Anda di halaman 1dari 23

MASA KANAK-

KANAK AKHIR
01 PERKEMBAN
GAN FISIK
PERKEMBANGAN FISIK

TINGGI DAN BERAT OTAK


BADAN - Jalur otak dan sirkuit pada korteks prefrontal terus
Pertumbuhan anak SD rata-rata meningkat → atensi penalaran dan kendali kognitif
2-3 inch per tahun dan meningkat
pertumbuhan berat badan sekitar - Terjadi penebalan korteks serebral (ketebalan kortikal)
5-7 pon setiap tahunnya pada area lobus temporal & frontal → kemampuan
bahasa meningkat
Massa dan kekuatan otot - Terjadi pemotongan sinaptik = area otak yang tidak
meningkat secara bertahap digunakan kehilangan koneksi sinaptik, sedangkan area
yang digunakan menunjukkan peningkatan sinaptik
PERKEMBANGAN MOTORIK

MOTORIK KASAR MOTORIK HALUS


Berlari, memanjat, lompat
tali, berenang, mengendarai - Meningkatnya myelinasi menyebabkan peningkatan
sepeda, bermain sepatu keterampilan motorik halus
roda, dll - Menggunakan palu, menempel, mengikat tali sepatu,
menggunting, mengancingkan pakaian, dll.
- Anak mulai belajar menggunakan pensil
- Tulisan anak cenderung lebih kecil daripada sebelumnya
- Di tahap ini, anak juga mulai bisa menguasai gerakan yang
kompleks, rumit, cepat dalam menggunakan instrumen musik
ANAK DENGAN KEBUTUHAN KHUSUS
KESULITAN ATTENTION DEFICIT
BELAJAR HYPERACTIVITY DISORDER
Pemahaman atau menggunakan bahasa
lisan maupun tulisan dan terlihat dalam (ADHD)
Kurang perhatian, hiperaktif, impulsif
mendengar, berpikir, membaca, menulis,
dan mengeja
GANGGUAN EMOSI &
Disleksia = Kesulitan membaca yang PERILAKU
Masalah serius & terus-menerus tentang relasi, agresi,
ditandai pada kurangnya kemampuan depresi, dan ketakutan terkait masalah pribadi atau
membaca dan mengeja sekolah.

Disgrafia = kesulitan belajar terkait GANGGUAN SPEKTRUM


dalam menulis dengan tangan AUTISME
Dicirikan dengan permasalahhan dalam interaksi
sosial, masalah berkomunikasi secara verbal dan
Diskalkulia = kesulitan belajar terkait
nonverbal, serta perilaku berulang. Disebabkan
hitungan matematika
karena abnormalitas struktur otak
PERKEMBAN

02 GAN
KOGNITIF
- Operasi = kegiatan mental
TAHAP
- Operasi konkret = operasi yang diaplikasikan
OPERASIONAL pada obyek konkret atau riil.
KONKRET (7-11
tahun)
- Berkembangnya kemampuan untuk mengklasifikasikan benda ke dalam perangkat
atau sub-perangkat yang berbeda dan memperhitungkan keterkaitannya

- Mampu melakukan seriation = mengurutkan secara seri menurut dimensi kuantitatif

- Berkembangnya kemampuan transitivitas = kemampuan menggabungkan relasi-relasi


secara logis untuk mendapatkan suatu kesimpulan
PEMROSESAN MEMO
INFORMASI RI

- Meningkatnya kemampuan memori jangka panjang = ingatan yang relative permanen


dan tidak terbatas.

- Strategi untuk meningkatkan long-term memory antara lain :

- Mendorong anak untuk melakukan mental imagery

- Meemotivasi anak untuk mengingat sesuatu dengan memahami bukan menghafal

- Mengulang variasi pada instruksi secara sering dan kaitkan semua dari awal

- Melatih jejak verbatim dan intisari (gist)


PEMROSESAN
BERPIKIR
INFORMASI
- Berpikir kritis = berpikir reflektif dengan mengevaluasi fakta

- Penuh perhatian (mindfulness) = waspada, penuh perhatian, dan fleksibel secara


kognitif utuk beraktivitas

- Berpikir kreatif = kemampuan untuk berpikir dengan cara baru yang tidak biasa dan
menemukan solusi yang unik terhadap suatu masalah

- Anak akan memperlihatkan kreativitas yang lebih besar di sejumlah domain tertentu
dibanding domain lainnya.

- Anak-anak di tahap juga mengembangkan proses berpikir ilmiah, menanyakan sebab-


akibat dari suatu hal
PEMROSESAN
INFORMASI
METAKOGNI
-
SI
Pada tahap ini, anak mulai memahami bahwa sesuatu yang sudah dipelajari akan lebih
mudah diingat daripada yang tidak, mengenali sesuatu yang baru lebih mudah
daripada mengingat kembali, mengingat sesuatu yang berkaitan akan lebih mudah
dibandingkan yang tidak berkaitan, dan mengingat intisari akan lebih mudah
dibanding mengingat verbatim
Kemampuan untuk memecahkan masalah,
INTELIGENSI beradaptasi, dan belajar dari pengalaman

Robert J. Sternberg mengembangkan teori triarki inteligensi, yaitu :

INTELIGENSI INTELIGENSI INTELIGENSI


ANALITIK KREATIF PRAKTIS
Kemampuan menganalisis, Kemampuan menggunakan,
Kemampuan berkreasi,
menilai, mengevaluasi, mengaplikasikan,
merancang, menemukan,
membandingkan, dan mengimplementasikan, dan
memulai sesuatu, dan
membedakan menerapkan gagasan-
membayangkan
gagasan dalam praktik
Howard Gardner berpendapat bahwa
INTELIGENSI inteligensi terbagi menjadi 8

VERBAL MATEMATIS SPASIAL KINESTETIK


Kemampuan berpikir Kemampuan melakukan Kemampuan untuk Kemampuan
menggunakan kata dan operasi matematika berpikir tiga-dimensi memanipulasi obyek dan
bahasa untuk menjadi terampil secara
mengekspresikan makna fisik

MUSIK INTERPERSIONAL INTRAPERSONAL NATURALISTIK


Sensitivitas pada Kemampuan untuk Kemampuan untuk Kemampuan
ketinggian nada, memahami dan memahami dirinya mengobservasi pola di
melodi, dan ritme berinteraksi secara efektif sendiri alam, serta memahami
dengan orang lain alam dan sistem buatan
manusia
INTELIGENSI
YANG ANAK BERBAKAT /
EKSTREM
RETARDASI
MENTAL
GIFTED
Inteligensi di atas rata-rata (<130) dan/atau
Keterbatasan mental di mana individu
memiliki talenta yang superior di bidang tertentu
memiliki IQ rendah (<70)
dengan ciri-ciri
- Kematangan = menguasai sesuatu lebih cepat
- Retardasi mental ringan (IQ 55-70)
dari kawan sebayanya, terkadang hampir
- Retardasi mental moderat (IQ 40-54)
tanpa usaha
- Retardasi mental parah (IQ 25-39)
- Berkembang menurut tempo dan caranya
sendiri
- Memiliki minat dan obsesi yang intens serta
kemampuan untuk fokus
PERKEMBANGAN BAHASA
KOSAKATA, TATA- MEMBACA
BAHASA, DAN META-
LINGUISTIK Belajar membaca menggunakan
- Melakukan kategorisasi kosa-kata pendekatan whole-language approach
(peningkatan kosa-kata) (mengajarkan pembaca mengenali
- Mulai memahami tata-bahasa keseluruhan kata bahkan kalimat serta
kompleks menggunakan konteks) dan phonics
- Kesadaran metalinguistik = approach (mengajarkan fonetik)
pengetahuan mengenai bahasa
- Menggunakan bahasa yang sesuai
budaya (pragmatic)
BILINGUALISM
E & BAHASA
KEDUA
Anak yang mempelajari dua bahasa
MENULIS
mampu mengendalikan atensi,
Membangun pemahaman yang pembentukan konsep, penalaran
baik mengenai tata bahasa akan analitis yang lebih baik dibanding
membantu meningkatkan anak yang menguasai satu bahasa
kemampuan menulis anak
PERKEMBAN

03 GAN
SOSIOEMOSI
PEMAHAMAN DIRI DAN
MEMAHAMI ORANG
- LAIN
Pada tahap ini anak lebih menggunakan karakteristik psikologis dan referensi kelompok sosial
dalam mendeskripsikan dirinya serta cenderung untuk melakukan perbandingan sosial
- Perspective taking (pengambilan perspektif) = kemampuan untuk mengasumsikan perspektif
orang lain serta memahami pikiran dan perasaannya
- Anak mulai mengembangkan penghargaan diri (evaluasi global mengenai diri) dan konsep diri
(evaluasi mengenai bidang-bidang tertentu dalam diri)
- Anak usia SD mulai mengembangkan adanya efikasi diri (self efficacy) = keyakinan bahwa
seseorang dapat menguasai sebuah situasi dan memberikan hasil maksimal
- Regulasi diri meningkat ditandai adanya usaha mengelola perilaku, emosi, dan pikiran yang
menghasilkan kompetensi sosial.
- Memasuki tahapann industri vs inferioritas menurut Erik Erikson
PERKEMBANGAN EMOSI
- Meningkatnya pemahaman emosi, meningkatnya pemahaman bahwa dalam sebuah
situasi kita dapat mengalami lebih dari satu emosi, lebih menyadari kejadian yang
menyebabkan reaksi emosi, meningkatnya kapasitas berempati tulus, meningkatnya
kemampuan menekan atau mengungkapkan reaksi emosi yang negatif, dan
menggunakan strategi inisiatif diri untuk mengarahkan perasaan dan emosi

- Anak lebih memiliki alternatif coping terhadap stress (mampu mengalihkan perhatian
dan mengubah persepsi terhadap situasi yang membuat stress)
PERKEMBANGAN MORAL
Menurut Kohlberg

PENALARAN PENALARAN
PRAAKONVENSIO PENALARAN PASCAKONVENSIONA
NAL KONVENSIONAL L

1. Moralitas heteronom → 1. Ekspektasi interpersonal timbal 1. Kontrak sosial atau


moral terkait dengan balik, relasi, dan konformitas kegunaan dan hak-hak
hukuman interpersonal → menghargai individu → bernalar
2. Individualism, tujuan kepercayaan, kepedulian, dan bahwa nilai, hak, dan
instrumental, dan loyalitas terhadap orang lain prinsip perlu melandasi
pertukaran → berpikir sebagai dasar dari penilaian atau melampaui hukum
untuk memuaskan diri moral 2. Prinsip etika universal →
sendiri agar orang lain 2. Moralitas sistem sosial → standar moral berdasarkan
juga bertindak serupa penilaian moral berdasar HAM
pemahaman mengenai
keteraturan sosial, hukum,
keadilan, dan tugas
STATUS KAWAN SEBAYA

ANAK YANG ANAK YANG ANAK YANG ANAK YANG


ANAK YANG
POPULAR RATA-RATA DIABAIKAN KONTROVERSI
DITOLAK
AL
Seringkali dipilih Memperoleh angka Jarang dipilih Sering dipilih
Jarang dipilih
sebagai sahabat rata-rata untuk dipilih sebagai sahabat sebagai kawan
sebagai sahabat dan
dan jarang tidak secara positif dan namun bukan karena terbaik namun
secara aktif tidak
disukai negative oleh kawan tidak disukai oleh umumnya tidak
disukai kawan
sebayanya kawan sebayanya disukai oleh kawan
sebayanya
sebayanya
GENDER
- Selama masa SD, anak lebih fleksibel dalam perilaku gendernya
- Stereotip gender = kategori luas yang mencerminkan kesan dan
keyakinan umum mengenai laki-laki dan perempuan
- Secara perkembangan fisik, kognitif, dan sosioemosi, terdapat
perbedaan antara laki-laki dan perempuan
- Stereotip gender menimbulkan munculnya konsep androgini =
adanya karakteristik maskulin dan feminine yang positif pada diri
individu
KELUARGA
- Pada tahap ini, waktu yang diluangkan orang tua bersama
anak akan berkurang
- Orang tua berperan untuk memberikan nilai terhadap
pendidikan pada anak, tidak hanya perihal akademik,
namun juga aktivitas di luar akademik
- Beberapa kendali dapat mulai dialihkan dari orang tua
kepada anak
- Orang tua berperan sebagai manajer bagi kesempatan
yang dimiliki anak (mengawasi perilaku dan pengarah)
- Praktik manajemen keluarga penting untuk dilakukan
(mempertahankan struktur dan organisasi keluarga,
seperti melakukan pekerjaan rumah, tugas, waktu tidur,
dll)
FUNGSI
PERSAHABATAN
- Pertemanan (adanya mitra yang bersedia meluangkan
waktu untuk beraktivitas bersama)
- Stimulasi (memperoleh informasi menarik dan
mengasyikkan)
- Dukungan fisik (sahabat memberi waktu, sumber daya,
dan bantuan)
- Dukungan ego (sahabat memberi dukungan, pengukuhan,
umpan-balik)
- Perbandingan sosial (anak memperoleh informasi
mengenai posisinya di antara anak lain)
- Afeksi dan keakraban (memungkinkan anak menjalin
relasi yang dekat, hangat, dan penuh kepercayaan)
“ Thank You 
Jangan lupa mind-mapping terkait
materi masa kanak-kanak akhir, and
see you next week!

Anda mungkin juga menyukai