1. Otoritas formal;
2. Kendali sumber daya langka;
3. Penggunaan struktur, aturan, dan kebijakan organisasi;
4. Kendali proses pembuatan keputusan;
5. Kendali pengetahuan dan informasi’
6. Kendali batasan (boundary) organisasi;
7. Kendali teknologi;
8. Aliansi interpersonal, jaringan, dan kendali atas “organisasi informal”;
9. Simbolisme dan manajemen makna (filosofi organisasi);
10. Gender dan manajemen hubungan berbasis gender;
11. Faktor-faktor struktural yang menentukan tahap-tahap tindakan; dan
12. Kekuasaan yang telah seorang miliki.
Politik dalam organisasi
Richard L. Daft mendefinisikan politik organisasi
sebagai “ [kegiatan yang] melibatkan kegiatan
memperoleh, mengembangkan dan
menggunakan kekuasaan (power) dan sumber
daya lainnya guna mempengaruhi pihak lain
serta menambah hasil yang diharapkan tatkala
terdapat ketidakmenentuan ataupun
ketidaksetujuan seputar pilihan-pilihan yang
tersedia.” Dengan definisi ini, perilaku politik
dapat menjadi kekuatan positif ataupun negatif.
Douglas Fairholm, setelah menelusuri sejumlah definisi politik
organisasi, mengambil sejumlah benang merah definisi politik
keorganisasian, yang meliputi :
Tindakan yang diambil oleh individu melalui organisasi;
Setiap pengaruh yang dilakukan seorang aktor terhadap lainnya;
Upaya satu pihak guna mempromosikan kepentingan-diri atas