Anda di halaman 1dari 12

KELOMPOK 8 KEP

PALIATIF
1. Amalia Nur Fitriani SR19213086
2. Agung Pramana Putra SR19213101
3. Melin SR19213092
4. Eem Fitriyani SR19213087
5. Atika Rizki Kurniasari SR19213099
6. Ratna Sari SR19213102
1. Pengertian HIV/AIDS
Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah sejenis virus yang menginfeksi sel
darah putih yang menyebabkan turunnya kekebalan tubuh manusia. (Kemenkes,
2020).
AIDS merupakan sumber penyakit yang ditimbulkan oleh virus HIV. AIDS berasal
dari benua Afrika dan merupakan suatu penyakit menular yang dengan cepat
menyebar ke seluruh dunia, terutama melalui hubungan seksual. Sampai saat ini
belum diketahui ada vaksin maupun obat yang dapat menanggulangi penyakit ini,
angka kematian AIDS ini sangat tinggi hampir semua penderita penyakit meninggal
dunia dalam waktu lima tahun sesudah menunjukkan gejala pertama (Saydam, 2012)
AIDS singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome, dimana virus ini akan
muncul setelah virus HIV menyerang sistem kekebalan tubuh seseorang 5 selama
kurang lebih 5-10 tahun. Sistem kekebalan tubuh menjadi lemah, sehingga satu atau
lebih dari penyakit dapat timbul. Karena lemahnya sistem kekebalan tubuh tadi,
beberapa penyakit bisa menjadi lebih berat dari biasanya.(Ummu Muntamah,2020)
Contoso
Pharmaceuticals

page 2
2. Etiologi HIV-AIDS
HIV dapat ditularkan melalui pertukaran berbagai cairan tubuh dari orang yang
terinfeksi, seperti darah, ASI (Air Susu Ibu), semen dan cairan vagina. HIV juga dapat
ditularkan dari seorang ibu ke anaknya selama kehamilan dan persalinan. Orang tidak
dapat terinfeksi melalui kontak sehari-hari seperti mencium, berpelukan, berjabat
tangan, atau berbagi benda pribadi, makanan, atau air. (WHO, 2019)
AIDS disebabkan oleh HIV yaitu suatu retrovirus pada manusia yang termasuk
dalam keluarga lentivirus. secara genetik HIV dibedakan menjadi dua, tetapi
berhubungan secara antigen, yaitu HIV-1 dan HIV-2. Keduanya merupakan virus yang
menginfeksi sel T-CD4 yang memiliki reseptor dengan afinitas tinggi untuk HIV.
(Widyanto & Triwibowo, 2013). AIDS disebabkan oleh HIV yang dikenal dengan
retrovirus yang di tularkan oleh darah dan punya afinitas yang kuat terhadap limfosit
T. (Rendy & Margareth, 2012).

Contoso
Pharmaceuticals

page 3
3. Faktor Resiko
a) Kelompok resiko tertinggi terhadap infeksi HIV adalah homoseksual, pria
biseksual, penyalahgunaan obat-obatan intravena dan penderita hemofilia yang
mendapat transfusi darah.
b) Kaum prostitusi dan mitra homoseksual pria.
c) Semua darah harus di skrining terhadap HIV sebelum ditransfusikan untuk
memperkecil risiko melalui darah.
d) Wanita lebih mudah mendapat virus dibandingkan pria.
e) Transmisi HIV dari ibu ke janin (Alam, 2012).
Prioritize Authorize Monetize
Lorem ipsum dolor sit Etiam aliquet eu mi Integer convallis
amet, consectetur quis lacinia. suscipit ante eu
adipiscing elit. varius.

Contoso
Pharmaceuticals

page 4
4. Patofisiologi HIV-AIDS
Apabila virus HIV masuk kedalam tubuh seseorang dan bagaimana caranya virus
itu masuk kedalam tubuh sesorang, bisa melalui darah, jadi bisa karena transfuse atau
penggunaan jarum suntik yang bekas pakai yang bergantian misalnya dan tidak steril
kemudian jarumnya bekas dipakai orang yang terinfeksi HIV maka akan menular. Jadi
menularnya melaluiUnique kontak lewat First todarah/cairan
Market bukan kontak fisik maka ketika sudah
tertular virus akan
Lorem ipsummasuk
dolor sit kedalam system
Etiam aliquet eu mi. peredaran darah/tubuh seseorang.
amet, consectetur Ut fermentum a
Kemudianadipiscing
setelah elit. virus masuk
magna utkedalam
eleifend. peredaran darah organ atau target yang
akan diserang pertama kali oleh virus ini adalah sel darah putih manusia atau sel CD4
jadi sel darah putih itu ada limfosit, leukosit virus ini menyerang CD4 dari sel darah
putih limfosit.

Tested Authentic
Integer convallis Suspendisse sit amet
suscipit eu varius.
Morbi a purus dolor.
ipsum varius finibus
justo viverra blandit.
Contoso
Pharmaceuticals

page 5
5. Pathway

Contoso
Pharmaceuticals

page 6
6. Klasifikasi HIV-AIDS
Human Immunodeviciency Virus (HIV) merupakan kelompok virus RNA :
Family : retroviradae Sub family : lantivirinae Genus : lentivirus
Spesies : Human Immunodeficiency Virus 1 (HIV-1)
Human Immunodeficiency 2 (HIV-2)
HIV menunjukan banyak gambaran khas fisikokimia dan familinya terdapat dua
tipe yang berbeda dari virus AIDS manusia, yaitu HIV-1 dan HIV-2.Kedua tipe
dibedakan berdasarkan susunan genom dan hubungan filogenetik (evolusioner)
dengan lentivirus primate lainnya. Perbedaan juga terletak dari gen vpr, kemudian
pada HIV – 2 terdapat gen vpx yang merupakan homolog dari gen vpu pada HIV-1.
Perbedaanyang lain adalah HIV-2 progresifnya lebih lambat dan banyak meyerang
susunan syaraf pusat (Fauzan, 2015).

Contoso
Pharmaceuticals

page 7
7. Manifestasi HIV-AIDS
Seseorang yang terinfeksi virus HIV, proses perjalanan penyakitnya dibagi beberapa
tahap, yaitu :
1) Transmisi virus
2) Infeksi HIV primer (sindrom retroviral akut)
3) Serokonversi
4) Infeksi kronik asimptomatik
5) Infeksi kronik simptomatik
6) Aids (indikator sesuai dengan CDC 1993 atau jumlah CD4 kurang dari 200/mm3)
7) Infeksi HIV lanjut ditandai dengan jumlah CD4 kurang dari 50/mm3

Contoso
Pharmaceuticals

page 8
8. Komplikasi HIV-AIDS
Menurut Budhy, 2017 komplikasi yang disebabkan karena infeksi HIV
memperlemah system kekebalan tubuh, yang dapat menyebabkan penderita banyak
terserang infeksi dan juga kanker tertentu. Infeksi umum terjadi pada HIV/AIDS
antara lain:
1) Tuberculosis (TB)
2) Masalah di Otak
3) Meningitis
4) Hepatitis C
5) Koinfeksi sifilis dan HIV

Contoso
Pharmaceuticals

page 9
9. Pemeriksaan Penunjang HIV-AIDS
A. Pemeriksaan HIV
1) Skrining HIV
Untuk mengetahui tingkat resiko infeksi dan juga pola hidup kesehraian, apakah memang benar
faktor resiko tinggi untuk menderita penyakit HIV.
a. Tes Serologi/Tes Antibody: Rapid test ,Tes ELISA
b. Tes Konfirmasi: Wastern blot, Indirect Fluorescent Antibody(IFA)
c. Deteksi Virus:Antigen P24,Viral load/PCR
2) Pemeriksaan Infeksi Oportunistik
a. Hitung sel T CD4
Pemeriksaan sel CD4 ini dilakukan apabila pasien ada gejala infeksi oportunistik, untuk melihat apakah
pasien memerlukan pencegahan kotrimoksasol.
b. Viral load (VL)
Di periksa setelah pasien minum obat ARV 6 bulan kemudian.Dan seharusnya viral load sudah tidak
terdeteksi.Jika viral load kurang dari 1000 sudah menunjukan pengobatan baik. Namun jika viral load Contoso
lebih dari 1000 maka harus dilakukan pengulangan lagi apakah terjadi adanya resistensi obat. Viral load Pharmaceuticals
adalah jumlah virus yang ada didalam darah. page 10
10. Penatalaksanaan HIV-AIDS
A. Farmakologi
• Terapi antiretroviral (ARV)
• Vaksin dan Rekonstruksi Imun
B. Terapi Non Farmakologi
• Pemberian nutrisi
• Aktivitas dan Olahraga

Prioritize Authorize Monetize


Lorem ipsum dolor sit Etiam aliquet eu mi Integer convallis
amet, consectetur quis lacinia. suscipit ante eu
adipiscing elit. varius.

Contoso
Pharmaceuticals

page 11
Thank You
Agung Pramana Putra

0896-9377-8762
agungpermanaputra906@gmail.com
Contoso
www.Agungdesain.com Pharmaceuticals

page 12

Anda mungkin juga menyukai