
• Jangan menahan nafas ( Valsava
maneuver )
• Jangan latihan bila TD istirahat
syst > 200 atau diast > 110 mm Hg
• Hentikan lat bila syst > 250 & /
diast > 115 mm Hg
Latihan fisik utk Osteoporosis
Senam Pencegahan
Osteoporosis

 Tujuan : Menambah
kepadatan Tulang
 Prinsip :
• Stimulasi tekanan
• Stimulasi Tarikan
 Peserta :
• Laki 2 & Perempuan
• Dew muda (20 – 60 th)
• Tidak Osteoporosis
Senam Osteoporosis
Latihan dengan beberapa manfaat :
Aerobic Low Meningkatkan
Impact kebugaran jantung &
paru
 Weight Bearing Meningkatkan

kepadatan tulang

 Resistensi Meningkatkan kekuatan


otot & kepadatan tulang
 Koordinasi &
Keseimbangan
Megurangi resiko jatuh
dan patah tulang

Kemampuan fungsi meningkat  Kwalitas hidup meningkat


Senam Osteoporosis
 Tujuan : cegah osteoporosis lanjut
 Diaprogram dengan baik
 Efek maksimal dengan resiko minimal
 Bersifat individual, tergtg :
• Berat ringannya osteoporosis
• Status kesehatan, tkt kebugaran
• Jadi frekuensi, intensitas, waktu &
jenis lat tiap individu berbeda
KONTRAINDIKASI dalam LATIHAN

OSTEOPOROSIS

 Latihan abdominal dinamik (sit-ups).


 Fleksi batang tubuh yang berlebihan.
 Gerakan-gerakan twisting (golf swing).
 Latihan yang mencakup abrupt / explosive loading / high-
impact loading.
 Aktifitas sehari-hari yang mencakup gerakan di atas (bending to
pick up objects).
LATIHAN KEKUATAN OTOT  Frekuensi: 2-3 x/mgg
 Latihan tdk pd hari
• Dumbells berurutan
 Per kali :
8 – 10 ulangan ,
sebanyak 2 – 3 set
 Dimulai dg beban
ringan

• Elastic
Band
STRENGTH TRAINING
Latihan dengan karet
• Pengamatan Denyut Nadi
Latihan/ Talk Test
• Pengamatan keluhan2
selama latihan:
Monitoring • pusing;
dan • sesak napas;
Evaluasi • merasa berdebar-debar;
• keringat dingin;
• sakit sendi dan otot;
• Evaluasi tk partisipasi
• Evaluasi manfaat latihan
thd kondisi fisik individu
lansia
• Evaluasi tk kebugaran
setiap 3 bulan
• Kesiapan individu (psikologis)
untuk melakukan latihan
• Pakaian, sepatu OR
• Makanan (sebelum, selama dan
Hal-hal yang perlu
sesudah) OR
diperhatikan
• Lokasi latihan (aman dan
nyaman)
• Intensitas, Lama Latihan
• Penanganan risiko latihan
• Istirahat dan pemulihan yang
optimal
KESIMPULAN
 Lat Fisik dpt meningkatkan
kebugaran jasmani,
mencegah, mengobati peny
Tdk Menular pd Lansia bila
dilakukan baik, benar,
terukur dan teratur.

 Ingat ada batasan & gerakan


yang tidak boleh dilakukan.

 Monitoring & evaluasi sangat


penting utk mencegah cedera
dan melihat efek latihan.

 Bila ada keluhan konsul ke Dr


TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai