Permasalahan Ekonomi
Rakyat
Dampak Kemiskinan:
1. Tingkat kematian yang tinggi
2. Peningkatan Kejahatan (pencurian, penipuan,
pencurian, pengemis, pembunuhan, dll)
3. Akses ke pendidikan ditutup
4. Lebih Banyak Pengangguran
5. Munculnya konflik di masyarakat
Mengatasi Kemiskinan
Cara Pemerintah Dalam Mengatasi Kemiskinan:
1. Menggerakkan sektor real dengan melalui Usaha Kecil Menengah (UMKM) yang
dengan adanya program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan juga Program Nasional
Pemberdayaan Masyakat (PNPM). Semua program ini akan memberikan dampak yang
efektif dalam mengatasi masalah kemiskinan yang ada di Indonesia.
2. Membuka banyak sekali lapangan pekerjaan untuk dapat mengurangi jumlah
pengangguran.
3. Menghapuskan tindak korupsi yang membuat layanan untuk masyarakat menjadi
terhambat sehingga haknya sebagai masyarakat akan terpenuhi dan mengurangi angka
kemiskinan.
4. Mengingkatkan program zakat yang dapat membantu dalam menumbuhkan pemerataan
kesejahteraan sehingga dapat menekan kesenjangan sosial dan tingkat kekayaan.
5. Menjaga harga kebutuhan pokok agar tetap memiliki kemampuan atau memiliki daya beli
untuk pemenuh kebutuhan.
Mengatasi Kemiskinan
6. Menyediakan beragam beasiswa untuk siswa miskin di semua jenjang
pendidikan.
7. Memberikan pelayanan berupa rujukan bagi keluarga miskin yang di
dapat secara gratis tanpa biaya agar kesehatannya terjamin.
8. Mendirikan Balai Latihan Kerja (BLK) untuk dapat di gunakan sebagai bekal
dalam terjun ke dunia kerja.
9. Memberikan subsidi atau bantuan untuk masyarakat tidak mampu seperti
contohnya BLT, pengobatan gratis, dan yang lainnya.
10. Memberikan Dana Alokasi Umum (DAU) untuk pemerintah daerah yang
mana akan dapat membantu dalam mengentaskan angka kemiskinan di Indonesia.
11. Melakukan reformasi tanah dengan cara program transmigrasi untuk
masyarakat agar memiliki tanah sendiri dan dapat diolah untuk meningkatkan
prekonomiannya.
PENGANGGURAN
Angkatan Kerja
Tenaga Kerja:
Semua penduduk Indonesia yang berumuran 10 tahun
ke atas dihitung sebagai “tenaga kerja” (manpower) atau
penduduk dalam usia kerja (working age population).
Angkatan Kerja (the labor force):
Jumlah penduduk yang berumur 10 tahun ke atas (sejak
sensus 2000 dinaikkan menjadi 15 tahun) yang bekerja
atau mencari pekerjaan dalam suatu periode tertentu.
Angkatan Kerja
Bukan Angkatan Kerja:
Semua muda/mudi yang masih sekolah; para ibu yang mengurus
rumah tangga dan tidak mencari nafkah dengan bekerja di luar;
orang-orang yang sakit, cacat jasmani, sudah lanjut usia, dst.
Para Pencari Pekerjaan:
Termasuk angkatan kerja meskipun belum mempunyai pekerjaan,
demikian pula mereka yang menganggur maupun setengah
menganggur.
Kesempatan Kerja (employment)
Banyaknya lapangan pekerjaan yang tersedia untuk angkatan kerja
Pengertian Pengangguran
Menurut Sadono Sukirno (1994), pengangguran
adalah suatu keadaan di mana seseorang yang tergolong
dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetapi
belum dapat memperolehnya.
Penganguran adalah keadaan dimana orang ingin bekerja
namun tidak mendapat pekerjaan.
Jenis Pengangguran Berdasarkan Sifatnya
1. Pengangguran Terbuka:
Angkatan kerja yang benar-benar tidak mempunyai
pekerjaan.
Terjadi karena kurangnya lapangan pekerjaan, tidak mau
bekerja, atau ketidakcocokan antara lowongan pekerjaan
dengan latar belakang pendidikan.
Contoh:
Si Doni lulusan S1 Akuntansi, belum memperoleh pekerjaan lantaran lapangan
kerja yang belum tersedia berdasarkan dengan kualifikasinya saat ini.
Jenis Pengangguran Berdasarkan Sifatnya
2. Setengah Menganggur:
Angkatan kerja yang bekerja di bawah jam kerja
normal (< 35 jam seminggu).
Contoh:
Pekerja part time (paruh waktu) seperti penjaga
konter hp, penjaga toko, kurir, dan pengasuh
anak.
Jenis Pengangguran Berdasarkan Sifatnya
3. Pengangguran Terselubung
Angkatan kerja yang yang tidak bekerja secara maksimal
karena suatu alasan tertentu.
Contoh:
Seseorang tidak bisa bekerja dengan maksimal karena kesehatannya
sedang terganggu.
Seseorang yang memiliki gelar sarjana ekonomi bekerja sebagai pengusaha
jamur, hakikatnya seseorang yang memiliki gelar sarjana ekonomi bekerja
sebagai dosen atau guru.
Seseorang yang lulusan STAN bekerja sebagai guru seharusnya seorang
yang lulusan STAN bekerja di kantor pajak atau Direktorat Jenderal Pajak.
Sebab-Sebab Terjadinya Pengangguran
1. Pengangguran Siklis (Konjunktural)
Disebabkan oleh adanya gelombang konjuktur; kelesuan atau
kemunduran kegiatan ekonomi nasional.
Jika permintaan lesu dan barang tidak laku, produksi dikurangi
(paling tidak, tidak akan ditambah), sehingga pemakaian faktor
produksi akan dikurangi (terjadi pengangguran; PHK).
Contoh:
Kurangnya permintaan barang elektronik berupa radio atau TV
menimbulkan berkurangnya jumlah karyawan yang bekerja di pabrik
tersebut.
Sebab-Sebab Terjadinya Pengangguran
2. Penganguran Struktural
Diakibatkan oleh perubahan struktur ekonomi suatu
negara.
Misalnya:
Dari struktur pertanian ke industri atau ke struktur niaga, sehingga
tenaga kerja dibidang pertanian tidak dapat bekerja di bidang industri
karena keterbatasan keterampilan.
Tenaga kerja dituntut untuk mempunyai keahlian dalam bidang
perindustrian supaya mampu untuk terus bekerja.
Petani yang telah kehilangan pekerjaannya lantaran sawahnya sudah
menjadi pabrik besar
Sebab-Sebab Terjadinya Pengangguran
3. Pengangguran Teknologi
Terjadi karena adanya kemajuan teknologi/mekanisasi
sehingga terjadi perubahan penggunaan tenaga kerja manusia
menjadi tenaga mesin.
Contoh:
Banyak tenaga kerja pelinting rokok yang di PHK karena sudah ada mesin
pelinting rokok yang cara kerjanya lebih cepat dan efisien baik dari segi biaya
maupun waktu.
Pemakaian alat transportasi mesin menggeser pemakaian tenaga kerja manusia
Pabrik tekstil mematikan usaha pertenunan kecil-kecilan di desa.
Pembajakan sawah dengan memakai alat traktor akan mengurangi tenaga kerja
manusia
Sebab-Sebab Terjadinya Pengangguran
4. Pengangguran Musiman
Jenis pengangguran yang terjadi secara berkala karena pengaruh musim.
Contoh:
Disektor pertanian, pekerjaan paling padat adalah pada musim tanam dan musim
panen, tetapi di masa selang antara musim tanam dan panen banyak terjadi
pengganguran.
Pada waktu musim giling, pabrik gula bekerja siang-malam. tetapi selesai masa
giling, para pekerja disuruh pulang.
Ada banyak sekali petani yang menganggur di saat musim kemarau sebab tidak ada
air untuk mengolah sawah dan akan mengolah sawah lagi pada saat musim hujan tiba.
Ketika musim hujan tiba, banyak kuli bangunan yang menganggur, disebabkan ada
banyak proyek tertentu ketika musim hujan tiba dan akan dikerjakan kembali pada
saat musim kemarau.
Sebab-Sebab Terjadinya Pengangguran
5. Pengangguran Friksional atau Transisional (Peralihan)
Adanya perpindahan tenaga kerja dari sektor/pekerjaan yang satu ke
sektor/pekerjaan yang lain.
Proses perpindahan itu selain memerlukan waktu, juga memerlukan
penyesuaian (perlu latihan-latihan keterampilan teknis untuk bidang yang
baru).
Jenis pengangguran ini dalam negara-negara industri pun dianggap
normal selama tidak melebihi sekitar 3-4-5%.
Contoh:
Terjadinya perpindahan tenaga kerja dari sektor pertanian ke sektor industri atau keluar dari jenis
pekerjaan yang satu tetapi belum mendapat pekerjaan baru.
Seorang yang memiliki pekerjaan di pabrik plastik ingin pindah ke pabrik tekstil dengan harapan
supaya bisa memperoleh hasil yang lebih baik lagi dari pekerjaan yang sebelumnya.
Penyebab Pengangguran
Penyebab Pengangguran:
1. Sedikitnya lapangan pekerjaan yang menampung para pencari kerja.
2. Kurangnya keahlian yang dimiliki oleh para pencari kerja.
3. Kurangnya informasi, dimana pencari kerja tidak memiliki akses untuk
mencari tau informasi tentang perusahaan yang memiliki kekurangan tenaga
pekerja.
4. Kurang meratanya lapangan pekerjaan, banyaknya lapangan pekerjaan di
kota dan sedikitnya perataan lapangan pekerjaan.
5. Masih belum maksimalnya upaya pemerintah dalam memberikan
pelatihan untuk meningkatkan softskill
6. Budaya malas yang masih menjangkit para pencari kerja yang membuat para
pencari kerja mudah menyerah dalam mencari peluang kerja.
Dampak Pengangguran
Dampak Pengangguran:
1. Ditinjau dari Segi Ekonomi, pengangguran akan meningkatkan jumlah
kemiskinan.
2. Ditinjau dari Segi Sosial, meningkatnya jumlah kemiskinan dan banyaknya
pengemis, gelandangan, serta pengamen, banyak orang melakukan tindak
kejahatan seperti mencuri,merampok, dll.
3. Ditinjau dari Segi Mental, dengan banyaknya penganguran maka
rendahnya kepercayaan diri, keputusan asa dan akan menimbulkan depresi.
4. Ditinjau dari Segi Politik maka akan banyaknya demonstrasi yang terjadi.
Yang akan membuat dunia politik menjadi tidak stabil, banyaknya
demonstrasi para serikat kerja karena banyaknya pengangguran yang
terjadi.
Dampak Pengangguran
5. Ditinjau dari segi keamanan, membuat para penganggur
melakukan tindak kejahatan demi menghidupi perekonomiannya,
seperti merampok, mencuri, menjual narkoba, tindakan penipuan.
6. Banyaknya pengangguran juga dapat meningkatkan pekerja
seks komersial dikalangan muda, karena demi menghidupi
ekonominya.
7. Banyaknya dampak pengangguran yang timbul, menjadi
tanggung jawab pemerintah dan masyarakat untuk segera
menanggulangi jumlah pengangguran yang terjadi.
Upaya Mengurangi Pengangguran
Beberapa Bentuk Upaya Mengurangi Jumlah Pengangguran:
1. Peran pendidikan sangat berperan dalam menghasilkan sumber daya
manusia yang kompeten dengan menghadirkan kurikulum sesuai dengan
keinginan pasar.
2. Pemerintah membuat pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan
keterampilan para pencari kerja agar mampu mandiri dari ekonomi.
3. Pemerintah menyokong dan memperluas objek wisata di daerah-daerah
yang berpotensi dalam pengembangan pariwisata.
4. Pemerintah dan masyarakat harus menyokong wisata kuliner.
5. Pemerintah harus mampu merangsang para investor untuk melakukan
investasi di Indonesia.
Kesenjangan Sosial
Pengertian Kesenjangan Sosial
Kesenjangan Sosial
Suatu keadaan maupun kondisi yang tidak seimbang dalam
kehidupan sosial masyarakat, baik individu maupun kelompok,
yang dimana sering terjadi ketidakadilan ataupun
ketidaksetaraan distribusi terhadap hal-hal yang akan
dianggap penting dalam suatu masyarakat.
Adanya perbedaan yang nyata dari segi finansial masyarakat yang akan
mencakup kekayaan harta, kekayaan barang atau jasa dan yang lainnya.
Dapat juga dilihat dari keberadaan peluang atau manfaat yang tidak sama untuk
posisi sosial yang berbeda dalam masyarakat
Ditandai dengan adanya tidak seimbangnya barang atau jasa, imbalan, kekayaan,
kesempatan atau hukum yang akan didapatkan masing-masing individu.
Faktor Penyebab Kesenjangan Sosial Ekonomi
1. Faktor Perbedaan Sumber Daya Alam
Laju ekonomi dapat berjalan lancar dan meningkat jika terdapat sumber daya alam yang
akan dikelola dengan baik dan benar.
2. Faktor Kebijakan Pemerintah
Kebijakan program transmigrasi. Masyarakat pendatang pada umumnya lebih cepat maju jika
dibandingkan dengan warga aslinya.
3. Faktor Pengaruh Globalisasi
Terjadi ketika sebagian masyarakat tidak bisa beradaptasi maupun tidak memanfaatkan globalisasi
dengan baik.
4. Faktor Demografis
Tingkat pertumbuhan masyarakat, pendidikan, kesehatan, lapangan pekerjaan, atau juga struktur
kependudukan akan menunjukkan kondisi demografis suatu daerah.
5. Faktor Letak dan Kondisi Geografis
Masyarakat yang berada di dataran tinggi akan cenderung lebih sulit dan butuh waktu untuk
membangun infrastruktur ketimbang masyarakat yang akan berada di dataran rendah.
Bentuk Kesenjangan Sosial
Bentuk Kesenjangan Sosial
1. Ekonomi
Orang dengan pendapatan ekonomi yang baik menerima status sosial yang baik, dan sebaliknya,
masyarakat berpenghasilan rendah menerima status sosial yang biasa.
2. Psikologis
Erat kaitannya dengan kondisi perasaan. seperti perasaan keterlambatan, miskin, dan lain-lain.
Dapat memicu perasaan putus asa, stres atau bahkan kegilaan. Banyak ahli berpendapat bahwa
kesenjangan sosial yang merusak diri adalah kesenjangan sosial-psikologis.
3. Budaya
Keberadaan budaya yang baik akan diterima dengan baik di masyarakat dan sebaliknya, budaya
yang keberadaannya kurang baik akan sering ditolak oleh masyarakat.
4. Lingkungan Alam
Kesenjangan di alam ini akan memancing keserakahan masyarakat dengan berjuang untuk
mengkonsumsi sumber daya alam yang ada, terlepas dari kepentingan generasi masa depan.
Dampak Kesenjangan Sosial
Ketergantungan
Keadaan dimana kehidupan ekonomi negara-negara tertentu
dipengaruhi oleh perkembangan dan ekspansi dari
kehidupan ekonomi negara-negara lain, negara-negara
tersebut hanya berperan sebagai penerima akibat saja
(Titonio Dos Santos, 1970).
Bentuk Ketergantungan
Santos Membedakan 3 Bentuk Ketergantungan, yaitu:
1. Ketergantungan Kolonial.
Terjadi dalam bentuk penguasaan penjajah (negara pusat) terhadap negara
pinggiran.
Kegiatan ekonomi utama negara pinggiran adalah perdagangan eksport
dari hasil bumi yang dibutuhkan negara penjajah.
Para penjajah memonopoli tanah, pertambangan, tenaga kerja.
Hubungan penjajah dengan penduduk lokal bersifat eksploitatif.
Bentuk Ketergantungan
2. Ketergantungan Finansial
Negara pinggiran secara politis merdeka tetapi dalam
kenyataannya negara pinggiran ini masih dikuasai oleh kekuatan-
kekutan finansial dari negara pusat.
Seperti pada ketergantungan kolonial, negara pinggiran masih
mengeksport bahan mentah bagi kebutuhan industri negara pusat.
Negara pusat menanamkan modalnya pada pengusaha lokal di negara
pinggiran untuk menghasilkan bahan baku tersebut.
Pengendalian dilakukan melalui kekuasaan ekonomi dalam bentuk
kekuasaan finansial.
Bentuk Ketergantungan
3. Ketergantungan Tehnologi-Industrial.
Bentuk ketergantungan baru.
Kegiatan ekonomi di negara-negara pinggiran tidak lagi
mengeksport bahan mentah untuk keperluan industri di negara
pusat.
Perusahaan-perusahaan multinasional dari negara pusat mulai
menanamkan modalnya untuk kegiatan industri di negara pinggiran
yang produknya ditujukan ke dalam pasar negara-negara pinggiran.
Pengertian Ketergantungan
Santos (1970) menguraikan bahwa ketergantungan
industri dalam arti tehnik mempunyai pengertian
bahwa:
1. Perkembangan industri di negara pinggiran tergantung pada sektor
perdagangan ekspor barang-barang hasil pertanian dan pertambangan.
Devisa hasil penjualan barang-barang ekspor oleh negara pinggiran digunakan
untuk membeli barang-barang industri yang dibutuhkan.
2. Perkembangan industri di negara pinggiran sangat dipengaruhi
oleh balance of payment.
Artinya bahwa akibat keuangan luar negeri yang berpengaruh terhadap devisit
pembayaran pada gilirannya berpengaruh pula terhadap perkembangan industri
di negara pinggiran.
Akibat Dari Ketergantungan
Akibat ketergantungan industri dalam arti teknik (technological
industrial dependence), menurut Dos Santos akan membawa
perubahan terhadap struktur negara pinggiran yaitu:
1. Konflik keruangan timbul yaitu akibat kebutuhan untuk
mempertahankan lahan pertanian di satu sisi dan di sisi lain adalah
kebutuhan untuk mengembangkan pusat-pusat industri.
2. Industri dan teknologi lebih responsif terhadap kepentingan
perusahaan asing atau multinasional daripada kebutuhan nasional dalam
negeri.
3. Timbulnya ketimpangan sosial dan ekonomi akibat
terkonsentrasinya pendapatan dan teknologi.
Akibat Dari Ketergantungan
Chase-Dunn (1975) menguraikan bagaimana mekanisme investasi
asing dan ketergantungan pada utang mengakibatkan pertumbuhan
ekonomi yang negatif yaitu:
1. Akibat investasi asing, sumber-sumber alam di negara-negara pinggiran menjadi
habis sehingga negara-negara pinggiran kehilangan sumber bagi pembangunan. Laba
dari investari asing diangkut ke luar negeri.
2. Produksi yang berorientasi ke luar negeri dan masuknya perusahaan-
perusahaan multinasional mengubah struktur ekonomi negara-negara
pinggiran.
3. Hubungan antara elite di negara pusat dan negara pinggiran mencegah
terjadinya pembangunan nasional.
4. Terjadi ketimpangan pendapatan akibat dari kelompok elite di daerah pinggiran
memperoleh bagian yang lebih banyak dari pendapatan nasional karena kekuatannya
didukung oleh kekuatan-kekuatan yang ada di negara pusat.
Akibat Dari Ketergantungan
Investasi modal asing juga bisa berakibat positif bagi
pertumbuhan ekonomi negara-negara pinggiran:
1. Modal asing langsung memproduksi barang dan menimbulkan
permintaan bagi barang-barang lain yang diperlukan bagi produksi
tersebut (mendorong pertumbuhan ekonomi)
2. Utang luar negeri yang didapat dapat digunakan untuk membiayai
sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk pembangunan nasional.
3. Terjadi transfer teknologi, perbaikan kebiasaan kerja, modernisasi
organisasi pembangunan dan sebagainya yang berguna bagi
pembangunan.
SELESAI.....