Anda di halaman 1dari 14

PENILAIAN BANK,

PERUSAHAAN ASURANSI,
DAN GOODWILL
KELOMPOK 4
1. L. Luthfiana (19030010)
2. Nova Ayu Maulita (19030020)
A. Penialaian Bank
Sesuai dengan prinsip usaha, dalam menilai sebuah bank maka
penilai harus bekerja dengan laporan keuangan, melakukan
penyesuaian atas penerimaan dan poengeluaran non
operasional, yang tidak sesuai dengan core bussines-nya dan
yang tidak lazim dengan mengaplikasikan utama yaitu DCF.
1. Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI) bagi
Bank Umum Konvensional
2. Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia (PAPSI)
3. Pedoman Akuntansi Bank Perkreditan Rakyat (PA-BPR)
4. Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia bagi
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (PAPSI BPRS)
Aspek-Aspek Penilaian Kesehatan Bank Dalam penilaian
kesehatan Bank maka menggunakan aspek yang sering disebut
dengan CAMEL (capital, asset, management, earnings dan
liabilitas)

a. Aspek Permodalan (Capital)


b. Aspek Kualitas Aset (Assets)
c. Aspek Kualitas Manajemen (Management)
d. Aspek Earning
e. Aspek Likuiditas (Liquidity)
A.1 Aset dan Kewajiban Keuangan
a. Aset Keuangan
1) Kategori Aset Keuangan
• Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi
• Tersedia untuk Dijual
• Dimiliki Hingga Jatuh Tempo
• Pinjaman yang Diberikan dan Piutang
2) Reklasifikasi Aset Keuangan
• Reklasifikasi aset keuangan dalam kategori diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi.
b. Kewajiban Keuangan
• Kewajiban keuangan dapat diukur atau dinilai pada Nilai Wajar Melalui
Laporan Laba Rugi
B. Penilaian Perusahaan
Asuransi

Untuk menilai perusahaan asuransi, maka


diperlukan untu memahami akun-akun yang
tercantum di dalam neracanya sebagaimana
diatur oleh PSAK Nomor 28 Akuntansi
Asuransi Kerugian dan PSAK Nomor 36
Akuntansi Asuransi Jiwa.
B.1 Karakteristik Akuntansi Asuransi
1. Asuransi kerugian pada hakikatnya adalah suatu sistem proteksi menghadapi risiko kerugian finansial
2. Usaha asuransi kerugian mempunyai sifat dan karakteristik yang berbeda dengan jenis usaha di bidang jasa
pada umumnya karena usaha asuransi mengambil alih berbagai risiko dari pihak lain, sehingga perusahaan
asuransi menjadi padat risiko apabila tidak dikelola dengan baik.
3. Beberapa karakteristik dari akuntansi perusahaan para asuransi kerugian, antara lain pertanggungjawaban
perusahaan asuransi yang besar kepada tertanggung memengaruhi penyajian laporan keuangan khususnya
neraca.
4. Didalam praktiknya, perusahaan-perusahaan asuransi banyak dipengaruhi oleh peraturan atau ketentuan
pemerintah yang kadang-kadang PSAK Nomor 28 Akuntansi Asuransi Kerugian berbeda dengan prinsip
akuntansi yang diterima umum.
5. Pernyataan ini berpedoman pada asumsi dasar sebagaimana dicantumkan pada kerangka dasar penyusunan dan
penyajian laporan keuangan.
6. Pernyataan ini dimaksudkan untuk digunakan dalam penyajian laporan keuangan untuk pihak ekstern.
7. Pemerintah sebagai pengawas dan pembina industri asuransi memerlukan informasi keuangan yang didasari
serangkaian praktik akuntansi asuransi yang menekankan pada segi kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajibannya.
8. Pembahasan pada pernyataan ini meliputi laporan keuangan, pengungkapan dan penjelasan yang diperlukan,
pendapatan dan beban, aktiva serta kewajiban.
B.2 Laporan Keuangan
a. Struktur Laporan Keuangan
1) Neraca
• Komponen-komponen neraca dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu kelompok aktiva serta kelompok
kewajiban dan ekuitas.
• Dalam penyajian akun-akun dipergunakan pendekatan unclassified balance sheet (tidak dirinci atas
kelompok lancar dan tidak lancar). Cara penyajian ini merupakan kelaziman dalam bidang usaha asuransi
kerugian. (PSAK Nomor 28 Akuntansi Asuransi Kerugian).
2) Laporan Laba Rugi
Komponen-komponen pada laporan laba rugi perusahaan, asuransi kerugian diperinci sebagai berikut:
• Pendapatan underwriting:
• Beban underwriting
• Pendapatan investasi.
• Pendapatan dan beban non-underwriting
3) Pengungkapan
Kebijakan akuntansi yang penting (yang dianut perusahaan), harus disajikan tersendiri sebelum catatan atas
laporan keuangan atau sebagai bagian dari catatan atas laporan keuangan. Laporan tersebut memuat penjelasan
mengenai kebijakan kebijakan akuntansi yang memengaruhi posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan
asuransi.
e. Aktiva
Perlakuan akun-akun aktiva pada
b. Pendapatan dan Beban perusahaan asuransi kerugian mengacu pada
• Pendapatan Underwriting standar akuntansi keuangan yang berlaku.
1) Investasi
• Beban Underwriting
2) Piutang
c. Klaim f. Kewajiban
d. Penentuan Beban 1) Utang Klaim
dihubungkan dengan 2) Utang Reasuransi
3) Utang Komisi
Pendapatan Premi
4) Premi yang belum merupakan
1. Beban Underwriting pendapatan (unearned premium)
2. Beban Non-underwriting 5) Estimasi klaim tanggungan sendiri
B.3 Proses Penilaian Perusahaan Asuransi
Serupa dengan penilaian bank, maka dalam penugasan penilaian
perusahaan asuransi kita harus tetap berpegang pada prinsip untuk
bekerja dengan laporan keuangan dan melakukan
penyesuaian/normalisasi laporan keuangan, mengaplikasikan metode
DCF dan mengembangkan proyeksi serta menetapkan estimasi market
value to equity. Selanjutnya, guna mengetes estimasi nilai pasar ekuitas
itu kita bisa melakukan penyesuaian atas neracanya ke dalam nilai pasar
sesuai dengan tanggal penilaian, dan diaplikasikan metode neraca.
Proses penilaian dilanjutkan dengan melakukan rekonsiliasi atas
estimasi kedua nilai pasar ekuitas itu untuk mendapatkan nilai final.
Mengingat neraca perusahaan itu mencerminkan posisi keuangan
perusahaan asuransi, sehingga metode neraca (ANAM) itu yang penting
dan menjadi acuan dalam penilaian perusahaan asuransi. Bahkan metode
ANAM bisa menjadi metode utama.
C.1 Pengertian Goodwill C. Penilaian Goodwill

Goodwill dapat diartikan sebagai selisih antara


total nilai perusahaan yang sedang berjalan
dengan nilai wajar atas aset bersih perusahaan,
baik yang berwujud maupun yang tak berwujud.
Nilai aset bersih adalah sisa atau residu dari
seluruh aset perusahaan setelah dikurangi
dengan nilai kewajiban perusahaan (liabilities)
atau sama dengan penanaman modal.
C.2 Tujuan Penilaian Goodwill

Dalam melakukan penilaian goodwill suatu perusahaan


biasanya untuk beberapa macam keperluan seperti di
bawah ini:
a. business purchase price allocation
b. goodwill financial reporting
c. damage analysis
d. business merger or spin-off.
e. business reorganization.
f. financial solvency verification.
C.3 Pendekatan Penilaian Goodwill

Ada beberapa metode yang digunakan dalam penilaian


goodwill, antara lain:
a. Pendekatan Biaya
b. Pendekatan Data Pasar
c. Penilaian Pendapatan
Nama Akun
Aktiva Lancar
Nilai Buku
D. Contoh Soal
Kas 1.500.000 PT XYZ (hitunglah goodwillnya)
Piutang 2.500.000 Informasi tambahan yang tersedia :
Persediaan 15.000.000 Net profit = 100.000.000
Aktiva Tetap
Pajak = 10.000.000
Tanah-Bangunan 100.000.000
Net profit set pajak = 90.000.000
Peralatan 25.000.000
ROI = (90.000.000 : 174.000.000) x 100%
Kendaraan 30.000.000
= 51,7%
Total Aktiva 174.000.000
Jawab
Kewajiban
Utang Usaha 14.000.000 Nilai bisnis = 90.000.000 : 51,7%

Utang Bank 10.000.000 = 174.081.238


Modal 150.000.000 Maka, nilai goodwill
Utang+Modal 174.000.000 = nilai bersih – nilai aset bersih
= 174.081.238 – 174.000.000
= 81.238
Terimakasih

See u next time

Anda mungkin juga menyukai