Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

ANAK DENGAN ISPA

KELOMPOK 1:
1. Nirta W. Mokoagow (1801038)
2. Fharisca R. Paransi (1801065)
3. Fatrawati Bahuwa (1801084)
4. Arfanji Saputra (1801105)
5. Farman Lakamutu
PENGERTIAN
ISPA adalah penyakit yang menyerang salah satu bagian dan atau lebih dari
saluran nafas mulai dari hidung (saluran atas) hingga alveoli (saluran bawah)
termasuk jaringan adneksanya, seperti sinus, rongga telinga tengah dan pleura.
ISPA umumnya berlangsung selama 14 hari. Yang termasuk dalam infeksi
saluran nafas bagian atas adalah batuk pilek biasa, sakit telinga, radang
tenggorokan, influenza, bronchitis, dan juga sinusitis. Sedangkan infeksi yang
menyerang bagian bawah saluran nafas seperti paru itu salah satunya adalah
Pneumonia.(WHO)
ETIOLOGI
Etiologi ISPA terdiri dari lebih dari 300 jenis bakteri, virus dan richetsia. Bakteri
penyebab ISPA antara lain adalah dari genus Streptococcus, Staphylococcus,
Pneumococcus, Haemophylus, Bordetella dan Corinebacterium. Virus penyebab
ISPA antara lain adalah golongan Miksovirus, Adenovirus, Coronavirus,
Picornavirus, Micoplasma, Herpesvirus dan lain-lain.
a. Faktor pencetus ISPA
1) Usia
2) Status imunisasi
3) Lingkungan
b. Faktor pendukung terjadinya ISPA
4) Kondisi ekonomi
5) Kependudukan
6) Geografi
7) Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
8) Lingkungan dan iklim global
PATOFISIOLOGI
Perjalanan alamiah penyakit ISPA dibagi 3 tahap yaitu :
1.      Tahap prepatogenesis : penyuebab telah ada tetapi belum menunjukkan reaksi
apa-apa.
2.      Tahap inkubasi : virus merusak lapisan epitel dan lapisan mukosa. Tubuh
menjadi lemah apalagi bila keadaan gizi dan daya tahan sebelumnya rendah.
3.      Tahap dini penyakit : dimulai dari munculnya gejala penyakit,timbul gejala
demam dan batuk.
Tahap lanjut penyaklit, dibagi menjadi empat yaitu :
a)      Dapat sembuh sempurna.
b)      Sembuh dengan atelektasis.
c)      Menjadi kronos.
d)     Meninggal akibat pneumonia.
Saluran pernafasan selama hidup selalu terpapar dengan dunia luar sehingga untuk
mengatasinya dibutuhkan suatu sistem pertahanan yang efektif dan efisien.
Ketahanan saluran pernafasan tehadap infeksi maupun partikel dan gas yang ada di
udara amat tergantung pada tiga unsur alami yang selalu terdapat pada orang sehat
yaitu keutuhan epitel mukosa dan gerak mukosilia, makrofag alveoli, dan antibodi.
Antibodi setempat yang ada di saluran nafas ialah Ig A. Antibodi ini
banyak ditemukan di mukosa. Kekurangan antibodi ini akan
memudahkan terjadinya infeksi saluran nafas, seperti yang terjadi pada
anak. Penderita yang rentan (imunokompkromis) mudah terkena
infeksi ini seperti pada pasien keganasan yang mendapat terapi
sitostatika atau radiasi.Penyebaran infeksi pada ISPA dapat melalui
jalan hematogen, limfogen, perkontinuitatum dan udara nafas.
Infeksi bakteri mudah terjadi pada saluran nafas yang sel-sel epitel
mukosanya telah rusak akibat infeksi yang terdahulu. Selain hal itu,
hal-hal yang dapat mengganggu keutuhan lapisan mukosa dan gerak
silia adalah asap rokok dan gas SO2 (polutan utama dalam pencemaran
udara), sindroma imotil, pengobatan dengan O2 konsentrasi tinggi (25
% atau lebih).
MANIFESTASI KLINIS
1) Batuk, pilek dengan nafas cepat atau sesak nafas
2)Demam
3)Meningismus
4)Anorexia
5) Vomiting
6)Diare (mild transient diare)
7) Abdominal pain
8)Sumbatan pada jalan nafas/nasal
9)Batuk
10)Suara nafas
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Diagnosis ISPA oleh karena virus dapat ditegakkan dengan
pemeriksaan laboratorium terhadap jasad renik itu sendiri.
Pemeriksaan yang dilakukan adalah :
1.      Biakan virus
2.      Serologis
3.      Diagnostik virus secara langsung.
Sedangkan diagnosis ISPA oleh karena bakteri dilakukan dengan
pemeriksaan sputum, biakan darah, biakan cairan pleura.
PENETALAKSANAAN
Penatalaksanaan ISPA meliputi langkah atau tindakan sebagai berikut :
1.      Upaya pencegahan
Pencegahan dapat dilakukan dengan :
a.       Menjaga keadaan gizi agar tetap baik.
b.      Immunisasi.
c.       Menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan.
d.      Mencegah anak berhubungan dengan penderita ISPA.
2.      Pengobatan dan perawatan
Prinsip perawatan ISPA antara lain :
a.       Menigkatkan istirahat minimal 8 jam perhari
b.      Meningkatkan makanan bergizi
c.       Bila demam beri kompres dan banyak minum
d.      Bila hidung tersumbat karena pilek bersihkan lubang hidung dengan sapu
tangan yang bersih
e.       Bila badan seseorang demam gunakan pakaian yang cukup tipis tidak terlalu
ketat.
f.       Bila terserang pada anak tetap berikan makanan dan ASI bila anak tersebut
masih menetek
3.      Pengobatan antara lain :
a.       Mengatasi panas (demam) dengan memberikan parasetamol atau
dengan kompres, bayi dibawah 2 bulan dengan demam harus segera
dirujuk. Parasetamol diberikan 4 kali tiap 6 jam untuk waktu 2 hari.
Cara pemberiannya, tablet dibagi sesuai dengan dosisnya, kemudian
digerus dan diminumkan. Memberikan kompres, dengan
menggunakan kain bersih, celupkan pada air (tidak perlu air es).
b.      Mengatasi batuk. Dianjurkan memberi obat batuk yang aman
yaitu ramuan tradisional yaitu jeruk nipis ½ sendok teh dicampur
dengan kecap atau madu ½ sendok teh , diberikan tiga kali sehari.
KOMPLIKASI
Komplikasi yang mungkin terjadi adalah sinusitis, faringitis, infeksi
telinga tengah, infeksi saluran tuba eustachii, hingga bronkhitis dan
pneumonia (radang paru). Secara umum gejala ISPA meliputi demam,
batuk, dan sering juga nyeri tenggorok, coryza (pilek), sesak napas,
mengi atau kesulitan bernapas) (WHO,2007).
KASUS
A. Pengkajian
1. Identitas klien
• Nama : raisa
• Tempat/tanggal lahir: koto, merapak 10-11-2015
• Jenis kelamin : perempuan
• Nama ayah/ibu : siwan/nengsih
• Pekerjaan ayah: tani
• Pekerjaan ibu: ibu rumah tangga
• Alamat : koto merapak
• Suku bangsa : minang
• Agama : islam
• Biaya ditanggung oleh : orang tua
2. Alasan masuk
• Ibu klien mengatakan anaknya badan panas, batuk, bersin-bersin, hidung
tersumbat, ingus meleleh, dan kadang nafas agak tersumbat
3. Riwayat kesehatan sekarang
• Pasien mengalami panas tinggi disertai batuk, bersin-bersin, hidung tersumbat,
ingus meleleh, kadang-kadang sampai muntah, disertai anak mudah gelisah dan
rewel, serta nafsu makan anak menurun.
4. Riwayat kesehatan dahulu
• Biasanya pasien sudah pernah mengalami penyakit seperti ini, tapi hanya
demam biasa, dan setelah diobati sembuh kembali
5. Riwayat kesehatan keluarga
• Keluarga tidak ada yang mengalami penyakit yang sama atau penyakit paru-
paru, sesak nafas yang menahun
6. Kebutuhan dasar
• Makanan yang disukai/yang tidak disukai:
Kllien hanya menyukai susu dan agak susah untuk makan
• Pola tidur:
Klien kadang tidur siang, pagi, dan sore
• Mandi:
Jadwal mandi klien 2x sehari waktu pagi dan sore dan jika dimandikan
klien tidak rewel
• Aktivitas bermain:
Klien aktiv dalam bermain
• Eliminasi:
Untuk buang air kecil dan buang air besarklien tidak mengalami
gangguan/merasakan nyeri dan sembelit. Buang ai kecil (BAK) 4 kali dalam
sehari, dan buang air besar (BAB) 1 kali dalam sehari.
B. Data fokus
1. Data subjektif
• Ibu klien mengatakan badan anaknya panas
• Ibu klien mengatakan anaknya nafas agak sesak
• Ibu klien mengatakan batuk, bersin-bersin, hidung tersmbat
• Ibu mengatakan nafsu makan anaknya menurun
• Ibu mengatakan sesekali anak mulai mual dan muntah
• Meleleh
2. Data objektif
• Pernafasan cepat (RR= 28x/menit)
• Saat batuk klien terlihat sesak pada malam hari
• Anak tampak sesak nafas
• Batuk disertai pilek dan bersin
• Hidung tersumbat dan ingus meleleh
• Anak tampak gelisah
• Nafsu makan anak menurun
• Anak tampak mau muntah
• Porsimakan tidak dihasbiskan
• Badan anak agak panas
• Suhu badan 37,8
• Batuk berdahak
• Nadi 96 x/menit
C. Analisa Data
N Data Masalah Etiologi
o
1. Ds: Bersihan jalan Proses
Ibu klien mengatakan nafas anaknya sesak nafas tidak inflamasi jalan
Ibu klien mengatakan anaknya batuk, bersin- efektif nafas
bersin,hidung tersumbat dan ingus meleleh
Do:
- Anak tampaksesak nafas
- Batuk disertai pilek dan bersin
- Anak tamka gelisah
- Pernafasan cepat (RR= 28 x/menit
- Saat batuk pasien tapak sesak nafas pada
malam hari
- Auskultasi bunyi nafas

2. Ds: Perubahan Anoreksia


Ibu mengatakan nafsu makan anaknya nutrisi kurang
menurun dari kebuthan
Ibu mengatakan sekal anak mual dan tubuh
muntah
Nafsu makan anak berkurang
Do:
- Nafsu makan anak berkurang
- Anak tampak mau muntah
No Data Masalah Etiologi
3. Ds: Peningkatan suhu Proses infeksi
Ibu klien mengatakan badan
panas
Do:
- Suhu badan anak agak
panas
- Suhu 37,8
- Anak tampak gelisah
- Nadi 96 x/menit
D. Diagnosa Keperawatan
Dari pengkajian diatas didapatkan diagnose keperawatan:
1. Pola nafas tidakefektif berhubungan denganproses inflamasi saluran
pernafasan
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan anoreksia
3. Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses infeksi

Anda mungkin juga menyukai