Anda di halaman 1dari 8

Makalah gangguan bipolar

Disusun Oleh :
Kelompok IV :
Nurjani Maudul (1801013)


Hestinola Teapon (1801026)
Virginia Yessy sasube (1801102)
Wanda Alulu (1801087)
Arni Lajulu (1801046)
Juanda Umanailo (1801072)
Prayoga Mamonto (1801059)
A. Pengertian bipolar

 Gangguan bipolar merupakan gangguan yang terdiri dari afek yang


meningkat, dan juga aktivitas yang berlebih (mania atau hipomania),
dan dalam jangka waktu yang berbeda terjadi penurunan afek yang
disertai dengan penurunan aktivitas (depresi).

 Gangguan Bipolar  adalah suatu perjalanan klinis yang


dikarakteristikkan oleh terdapatnya satu atau lebih episode manik
atau campuran, dimana individu tersebut juga mempunyai satu atau
lebih episode depresi mayor

 Ada beberapa tipe gangguan jiwa bipolar yaitu:


a. Gangguan Bipolar Tipe I.
b.Gangguan jiwa Bipolar Tipe II.
c. Gangguan Cyclothymic,
B. Gejala bipolar

1. Seasonal changes in mood, perubahan suasana hati musiman. Seperti pada



penyakit Seasonal Affective Disorder (gangguan affektif musiman), suasana
hati atau mood penderita bipolar dapat berubah selaras dengan perubahan
musim
2.Rapid cycling bipolar disorder. Pada beberapa penderita gangguan bipolar
perubahan suasana hati berlangsung cepat, yaitu mengalami perubahan mood
(suasana hati) 4 kali atau lebih dalam setahun. Namun kadang kadang,
perubahan perasaan bisa berlangsung lebih cepat, yaitu dalam hitungan jam.
3. Psikosis. Pada penderita bipolar dengan gejala mania atau depresi berat,
sering muncul gejala psikosis yaitu pemikiran yang tidak berdasar realita.
Gejalanya bisa berupa halusinasi (suara atau penglihatan) dan delusi (percaya
sesuatu yang berbeda dengan kenyataan).
.      C. Faktor Penyebab


a. Genetika dan riwayat keluarga

b.  Kerentanan psikologis (psychological vulnerability)

c. Gangguan keseimbangan hormonal.

d,. Lingkungan yang menekan (stressful) dan kejadian dalam


hidup (live events).
D.Pengaruh Bipolar pada Kehidupan individu

1. Gangguan mood
Karena sifatnya mood-nya yang iritabel, mudah tersinggung, baik dalam


kondisi mania maupun depresi, orang dengan gangguan bipolar kerap memiliki
masalah dalam hubungan interpersonal dengan keluarga dan orang lain di
sekitarnya

2. Penggunaan Alkohol Pada Gangguan Bipolar


Menurut Ahli Psikologi Albert George Orang-orang dengan Gangguan
Bipolar I mempunyai kemungkinan 3kali lebih besar untuk mempunyai
gangguan penyalahgunaan atau ketergantungan alkohol, dan 7 kali lebih
mungkin mempunyai gangguan penyalahgunaan atau ketergantungan obat-
obatan dibandingkan dengan populasi umum. Pasien-pasien dengan gangguan
bipolar adalah 26 kali lebih mungkin untuk mempunyai gangguan panik dan 8
kali lebih mungkin mempunyai gangguan obsesi-kompulsif daripada orang-
orang didalam populasi umum tanpa gangguan mood.[11]
E. Pemeriksaan


1. Pemeriksaan fisik. Pemeriksaan yang dilakukan meliputi

pemeriksaan berat badan tinggi badan, suhu tubuh,

tekanan darah dan detak nadi, mendengarkan jantung dan

paru paru serta memeriksa perut.

2. Pemeriksaan laboratorium. Dokter mungkin akan

memerintahkan pemeriksaan darah rutin, atau

pemeriksaan fungsi kelenjar gondok bila ada indikasi

kearah gangguan fungsi kelenjar gondok.


LANJUTAN…..

3. Pemeriksaan psikologis. Untuk mengecek ada tidaknya depresi dan mania,


dokter atau tenaga kesehatan akan menanyakan tentang perasaan dan pikiran,

dan pola perilaku pasien. Dokter atau petugas akan mengajukan pertanyaan

tentang gejala, kapan mulainya, apakah pernah mengalami hal yang sama dulu.

Dokter juga akan menanyakan apakah ada pemikiran kearah menganiaya diri

sendiri atau bunuh diri. Pasien mungkin akan diminta untuk mengisi

kuestionnaire (daftar pertanyaan) untuk membantu menentukan ada tidaknya

depresi dan mania.

4. Mood charting. Untuk mengetahui secara pasti apa yang terjadi, dokter akan

meminta pasien untuk mencatat suasana hati (mood), pola tidur dan hal hal lain

yang akan mendukung diagnose dan pengobatan gangguan bipolar.



TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai