Anda di halaman 1dari 9

BAB 2

SIFAT DAN PENGGUNAAN


AKUNTANSI
Definisi dan Peran Akuntansi

A. Definisi Akuntansi

 Akuntansi adalah suatu jenis pencatatan, pengklasifikasian dan pengiktisaran dalam cara yang signifikan dan satuan
mata uang, transaksi-transaksi dan kejadian-kejadianya paling tidak sebagian diantaranya, memiliki sifat keuangan, dan
selanjutnya menginterpretasikan hasilnya.

 Akuntansi adalah suatu aktifitas jasa fungsinya adalah untuk memeberikan informasi kuantitatif dari entitas ekonomi,
terutama yang bersifat keuangan dan dimaksudkan untuk bermanfaat dalam pengambilan keputasan ekonomi, dan dalam
menentukan pilihan diantara serangkaian tindakan-tindakan alternatif yang ada

B. Peranan Akuntasi

 Peranan dari akuntasi adalah untuk memberikan informasi mengenai perilaku ekonomi yang diakibatkan oleh aktifitas-
aktifitas perusahaan dalam lingkunganya misalkan, pencatatan terhadap laporan keuangan dan cara-cara pelaporan
keuangan.
Pengukuran Dalam Akuntansi
A. Hakikat Pengukuran Dalam Akuntansi

Pengukuran memiliki arti “pemberian angka-angka kepada objek atau kejadian-kejadian menurut aturan aturan tertentu”
pengukuran dalam akuntansi akan melibatkan pemberian nilai-nilai angka kepada objek, kejadian, atau atributnya dengan suatu
cara tertentu sehingga dapat memastikan pelaksanaan agrigasi atau disagregasi data dengan mudah.

B. Jenis Ukuran
Terdapat beberapa jenis ukuran yang mungkin dalam akuntansi:

1. Ukuran-ukuran akuntansi dapat langsung maupun tidak langsung


2. Dilihat dari dimensi waktu pengambilan keputusan
3. Untuk menetukan apakah objek Akuntansi atau atribut pengukuranya berada dikejadian masa lampau, masa kini atau masa
depan
4. Pengukuran dapat berupa:
a. Pengukuran fundamental.
b. Pengukuran Turunan.
5. Pengukuran melalui keputusan resmi.
Pengukuran Dalam Akuntansi
C. Jenis Skala

1. Skala nominal (nominal scale)


2. Skala ordinal (ordinal scale)
3. Skala interval (interval scale)
4. skala rasio (ratio scale)
Pemikiran Di Balik Akuntansi Pencatatan Berpasangan
A. Alasan akuntansi berpasangan

Pencatatan berpasangan adalah suatu formulasi dari “mana, ke mana” (where-got, where-give), sistem dua dimensional yang
memungkinkan adanya prefisikasi dalam suatu kumpulan kelas.

Akuntansi pencatatan berpasangan meraih ketenarannya yang terbesar melalui risalah biarawan luca pacioli mengenai
pembukuan. Hal ini dijelaskan dengan sangat baik oleh Mattessich sebagai berikut:

Adanya pernyataan bahwa suatu transaksi atau alur kejadian pada dasarnya memiliki dua dimensi: aspek dan kontra-
aspek (untuk menghindari istilah input dan output yang memiliki suatu cita rasa yang sama konkritnya dengan istilah debit dan
kredit yang juga memiliki cita rasa suatu teknik proses pencatatan yang terlalu kuat). Lebih tepat lagi; prinsip ini menyatakan
bahwa terjadi suatu peristiwa ekonomi yang isomorfik dengan klasifikasi nilai dua dimensi dalam satu kelas.

B. Jenis akuntansi berpasangan

1. Akuntansi pencatatan berpasangan klasifikasional

2. Pembukuan pencatatan berpasangan kausal


Prinsip-Prinsip Akuntansi Yang Berlaku Umum
A. Pengertian prinsip akuntansi yang berlaku umum

Prinsip akuntansi yang berlaku umum adalah kondisi-kondisi dimana suatu metode akuntansi akan dapat dinyatakan sebagai
berlaku umum. Sebagai contoh Skinnar berpendapat bahwa metode akuntansi harus dapat memenuhi paling sedikit satu dan
biasanya beberapa kondisi berikut ini:

• Metode tersebut akan benar-benar digunakan dalam kasus-kasus yang jumlahnya cukup signifikan, dimana terdapat kondisi
yang memungkinkan untuk menggunakan metode tersebut.

• Metode tersebut mendapat dukungan yang diberikan melalui pernyataan dari lingkungan akuntansi profesional, atau badan-
badan yang berwenang lainnya seperti Securities and Exchange Commission di Amerika Serikat.

• Metode tersebut mendapat dukungan secara tertulis dari sejumlah pengajar dan pemikir akuntansi terkemuka.

B. prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum

1. GAAP (Generally Accepted Accounting Principles)

2. GAAP khusus atau OCBOA

3. GAAP kecil dan GAAP besar


Kebijakan Akuntansi dan Perubahannya

• Kebijakan akuntansi dari suatu entitas pelaporan adalah prinsip-prinsip akuntansi yang spesifikdan
metode-medode penerapan prinsip-prinsip terebut yang dinilai oleh manajemen dari entitas tersebut
sebagai yang paling sesuai dengan kondisi yang ada untuk menyajikan secara wajar posisi keuangan,
perubahan yang terjadi pada posisi keuangan, dan hasil operasi sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi
yang berlaku umum dan karena itu telah diadopsi untuk pembuatan pelaporan keuangan.

• Perusahaan juga membuat perubahan-perubahan akuntansi sebagai bagian dari kebijakan akuntansi.
Keyakinan umum yang ada adalah perusahaan-perusahaan melakukan perubahan akuntansi untuk
menup-nutupi masalah kinerja. Literatur akuntansi menjelaskan perubahan dalam prinsip-prinsip dan
estimasi akuntansi dilihat dari segi keinginan manajemen untuk meraih tujuan-tujuan tertentu seperti
perataan laba (income smoothing), atau penurunan biaya agen yang berhubungan dengan pelanggaran
perjanjian utang.
Akuntansi Yang Dirancang
Akuntansi yang dirancang (designed accounting) karena kekontrasan yang dimilikinya dengan pemilihan
teknik dan solusi yang didasarkan pada suatu prinsip, suatu fenomena yang dapat disebut akuntansi prinsip.
Aspek-aspek dari akuntansi yang dirancang termasuk konsep-konsep yang berbeda seperti:

a. Hipotesis salah saji keuangan secara selektif

b. Perataan laba

c. Manajemen laba

d. Akuntansi kreatif

e. Kecurangan akuntansi
Sekian dan Terimakasih
Kelompok III
Ririn A. Muhamad (02271911043)
Rismawati Sukri (02271911020)
Ria Antika (02271911012)
Sri Wahyuni Said (02271911015)
Nurhilda D. Iskandar Alam (022719110)
Much. Ikbal. Halim (02271511128)

Anda mungkin juga menyukai