KURIKULUM MERDEKA
Disajikan Oleh:
Dr. Alif Noor Hidayati, M.Pd.
Widyaprada Ahli Madya
Pembina Utama Muda/IVC
03 Kerangka dan
Struktur Kurikulum
04 Capaian
Pembelajaran
05 Kurikulum Operasional
Satuan Pendidikan
(KOSP)
SUMBER
Sumber-sumber:
1. https://guru.kemdikbud.go.id
(login menggunakan akun
belajar.id)
2. http://Kurikulum.kemdikbud.go.
id
3. Materi presentasi: s.id/XlBE
Tujuan:
1. Menginformasikan
kurikulum merdeka
2. Menganalisis
Struktur Kurikulum,
Capaian
Pembelajaran,
Pembelajaran
Paradigma Baru
REGULASI
1. PP No 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan
7
MENU
01 Latar Belakang
MENU
02 Karakteristik
MENU
03 Kerangka dan
Struktur Kurikulum
Prinsip Perancangan Kurikulum
Kurikulum yang disederhanakan dan lebih fleksibel
sehingga selaras dengan semangat merdeka belajar
Pemerintah menetapkan struktur kurikulum Tujuan, arah perubahan, dan Pengembangan kurikulum dan perangkat
minimum dan prinsip pembelajaran dan rancangannya jelas sehingga mudah ajarnya dilakukan dengan melibatkan
asesmen. Satuan pendidikan dapat dipahami oleh sekolah serta pemangku puluhan institusi termasuk Kemenag,
mengembangkan program dan kegiatan kepentingan universitas, sekolah, dan lembaga
tambahan sesuai dengan visi misi dan pendidikan lainnya
sumber daya yang tersedia
Pengetahuan, keterampilan, dan sikap dirangkaikan Sinergi antara kegiatan pembelajaran rutin sehari-hari di
sebagai satu kesatuan proses yang berkelanjutan kelas dengan kegiatan non-rutin interdisipliner (projek)
sehingga membangun kompetensi yang utuh, yang berorientasi pada pembentukan dan penguatan
dinyatakan sebagai Capaian Pembelajaran (CP). karakter berdasarkan kerangka Profil Pelajar Pancasila.
Penguatan fondasi literasi di PAUD dan SD Menguatkan penerapan teori pembelajaran karakter,
yaitu melalui kegiatan projek yang kontekstual dan
Fleksibilitas dalam pengorganisasian pembelajaran agar berpusat pada siswa
pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan kecepatan
belajar siswa
Struktur Kurikulum
Seluruh jenjang satuan pendidikan dapat menggunakan
pendekatan berbasis mata pelajaran, tematik, unit inkuiri,
kolaborasi lintas mata pelajaran, ataupun paduannya
sesuai dengan peraturan menteri
Penentuan pendekatan
untuk pengorganisasian ● Pendekatan tematik tidak terbatas pada SD
pembelajaran merupakan ● SD tidak harus menggunakan tematik. Namun tidak
ada
wewenang satuan larangan untuk satuan pendidikan yang mau tetap
menggunakan pendekatan ini
pendidikan ● Tidak harus satu pendekatan untuk seluruh
mata pelajaran, dapat dikombinasikan
● Keleluasaan kolaborasi antar mata pelajaran
untuk
melakukan asesmen lintas mata pelajaran
Projek penguatan profil ● Projek dilakukan 2-3 kali dalam satu tahun sesuai
jenjang, jangka waktu masing-masing projek tidak
Pelajar Pancasila adalah ●
harus sama
Tidak perlu ada jadwal kegiatan belajar, karena siswa
kegiatan yang fleksibel, dapat melakukan penelitian, pengerjaan karya, dsb.
sesuai kebutuhan mereka. Hal ini mendorong self-
tidak rutin/terstruktur, regulated learning
IPA dan IPS sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri- IPA dan IPS digabung menjadi IPAS (Ilmu
Pengetahuan Alam
sendiri
dan Sosial) sebagai fondasi sebelum anak
belajar IPA dan IPS terpisah di jenjang SMP
Mata pelajaran Bahasa Inggris merupakan mata pelajaran pilihan yang dapat diselenggarakan berdasarkan
kesiapan satuan pendidikan. Pemerintah daerah melakukan fasilitasi penyelenggaraan mata pelajaran Bahasa
Inggris, misalnya terkait peningkatan kompetensi dan penyediaan pendidik. Satuan pendidikan yang belum siap
memberikan mata pelajaran Bahasa Inggris sebagai mata pelajaran pilihan dapat mengintegrasikan muatan
Bahasa Inggris ke dalam mata pelajaran lain dan/atau ekstrakurikuler dengan melibatkan masyarakat, komite
sekolah, relawan mahasiswa, dan/atau bimbingan orang tua
DRAF-BAHAN DISKUSI
Penguatan wawasan literasi di SMP INTERNAL
Informatika sebagai mata pelajaran pilihan Informatika sebagai mata pelajaran wajib
- Pertimbangan ketersediaan guru - Guru yang mengajar tidak harus
memiliki latar belakang pendidikan
informatika. Buku guru disiapkan
untuk membantu guru-guru
“pemula” dalam mata pelajaran ini
DRAF-BAHAN DISKUSI
INTERNAL
Siswa langsung masuk Belum ada peminatan, siswa mengambil semua mata pelajaran wajib
dalam program peminatan Di kelas 10 siswa menyiapkan diri untuk menentukan pilihan mata
(IPA, IPS, atau Bahasa & pelajaran di kelas 11. Siswa perlu berkonsultasi dengan guru BK, wali
Budaya) kelas, dan orang tua.
Tidak ada mata pelajaran Mata pelajaran kelompok IPA dan IPS terdiri dari:
IPA dan IPS. Mata 1. IPA: Fisika, Kimia, Biologi (6JP)/minggu
pelajaran langsung 2. IPS: Sosiologi, Ekonomi, Sejarah, Geografi (8JP/minggu)
spesifik pada Fisika,
Kimia, Geografi, Ekonomi,
Sekolah dapat menentukan pengorganisasian IPA dan IPS
dsb.
berdasarkan sumberdaya yang tersedia, yaitu dengan memilih:
a. Sistem blok - team teaching dalam perencanaan namun guru
Fisika, Kimia, Biologi mengajar
bergantian
b. Sebagai mata pelajaran berdiri sendiri-sendiri
c. Terintegrasi - team teaching dalam perencanaan dan
pembelajaran
Kurikulum 20132006
Kurikulum
•Kurikulum dengan
Program
dimulai,
peminatan 2sudah
Masing-masing
sehinggauntuk
JP/minggu matamata IPA dan IPS paradigma baru
menjadi dua
pelajaran IPA dan IPS
pelajaran:
dipelajari sesuai program •Masing-masing 2 JP/minggu untuk mata pelajaran dalam
1. Fisika •kelompok IPA dan IPS:
mata pelajaran
yang dipilih siswa
2. Kimia
3. Biologi 1. Kelompok IPA: Fisika, Kimia, Biologi (total 6 JP)
4. Ekonomi yang 2. Kelompok IPS: Sosiologi, Ekonomi, Sejarah,
Geografi (total 8 JP)
5. Sosiologi
6.
7.
Sejarah (1 JP)
Geografi (1 JP)
memadukan •Mata pelajaran dalam IPA dan IPS dapat diajarkan
mata pelajaran
dengan metode:
Pilihan program peminatan (sejak kelas 10) Siswa memilih mata pelajaran dari kelompok
pilihan
Siswa yang masuk ke dalam suatu program
cenderung hanya akan mempelajari disiplin ilmu Siswa memilih mata pelajaran dari minimum 2
tersebut saja. Kesempatan untuk eksplorasi kelompok pilihan hingga syarat minimum jam
disiplin ilmu yang lain semakin sempit. pelajaran terpenuhi (total JP: 40/minggu; JP untuk
mapel pilihan: 22 JP/minggu)
Siswa perlu mengambil keputusan tentang studi di
perguruan tinggi sejak lulus SMP, dan kajian Ada 5 kelompok mata pelajaran yang
menunjukkan bahwa banyak diantara mereka direkomendasikan, yaitu:
yang merasa salah jurusan ● MIPA: Matematika peminatan, Fisika,
Terjadi stratifikasi program, di mana IPA Kimia, Biologi, Informatika
dianggap lebih baik daripada yang lain, dan ● IPS: Ekonomi, Sosiologi, Geografi,
kesempatan untuk masuk ke berbagai program Antropologi
studi di perguruan tinggi lebih besar untuk lulusan ● Bahasa dan Budaya: Bahasa dan Sastra
program IPA Indonesia, Bahasa dan Sastra Inggris, Bahasa
Asing lainnya
Angka siswa masuk perguruan tinggi masih
rendah ● Vokasi/Karya Kreatif: Budidaya, Rekayasa,
dsb.
● Seni dan Olahraga* (khusus untuk sekolah-
sekolah yang ditetapkan pemerintah)
Sekolah membuka minimum 2 kelompok mata
pelajaran. Apabila sumberdaya memungkinkan,
MENU
04 Capaian
Pembelajaran
Capaian Pembelajaran
Kompetensi pembelajaran yang harus dicapai peserta didik pada setiap tahap
perkembangan peserta didik untuk setiap mata pelajaran pada satuan pendidikan dasar
dan pendidikan menengah.
Capaian pembelajaran memuat sekumpulan kompetensi dan lingkup materi yang disusun
secara komprehensif dalam bentuk narasi.
Apa Kegunaan Capaian Pembelajaran?
Capaian Pembelajaran diharapkan dapat membantu Orangtua dan Guru
dalam menjawab pertanyaan berikut ini.
* bagaimana
mengidentifikasi
kesiapan awal
siswa dan
mengidentifikasi
kemajuan
perkembangan
kompetensi
mereka?
Capaian Pembelajaran dibuat dalam paragraf d an dalam
fase, bukan tahun
•Capaian pembelajaran
Fase Capaian Pembelajaran
Fase D Fase F
Fase E
Umumnya Umumnya
Kelas VII-IX Umumnya Kelas XI-XII
SMP Kelas X SMA SMA
Sistematika Dokumen Capaian Pembelajaran
Pokok Pikiran:
● Pengertian mata pelajaran secara umum (kesepakatan mata pelajaran
pada umumnya secara global)
● Pengertian mata pelajaran secara khusus (Kedudukan mata pelajaran
dalam kurikulum ini)
● Pendekatan pembelajaran
● Peran mata pelajaran dalam pembentukan Profil Pelajar Pancasila
Contoh
Tujuan Mata Pelajaran
Elemen:
1. Disiplin keilmuan pada mata pelajaran; atau
2. Ranah pengelompokan capaian pembelajaran secara umum dan khusus yang
saling berkaitan dalam mata pelajaran tertentu.
Fungsi elemen:
● Menyelaraskan, memfasilitasi, dan memantau perkembangan konten,
kinerja,
asesmen, dan sumber daya untuk memaksimalkan pembelajaran siswa.
Capaian pembelajaran Kelas 1 dan 2 Mata Capaian pembelajaran Kelas 1 dan 2 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Pelajaran Bahasa Indonesia di pembelajaran 2013 di pembelajaran Sekolah Penggerak
Fase A
(Usia 6-8, umumnya kelas 1-2 SD)
Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan kepada
teman sebaya dan orang dewasa tentang diri dan lingkungan sekitarnya. Pelajar mampu memahami dan
menyampaikan pesan; mengekspresikan perasaan dan gagasan; berpartisipasi dalam percakapan dan
diskusi secara santun. pelajar mampu meningkatkan penguasaan kosakata baru melalui berbagai kegiatan
berbahasa dan bersastra dengan topik yang beragam.
35
MENU
05 Kurikulum Operasional
Satuan Pendidikan
(KOSP)
Apakah kurikulum operasional itu?
satuan pendidikan mengembangkan kurikulum operasionalnya berdasarkan kerangka dasar dan struktur kurikulum yang ditetapkan
pemerintah
● dikembangkan sesuai dengan konteks dan kebutuhan pelajar dan satuan pendidikan
oleh seluruh unsur yang ada di satuan pendidikan secara kolaboratif, di bawah
koordinasi dan supervisi dinas pendidikan.
● memuat seluruh rencana proses belajar yang diselenggarakan di satuan pendidikan dan
menjadi pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
● membantu proses berpikir dan mengembangkan satuan pendidikan secara kolaboratif.
● merupakan hasil refleksi semua unsur pendidik di satuan pendidikan yang kemudian
perlu ditinjau secara berkala guna disesuaikan dengan kebutuhan pelajar.
Prinsip
pengembangan
kurikulu
m operasional di
1. Berpusat pada peserta didik, yaitu pembelajaran harus memenuhi
satuan pendidikan keragaman potensi, kebutuhan perkembangan dan tahapan belajar,
serta
kepentingan peserta didik. Profil Pelajar Pancasila selalu menjadi
rujukan
pada semua tahapan dalam penyusunan kurikulum operasional sekolah
2. Kontekstual, menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan karakteristik
satuan pendidikan, konteks sosial budaya dan lingkungan, serta dunia
kerja dan industri (khusus SMK), dan menunjukkan karakteristik atau
kekhususan
peserta didik berkebutuhan khusus (khusus SLB)
3. Esensial, yaitu memuat semua unsur informasi penting/utama yang
dibutuhkan dan digunakan di satuan pendidikan. Bahasa yang
digunakan lugas, ringkas, dan mudah dipahami
4. Akuntabel, dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan
aktual
5. Melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Pengembangan
kurikulum satuan pendidikan melibatkan komite satuan pendidikan dan
berbagai pemangku kepentingan antara lain orang tua, organisasi, berbagai
sentra, serta industri dan dunia kerja untuk SMK, di bawah koordinasi dan
supervisi dinas Pendidikan atau kantor kementerian yang
● Panduan untuk mengembangkan →
Dasar-dasar penyusunan memberikan contoh “bagaimana
panduan pengembangan melakukannya” bukan contoh hasil.
kurikulum operasional Contoh hasil untuk referensi satuan
sekolah* pendidikan diberikan secara
terpisah
Menggunakan Understanding by ● Ditulis untuk semua level dan
Design (Schooling by Design) sebagai
acuan dengan penyesuaian dan referensi
jenjang satuan pendidikan
lain yang relevan
● Dokumen ini digunakan bersama dengan dokumen terkait
Bagaimana lain yang mempunyai peran saling melengkapi.
menggunakan dokumen ● Dokumen ini membantu satuan pendidikan mengembangkan
panduan pengembangan kurikulum operasional yang kontekstual dan relevan bagi
kurikulum operasional satuan pendidikan dan terutama pelajar dalam mencapai
satuan pendidikan? profil Pelajar Pancasila dan Capaian Pembelajaran.
● Dokumen ini membantu proses berpikir dalam menyusun
kurikulum operasional sekolah.
Prinsip utama: Satuan ● Dokumen ini memberikan gambaran mengenai prinsip-
prinsip
pendidikan memiliki kebebasan
dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi
untuk mengembangkan dengan
kurikulum operasional, serta contoh- contoh yang bisa
berbagai cara selama selaras
dijadikan inspirasi.
dengan tujuan utama dari
kurikulum operasional sekolah.
Proses
Penyusunan TUJUAN PENDIDIKAN
NASIONAL
Kurikulum
Operasional PROFIL
di Satuan PELAJAR SNP
Pendidikan PANCASILA
Struktur Kurikulum
Secara Umum
Capaian
TETAP Pembelajaran
Ditetapkan oleh pemerintah
pusat Prinsip Pembelajaran dan
Asesmen
Kerangka dasar kurikulum yang ditetapkan
. . oleh pemerintah pusat
1 3 5
Merancang
Menganalisis konteks Menentukan
PENDAMPINGAN,
KARAKTERISTIK PENGORGANISASIAN
EVALUASI, DAN
SATUAN PEMBELAJARAN
PENGEMBANGAN
PENDIDIKAN 2 4 PROFESIONAL
Merumuska Menyusun
n VISI RENCANA
MISI PEMBELAJARAN
TUJUAN
FLEKSIBEL/DINAMIS
Satuan pendidikan
mengembangkan kurikulum
operasional berdasarkan
kerangka dan struktur
kurikulum, sesuai
karakteristik dan
kebutuhan satuan
pendidikan
evaluasi jangka
pendek
(semester/tahunan)
Pemerintah Pusat mengatur beban belajar berbasis tahunan, satuan pendidikan lebih
leluasa mengalokasikan waktu untuk setiap muatan pelajaran
Detail perubahan dalam prinsip pengembangan kurikulum operasional sekolah
● Kurikulum operasional menekankan komponen esensial, hal-hal yang sudah ada di dokumen lain tidak
perlu dicantumkan kembali
● Dokumen rancangan pembelajaran hanya dilampirkan sebagai contoh pembelajaran (tidak perlu
memasukkan semua silabus dan RPP)
● Dokumen kurikulum operasional dibuat secara komprehensif, tidak terpisah-pisah
Cara sekolah mengatur muatan kurikulum dalam satu rentang waktu, dan beban
Pengorganisasian belajar, cara sekolah mengelola pembelajarannya untuk mendukung pencapaian CP
dan Profil Pelajar Pancasila (mis: mingguan, sistem blok, atau cara
pembelajaran
pengorganisasian lainnya).